Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148988 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prabowo Isaka
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandia, Yosef Timoty Maranatha
"Batugamping merupakan salah satu sumber daya alam yang keterdapatannya melimpah di indonesia. Di negara ini penggunaan batugamping lebih difokuskan terhadap industri semen. Peningkatan produksi ini sejalan dengan proses eksplorasi batugamping terutama di Indonesia khususnya pada proses eksplorasi di Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal , Jawa Tengah . Keamanan dan keefisienan dalam kegiatan eksplorasi batugamping harus sangat diperhatikan dikarenakan masalah kestabilan permukaan lereng tempat pengambilan bahan produksi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis tipe runtuhan atau gerakan tanah serta merekomendasikan desain lereng yang stabil. Dalam menganalisis tipe runtuhan lereng peneliti mengggunakan metode scanline yaitu dengan mengambil data struktur kekar yaitu arah kemenerusan (strike), kemiringan (dip) kekar dan lereng tersebut terhadap kondisi bidang diskontunitas batuan yang nantinya akan diproyeksikan untuk melihat tipe potensi kelongsoran yang terjadi pada daerah pengamatan dan dikombinasikan dengan analisis deterministik yaitu metode keseimbangan batas spencer dengan menggunakan aplikasi Geostudio 2022 untuk merekomendasikan kestabilan lereng secara aktual terhadap potensi tipe longsoran pada lereng tersebut. Pada penelitian ini terdapat beberapa data yang dibutuhkan seperti orientasi dan kondisi bidang diskontinuitas, sifat fisik dan mekanika batuan,gemoteri lereng serta kondisi Muka Air Tanah (MAT) terhadap kondisi lereng yang dianalisis. Analisis kinematik dan analisis deterministik digunakan untuk mendapatkan potensi dan jenis kegagalan lereng serta nilai faktor keamanan.

Limestone is natural resource that is abundant in Indonesia. In this Country, coal use is more focused on the cement industry. This increase in production is in line with the limestone exploration process, especially in Indonesia, especially in the Margasari sub district, Tegal Regency, Central Java. Safety and efficiency in exploration activities  limestone must be given great attention, which is related to the stability of the slope surfaces where the production material is taken. This research was carried out with the aim of analyzing the type of collapse or ground movement and recommending a stable slope design. In analyzing the type of slope failure, the researcher used the scanline method, namely by taking data on the joint structure, namely the directionof continuity (strike), slope (dip) of the joint and the slope on the condition of the rock discontinuity area which will later be projected to see the type of potential landslide tha occurs in the observation area and combined with deterministic analysis, namely the spencer limit balance methods using the Geostudio 2022  application to recommend actual slope stability against potential types of landslides on the slope. In this research, there is some data needed such as the orientation and condition of discontinuity areas, physical and mechanical properties of rocks, slope geometery and the condition of Ground Water Level (GWL) for the slope conditions being analyzed. Kinematic analysis and deterministic analysis are used to obtain the potential an type of slope failure as well as the value of the safety factor.   "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Des Anggraeni Runiasiwi
"Nyeri punggung bawah merupakan jenis gangguan muskuloskeletal akibat kerja yang sangat sering ditemui. Salah satu pekerjaan yang berisiko mengalami keluhan nyeri punggung bawah adalah menjahit. Penjahit rentan terpapar bahaya enviromechanical karena ergonomi yang salah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor risiko ergonomi dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit konveksi di Desa Tembok Kidul Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelatif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 139 penjahit konveksi di Desa Tembok Kidul yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan modifikasi kuesioner dari penelitian sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor risiko ergonomi dengan keluhan nyeri punggung bawah (p=1,000; α=0,05). Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya agar lebih difokuskan pada salah satu faktor risiko ergonomi.

