Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2418 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awal Syarifuddin
Jakarta: Universitas Indonesia, 1984
S29641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuswan Muharam
"ABSTRAK
Konversi CO2 menjadi metanol dapat ditingkatkan dengan menggunakan katalis dalam reaksinya. Katalis yang biasa dipakai untuk hidrogenasi CO2 menjadi metanol adalah katalis log am kompleks CuO/ZnO/AI203. Akan tetapi, katalis ini masih memiliki kekurangan yaitu kinerja yang masih rendah dan stabilitas yang kurang baik. Hal ini disebabkan H2 yang harus diabsorpsi oleh katalis untuk reaksi hidrogenasi CO2 Iebih tinggi dibanding reaksi pembuatan metanol dengan umpan CO dan H2. Untuk itu diperlukan tambahan oksida logam PdO yang memiliki kemampuan adsorpsi H2 tinggi.
Untuk pengembangan proses hidrogenasi CO2 menjadi metanol perlu dilakukan studi kinetika reaksi dengan tujuan memperoleh persamaan laju reaksi kimia yang berlaku pada rentang kondisi operasi tertentu. Persamaan laju reaksi ini diperlukan dalam perancangan reaktor yang akan digunakan pada skala industri. Pada penelitian ini katalis yang digunakan adalah CuO/ZnO/AI2O3/PdO dengan luas permukaan katalis sebesar 108,6 m2 /gr.
Untuk mendapatkan persamaan laju reaksi yang berlaku umum, harus diusahakan agar reaksi secara keseluruhan hanya dikendalikan oleh kejadian-kejadian kimia saja (tidak termasuk adsorpsi eksternal dan internal).
Pada studi kinetika makro, model kinetika untuk laju konversi CO2 yang cukup representatif adalah model kinetika hukum pangkat sederhana dengan pendekatan model Cherif, dengan kesalahan absolut rata-rata sebesar 7,31 % dan koefisien korelasi R2 sebesar 89,69 %.
Model kinetika untuk laju pembentukan CH3OH yang secara statistik cukup representatif adalah model kinetika hukum pangkat sederhana dengan kesalahan absolut rata-rata sebesar 8,05 % dan koefisien korelasi R2 sebesar 97,54."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kinetika reaksi reformasi CH41CO2 menggunakan katalis Ni/A1203, dengan pendekatan analisis kinetika makro ('hukum pangkat sederhana' dan `hukum pangkat kompleks') dan analisis kinetika mikro (kinetika mekanistis). Hasil studi kinetika makro menunjukkan bahwa model kinetika `hukum pangkat kompleks' dapat memperbaiki model kinetika `hukum pangkat sederhana' yang selama ini dipakai pada reaksi reformasi CO2/CH4. Pada studi kinetika mikro, model kinetika yang terbaik adalah model yang diturunkan dari mekanisme khemisorpsi, dengan tahap penentu laju reaksinya adalah reaksi permukaan yang disertai dengan disosiasi CO2.
Secara umum, model kinetika makro lebih akurat di dalam memprediksi data, terutama jika kondisi operasinya berada pada rentang kondisi percobaan kinetika. Akan tetapi informasi kinetika yang diberikan oleh model kinetika makro tidak selengkap model kinetika mikro. Model kinetika `hukum pangkat sederhana' hanya berlaku pada rentang kondisi percobaan kinetika saja, sedangkan model `hukum pangkat kompleks' dan model kinetika mikro (khemisorpsi) dapat dipakai pada rentang kondisi operasi yang lebih luas.
Untuk semua model kinetika, energi aktivasi yang diperoleh ternyata lebih rendah dari pada entalpi reaksi. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh tahanan difusi masih ada, atau kondisi isotermal tidak terpenuhi.

ABSTRACT
Macrokinetic and microkinetic models of reforming reaction of methane with carbon dioxide over Ni/A1203 catalyst have been studied. The macrokinetic study showed that a complex power law model performs better than a simple power law model, which is usually used on the reaction. As a result of the microkinetic analysis, a model which derived from the chemisorption mechanism showed the model fits to the experimental data. The rate-limiting step in the kinetic model was a surface reaction between the adsorbed reactants with dissociation of CO2.
