Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117440 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Daun sirih merah (Piper cf. fragile, Benth.) telah sering digunakan secara
tradisional sebagai obat berbagai penyakit, salah satunya sebagai antidiabetes.
Mekanisme antidiabetes dari daun sirih merah kemungkinan berhubungan dengan
aktivitas antioksidan yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini untuk menentukan
aktivitas antioksidan daun sirih merah serta golongan senyawa aktif. Metode yang
digunakan untuk uji aktivitas antioksidan adalah metode peredaman radikal DPPH
dan reducing power sedangkan untuk identifikasi golongan senyawa aktif
digunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Ekstrak metanol difraksinasi
menggunakan pelarut dengan kepolaran yang meningkat, berturut-turut n-heksan,
kloroform, etil asetat, dan n-butanol. Dengan uji peredaman radikal DPPH
didapatkan hasil fraksi yang aktif yaitu fraksi etil asetat dan n-butanol yang
mempunyai nilai IC50 berturut-turut 18,30 μg/ml dan 37,31 μg/ml sedangkan
dengan metode reducing power didapat hasil fraksi yang aktif adalah n-heksan.
Dua fraksi teraktif dari metode peredaman radikal DPPH diidentifikasi kandungan
kimianya dengan teknik KLT. Identifikasi kimia menunjukkan bahwa senyawa
golongan flavonoid sebagai senyawa dengan aktivitas antioksidan pada fraksi etil
asetat dan fraksi n-butanol."
Universitas Indonesia, 2010
S33179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roking
"Indonesia memiliki berbagai macam tumbuh-tumbuhan (flora). Salah satu flora Indonesia adalah Saurauia vulcani Korth. Pengujian antioksidan terhadap ekstrak metanol dan fraksi dari metanol dilakukan dengan metode penangkapan radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan metode tiosianat. Ekstrak metanol dan fraksi dari ekstrak metanol menunjukkan efek positif dengan uji bercak DPPH. Bercak yang mereduksi warna DPPH paling kuat diuji secara kuantitatif dengan metode DPPH dan metode tiosianat. Ekstrak metanol dan fraksi etil asetat daun Pirdot atau S. vulcani Korth menunjukkan daya antioksidan dan penangkap radikal bebas dengan nilai IC50 10,52 μg/mL dan 10,85 μg/mL. Sebagai kontrol positif digunakan vitamin C dan BHT (Butil Hidroksi Toluen) dengan nilai IC50 2,39 μg/mL dan 3,53 μg/mL. Dengan metode tiosianat ada perbedaan antara sampel dan kontrol negatif. Hasil dari analisis kimia aktivitas antioksidan pada S. vulcani disebabkan adanya senyawa polifenol.
Indonesia has many kind of Flora. One of Indonesian flora is Saurauia vulcani Korth. The antioxidant test has been conducted on the dried of methanol extract by scavenging free radicals 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) and tiocyanate methods. Methanolic extract and fraction of methanolic extract S. vulcani Korth leaves demonstrated a positive effect in DPPH staining. Highest reducing power of DPPH from methanolic extract and fraction of methanolic extract quantitative antioxidant activity test was carried out spectrophotometrically applying DPPH and tiocyanate methods. Methanolic extract and ethyl acetate fraction showed antioxidant and scavenging radical activities with IC50 value of 10.52 μg/mL and IC50 10.85 μg/mL, respectively. As positive control used vitamin C and BHT (Butyl Hydroxytoluene) with IC50 value 2.39 μg/mL and 3.53 μg/mL, respectively. Using tiocyanate method showed different absorbance between negative control and sample (methanolic extract, ethyl acetate fraction, vitamin C, BHT). The result of chemical analysis indicated that the antioxidative compound in the S. vulcani Korth was polyphenols group."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gine Intan Pratidinaningsih
"Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keanekaragaman tumbuhan terbesar
di dunia. Keanekaragaman tumbuhan dan senyawa kimia yang ada di dalamnya perlu
diidentifikasi untuk penggunaan yang tepat. Penelitian senyawa kimia pada tumbuhan
dilakukan dengan pendekatan kemotaksonomi dan sudah dimulai pada awal abad kedua.