Low back pain is a very common type of work-related musculoskeletal disorder. One of the jobs that is at risk of experiencing low back pain is tailoring. Tailor or sewing machine operators are susceptible to enviromechanical hazards because of inappropiate ergonomics. The purpose of this study was to determine the correlation between ergonomic risk factor and low back pain complaints on convection tailors at Desa Tembok Kidul Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. This research was a quantitative descriptive correlative study using a cross sectional approach. The sample in this study were 139 convection tailors at Desa Tembok Kidul who were selected using simple random sampling technique. The instrument of this study used a modified questionnaire from previous studies. The results of this study showed that there is no significant association between ergonomic risk factors and complaints of low back pain (p=1,000; α =0,05). The author suggests to more focused on one type of ergonomic risk factors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Dewika Anggraningrum. author
"Skripsi ini membahas mengenai sebuah lembaga keuangan desa adat yang bernama Lembaga Perkreditan Desa yang didirikan dengan syarat harus memiliki awig-awig desa adat terlebih dahulu. Lembaga Perkreditan Desa yang diteliti dalam skripsi ini adalah Lembaga Perkreditan Desa milik Desa Adat Kedonganan. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif dan metode penelitian normatif. Bentuk perjanjian kredit di Lembaga Perkreditan Desa adat Kedonganan tidak bertentangan dengan aturan hukum perjanjian yang berlaku. Walaupun merupakan lembaga keuangan desa adat namun beberapa ketentuan hukum perdata digunakan dalam perjanjiannya. Ini dikarenakan Lembaga Perkreditan Desa mencoba mengakomodir perkembangan zaman yang terjadi dengan mengharmonisasikan nilai-nilai adat dengan unsur-unsur hukum perdata yang berlaku di Indonesia.

This thesis discusses about a traditional village financial institution in Bali, name of this institution is "Lembaga Perkreditan Desa". Traditional Community in Bali should have Awig-Awig first before establish "Lembaga Perkreditan Desa". "Lembaga Perkreditan Desa" that are examined in this thesis is "Lembaga Perkreditan Desa Adat Kedonganan". This study uses qualitative data analysis methods and normative research methods. The Model of Loan Agreement in "Lembaga Perkreditan Desa Adat Kedonganan" is not contradict with the general rule of an agreement law in Indonesia. Although it is a traditional village financial institutions in Bali, but some rules of private law is used in the loan agreement. Lembaga Perkreditan Desa Adat Kedonganan is trying to accommodate the on-going global development by harmonizing traditional values with the applicable private law in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S25064
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dakhlan Choeron
"Penelitian Sistem Informasi Manajemen Klinik Gumayun di Kabupaten Tegal dengan Berbasis Web, dilatarbelakangi adanya ketidaksesuaian laporan kegiatan serta laporan keuangan di Klinik Gumayun. Tujuan penelitian adalah sistem informasi manajemen untuk pelayanan kesehatan di klinik Gumayun. Variabel penelitian ini adalah pada aspek ketersediaan data dan informasi, relevansi data dan informasi, kecepatan laporan dan akurasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi di klinik Gumayun sebelum pengembangan sistem belum dapat menghasilkan informasi secara mudah, tepat waktu, akurat dan relevan. Dengan demikian diharapkan pengembangan sistem informasi manajemen dapat meningkatkan kualitas data dan informasi di Klinik Gumayun. Kesimpulanya adalah sistem informasi yang terkomputerisasi dapat memudahkan pencatatan dan pelaporan distribusi obat, laporan kunjungan pasien dan juga laporan keuangan serta dapat memberikan informasi kepada masyarakat. Saran yang dapat diberikan adalah perlu adanya petugas yang bertanggung jawab untuk memelihara dan mengembangkan sistem, petugas klinik yang ada dapat dimanfaatkan pada masing - masing ruang pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya,.Selain itu, sistem informasi manajemen ini dalam implementasi kedepan, masih dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan dapat diintegrasikan terhadap pelaporan dari klinik swasta ke instansi pemerintah seperti Puskesmas dan Dinas Kesehatan.