In general, the macrokinetic model was better than the microkinetic model especially in the range of kinetic experimental conditions. However, the kinetic information of the microkinetic model was more complete. The simple power law is valid only in the range of experimental conditions, but the complex power law and the microkinetic model could be applicable in the wide ranging conditions.
For all of the kinetic models, the activation energy were less than the enthalpy of reaction, probably as a consequence of diffusional limitations or nonisothermal operation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Suhendi
"Metanol dapat dibuat dengan reaksi hidrogenasi karbon dioksida. Keberhasilan reaksi dapat dil::ingkstkan dengan menggunakan katalis dalam reaksinya. Keberhasilan reaksi katalitik tersebut diteninkan diantaranya oleh luas permuksan katalis serta desorpsi re~ dan produk oleh katalis. Katalis okslda iogam memilild Iuas permukaan yang kedl dan kestahilan yang rendah. selain itu umurnya dalam pabrik relatif sehentar. Penggabungan beberapa okslda logam (CuO, ZnO, A1.p, Cr,OJ membentuk suatu katalis okslda logam kompleks (Cu/ZnO/ AJ.,O,!Cr,OJ yang memiliki Iuas permuksan yang besar. Semakin besar luas permuksan suatu katalis memperbesar kemungkinan adsorpsi reaklan oleh katalis yang pada aklrirnya meningkatkan ierjadinya reaksi. C02 dan H, yang diadsorp pada temperatur 250 °C terdesorpsi diatas temperatur 300 °C, sehingga reaksi pada temperatur 250 OC dapat berl.angsung dengan baik"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kinetika reaksi hidrogenasi CO2 menjadi metanol menggunakan katalis CuO/ZnO/Al2O3/Cr2O3 , dengan pendekatan analisis kinetika makro (`hukum pangkat sederhana' dan `hukum pangkat kompleks') dan analisis kinetika mikro (kinetika mekanistis). Analisis kinetika makro menghasilkan model kinetika `hukum pangkat sederhana' (SPL) dan `hukum pangkat kompleks' (CPL) seperti pada persamaan-persamaan berikut: (lihat file Pdf)
Hasil studi kinetika makro menunjukkan bahwa model kinetika `hukum pangkat kompleks' dapat memperbaiki model kinetika `hukum pangkat sederhana'. Secara statistik model CPL lebih baik (akurat) dari pada model SPL, dan secara kinetika model CPL dapat memberikan informasi kinetika yang lebih lengkap dibandingkan dengan model SPL.
Hasil analisis kinetika mikro menunjukkan bahwa model kinetika yang terbaik secara statistik adalah model yang diturunkan dari mekanisme Langmuir. Namun secara kinetika belum ada model yang cocok dengan data kinetika yang diperoleh pada penelitian ini. Oleh karena itu maka perlu dilakukan simulasi lebih lanjut dengan model kinetika yang lain atau dengan data kinetika lain yang dicari dengan peralatan reaktor yang mendukung untuk studi kinetika mikro."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Zulfikar Pamungkas
"ABSTRAK
Karbon mesopori telah berhasil disintesis dengan metode soft template menggunakan phloroglucinol dan formaldehida sebagai sumber karbon dan Pluronic F127 sebagai template. Material kemudian diimpregnasi dengan Ni II dilanjutkan dengan reduksi dengan H2 sehingga terbentuk nanopartikel Ni yang terimpregnasi dalam karbon mesopori. Analisis dengan XRD menunjukkan difraksi pada 25 dan 44o yang merupakan difraksi dari karbon grafitik. Selain itu difraksi pada 45 dan 52o menunjukkan keberadaan Ni 0 . Analisis EDX mengungkap kandungan Ni dalam beberapa karbon mesopori sebesar 0,1 hingga 24 . Analisis luas permukaan memberi informasi karbon mesopori memiliki luas permukaan sebesar 387,7 m2/g dan pori 7,4 nm. Impregnasi dengan Ni akan memperkecil luas permukaan maupun ukuran pori. Analisis dengan XPS mengonfimasi keberadaan Ni dengan bilangan oksidasi nol. Material digunakan sebagai katalis untuk reaksi hidrogenasi CO2. Reaksi hanya dapat berlangsung jika terdapat Ni 0 sebagai pusat aktif pada karbon mesopori. Semakin banyak Ni 0 semakin besar konversinya meskipun tidak berpengaruh terhadap persen hasil yield . Konversi terbesar didapat dari katalis Ni-MC 30 dengan konversi dan yield berturut-turut 94,6 dan 3,5 pada suhu 673 K.