Salah satu tumbuhan yang menarik untuk diteliti adalah dari genus Artabotrys, dimana
di Indonesia terdapat 20 jenis Artabotrys. Artabotrys telah diketahui mengandung
senyawa metabolit sekunder dan pernah digunakan sebagai pengobatan tradisional
untuk beberapa penyakit, kemudian dilaporkan pula adanya aktivitas sebagai
antibakteri. Maka, saat ini, potensi antioksidan menjadi salah satu potensi yang ingin
digali, khususnya pada spesies Artabotrys blumei Hook.f. & Thomson mengingat belum
banyaknya penelitian yang dilakukan pada spesies tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui aktivitas antioksidan kulit batang A. blumei pada tingkat fraksi
dimana ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut heksana, etil
asetat dan metanol. Fraksinasi dilakukan pada ekstrak metanol dengan menggunakan
kromatografi kolom, dan didapatkan 9 fraksi gabungan. Uji aktivitas antioksidan
dilakukan dengan menggunakan metode DPPH pada panjang gelombang 517 nm. Hasil
menunjukkan bahwa 9 fraksi gabungan memiliki aktivitas antioksidan dengan fraksi F
sebagai fraksi teraktif yang memiliki nilai IC50 17,0044 μg/mL dan bobot fraksi
2,3128 g. Dilakukan juga penapisan fitokimia dan didapatkan hasil bahwa fraksi F
mengandung senyawa flavonoid dan fenol. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
fraksi ekstrak metanol kulit batang A. blumei memiliki potensi yang cukup baik sebagai
antioksidan sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut menuju tingkat isolasi dan
pemurnian untuk memperoleh senyawa tunggal yang berkhasiat sebagai antioksidan.

Indonesia is one of the countries with the largest variety of plants in the world. Plant
diversity and chemical composition in need to be required for proper use. Research into
the chemical composition of plants is carried out by chemotaxonomy and has begun in
the early second century. One of the interesting plants to be distributed is from the
genus Artabotrys, where in Indonesia there are 20 types of Artabotrys. Artabotrys has
been known to contain secondary metabolites and has been used as a traditional
treatment for several diseases, and then published as an antibacterial activity. So, at this
time, the potential for antioxidants is one of the potential to be explored, specifically in
the species Artabotrys blumei Hook.f. & Thomson given the amount of research done
on that species. This study discusses the antioxidant of A. blumei stem bark at the
fraction level where the extract is made by maceration method using hexane, ethyl
acetate and methanol. Fractionation was carried out on methanol extract using column
chromatography, and 9 combined fractions were obtained. The antioxidant activity test
was carried out using the DPPH method at a wavelength of 517 nm. The results showed
that 9 fractions contained antioxidant activity with F fraction as the most active fraction
which had an IC50 value of 17.0044 μg/mL and a weight of fraction of 2.3128 g.
Phytochemical screening can also be obtained and the fraction F results contain
flavonoid and phenol compositions. From this study, it can be concluded that the
A. blumei stem bark extract of methanol has good potential as an antioxidant so that it
can be further developed to reach a level of isolation and purification to obtain a single
composition that is efficacious as an antioxidant.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kathie Angelina Davima
"Beberapa tanaman yang berasal dari marga Ruellia telah digunakan
sebagai obat tradisional. Penelitian terhadap Ruellia tuberosa telah
menunjukkan aktivitas antioksidan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas antioksidan dan identifikasi golongan senyawa kimia
dari daun tanaman Ruellia coerulea Morong. Daun dimaserasi berturut-turut
menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol. Potensi
antioksidan masing-masing ekstrak diukur menggunakan metode
1,1-Difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Ekstrak etil asetat menunjukkan aktivitas
terbesar dengan IC50 203,401 ppm. Ekstrak etil asetat kemudian difraksinasi
dengan menggunakan kromatografi kolom dipercepat dengan eluen
campuran yaitu n-heksan?etil asetat kemudian etil asetat?metanol dengan
kepolaran yang semakin meningkat. Hasil fraksinasi diperoleh 12 fraksi
(fraksi A-fraksi L). Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa fraksi J
mempunyai aktivitas antioksidan terbesar dengan nilai IC50 205,759 ppm.