Clinical Research Management Information System Gumayun in Tegal district based on web highlighted with in order to avoiding the discrepancy of the activity reports and financial reports at that clinic. The purpose of this research is to develop a management information system for health care services in the clinic. The variables of this research based on the aspects of the availability of data and information, the relevance of data and information, the speed of report and also the accuracy of data. The results of this research showed that the information system at the Gumayun clinic before the development of the system has not been able to generate information in an easy, timely, accurate and relevance. Hopefully, by the development of the management information system will improve the quality of data and information at the Gumayun clinic from the element of convenience, timeliness, accuracy, and relevancy. The conclusion of this research is by using the computerized information system services that can establish it easier to recording and reporting of the drug distribution, reporting patiens and also on the report about financial results and information to many people. Advice that can be given is to deploy the system into the services at the clinic activities at the Gumayun clinic, and also it needs the health care personnel who can be responsible for maintaining and developing the system so that when the system is needed, the system can be used easily. The existing clinic personnel can be utilized on every services area based on the function. In addition, the management information system in the implementation of the future, they can be developed according to the needs and are expected to be integrated to the reporting of private clinics to health centers and government agencies such as the Department of Health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2014
T41681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Fatimah
"Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan kondisi dimana bayi lahir dengan berat <2500 gram. BBLR merupakan penyebab utama tingginya kematian neonatal dan faktor peningkatan resiko terjadinya komplikasi jangka pendek dan jangka panjang pada bayi. Berbagai macam faktor resiko diketahui memiliki asosiasi terhadap kejadian BBLR, diantaranya adalah anemia atau kondisi dimana kadar hemoglobin tubuh <11 gr/dL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara anemia dengan kejadian berat badan lahir rendah di Kabupaten Tegal. Metode penelitian ini menggunakan desain case-control dengan data rekam medis ibu beserta bayi yang dilahirkan di RSUD dr Soeselo pada tahun 2021 sebanyak 114 sampel (57 kasus, 57 kontrol). Analisis bivariat yang digunakan adalah uji chi-square dengan batas nilai kemaknaan 95%. Dari 114 ibu melahirkan di RSUD dr Soeselo, didapatkan mayoritas ibu berusia 20-35 tahun, memiliki riwayat melahirkan 2-3 kali, memiliki status gizi berlebih dan 54 ibu mengalami anemia. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara anemia dengan kejadian BBLR (p value=0.024, OR=2.357, 95%CI =1.111-5.002). Usia ibu, riwayat paritas dan status gizi ibu berdasarkan indeks massa tubuh tidak memiliki hubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah. Sedangkan anemia memiliki hubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah.

Low birth weight (LBW) is a term to describe newborns with birth weight <2,500 g. It is a risk factor for morbidity and mortality in infants. LBW can increase the risk of short-term and long-term disease complications in infants. Several studies have suggested that maternal anemia (haemoglobin concentration <11 g/dL within the red blood cells) was associated with low birth weight newborns. This study is to determine the association between maternal anemia and low-birth-weight in the district of Tegal. This is a case-control study using 114 samples (57 cases and 57 controls) collected from clinical record data of mothers who delivered their infants at RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal in 2021. The association of anemia and LBW was analyzed using chi square test (degree of convidence 95%). From 114 samples that were studied (in which the majority of them were mothers aged 20-35 years old, mothers who had 2-3 parturitions, and mothers who is overweight and obese), 54 cases of anemia were found. Bivariate analysis showed that anemia has significant association with the case of low-birth-weight newborns (p value=0.024, OR=2.357, 95%CI =1.111-5.002). Maternal anemia was associated with low birth weight. Mother’s age at childbirth, number of parturitions and nutritional status based on body mass index have no association with the case of low birth weight newborns."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Isman Pratama
"Beberapa literatur yang ditulis oleh orang asing seperti Vredenbregt (1973), Bruinesseen (1984,1995), dan yang ditulis oleh orang Indonesia, seperti Aminuddin (1993) dan Tim Studi Pengembangan Kesenian Tradisional Serang (1989), memperlihatkan bahwa debus adalah suatu permainan yang telah berkembang sejak masa Kesultanan Banten Sultan Ageng Tirtayasa (abad 17), dengan tujuan membangkitkan moral pasukan Banten dalam melawan VOC.
Dalam perkembangannya, debus ini hanya dimiliki oleh sekumpulan orang Banten yang tergabung dalam suatu perkumpulan keagamaan -- Islam, yaitu Tarekat Qadiriyah dan Tarekat Rifaiyah. Kehadiran dan perkembangan kedua tarekat ini berhubungan dengan munculnya fenomena debus di daerah Banten. Dalam hubungan itu, tampak bahwa debus dan tarekat merupakan dua hal yang saling berkaitan. Di dalam tarekat terdapat seorang pimpinan yang biasa dikenal dengan sebutan syekh atau kiai. Ketiga hal tersebut, yaitu debus, Islam dan kiai merupakan kajian dalam tesis ini, dengan memfokuskan pada studi kasus di desa Tegal Sari, kecamatan Walantaka Serang.
Kiai adalah seorang pimpinan suatu pondok pesantren yang memiliki ilmu agama cukup dalam. Dalam pelaksanaannya, kiai mempunyai kemampuan tertentu di luar kemampuan manusia biasa. Kiai yang memiliki kemampuan itu, biasanya berasal dari tarekat Qadiriyah dan Rifaiyah yang berkaitan dengan debus. Hubungan antara debus dengan kiai dan Islam inilah yang menjadi kajian tesis ini. Melalui penelitian yang sifatnya kualitatif dilakukan pengamatan langsung dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk deskripsi analisa.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa debus memiliki makna atau gagasan yang dilandasi pada latar sejarah orang Banten, yang sering berhadapan dengan peperangan atau pemberontakan melawan bangsa asing atau penjajah, yang tercermin dalam watak orang Banten yang keras dan berani. Sehingga ungkapan untuk Banten dikenal sebagai bangsa yang nilai patriotisme dan heroisme nya menonjol.