ABSTRACT
Mesoporous Carbon has been successfully synthesized via soft template method using phlroglucinol and formaldehyde as carbon precursors and Pluronic F127 as template. The material was impregnated with Ni II and reduced with H2 to obtainNi metal. XRD analysis showed diffraction peaks on 25 and 44o which are characteristic of graphitic carbon. In addition, diffraction on 45 and 52o showed the existence of Ni 0 . EDX analysis showed the Ni content in mesoporous carbon, that was 0.1 to 24 . Surface area analysis gave information about surface area of 387.7 m2 g and pore diameter of 7.4 nm. Ni impregnation is presumed to reduce both surface area and pore diameter of mesoporous carbon. XPS analysis confirmed zero oxidation state of Ni. This material was used as catalyst for CO2 hydrogenation reaction. This reaction gave product only in the presence of Ni. The higher the Ni content the higher the conversion though the yield is unchanged. The highest conversion is shown by Ni MC 30 with conversion of 94.6 and yield of 3.5 at 673 K."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T49910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
TELAAH 31:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ardha Bariq Fardiansyah
"Hidrogenasi katalitik CO2 menjadi CH3OH memiliki prospek yang cerah seiring dengan permintaan pasar yang tinggi. Metanol CH3OH dibutuhkan sebagai bahan baku di industri petrokimia untuk memproduksi formaldehida, klorometana, amina asetat dan juga sebagai alternatif energi baru yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh katalis CuO/ZnO/Al2O3 dan pengaruh temperatur umpan dalam bentuk konversi CO2, selektivitas CH3OH, dan yield CH3OH. Preparasi katalis CuO/ZnO/Al2O3 dilakukan dengan metode kopresipitasi menghasilkan persentase rasio komposisi logam Cu-Zn-Al yaitu 66,7: 27,4: 4,29 dan luas permukaan katalis sebesar 98,3411 m2/g. Komposisi perbadingan gas umpan H2 : CO2 yaitu sebesar 3 : 1. Reaktor unggun tetap dengan diameter dalam 1,5 cm; panjang 19 cm bed katalis 5 cm, dan furnace 5 cm. Reaksi dilakukan pada tekanan 30 bar dan laju alir dijaga konstan. Variasi yang dilakukan dalam reaksi yaitu variasi temperatur umpan pada 220, 250, 280 oC. Didapatkan nilai konversi CO2 yang tertinggi terjadi pada saat temperatur umpan 250 oC dengan waktu reaksi hingga mencapai kondisi stabil yaitu selama 240 menit. Sehingga kondisi reaksi pada temperatur 250 oC dikatakan sebagai kondisi optimal dengan didapatkan nilai konversi CO2 sebesar 21,8, selektivitas CH3OH sebesar 82,76, dan yield CH3OH sebesar 18,04.

The catalytic hydrogenation of CO2 to CH3OH has a bright prospect along with high market demand. Methanol CH3OH is needed as raw material in the petrochemical industry to produce formaldehyde, chloromethane, amine acetate and also as an alternative new environmentally friendly energy. This study aims to obtain the effect of CuO ZnO Al2O3 catalyst and the influence of feed temperature in the form of CO2 conversion, CH3OH selectivity, and yield of CH3OH. Preparation of CuO ZnO Al2O3 catalysts by coprecipitation method resulted in percentage ratio of Cu Zn Al metal composition of 66,7 27,4 4,29 and catalyst surface area of catalyst 98,3411 m2 g. H2 CO2 gas ratio composition of 3 1. Fixed bed reactor with 1.5 cm inner diameter length of 19 cm bed catalyst 5 cm, and furnace 5 cm. The reaction is carried out at a pressure of 30 bar and the flow rate is kept constant. Variations made in the reaction are variation of feed temperature at 220, 250, 280 oC. The highest CO2 conversion value occurs when the 250 oC feed temperature with reaction time reaches a stable condition of 240 minutes. So that the reaction condition at 250 oC is said to be the optimal condition with a CO2 conversion value of 21.8, CH3OH selectivity of 82.76, and CH3OH yield of 18.04."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>