Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50341 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmi Husna
"Telah dibuat suatu rancang bangun ruang vakum bebas oksigen, dengan temperatur terkendali sebagai alat ukur uji impedansi bahan. Temperatur bertindak dalam menentukan keseimbangan energi dalam proses suhu. Tranduser temperatur yang di ukur dengan termokopel tipe-K. Dan heater akan mentransfer panas pada suhu yang ditentukan. Heater Elstein FSR yang dipakai memiliki daya 250 watt, dan mampu menghasilkan panas sebesar 720°C. Sistem yang digunakan mikrokontroller Atmega 16, alat ni menggunakan proses kontrol PID dengan metode kurva reaksi. Percobaan yang dilakukan secara manual mode dan auto mode. Manual mode dengan cara mengatur power heater sedangkan auto mode memberikan nilai set point temperatur. Sistem tuning PID menggunakan metode kurva reaksi, maka didapatkan nilai lag time (L) sebesar 39 dan nilai rise time (T) sebesar 1422. Dengan melakukan proses sistem kontrol didapatkan nilai Kp = 38.46, Ki =0.013 dan KD =19.5.

A vacum furnace system with automatic temperature controller had been made for measuring material impedance as a function of temperature. Ceramic Elstein FSR heater of 250 watt power used to heat up the chumber inside the furnace. PID control process is using microcontroller Atmega 16. The experiment was running in manual mode by adjusted power heater and auto mode by valued temperature setpoint. PID tuning system used reaction curve method, hence resulting lag time (L) 39 second and rise time (T) 1422 second. By processing controlled system it could get value of Kp = 38.46, Ki =0.013 and KD =19.5."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29438
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anita
"Timah merupakan logam lunak dengan titik lebur rendah sehingga relatif mudah untuk dilakukan proses manufaktur lanjutan. Tin shot rounded merupakan salah satu produk khusus yang dikembangkan PT Timah, Tbk, yang diluncurkan ke pasar international pada tahun 2003. Namun proses produksi yang kurang efektif membuat produksi tin shot rounded dihentikan sementara karena adanya permasalahan pada proses dengan penggunaan media pendingin sabun. Dimensi tin shot rounded yang memiliki kebulatan baik menjadi syarat kualitas produk yang dapat dipasarkan.
Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan tin shot rounded dengan menggunakan media pendingin air. Ingot yang digunakan adalah ingot Babbit (Sn 87-90%) dengan variabel berupa temperatur cetak bervariasi mulai dari 250-280oC. Temperatur menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi dimensi produk tin shot rounded, terutama yaitu temperatur cetak. Proses pembuatan tin shot rounded terdiri dari pelelehan ingot Babbit dalam ketel temperatur 280oC, lalu lelehan timah masuk kedalam cetakan dengan temperatur cetak bervariasi 250-280 oC rentang 5oC yang keluar lewat nosel dan memantul pada bidang luncur, selanjutnya masuk media pendingin air. Tujuan penelitian adalah mengamati pengaruh pengotor terhadap nilai kekerasan produk tin shot rounded ingot Babbit dibandingkan dengan ingot Banka (Sn 99,92%), densitas, porositas serta kemurnian dari produk tin shot rounded.
Hasil penelitian ingot Babbit yang digunakan untuk pembuatan tin shot rounded memiliki kadar Sn 87-90 % dengan pengotor yang cukup banyak Pb, Cu, dan Sb. Kualitas dimensi tin shot rounded menurun terhadap kenaikan temperatur cetak. Banyaknya pengotor pada ingot Babbit, berpengaruh terhadap tingginya nilai kekerasan tin shot rounded (3,66 HV) jika dibandingkan dengan ingot Banka (1,33 HV). Densitas percobaan tin shot rounded cenderung lebih rendah dari densitas teoritis (perhitungan) karena adanya cacat cor seperti porositas dan penyusutan volume.

Tin is a soft metal with a low melting point so it is relatively easy to do advanced manufacturing processes. Tin shot rounded is one of specific product being developed by PT Timah Tbk, which was launched into the international market in 2003. However, the production process is less effective to make the production of tin shot rounded suspended due problems with the use of soap cooling medium. Dimensions of tin shot rounded with good roundness become requirement of quality products that can be marketed.