Hasil identifikasi fraksi J menunjukkan adanya golongan glikosida, senyawa
fenol dan steroid/triterpenoid."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32690
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gladys Brigita
"Antidesma neurocarpum Miq. merupakan bagian dari suku Euphorbiaceae yang banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional di Indonesia. Salah satu manfaat Antidesma neurocarpum Miq. diantaranya sebagai antioksidan. Dalam penelitian sebelumnya ekstrak metanol daun Antidesma neurocarpum Miq. memiliki potensi antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 2,18 μg/mL. Berdasarkan penelusuran literatur masih sedikit informasi dan penelitian mengenai Antidesma neurocarpum Miq. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan fraksinasi, uji aktivitas antioksidan, dan identifikasi golongan senyawa dari subfraksi teraktif. Fraksinasi ekstrak metanol dilakukan dengan teknik kromatografi kolom dipercepat. Penelitian menunjukkan bahwa subfraksi M.6.2.3 memberikan peredaman warna DPPH yang paling besar. Hasil identifikasi golongan senyawa diketahui subfraksi metanol daun Antidesma neurocarpum Miq. mengandung golongan senyawa antrakuinon, flavonoid, glikosida, dan tanin. Subfraksi yang diperoleh tersebut diuji aktivitas antioksidan menggunakan 1,1-difenil-2-pikrilhidrasil (DPPH). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa subfraksi M.6.2.3 memiliki aktivitas antiokasidan dengan IC50 sebesar 1,6684 µg/mL. Standar yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuersetin, yaitu dengan IC50 1,2081 µg/mL.

Antidesma neurocarpum Miq. belongs to Euphorbiaceae family which from widely used as a traditional medicine in Indonesia. One of benefits from Antidesma neurocarpum Miq. can also be used as an antioxidant. In the previous research, the methanol extract of leaves of Antidesma neurocarpum Miq. has strong potential of antioxidant with IC50 value 2,18 μg/mL. However, the search of the literature was still a little information about Antidesma neurocarpum Miq, especially information about antioxidant activity. This research was intended to isolate, identify groups compounds, and measure antioxidant activity from the most active subfraction. The methanol extract was isolated by vacuum column chromatography. Research showed that subfraction M.6.2.3 was better scavenging of DPPH colour than others subfraction. Phytochemical screening showed that methanol extract of Antidesma neurocarpum Miq. leaves contain anthraquinones, flavonoids, glycosides, tannins. The isolate was tested antioxidant activity using the 1,1-diphenyl-2-picryrilhydrazyl (DPPH). The result showed that subfraction M.6.2.3 have antioxidant activity with IC50 value 1,6684 mg/mL The standard used was quercetin that had IC50 1,2081 µg/mL."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Sofawati
"Diabetes mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Salah satu terapi farmakologi yang digunakan dalam mengobati DM adalah agen penghambat aktivitas α-glukosidase yang dapat menghambat penguraian disakarida sehingga menunda absorpsi glukosa dan menurunkan kadar glukosa postprandial. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa ekstrak etanol 80% buah ketapang (Terminalia catappa L.) memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi bila dibandingkan dengan 15 tanaman lain yang diuji.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh fraksi dari ekstrak buah ketapang yang memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi dan mengetahui golongan senyawa kimia dari fraksi yang aktif. Serbuk simplisia buah ketapang dimaserasi menggunakan etanol 80%, kemudian difraksinasi menggunakan petroleum eter, etil asetat, butanol dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase menggunakan metode Spectrophotometric Stop Rate Determination. Absorbansi p-nitrofenol yang dilepaskan dari p-nitrofenil-α-D-glukopiranosida sebagai substrat diukur pada panjang gelombang 400 nm.
Hasil menunjukkan bahwa fraksi etil asetat buah ketapang memiliki penghambatan paling kuat terhadap aktivitas α-glukosidase dengan nilai IC50 2,94 ppm. Uji kinetika enzim menunjukkan bahwa fraksi etil asetat buah ketapang mempunyai penghambatan aktivitas kompetitif. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi etil asetat buah ketapang adalah terpen, flavonoid dan glikosida.

Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia and associated with abnormalities in carbohydrate, fat, and protein metabolism. One of pharmacologic therapies used in treating DM is α-glucosidase activity inhibitor which can block the breaking down of dissacharides, delay the glucose absorption and reduce postprandial glucose levels. The previous study gave the evidence that 80% ethanol extract of Ketapang (Terminalia catappa L.) fruits have the highest α-glucosidase activity inhibitor than 15 other plants.
