Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148885 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eddy Pianto
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S17957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S9172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heleny
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rusdi Husein
"Pemasok atau kontraktor merupakan elemen pen:sng dalam rantai suplai (Supply Chain Management) suatu perusahaan. Pads saat suatu perusahaan meinutuskan untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkannya, maka perusahaan tersebut akan mulai berhubungan dan menciptakan ketergantungan dengan pemasok atau kontraktor yang bisa menyediakan barang atau jasa tersebut pads tingkat kualitas tertentu, waktu tertentu, dan harga yang kompetitif. Ketergantungan yang semakin kuat kepada pemasok, meningkatkan keinginan perusahaan untuk secara efektifinengelola pemasoknya. Setelah pemasok terpilih dan hubungan yang diikat dengan kontrak terbentuk, pemantauan dan pengukuran kinerja keseluruhan dari pemasok menjadi sangat panting. Evaluasi yang strategis dari kinerja pemasok akan membantu perusahaan meningkatkan kinerja operasinya melalui, pertama membantu proses pengembangan pemasok - yang kemudian tentu akan meningkatkan kinerja perusahaan, kedua memungkinkan alokasi yang optimal dari sumber daya untuk program pengembangan pemasok, dan ketiga membantu manajer daiam mciakukan restrukturisasi jaringan pemasok mereka berdasarkan kinerja.
Penerapan metodologi Data Envelopment Analysis (DEA) dalam rangka mengevaluasi kinerja 11 (sebelas) pemasok di perusahaan eksplorasi minyak dan gas XYZ Indonesia menghasilkan 3 (tiga) pemasok efisien dan 8 (delapan) pemasok lainnya merupakan pemasok yang inef isien. Efisiensi pemasok diukur dari perbandingan antara 5 (lima) variabel input dan 1 (satu) variabel output. 5 (lima) variabel input tersebut adalah sistem manajemen kualitas, sistem manajamen keselamatan-kesehatan-lingkungan, aset, perputaran piutang, dan kemampuan teknis organisasi, sedangkan 1 (satu) variabel output adalah kinerja aktual dari kontrak.
Pengklasifikasian lcbih lanjut dengan mengkombinasikan skor cfisiensi dengan skor kincrja menghasilkan 3 (tiga) pemasok dengan klasifikasi HE (High Performance-Efficient), 3 (tiga) pemasok dengan klasifikasi HI (High Performance-lnefcient) dan 5 (lima) pemasok dengan klasifikasi LI (Low Performance-Inefficient). Pengklasifikasian ini membantu manajemen perusahaan dalam menentukan strategi pengembangan pemasok yang sesuai untuk pemasok-pemasok dalam kategori yang sama.
Potensi perbaikan yang disarankan untuk masing-masing aspek input dan output adalah scbagai berikut: Pemasok S I, S6, S7, S9, S I 1 dan S 10 secara terbatas dapat mengoptimalkan input sistem manajemen kualitas nya dan masih memenuhi standar minimum perusahaan. Pemasok S2, S8, S9 dan S11 dapat mengoptimalkan input sistem manajemen keselamatan-kesehatan-lingkungan nya dan masih memenuhi standar minimum perusahaan. Hampir seluruh pemasok inefisien (kecuali S11) dapat mengoptimalkan input aset, namun demikian rekomendasi penurunan aset yang sangat drastis (41%-96%) harus dianalisa dengan lebih detail dan dikaitkan dengan konteks pemasok efisien yang menjadi reference set, dampak terhadap operasi pemasok dan pelayanan kepada perusahaan. Hanya pemasok S lO yang masih dapat mengoptimalkan input perputaran piutang dan rekomendasi ini juga harus dianalisa lebih detail sepcrti halnya rekomendasi pada input aset. Seiring dengan model maksimasi output yang digunakan, seluruh pemasok dapat memaksimalkan outputnya dengan potensi perbaikan 10.I2% sampai dengan 37.36%.
Analisa sensitivitas dan regresi pada rekomendasi DEA memberikan masukan bahwa pemasok S3 dan S5 merupakan pemasok yang benar-benar efisien sedangkan kemampuan teknis organisasi dan kinerja aktual berpengaruh secara signifikan pada efisiensi pemasok.
Penerapan metodologi ini secara luas pada seluruh pemasok di perusahaan akan memberikan basil berupa pemasok yang benar-benar efisien untuk menjadi acuan bagi pemasok yang inefisien. Begitu pula evaluasi yang dilakukan terhadap pemasok akan menjadi sangat komprehensif dan dapat menjadi dasar dalam menentukan strategi pengembangan dan rasionalisasi pemasok.

