Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138623 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Cahyaning Ilham
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33183
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vera
"ABSTRAK
Buah lengkeng yang dikemas dalam kemasan kaleng dapat terkontaminasi logam berat yang berasal dari komponen kaleng. Kontaminasi logam berat tersebut akan berbahaya bila masuk ke dalam metabolisme tubuh dalam jumlah melebihi ambang batas yang diizinkan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis timbal, timah dan kadmium dalam buah lengkeng kemasan kaleng dengan dua merek berbeda dan tiga masa simpan berbeda. Buah lengkeng yang telah dikeringkan dan dihaluskan didestruksi dengan asam nitrat pekat menggunakan microwave digestion system (180oC, 25 menit). Serapan logam diukur dengan spektrofotometer serapan atom (SSA) pada panjang gelombang yang spesifik. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar logam timbal pada enam sampel bervariasi antara 0,2067 mg/kg hingga 0,4696 mg/kg. Kadar logam timah pada enam sampel bervariasi antara 45,1083 mg/kg hingga 343,7587 mg/kg dan kadar logam kadmium bervariasi antara 0,0134 mg/kg hingga 0,0155 mg/kg. Terdapat tiga sampel buah lengkeng melebihi batas maksimum cemaran timah yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Badan Standardisasi Nasional. Sementara itu untuk cemaran timbal dan kadmium tidak ada yang melebihi batas maksimum cemaran pada semua sampel.

ABSTRACT
Canned longan fruit can be contaminated with heavy metals from its can. That contamination can be harmful if it reaches into metabolism in high level exceeding the statutory safe limit. The aim of this study was to investigate lead, tin and cadmium contamination in canned longan fruit of two brands with three different storage-periods. Dried and fined longan fruit was destructed with concentrated nitric acid using microwave digestion system (180oC, 25 minutes). Absorption of metals was measured with atomic absorption spectrophotometer at specific wavelength. This study shows that the mean level of studied metals varies between 0,2067 mg/kg-0,4696 mg/kg for lead; 45,1083 mg/kg-343,7587 mg/kg for tin; and 0,0134 mg/kg-0,0155 mg/kg for cadmium. The level of tin in three samples exceeded statutory safe limit according to National Standardization Agency of Indonesia and National Agency of Drug and Food Control while lead and cadmium levels did not in all samples. "
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S950
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi
"Pencemaran tanah oleh logam berat yang terakumulasi dalam tanaman dan produk olahan tanaman tersebut akan menimbulkan bahaya bagi manusia yang mengkonsumsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui kadar logam timbal, tembaga, dan kadmium pada tepung gandum utuh dan tepung terigu dari negara importir yang berbeda, yaitu Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan Turki. Sampel tepung gandum ini kemudian didestruksi dengan 9 ml asam nitrat pekat menggunakan Microwave Digestion System (180ºC, 25 menit). Serapan logam dalam sampel diukur dengan spektrofotometer serapan atom (SSA) pada panjang gelombang yang spesifik, yaitu 283,3 nm untuk timbal; 324,8 nm untuk tembaga; dan 228,8 nm untuk kadmium. Asetilen-udara digunakan sebagai gas pembakar dan oksidannya.
Penelitian menunjukkan bahwa tepung terigu Turki mengandung timbal 0,2216 mg/kg, tembaga 2,5427 mg/kg, dan kadmium 0,1045 mg/kg; tepung terigu Australia mengandung timbal 0,3151 mg/kg, tembaga 1,3641 mg/kg, dan kadmium 0,1264 mg/kg; tepung gandum utuh Amerika Serikat mengandung timbal 0,7111 mg/kg, tembaga 5,5128 mg/kg, dan kadmium 0,1618 mg/kg; tepung gandum utuh Kanada mengandung timbal 0,3872 mg/kg, tembaga 3,4577 mg/kg dan kadmium 0,1375 mg/kg. Berdasarkan batas aman yang tertera pada Standar Nasional Indonesia 01-3751-2006, seluruh sample yang diuji, baik tepung terigu maupun tepung gandum utuh, masih di bawah batas aman dan layak untuk dikonsumsi.

