Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70383 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susan Rahayu
"Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh kuning telur sebagai ko-krioprotektan terhadap kualitas spermatozoa ikan tawes, Barbonymus gonionotus (Bleeker, 1850) satu hari pascakriopreservasi. Penelitian bertujuan mengetahui ada atau tidaknya pengaruh beberapa konsentrasi kuning telur, yaitu sebesar 0% (kontrol), 5%, 7%, 9%, 11%, 13%, 15%, dan 17% dalam mempertahankan kualitas spermatozoa ikan tawes.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Genetika FMIPA UI selama enam bulan, yaitu dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009. Semen ikan tawes yang diperoleh dengan cara stripping dianalisis secara makroskopis dan mikroskopis lalu diencerkan dalam larutan pengencer dengan rasio 1:4 untuk dikriopreservasi selama satu hari.
Hasil uji Anava menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sangat nyata (P < 0,01) antara kontrol dan perlakuan terhadap data motilitas dan viabilitas, namun tidak berbeda sangat nyata (P > 0,01) terhadap data abnormalitas. Kuning telur 15% merupakan konsentrasi optimum dengan rata-rata persentase motilitas, viabilitas, dan abnormalitas masing-masing sebesar 96,10 ± 3,31%, 85,50 ± 3,11%, dan 16 ± 2,94%."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S31564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhillah
"Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian berbagai konsentrasi glukosa terhadap kualitas spermatozoa ikan tawes, Barbonymus gonionotus (Bleeker, 1850) satu hari pascakriopreservasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemberian berbagai konsentrasi glukosa terhadap kualitas spermatozoa ikan tawes, Barbonymus gonionotus (Bleeker, 1850) satu hari pascakriopreservasi. Konsentrasi glukosa yang digunakan sebagai perlakuan adalah 0% (kontrol), 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Semen ikan tawes ditambahkan dengan DMSO 10% dan larutan pengencer yang terdiri atas glukosa 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%, serta larutan Kurokura dengan perbandingan 1 : 3.
Hasil uji ANAVA memperlihatkan perbedaan yang nyata (P < 0,05) pada berbagai konsentrasi glukosa terhadap persentase viabilitas dan abnormalitas namun tidak terhadap persentase motilitas (P > 0,05) spermatozoa ikan tawes satu hari pascakriopreservasi. Berdasarkan uji Tukey, data persentase viabilitas spermatozoa ikan tawes satu hari pascakriopreservasi menunjukkan adanya perbedaan nyata (P < 0,05) pada glukosa 4% (54,80 ± 10,47%), 6% (59,80 ± 11,30%), dan 8% (54,00 ± 8,34%) masing-masing dengan kontrol (77,25 ± 9,77%). Sementara itu, data persentase abnormalitas spermatozoa ikan tawes satu hari pascakriopreservasi menunjukkan adanya perbedaan nyata (P < 0,05) hanya pada glukosa 6% (45,00 ± 4,90) dibandingkan dengan kontrol (24,25 ± 11,35%)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
Zuraida Zulkarnain, supervisor
"Telah dilakukan penelitian kriopreservasi spermatozoa ikan tawes, Barbonymus gonionotus (Bleeker, 1850) menggunakan berbagai konsentrasi susu skim dalam larutan pengencer yang dicampurkan dengan 5% metanol. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh campuran 5% metanol dengan 15% susu skim terhadap kualitas (motilitas, viabilitas, dan abnormalitas) spermatozoa ikan tawes satu hari pascakriopreservasi. Semen ikan tawes didapatkan melalui metode pengurutan (stripping). Semen diencerkan dalam larutan pengencer berupa larutan fish ringer yang ditambahkan dengan 5% metanol dan berbagai konsentrasi susu skim. Pengamatan kualitas spermatozoa dilakukan sebelum dan sesudah kriopreservasi. Hasil terbaik ditunjukkan oleh campuran 5% metanol dengan 20% susu skim dengan nilai persentase motilitas, viabilitas, dan abnormalitas secara berurutan sebesar 83,23 + 3,27%; 81,75 + 8,22%; dan 26,25 + 1,89%."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S31486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Putri Pratiwi
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi gliserol 6% dengan beberapa konsentrasi kuning telur terhadap kualitas spermatozoa ikan kerapu kertang Epinephelus lanceolatus (Bloch, 1970) pascakriopreservasi. Semen ikan kerapu kertang didapatkan dengan metode pengurutan. Larutan pengencer terdiri atas marine fish ringer, gliserol 6%, dan berbagai konsentrasi kuning telur (0%; 5%; 10%; 15%; 20%; dan 25%). Ekuilibrasi dilakukan selama 10 menit pada suhu 4 ºC. Pembekuan dalam freezer (-20 ºC) selama 48 jam. Pencairan pada suhu 45 ºC selama 30-60 detik. Evaluasi semen dilakukan secara makroskopis (warna, volume, dan pH) dan secara mikroskopis (motilitas, viabilitas, dan abnormalitas) serta kemampuan fertilisasinya terhadap telur ikan kerapu macan. Berdasarkan hasil uji ANAVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey, terdapat perbedaan nyata (P>0,05) terhadap motilitas, viabilitas, dan kemampuan fertilisasi spermatozoa ikan kerapu kertang pascakriopreservasi, akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap abnormalitas spermatozoa pascakriopreservasi (P>0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kuning telur 15% merupakan konsentrasi optimum karena menghasilkan nilai persentase rata-rata motilitas, viabilitas, dan kemampuan fertilisasi tertinggi masing-masing sebesar 83,64 ± 1,72%, 81,44 ± 2,06%, dan 77,31 ± 1,90%. Nilai rata-rata terendah pada persentase abnormalitas sebesar 21,50 ± 1,20%.