Debus juga berkembang dari hasil upaya kiai dan tokoh agama, khususnya dan tarekat Qadiriyah atau Rifaiyah, berupa permainan yang memperlihatkan kekebalan tubuh pemain dari benda tajam, sebagai akibat pendekatan diri pada Yang Maha Kuasa melalui suatu proses ritual tertentu.
Pada masa kini debus, dikenal sebagai suatu permainan kekebalan yang digemari masyarakat, dan menjadi ciri khas budaya Banten. Rentang waktu yang cukup lama ini dan tetap ada debus hingga kini, memperlihatkan bahwa debus itu dapat bertahan dalam masyarakat Banten. Daya tahan Debus inilah yang mendorong untuk dipahami, dengan memperhatikan unsur-unsur yang ada di dalam debus, dan menelusuri fungsi-fungsinya pada masa kini, serta kaitannya dengan peranan Islam dan kiai."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakub Prajogo
"Lokasi pelacuran pada warung-warung di sepanjang Jalan Tegal Rotan Kecamatan Pondok Aran Kabupaten Tangerang, tepatnya berada di RT 01 dan 02 pada RW 01 Desa Pondok Jaya, merupakan salah satu dari beberapa lokasi pelacuran di pinggiran kota Jakarta. Kegiatan tersebut merupakan lokasi pelacuran yang timbul sebagai salah satu akibat minimya pendidikan dan kemampuan yang dimiliki para pelacur, disamping itu kegiatan mereka dimanfaatkan oleh para pemilik warung untuk menarik pengunjung guna membeli barang dagangannya di warungnya. Sehingga kehidupan para pelacur dan pedagang warung sangat ketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Adapun para pelacur yang terdata sebanyak 70 orang selama penelitian, namun diperkirakan lebih dari jumlah tersebut karena terdapat para pelacur bebas yang keluar masuk lokasi tersebut yang juga tidak diketahui aparat RT setempat.
Sejak sekitar tahun 1982, lokasi pelacuran di Jalan Tegal Rotan bermula dari masyarakat setempat yang membuka warung makan dan minuman di sekitar tempat tinggalnya. Pertama kali yang membuka warung dengan mempekerjakan pelayan warung yang merupakan pelacur adalah Pak Rohim. Rohim adalah warga pendatang yang sebelumnya pernah tinggal dan berjualan di waning kopi di lokasi pelacuran di Desa Pondok Kacang Barat. Kemudian kegiatan tersebut diikuti pedagang warung lainnya seperti Bu Tasiyah, Pak Budi Pak Yanto. Kemudian sekarang bertambah dengan pedagang warung lainnya seperti Bu Siti Fatimah, Bu Nurayati, Pak Ton clan lainnya di sepanjang Jalan Tegal Rotan. Adapun pedagang waning yang terdata selama penelitian sebanyak 19 orang.
Pelacuran merupakan masalah sosial dalam masyarakat yang dianggap merupakan penyimpangan sosial, namun di sisi lain kegiatan pelacuran dianggap sebagai kegiatan yang dapat menghasilkan uang yang digunakan bagi kebutuhan hidupnya. Sehingga dalam linkungan pelacuran di Jalan Tegal Rotan dalam kenyataannya menjadi fungsional dalam sistem sosial masyarakat, dimana terdapat beberapa warga masyarakat memperoleh penghasilan dari adanya pelacuran di lingkungan tersebut, seperti diantaranya pemilik rumah kontrakan, tukang ojek dan pedagang warung.
Penelitian dan pembahasan dalam penuliian tesis ini terhadap pelacuran di lingkungan Jalan Tegal Ratan menggunakan Teori Patron Klien dari Keith R. Legg, Teori Penyimpangan dari Edwin Shuterland, Edwin Lemert, Robert K. Merton, Emile Durkheim dan Howard Becker, Teori Keteraturan Sosial dari Horton dan Hun, Teori Pengendalian Sosial dari Horton dan Teori Interaksionisme Simbolik dari Blumer. Agar memahami pemaknaan dari hubungan para pelaku tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode etnografi dengan metak loan pengamatan terlibat clan wawanc ara berpedoman.