Soil contamination caused by heavy metals is accumulated in plants and the processed products. It will be harmful to human?s health. The aim of this research was to analyze and investigate the concentration of lead, copper, and cadmium in whole wheat flour and wheat flour from different importer countries, such as USA, Australia, Canada, and Turkey. The samples were destructed with 9 ml concentrated nitric acid using microwave digestion system (180ºC, 25 minutes). Absorption of metals contained in samples were measured with atomic absorption spectrophotometer (AAS) at the specific wavelengths, which were 283,3 nm for lead; 324,8 nm for copper; and 228,8 nm for cadmium. Acetylene-air was used as the fuel gas and oxidant.
This research showed that Turkey wheat flour contained lead 0,2216 mg/kg, copper 2,5427 mg/kg, and cadmium 0,1045 mg/kg; Australia wheat flour contained lead 0,3151 mg/kg, copper 1,3641 mg/kg, and cadmium 0,1264 mg/kg; USA whole wheat flour contained lead 0,7111 mg/kg, copper 5,5128 mg/kg, and cadmium 0,1618 mg/kg; Canada whole wheat flour contained lead 0,3872 mg/kg, copper 3,4577 mg/kg and cadmium 0,1375 mg/kg. Based on the safety limit that is allowed by National Standardization Agency of Indonesia 01-3751-2006, all of those analyzed samples either whole wheat flour or wheat flour are safe for human consumption.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S820
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati Salim
"Logam berat yang mencemari lautan dapat terakumulasi dalam tubuh biota laut dan menimbulkan bahaya bagi manusia yang mengkonsumsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar timbal, tembaga, dan kadmium pada kerang dara dan kerang hijau Muara Angke. Daging kerang dara dan kerang hijau dipisahkan dari cangkangnya, dikeringkan dalam oven (105oC) hingga bobot konstan, lalu dihaluskan dengan blender. Sampel daging kerang ini kemudian didestruksi dengan 20 mL asam nitrat pekat menggunakan microwave digestion system (200oC, 25 menit). Serapan logam dalam sampel diukur dengan spektrofotometer serapan atom (SSA) pada panjang gelombang yang spesifik, yaitu 283,3 nm untuk timbal; 324,8 nm untuk tembaga; dan 228,8 nm untuk kadmium. Asetilen-udara digunakan sebagai gas pembakar dan oksidannya. Penelitian menunjukkan bahwa kerang dara kecil mengandung timbal 1,1967 μg/g, tembaga 3,6056 μg/g, dan kadmium 3,7298 μg/g; kerang dara besar mengandung timbal 0,8684 μg/g, tembaga 3,5077 μg/g, dan kadmium 1,8077 μg/g; kerang hijau kecil mengandung timbal 0,7750 μg/g, tembaga 2,7671 μg/g, dan kadmium 0,1876 μg/g; kerang hijau besar mengandung timbal 0,4649 μg/g, tembaga 2,1131 μg/g dan kadmium 0,1632 μg/g. Berdasarkan batas aman yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, kerang dara Muara Angke sudah tidak layak untuk dikonsumsi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33161
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dira Aztiani
"Cemaran timbal, kadmium, dan tembaga pada hati ayam akan menimbulkan masalah kesehatan bila melebihi batas yang ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menetapkan kandungan timbal, kadmium, dan tembaga dalam hati ayam kampung jantan dan betina serta hati ayam broiler jantan dan betina. Sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 48 jam kemudian didestruksi dengan HNO3 65% menggunakan metode analisis sistem tertutup dengan alat microwave digestion system. Larutan hasil destruksi dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom.