Research on the effect of combination 6% glycerol and eggyolk as cryoprotectant of giant grouper Epinephelus lanceolatus (Bloch, 1970) spermatozoa quality postcryopreservation. Giant grouper cement is obtained by sorting method. The diluent solution used consist of marine fish ringer, 6% glycerol, and varian egg yolk concentrations (0%; 5%; 10%; 15%; 20%; dan 25%). Equilibration is carried out for 10 minutes at 4ºC. Freezing in the freezer (-20 ºC) for 48 hours. Thawing at 45 ºC for 30-60 seconds. Cement evaluation is carried out macroscopically (color, volume, and pH) and microscopically (motility, viability, and abnormality) and also the ability to fertilize the egg of tigger grouper. Based on the ANAVA statistical test followed by Tukey, there were significant differences effect on motility, viability, and fertilization ability of spermatozoa of giant grouper postcryopreservation (P> 0.05), but abnormality was significantly affected (P <0.05). (P> 0.05). The optimum concentration of egg yolk is 15% because it produces the highest percentage value of motility, viability, and fertilization ability of 83.64 ± 1.72%, 81.44 ± 2.06% and 77.31 ± 1.90% respectively. The lowest average value of abnormalitiy percentage is 21.50 ± 1.20%."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T51801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Primasari Pertiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi kuning telur
sebagai krioprotektan alami yang efektif untuk kriopreservasi dan menganalisis kualitas
spermatozoa serta mengitung nilai persentase fertilitas sel telur dengan spermatozoa ikan lukas (Puntius bramoides Val) 48 jam pascakriopreservasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 4 kali ulangan. Konsentrasi kuning telur yang digunakan sebagai krioprotektan adalah 0% (kontrol negatif), 5%, 7%, 9%, 11%, 13%, 15%, 17%, dan penggunaan Carboxymethyl Cellulose
(CMC) 1% sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
beberapa konsentrasi kuning telur sebagai krioprotektan ekstraseluler alami mampu
mempengaruhi nyata (P< 0,005) terhadap kualitas spermatozoa ikan lukas 48 jam pascakriopreservasi. Penggunaan kuning telur dengan konsentrasi 9% merupakan konsentrasi optimum dalam mempertahankan persentase motilitas (80,45 ± 0,93%) dan persentase viabilitas (80,75 ± 1,55%) spermatozoa ikan lukas. Kuning telur dengan konsentrasi 9% juga optimum dalam menurunkan persentase abnormalitas spermatozoa ikan lukas (26,13 ± 1,49%). Penelitian mengenai nilai persentase fertilitas sel telur oleh spermatozoa ikan lukas menunjukkan bahwa penggunaan kuning telur sebagai krioprotektan ekstraseluler alami tidak memberikan pengaruh nyata (P> 0,005) terhadap nilai fertilitas ikan lukas 48 jam pascakriopreservasi. Persentae fertilitas sel
telur oleh spermatozoa pascakriopreservasi dengan konsentrasi kuning telur 9% memiliki nilai tertinggi (59,38 ± 9,44%), sedangkan tanpa kuning telur (0%) memiliki nilai terendah (41,25 ± 5,2%). Hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan persentase fertilitas ikan lukas pascakriopreservasi dari persentase 81,25% (sperma segar) menjadi 41--59%.

The objective of study was to evaluated the effect egg yolk at concentration of 0%
(negative control), 5%, 7%, 9%, 11%, 13%, 15%, and 17%, respectively combined with 10% of methanol on percentage of sperm motility, viability, and abnormality 48 hours after freezing. There were significant different (P< 0,005) among treatment groups and control based on one way ANOVA test. In edition 9% of egg yolk was theoptimum consentration which shown the highest percentage of sperm motility (80.45 ±0.93%) and percentage of sperm viability (80.75 ± 1.55%), and also shown the lowest
percentage of sperm abnormality (26.13 ±1.49%). Research on the percentage of fertility after fertilization of lukas egg using 48 hours post-cryopreserved sperm protected by variation consentration egg yolk and 10% methanol showed that there were not significant different (P> 0,05) among treatment groups and control. However, the highest percentage of fertility was shown by 9% of egg yolk (59,38 ± 9,44%). Further, the percentage of fertility decreased from 81,25% (egg who fertilized by fresh sperm) to 59,38% (egg fertilized by cryopreserved sperm).
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T49265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>