Hasil penelitian mengenai kehidupan pelacur di lingkungan Jalan Tegal Rotan, menunjukan adanya hasil hubunganhubungan para pelaku pelacuran memiliki pemaknaan masingmasing yang menjadilcan keamanan bisnis pelacuran berjalan. Pemaknaan tersebut merupakan pemahaman dari para pelaku yang merupakan kebiasaan dalam lingkungan tersebut, bila dikaji merupakan hal-hal penyimpangan yang seharusnya diketahui oleh para penegak hukum untuk diantisipasi agar dapat menanggulangi masalah pelacuran yang merupakan sebagai masalah sosial dalam masyaralcat yang menyangkut masalah ekonomi pula."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaeroni
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa strategi pembangunan top down (dari atas ke bawah) sebagaimana diterapkan pada era Orde Baru dinilai tidak banyak memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas dan daya kreasi masyarakat. Oleh karena itu, program desa binaan yang menggunakan pendekatan community development dan bertumpu pada religion-based development, perlu dikaji sejauh mana mobilisasi dan kecenderungan partisipasi santri dan abangan dalam pelaksanaan program desa binaan.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalalh secara kuantitatif dan dilengkapi metode kualitatif. Sampel yang diambil sebagai responden sebanyak 60 orang dari 2.630 jumlah populasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara quotum berdasarkan geografis. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah melalui kuesioner, wawancara, dan observasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi partisipasi responden dalam memberikan sumbangan pemikiranlide pada pelaksanaan program desa binaan relatif tinggi (0,70). Dilihat dari sosio-religius, tampak di sini bahwa responden santri lebih aktif (0,79) dibandingkan dengan responden abangan yang hanya sebesar 0,53, dengan rasio kecenderungan (RK) kalangan responden santri 3,06 kali lebih besar dari pada kaum abangan. Besarnya proporsi dan peluang responden dalam memberikan sumbangan pemikiran/ide berhubungan dengan status sosio religiusnya, sekalipun tidak begitu besar atau hanya sebesar 0,54 (sedang).
Proporsi responden dalam memberikan sumbangan materi berada pada kategori sedang atau 0,48. Dilihat dari sosio religius, responden santri lebih aktif memberikan sumbangan materi, dengan jumlah sebesar 0,53 (sedang) dibandingkan dengan abangan yang hanya sebesar 0,35 (rendah), dengan rasio kecenderungan partisipasi responden santri 2,09 kali lebih besar dari pada responden abangan. Namun demikian, derajat hubungan antara variabel sosio religius dan partisipasi relatif rendah atau hanya 0,36. Sedangkan dalam bentuk sumbangan tenaga, proporsi partisipasi responden tergolong sangat tinggi (0,82). Di lihat dari latar belakang sosio-religius, responden santri memberikan sumbangan tenaga lebih tinggi yakni sebesar 0,88 (sangat tinggi) dibandingkan abangan yang hanya sebesar 0,65 (tinggi), dengan rasio kecenderungan responden santri 3,67 kali lebih besar dari pada responden abangan. Adapun derajat hubungan antara variabel sosio-religius dan variabel partisipasi sebesar 0,61 (tinggi). Sementara itu, dalam bentuk pemanfaatan pelayanan pembangunan, proporsi partisipasi responden tergolong sangat tinggi (0,93). Di lihat dari latar belakang sosio-religius, responden santri memberikan sambangan tenaga lebih tinggi yakni sebesar 0,98 (sangat tinggi) dibandingkan abangan yang hanya sebesar 0,82 (sangat tinggi), dengan rasio kecenderungan responden santri 10,75 kali lebih besar dari pada responden abangan. Adapun derajat hubungan antara variabel sosio religius dan variabel partisipasi sebesar 0,80 (sangat tinggi). Tingginya tingkat partisipasi responden pada pelaksanaan program desa binaan adalah karena adanya faktor-faktor: Pertama, adanya aktifitas kehidupan beragama yang relatif baik. Kedua, adanya hubungan intern umat beragama yang baik. Ketiga, adanya jalinan hubungan sosial yang baik, dan keempat, adanya kesamaan visi. Sementara itu, faktor yang menghambat partisipasi responden adalah: Pertama, rendahnya tingkat pendidikan. Kedua, rendahnya Tingkat Kehidupan Ekonomi. Ketiga, longgarnya nilal-nilai keagamaan, dan keempat, terbatasnya anggaran yang dialokasikan untuk program desa binaan.
"
2000
T3513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>