In this research, the manufacture of tin shot rounded using water cooling medium. Ingot used are Babbit (87-90% Sn) with variables such as temperatures of casting ranging from 250-280oC. Temperature becomes one of the important factors that affect the product dimensions tin shot rounded, especially the casting temperatures. The process of making tin shot rounded consists of Babbit ingot re-melting with temperature 280oC in the kettle, then molten tin into a mold with casting temperature of 250-280° C range 5oC variable that comes out through the nozzle and bounced on the glide plane, then enter the water cooling medium. The research objective was to observe the influence of impurities on product hardness values ​​tin shot rounded Babbit ingot compared to Banka ingot (99.92% Sn), density, porosity and purity of the product tin shot rounded.
The results Babbit ingot used for the manufacture of tin shot rounded has Sn content of 87-90%, with considerable impurities Pb, Cu, and Sb. Quality of dimension tin shot rounded decrease to casting temperature increases. The number of impurities in the Babbit ingot, influence the high hardness values ​​tin shot rounded (HV 3.66) when compared with the Banka ingot (1.33 HV). Density experiment tin shot rounded tend to be lower than the theoretical density (calculations) because of casting defects such as porosity and shrinkage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan
"Didalam tesis ini dibahas penerapan konsep pembobotan dalam pemilihan proses manufaktur bahan logam untuk pembuatan komponen Coil Forming. Konsep ini diteliti kemungkinan untuk diterapkan pada aktifitas manufaktur yang ada pada PT KSX, guna meningkatkan unjuk kerja aktifitas manufaktur tersebut. Prinsip dari konsep pembobotan pertama-tama dilakukan identifikasi terhadap persyaratan produk yang akan dibuat dan identifikasi terhadap keterbatasan prosesnya. Kemudian dilakukan pembobotan terhadap persyaratan produk dan kemampuan proses untuk memenuhi persyaratan produk. Jumlah terbesar dari hasil kali kedua hal tersebut menjadi pilihan yang disarankan. Metode ini cukup sederhana namun mempunyai keterbatasan jika suatu komponen harus dilakukan kombinasi proses manufaktur. Untuk itu diperlukan teori pengambilan keputusan yang lain untuk dikombinasikan dengan konsep pembobotan guna menghilangkan kendala yang ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan Fachmi R.
"Proses perencanaan selalu melibatkan aktivitas merinci sejumlah pekerjaan dan sejumlah sumber daya yang akan digunakan untuk memastikan bahwa proyek tersebut layak dikerjakan. Kewenangan, tanggung jawab, dan tingkat kepercayaan harus direncanakan pula, dengan begitu sejumlah tim yang bekerjasama dalam suatu proyek mengetahui kapasitas masing-masing dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain. Dalam hal perencanaan penggunaan alat berat data yang dibutuhkan untuk analisa adalah batasan kerja dan tujuan daripada perusahaan atas digunakannya satu atau lebih alat berat. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah dengan mengkoleksi data dari lapangan dengan cara menyebarkan kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan rumusan masalah pada penelitian ini, kedua data yang telah terkumpul diberikan kode dan direncanakan untuk di analisa, ketiga adalah pelaksanaan analisa data, keempat membaca dan menginterpretasikan hasil analisa, dan langkah terakhir adalah menarik kesimpulan untuk dijadikan jawaban atas rumusan masalah tersebut.
Dari hasil analisa dengan menggunakan teori "Linear Programming" yang diaplikasikan dalam program SPSS, menghasilkan sebuah persamaan linear; 4 9 1,567 0,198 0,161 y x x = + + . Dimana X4 adalah variabel bebas kedalaman galian dan X9 adalah jumlah konsumsi solar per hari. Setelah persamaan ini di ramalkan variabel tujuannya (Y), yaitu tingkat produktifitas ekskavator per hari dengan simulasi Monte-Carlo didapatkan variasi tingkat keyakinan pencapaian produktifitas harian, dengan keyakinan 90% seharusnya dapat memberikan produktifitas sebesar 5,93 m3. Nilai yang optimal dari variabel pembatas untuk tujuan dari perusahaan tersebut didapatkan dari hasil optimasi-Opquest, yaitu untuk kedalaman galian (X4) sedalam 1,725 m dan untuk konsumsi solar (X9) sebanyak 2,5 tangki per hari. Proses pengambilan keputusan untuk penggunaan alat berat ekskavator bergantung pada kualitas dari hasil pengolahan data tersebut dan kualitas dari kelompok kerja yang bertanggung jawab dalam hal analisa dan pengambilan keputusan.