The purpose of this research was to get the fraction from Ketapang fruits extract which had the highest α-glucosidase activity inhibitor and to know the phytochemical compounds from the active fraction. The powder of simplisia was maserated used 80 % ethanol. and was fractionated used petroleum ether, ethyl acetate, buthanol and methanol. α-Glucosidase activity inhibitor test was performed by Spectrophotometric Stop Rate Determination method. The absorbance of p-nitrophenol released from p-nitrofenil-α-D-glukopiranoside as substrat was measured at 400 nm.
The result showed that ethyl acetate fraction of Ketapang fruits have the highest α-glucosidase activity inhibitor with IC50 values 2.94 ppm. The result of enzyme kinetics showed that ethyl acetate fraction of Ketapang fruits has a competitive activity inhibitor. Phytochemical identification showed that ethyl acetate fraction of Ketapang fruits contained terpenoids, flavonoids and glycosides.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1246
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Tri Astuti
"Tanaman sirih merah (Piper cf. fragile, Benth) merupakan obat herbal tradisional yang sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai penyembuh luka diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan khasiat infusa daun sirih merah dalam menyembuhkan luka diabetik pada tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang diinduksi aloksan. Hewan coba dibagi atas enam kelompok, yaitu kelompok I yang merupakan kontrol normal diberi akuades, kelompok II diinduksi aloksan 32 mg/ 200 g bb secara intraperitoneal tanpa pemberian obat, kelompok III diinduksi aloksan dengan pemberian glibenklamid, IV, V, dan VI diinduksi aloksan dengan pemberian bahan uji dosis berturut-turut 216 mg/200 g bb, 432 mg/ 200 g bb, dan 864 mg/ 200 g bb, selama 8 hari. Pengukuran penyembuhan luka dilakukan berdasarkan luas luka dan persentase penyembuhan luka. Persentase penyembuhan pada kelompok I sebesar 79.12%, kelompok II 38.83%, kelompok III 69.07%, kelompok IV 58.19%, kelompok V 68,22%, dan kelompok VI 62,43%. Berdasarkan hasil pengolahan secara statistik, terdapat perbedaan bermakna antara kelompok yang diberi bahan uji dengan kelompok kontrol aloksan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hingga hari ke-8 infusa daun sirih merah terbukti dapat membantu menyembuhkan luka diabetik pada tikus putih.

Sirih merah (Piper cf. fragile, Benth) is a traditional herbal medicine, has been very long used by Indonesia society as diabetic ulcer healing. The aim of this study was to confirm the wound healing effect of Piper cf. fragile leaves extract on male Sprague Dawley rats previously induced by alloxan. The animals were divided into six groups. Group I which was the normal control group received aquadest. Group II which was the alloxan control group received intraperitoneal alloxan of 32 mg/ 200 g bw. Group III received intraperitoneal alloxan and then glibenclamide 0,9 mg/ 200 g bw, IV , V, and VI were induced with alloxan and treated with the extract 216 mg/ 200 g bw, 432 mg/ 200 g bw and 864 mg/ 200 g bw, respectively, for 8 days. The measurement of wound healing effect was evaluated by percentage of wound healing. The percentage of healing was 79.12% for group I, 38.83% for group II, 69.07% for group III, 58.19% for group IV, 68.22% for group V, and 62.43% for group VI. Based on the statistical analysis, there was significant difference between the treated groups and alloxan control group. This study confirmed the traditional uses of sirih merah leaves on diabetic ulcer healing."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33177
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siti Marwah Lestari
"Xantin oksidase mengkatalisis oksidasi hipoxantin dan xantin menjadi asam urat. Kadar asam urat yang meningkat memiliki keterkaitan terhadap penyakit gout. Gout merupakan kelainan metabolik pada katabolisme purin. Salah satu tumbuhan obat yang telah dilaporkan mempunyai efek terhadap penyakit gout dan sebagai anti inflamasi adalah tanaman Sidaguri (Sida rhombifolia L.).
Tujuan penelitian ini untuk menguji kemampuan daun Sidaguri dalam menghambat aktivitas xantin oksidase dan identifikasi golongan kandungan kimianya. Serbuk simplisia diekstraksi berturut-turut dengan cara maserasi bertingkat menggunakan empat pelarut berdasarkan tingkat kepolaran, yaitu petroleum eter, etil asetat, n-butanol, dan etanol 96%. Pengujian penghambatan aktivitas xantin oksidase dilakukan dengan metode spektrofotometri.