Hasil penelitian menunjukkan adanya cemaran timbal, kadmium, dan tembaga pada seluruh sampel. Berdasarkan Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, maksimum kadar cemaran timbal dan tembaga adalah 2,0 mg/kg dan 20,0 mg/kg dan berdasarkan FDA, maksimum kadar cemaran kadmium adalah 1,0 mg/kg. Kadar timbal, kadmium, dan tembaga dalam sampel (bobot basah) yang diteliti aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S32725
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mariyah Ulfah
"Penelitian untuk memeriksa kandungan arsen (As) dan timbal (Pb) dalam daun teh segar dan minuman teh kemasan telah dilakukan dengan menggunakan daun teh segar yang diambil dari pekebunan teh di Puncak, Bogor berdasarkan jarak, yaitu 0-5, 20-40, dan 60-80 m dari jalan raya dan tiga jenis minuman teh kemasan dari pabrik yang berbeda. Daun teh segar yang telah dikeringkan dengan oven (analisis Pb) maupun yang tidak (analisis As), kemudian didestruksi dengan cara basah. Sampel yang akan dianalisis arsen, didestruksi dengan H2SO4 pekat dan H2O2 30%, sedangkan yang akan dianalisis timbal didestruksi dengan HNO3 pekat, H2SO4 pekat dan H2O2 30%. Kemudian sampel minuman teh kemasan didestruksi dengan H2SO4 pekat dan HNO3 pekat. Sampel yang telah didestruksi dianalisis dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom (SSA), sedangkan untuk analisis arsen dilengkapi dengan hydride vapor generator (HVG). Diperoleh hasil bahwa jarak mempengaruhi kadar timbal dalam daun teh segar yaitu 0-5 m sebesar 0,5542 ppm, 20-40 m sebesar 0,3995 ppm, dan 60-80 m sebesar 0,2092 ppm, sedangkan jarak tidak mempengaruhi kadar arsen karena arsen hanya terdeteksi pada 60-80 m yaitu 2,7867 ppb. Pada minuman teh kemasan terdeteksi timbal yaitu paling besar 0,2449 ppm dan terkecil 0,1676 ppm dan arsen tidak terdeteksi pada semua sampel."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S32915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Noriyanti
"Susu sapi memiliki perbedaan kadar kalsium pada masing-masing sampel yang dianalisis. Susu sapi dapat tercemar kadmium dan timbal, yang disebabkan karena pakan ternak sapi yang tercemar oleh polusi kendaraan bermotor, pakan ternak sapi yang mengandung pestisida yang diberikan secara berlebihan dan minuman atau air yang mengandung bahan pencemar, sehingga menimbulkan gangguan pada kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kalsium, kadmium dan timbal pada susu "X" dari daerah Depok, susu "Y" dari swalayan dan susu "Z" dari daerah Jakarta Selatan. Sampel didestruksi dengan menggunakan lempeng pemanas pada suhu 200ºC selama kurang lebih 1 jam, dengan menggunakan asam nitrat pekat dan hidrogen peroksida pekat. Kalsium dianalisis pada panjang gelombang 422,7 nm, kadmium dianalisis pada panjang gelombang 228,8 nm dan untuk timbal dianalisis pada panjang gelombang 283,3 nm. Masing masing diukur dengan spektrofotometer serapan atom. Kadar kalsium dalam susu "X" dari daerah Depok sebesar 38,45 ppm; susu "Y" dari swalayan sebesar 29,00 ppm dan susu "Z" dari daerah Jakarta Selatan sebesar 30,72 ppm. Kadar kadmium dalam susu "X" dari daerah Depok sebesar 0,02 ppm; susu "Y" dari swalayan sebesar 0,02 ppm dan susu "Z" dari daerah Jakarta Selatan sebesar 0,02 ppm. Kadar timbal dalam susu "X" dari daerah Depok sebesar 0,15 ppm; susu "Y" dari swalayan sebesar 0,07 ppm dan susu "Z" dari daerah Jakarta Selatan sebesar 0,07 ppm. Cemaran timbal dalam susu melewati batas maksimum cemaran timbal berdasarkan Badan Standardisasi Nasional tahun 2009.

Every cow?s milk samples have different concentration of calcium. Cow?s milk can be contaminated by cadmium and lead, which is caused by animal feed contaminated from motor vehicle pollution, animal feed containing pesticide given to excess and drink or water that contains contaminants causing disturbance in health.