Planning process is always entangle the itemize a number of works and a number of resources activity that used to ensure the project competent to be done. Authority, responsibility, and trust storey level have to be planned also, on that way a number of the teams cooperating in a project know each capacities and how do they correlate one to another. In the case of heavy equipment usage planning, required data for analysis are constrain of work and purpose of the company in using one or more heavy equipment. The first step of this research is collecting datas from the project by spreading a numbers of quesionairs containing several question that relate with the research target, second is coding each of the question that answered and plan those to be analys, third is analyzing the data, fourth are reading and interpretating the anlysis result, and the fifth step of this research is drawing the conclusions of the result.
From the analysis by using theory "Linear Programming" which running by application called SPSS, will result an equation: 4 9 1,567 0,198 0,161 y x x = + + . Where X4 is depth of cut variable and X9 is solar consumption in a day variable. The next analysis is forecasting the dependent variable (Y) that is productivity rate of ekscavator by running simulation with Monte-Carlo simulation program, this result a number of productivity rate variance, with a confidence level 90% the ekscavator should've give productivity 5,93 m3 a day. The optimal values of dependent variables to the intention of the company is drawed by optimizing those variables with Optquest, and the result is 1,725 m for digging depth variable and should expend 2,5 tank of solar a day. Decision-Making processes for the heavy equipment (excavator) usage planning basically depend on the quality of the data-processing result and the quality of team working who in charge in the case of analysis and decision making.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35797
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Nugroho
"Proses alternatif dalam fabrikasi mikro yang telah ditemukan saat ini salah satunya adalah biomachining. Biomachining memiliki beberapa keunggulan diantaranya ramah lingkungan, tidak terjadi thermal damage pada permukaan benda kerja, dan efisien energi. Penelitian biomachining multi-axis sebelumnya yang menggunakan inklinator dengan satu sumbu rotasi dan dengan dua arah sudut inklinasi yang berbeda menunjukkan bahwa inklinasi benda kerja mempengaruhi bentuk profil permukaan hasil pemakanan material pada benda kerja.
Dalam penelitian kali ini inklinator dikembangkan dengan menggunakan konsep sendi peluru pada meja kerjanya sehingga memiliki dua sumbu rotasi dan sudut inklinasi dapat dilakukan ke segala arah. Percobaan dilakukan dengan empat posisi inklinasi yang berbeda dan tiap - tiap posisi diberi sudut inklinasi 400. Terdapat dua jenis waktu percobaan, yaitu 6 jam dan 12 jam untuk tiap - tiap posisi inklinasi. Percobaan dilakukan dengan temperatur ruangan 23 - 25°C.
Hasil pengukuran dari mesin SURFCOM menunjukkan bahwa pada bagian tengah permukaan hasil pemakanan material terbentuk Center Island dengan kedalaman undercut, sudut kemiringan undercut, dan nilai Ra yang berbeda - beda. Selain itu ditemukan bahwa perbedaan posisi kotak biomachining tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kedalaman undercut, panjang undercut, sudut kemiringan undercut, dan nilai Ra.

Alternative process in micro fabrication that has been found at this time one of them is biomachining. Biomachining has several advantages including environtmentally friendly, no thermal damage occurs on the surface of the workpiece, and energy efficient. Previous multi-axis biomachining research using inclinator with one axis of rotation and the angle of inclination in two different directions showed that the inclination of the workpiece affect the surface profile from material machining results at workpiece.
In this research inclinator developed using the concept of joint bullets on its work table so that it has two axes of rotation and the angle of inclination can be done in any direction. The experiments were performed with four different inclination position and each position given angle of inclination 400. There are two kinds of time experiments, which is 6 hours and 12 hours for each inclination position. The experiments were performed with room temperature 23-25°C.