Berdasarkan uji penghambatan aktivitas xantin oksidase, semua ekstrak dapat menghambat aktivitas xantin oksidase dengan nilai IC50 1,71 μg/mL pada ekstrak n-butanol; IC50 2,38 μg/mL pada ekstrak etil asetat; IC50 4,64 μg/mL pada ekstrak etanol; dan IC50 9,52 μg/mL pada ekstrak petroleum eter. Pada plot Lineweaver-Burk menunjukkan jenis penghambatan enzim pada ekstrak n-butanol adalah kompetitif. Hasil uji identifikasi kimia pada ekstrak daun sidaguri menunjukkan adanya alkaloid, glikosida, flavonoida, dan terpen.

The xanthine oxidase catalyses the oxidation of hypoxanthine to xanthine and then to uric acid. Increasing uric acid levels have related to gout. Gout is a metabolic disorder in the catabolism of purines. One of the herbs that has been reported to have effect on gout and as an anti-inflammatory is sidaguri (Sida rhombifolia L.).
The purpose of this study was to test the ability of leaf Sidaguri in inhibiting xanthine oxidase activity and identification of chemical constituents. The sample was macerated respectively with petroleum ether, ethyl acetate, nbuthanol, and 96% ethanol. Inhibition of xanthine oxidase activity test carried out by spectrophotometric methods.
Based on xanthine oxidase inhibitory activity test, all the plant extracts were active in inhibiting xanthine oxidase with IC50 value of 1,71 μg/mL on n-buthanol extract; IC50 value of 2,38 μg/mL on ethil acetat; IC50 value of 4,64 μg/mL on 96% ethanol; and IC50 value of 9,52 μg/mL on petroleum ether extract. The Lineweaver-Burk plots showed that the type of nbuthanol extract was a competitive inhibition. The results of chemical identification on a sidaguri leaf extract contain alkaloids, glycoside, flavonoids, and terpenes."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1846
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mely Mailandari
"Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital paling luar dan menjadi tidak stabil karena kehilangan elektronnya. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stress oksidatif.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap spesies Garcinia, diperoleh beberapa senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji adanya aktivitas antioksidan pada daun Garcinia kydia Roxburgh. Pengujian dilakukan menggunakan ekstrak dan fraksi hasil kolom yang kemudian diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH. Parameter adanya aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh ekstrak dan fraksi ditunjukan oleh nilai % inhibisi dan IC50.
Hasil pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa semua ekstrak dan fraksi memiliki aktivitas antioksidan. Nilai IC50 ekstrak etilasetat paling aktif yaitu 12,05μg/mL, metanol 12,51μg/mL dan n-heksan 50,71μg/mL. Golongan senyawa yang dikandung oleh ekstrak etilasetat adalah alkaloid, flavonoid dan terpen. Hasil fraksinasi kolom dipercepat menghasilkan sembilan fraksi dan diperoleh yang paling aktif IC50 4,82μg/mL adalah fraksi E dengan kandungan kimia yaitu alkaloid, flavonoid dan terpen.

Free radical is an atom, group of atoms or molecules that have one or more unpaired electrons in the outermost orbitals and become unstable when loss their electrons. Antioxidants stabilize free radicals with complete deficiency of electrons that are owned free radicals.
From the research that has been conducted on Garcinia species, obtained several compounds that have antioxidant activity. This study was conducted to test antioxidant activity in leaves of Garcinia kydia Roxburgh. Tests carried out using the extracts and fractions of the column which tested antioxidant activity by DPPH method. Parameters of antioxidant activity from extracts and fractions indicated by the value of % inhibition and IC50.
Test results showed that all of extracts and fractions have antioxidant activity. The most active ethylacetate extract with IC50 value 12,05μg/mL, methanol 12,60μg/mL and n-hexane 50,71μg/mL. Chemical compounds of ethylacetate extracts are alkaloids, flavonoids, and terpene. The results of accelerated fractionation column obtained nine fractions and the most active fraction with IC50 value 4,82μg/mL is fraction E contain alkaloids, flavonoids and terpenes as the chemical compounds.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1324
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>