This research aimed to analyze the calcium, cadmium and lead on the milk "X" from Depok, milk "Y" from supermarket and milk "Z" from South Jakarta. Sample was destruct by using hot plate at temperature 200ºC for approximately 1 hour, using concentrated nitric acid and hydrogen peroxide. Calcium was analyzed at wavelength 422,7 nm, cadmium was analyzed at wavelength 228,8 nm, and lead was analyzed at wavelength 283,3 nm. Each measured by Atomic Absorption Spectrophotometer. Calcium levels in milk "X" from Depok was 38,45 ppm; milk "Y" from supermarket is 29,00 ppm and milk "Z" from South Jakarta was 30,72 ppm. Cadmium levels in milk "X" from Depok was 0,02 ppm; milk "Y" from supermarket is 0,02 ppm and milk "Z" from South Jakarta was 0,02 ppm. Lead levels in milk "X" from Depok was 0,15 ppm; milk "Y" from supermarket is 0,07 ppm and milk "Z" from South Jakarta was 0,07 ppm. Lead contamination in milk over the maximum levels of lead contamination base on Badan Standardisasi Nasional 2009.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1775
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putut Dwi Kurnianto
"ABSTRAK
Pada saat ~n1 pernaka1an logam Sn sebaga1 pelap~s kaleng
semak~n berkembang, terutarna kaleng yang d~gunakan untuk meny1mpan
rnakanan dan m1numan Hal ~ni d~karenakan Sn mempunya1
s1fat tahan koros1, mudah d1solder, mempunya1 daya lentur
yang ba1k, sebagai dasar yang ba1k un+uk pelap1san bahan org~=
n1k dan mudah pengerJaannya Untuk mencegah bahaya koros1
leb1h lanJut, maka kaleng yang sudah d1lap1s1 Sn d1lap1s1
kembal1 oleh suatu pol1mer Sampa1 seberapa Jauh sebenarnya
ketahanan pol1mer tersebut terhadap larutan asam yang ada
d1dalamnya, maka perlu d1lakukan penel1t1an penentuan kad~r
Sn yang terdapat pada beberapa m1numan yan6 d1produks1 d1
Indones1a
Penel1t1an 1n1 bertuJuan mel1hat kemungk1nan pertambahan
logam Sn terhadap waktu peny1mpanan Penentuan kadar Sn dlLakukan
dPngan menggunakan alat Spektroskopl Serapan ~tom
Dalam penelit1an 1ni dikerjakan antara la1n, menentukan
uH m1numan kaleng dengan pengaruh waktu peny1mpanen selama
4 bulan, destruksl m1numan kaleng, menentukan waktu kestal)llan lampu Sn, mel1hat pengaruh asam sulfat, asam perklorat~
asam n1trat. asam klor1da terhadap penyerapan Sn dan menentul<
an kadar Sn pada minuman lecy, spot tonic, royal orange,
orange juice dan mirinda dengan pengaruh waktu penyimpam:m
se lama 4 bulan
Dari penelit1an 1n1 didapatkan, bahwa kadar logam Sn
rata-rata pada masing-masing m1numan sebaga1 ber1kut
lecy 3,045 ppm, spot ton1c 1,264 ppm, royaJ orange 0,919 ppm,
orange JU1Ce 1, 120 ppm dan m1rinda 1, 045 ppm Te:rnya ta d idapatkan,
bahwa kadar Sn pad-a kel1ma m1numan tersebut mas1h
Jauh d1 bawah batas ambang yang d1perbolehl~an yaltU 150 ppm"
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Dewa Ketut Karma Susatia
"Dalam thhun-tahun terakhir mi, masalah lingkungan sangat menjadi perhatian bagi masyarakat banyak, khususnya mengenai masalah limbah. Telah dilakukan berbagai cara untuk mengetahui tingkat pencemaran logam pada limbah cair industri pada lingkungan. Salah satunya dengan menggunakan metode spektrofotometri sinar tanipak. Keunggulan dari metode mi ialah biaya pemeriksaan yang relatifmurah serta hasil yang cukup akurat.
Telah dilakukan pene1itian tentang pemeriksaan kadar timbal di dalam linibah cair dengan menggunakan metode spektrofotometri sinar tampak. Metodenya didasarkan pada reaksi pembentukan kompleks antara timbal dengan dithizon di dalam kioroform melalui proses ekstraksi, menjadi kompleks timbal dithizonat. Selanjutnya intensitas warna dad senyawa kompleks itu diukur pada panjang gelombang 510,0 run. Parameter yang terkontrol adalah konsentrasi pereaksi yang ditambahkan, pH larutan pereduksi, kemurnian zat kimia yang dipakai, serta waktu pengocokan pada saat ekstraksi.
Hasil percobaan menunjukkan dad 4 sanipel linibah cain industri yang dipeiiksa, ada 2 industri yang memenuhi syarat baku mutu linibah untuk logam timbal, yaitu industni mesin-mesin berat dan industri otomotif pertania. Sedangkan 2 industri lagi yang tidak memenuiii syarat adalah industii otomotif kedua dan industri cat. Kadar timbal yang diperbolehkan terdapat dalam limbah cair yang baik, yaitu 0,1mg/L.