Measurement result from the SURFCOM machine show that on the middle surface at material machining results formed Center Island with depth of undercut, tilt angle of undercut, and the Ra values are different each others. Moreover it was found that the difference in the position of the biomachining box no significant effect on depth of undercut, length of undercut, tilt angle of undercut, and the Ra values.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Winoto
"Reconfigurable Manufacturing Systems (RMS) adalah sistem manufaktur yang mempunyai kemampuan mengkonfigurasi ulang hardware, software dan pusat kontrol pada level fungsional dan organisasional supaya secara cepat menyesuaikan kapasitas dan fungsionalitas produksi sebagai respon terhadap pasar atau syarat pengaturan sistem yang berubah secara tiba-tiba.
Tesis ini membahas mengenai pengembangan model simulasi RMS dalam rangka perancangan RMS yang dilihat berdasarkan hasil produksi dan penggunaan waktu produksi. Model ini dibuat dengan menggunakan metode simulasi berorientasi objek.
Dari hasil simulasi dan analisis model dapat disimpulkan bahwa model simulasi RMS ini telah mengandung kaidah dari keenam karakteristik RMS (scalability, convertibility, integrability, modularity, customization dan diagnosability) sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka perancangan dan penerapan RMS pada industri manufaktur.

Reconfigurable Manufacturing Systems (RMS) is a manufacturing system that has an ability to reconfigure hardware, software and control resources at all on the functional and organizational levels, in order to quickly adjust production capacity and functionality in response to sudden changes in market or in regulatory requirements.
This thesis discusses the development of simulation model in order to design the RMS which is observed based on the production result and the use of production time. This model was made by using the method of object-oriented simulation.
From the results of simulation and analysis models can be concluded that the RMS simulation model already contains the rules of the six characteristics of RMS (scalability, convertibility, integrability, modularity, customization and diagnosability) so it can be used as a tool in the design and implementation of RMS in manufacturing industry.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariel Bramantyo Putra
"ABSTRAK
Proses produksi berdasarkan konsep lean production system adalah proses produksi yang efektif dan efisien dimana pada proses produksi tidak ditemukannya pemborosan-pemborosan seperti inventori, kelebihan produksi, transportasi dan pergerakan yang tidak diperlukan. Pada penelitian kali ini, proses produksi dipetakan ke dalam sebuah peta yang dinamakan current state map sehingga keseluruhan aktivitas dapat terlihat dan dapat mengidentifikasi pemborosan yang ada. Semua aktivitas yang tidak memberi nilai tambah dihilangkan dengan melakukan perbaikan dan merancang peta usulan atau proposed state map. Setelah itu disimulasikan dengan software plant simulation. Hasil penelitian ini menghasilkan sistem produksi sesuai dengan filosofi dari lean production system.

ABSTRACT
The production process is based on the concept of lean production system is a production process that is effective and efficient in which the production process is not the discovery of wastes such as inventory, overproduction, transportation and movement are not required. In the present study, the production process is mapped into a map folder called current state so that all activities can be seen and can identify existing waste. All activities that do not add value is eliminated by improving and designing proposals or proposed state maps folder. Once the plant is simulated with software plant simulation. The results of this study resulted in the production system in accordance with the philosophy of lean production system."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Kamil
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T40674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Gede Suryadharma
"ABSTRACT
Pressure vessel is a kind of plant equipment, which has a wide function to support the industrial process.The increasing of economic growth, causing the increasing demand of industrial equipment including pressure vessel Thus many of the pressure vessel manufacturer have been developed recently.
Therefore to have the competitive advantage in the global market, a just in time production cost calculation of pressure vessel are the most important matter. One of the factor which have a significant effect in the calculation of cost is the requirement of operation time or man-hour, because calculation of operation time is more accurate to reduce either losses or error in the prediction of delivery time.