In the recent years, environment problems have been come a considerable attention for people, especially about waste water. Many ways have been done to know the level of metal contamination in industrial waste water in the environment. One of them is the visible spectrophotometry method. The advantages of this method are the cost of the analysis which relatively cheaper and the result is accurate enough.
This research investigates lead in waste water by using visible spectrophotometry method. The principle is based on complex reaction between lead and dithizon in chloroform after extraction, and form the complex compound, lead dithizonate. Then the intensity of complex color is measured at wavelength 5 10,0 nm. The fixed parameters are reagent concentration added, pH of reduktor solution, the purity of used chemical, and time for shaking during the extraction process.
As the result of this research, from 4 industrial waste water samples that have been investigated, there are 2 industries that qualified with the standard waste water in Indonesia, i.e. heavy weight machine industry and the first otomotive industry. And 2 industries that not qualified are the second otomotive industry and paint industry. The maximum lead may be permitted in qualified waste water is 0,1 mg/L.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salmi Hayati
"Penggunaan timbal dan tembaga pada kosmetik mempunyai resiko yang cukup besar apabila dikonsumsi secara langsung. Efek toksik yang ditimbulkan di antaranya reaksi toksik topikal pada kulit dan kepala, kerusakan pada jaringan rambut, gangguan penyakit kulit seperti gatal-gatal, nyeri, dermatitis serta dapat juga menimbulkan keracunan sistemik (peradangan dan kerusakan organ ginjal dan hati, demam , gangguan syaraf). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kandungan timbal dan tembaga dalam pewarna rambut serta rambut pemakai pewarna rambut. Sampel pewarna rambut di destruksi dengan asam nitrat 65% dan asam perklorat 60% menggunakan lempeng pemanas (hot plate) pada suhu 100°C. Larutan hasil destruksi dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom. Sampel rambut dikeringkan dalam oven pada suhu 500C kemudian dilakukan destruksi basah dengan asam nitrat 65% dan asam perklorat 60% menggunakan lempeng pemanas (hot plate) pada suhu 1000C. Larutan hasil destruksi di analisis menggunakan spektrofotometer serapan atom.
Hasil penelitian menunjukkan kadar timbal dan tembaga dalam pewarna rambut merek A dan B masih dalam batas kadar yang diizinkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 376/MenKes/Per/VIII/1990 sebesar 2% dan berdasarkan Food Drugs Administration, maksimum kadar timbal asetat sebesar 0,6% w/v dan kadar tembaga sebesar kurang dari 0,6% w/v. Rata-rata kadar timbal dalam rambut pemakai pewarna rambut merek A dan B masih dalam batas normal yakni sebesar kurang dari 12,00 mg/kg. Pada rambut pemakai pewarna rambut merek A dan B kadar tembaga telah melebihi batas normal yakni sebesar lebih dari 2,30 mg/kg.

The use of lead and copper in cosmetics have more high risk if consumed directly. Toxic effects including toxic reaction to topical on the skin and head, damage to the hair tissue, skin disorders such as itching, pain, dermatitis and may also cause systemic toxicity (inflammation and organ damage to kidneys and liver, fever, neurological disorders). This study aims to analysis the content of lead and copper in hair and hair of hair dye users. Samples of hair dyes destructed with 65% nitric acid and perchloric acid 60% using hot plate at a temperature of 100oC. After phase of destruction, it was analyzed by atomic absorption spectrophotometer. Hair samples were dried in an oven at a temperature of 50oC and then destructed with 65% nitric acid and perchloric acid 60% using hot plate at a temperature of 100°C. After phase of destruction, it was analyzed by atomic absorption spectrophotometer.
Results showed levels of lead and copper in hair dye brand A and B are still within levels permitted by the Minister of Health Decree No. 376/MenKes/Per/VIII/1990 of 2% and according to the Food and Drugs Administration, the maximum levels of the lead is 0,6% w/v and levels copper metal is less than 0,6% w/v. The average lead content in hair of hair dyes users brand A and B are still within the normal range which is less than 12,00 mg/kg, while the copper content in hair of the hair dye users has exceeded the normal limit of copper content in hair which is more than 2,30 mg/kg."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33190
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>