The study, analyze the purpose to get of the operation time planning on the pressure vessel's main element. This has been done by a linear regression the with least square method, and the results of liberalization become a basic parameter to calculate the manufacturing cost
The operation time, which has been determined from the model, is very close to the reality. The production cost based on the model approach, is also in a good approximation comparing to the real production cost.

ABSTRAK
Bejana tekan (pressure vessel) adalah salah satu jenis peralatan pabrik yang mempunyai fungsi yang sangat luas dalam menunjang proses industri.
Dalam perkembangan ekonomi pada era industrialisasi dewasa ini, permintaan akan kebutuhan pressure vessel semaldn meningkat. Hal tersebut menyebabkan banyak berdirinya industri manufaktur pressure vessel.
Agar pressure vessel yang dihasilkan mempunyai daya saing di pasar global, maka ketelitian dalam menghitung kebutuhan biaya produksi merupakan hal yang paling pokok agar bisa unggul dalam daya saing tersebut. Dalam menghitung biaya produksi, salah satu faktor yang berperan adalah waktu operasi atau jumlah jam kerja orang (manhour) yang dibutuhkan, karena dengan lebih telitinya perhitungan waktu operasi akan mengurangi kerugian maupun keterlambatan dari delivery time.
Pada penelitian ini dibahas, analisa untuk mendapatkan target waktu operasi dari elemen-elemen utama pressure vessel melalui regresi linear dari metoda kuadrat terkecil, kemudian inl dipakai sebagai dasar untuk menghitung estimasi biaya (cost estimation) dari biaya produksi (manufacturing cost).
Dari hasil analisa didapatkan bahwa waktu operasi yang dihitung dengan analisa model akan mendekati waktu operasi yang sebenamya (realisasi) dari fabrikasi dan jugs biaya produksi berdasarkan waktu operasi Bari model tersebut, dapat mendekati biaya produksi yang sebenarnya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Kamil
"ABSTRAK
Produk andalan dengan kualitas tinggi yang dapat memberi kepuasan bagi konsumen dan harga ekonomis merupakan target produksi suatu produk manufaktur. QFD merupakan salah satu bentuk pendekatan untuk dapat mencapai kepuasan konsumen, setelah merubah keinginan/kepentingan/kebutuhan konsumen menjadi pendekatan secara teknik, sehingga dapat ditentukan kualitas yang tepat dan selanjutnya akan dapat ditentukan pula faktor faktor utama yang paling berpengaruh untuk dapat menghasilkan produk tersebut.
Dengan memperhatikan tingkat kepentingan/kebutuhan konsumen, kepentingan/kebutuhan teknik, tingkat relasi/korelasi antar faktor-faktor rancangan, perencanaan proses, perencanaan produksi dan pengendalian, memperlihatkan adanya suatu proses penganalisaan dalam upaya mendapatkan suatu informasi yang akurat untuk menghasilkan produk manufaktur.
Aplikasi QFD untuk Model Analisis Proses Pengembangan Suatu Produk Manufaktur, dikembangkan untuk maksud itu. Dengan model ini akan lebih memberi arah sebagai suatu masukan dalam pengambilan keputusan, karena dengan model ini tidak hanya penentuan kualitas, akan tetapi akan diperoleh juga informasi lain, Benchmarking dengan produk pesaing, misalnya.
Solusi model analisis ini akan menghasilkan suatu masukan terhadap perancangan produk, perencanaan proses, perencanaan produksi dan pengendalian dalam suatu industri manufaktur.

ABSTRACT
A reliable product with good quality that satisfy the customer and economy priced is production target of a manufactured product. QFD is a tool approach to achieve customer satisfaction, after modifying customer requirement to technically approach until it can be determined the right quality and also can be determined the main factors which influence in producing that product.
By observe the degree of importance of customer requirement, technical requirement, the degree of relation/correlation among design factors, process planning, production planning and control, show us there is an analysis process effort to get an information accurately to produce manufacture product.
Application of QFD for Analysis Model of A Manufacture Product Development Process is developed for it's purpose. With this model will be more clear as a guidance for input to decision making, because with this model not only define the quality, but also to gain other information, Benchmarking with the other product, for instance.
Solution of this model will resulting an input for Design Product, Process Planning, Production Planning & Control in a manufacturing industry.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>