Suppliers or contractors are critical element of company's supply chain management. When a company decides to purchase goods or services that are required for its operation, it will build a relationship and create a dependency with suppliers or contractors that are able to supply goods and services at a certain level of quality specific timing, and competitive price. A high dependency with suppliers raises company's need to effectively manage their suppliers. After the selection of suppliers and contractual relationship arc formalized, overall performance monitoring and measurement of suppliers become very crucial. Strategic evaluation of suppliers' performance will help company to boost its operation performance through, first helping supplier development process - that will ultimately improve company's performance, secondly allowing an optimum resources allocation in supplier development program, and finally assisting manager to restructure suppliers' network based on performance.
The application of Data Envelopment Analysis (DEA) in evaluation of f I (eleven) suppliers of company XYZ Indonesia - an oil and gas exploration enterprise - produces 3 (three) efficient suppliers and 8 (eight) inefficient suppliers. Supplier efficiency is measured from the ratio of 5 (five) input variables and 1 (one) output variables. Those 5 (Five) input variables arc quality management system. Health safety environment management system, assets, receivables turnover, and organization capabilities. The output variable is actual performance of the contract.
Further classification by combining efficiency scores and performance score generates 3 (three) suppliers classified as HE (High Performance-Efficient), 3 (three) suppliers as HI (High Performance-Inefficient) and 5 (five) suppliers as LI (Low
Performance-inefficient). This classification helps company's management in developing strategy for suppliers' development specifically altered for each category.
Potential improvement suggested for each input and output is as the following: Supplier S1, S6, S7, S9, SII and SIU, at certain limit, can optimize their quality management system but still meet company's minimum requirement. Supplier S2. S8, S9 and S11 can optimize their health safety environment management system but still meet company's minimum requirement. All inefficient suppliers, except SI i, can optimize their assets input. However significant decrease in assets (41 %96%) must be scrutinized for further analysis and applied with the same context of efficient supplier in respective reference set, impact to supplier operation and service level to company. Only supplier S10 can optimize its input of receivables turnover but this also must be scrutinized for further analysis. In line with output maximizing model that is used in this research, all suppliers can maximize their output with potential improvement from 10.12% to 37.36%.
Sensitivity analysis and regression analysis to DEA recommendation respectively turns out that supplier S3 and S5 are genuinely efficient and organization capability and actual performance affects significantly supplier efficiency.
The application of the methodology in all company's suppliers will generate a result of genuinely efficient(s) supplier as benchmark for inefficient suppliers. Therefore the supplier evaluation will be a very comprehensive process and becoming a good basis in supplier development and rationalization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pudi Triandawati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S17970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Purwiati
"Biaya pemasaran merupakan komponen biaya terbesar setelah harga pokok penjualan pada perusahaan yang bersaing. Tujuan untuk meneliti metode akuntansi, penyusunan anggaran tahunan, pengendalian biaya pemasaran serta mencari hubungan antara biaya pemasaran dengan penjualan. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data--data melalui analisa statistik sederhana, mewawancarai pihak perusahaan untuk memperjelas data--data yang masuk. Membandingkan penerapan akuntansi dan pengendalian biaya pemasaran dengan teori yang mendasarinya. PT unilever mengklasifikasikan biaya pemasaran menjadi dua hagian yaitu theme dan scheme. Theme adalah usaha pemasaran yang menuniang penjualan yang pengaruhnya bersifat jangka panfang, sedangkan scheme adalah usaha pemasaran yang menunjang penjualan yang mempunyai pengaruh jangka pendek. Pembebanan biaya pemasaran ke masing-masing ionic produk, untuk mengukur besarnya biaya pemasaran per jenis produk. Penyusunan anggaran pemasaran tahunan seefektif mungkin dan pengendalian biaya pemasaran dengan membandingkan ke anggaran dan menciptakan cistern usulan biaya pemasaran yang terseleksi. Selain aktivitas tsb juga dengan menganalisa perbedaan-perbedaan yang timbal, untuk mengetahui sebab-sebab penyimpangan. Dengan menggunakan analisa statistik sederhana dapat menunjukkan hubungan positif antara biaya pemasaran dengan penjualan. biaya pemasaran terhadap penjualan cukup tinggi, hampir mendekati 20 % pada akhir tahun 1992 dan secara absolut meningkat pesat dari tahun ke tahun. Aktivitas pemasaran perlu untuk produk-produk barn maupun produk yang sudah lama dikenal masyarakat pada kondisi persaingan. Aktivitas pemasaran yang berpengaruh jangka panjang lebih mendapat perhatian daripada yang berpengaruh jangka pendek. Walaupun secara administratif pengelolaan biaya pemasaran cukup baik, namun belurn dituniang oleh kecepatan pelaporan aktivitas dan analisis biaya pemasaran. Akhirnya FT X yang sebagian besar produksinya merupakan leading product tidak akan lengah terhadap strategi pemasaran untuk produknya yang bersifat sangat kompetitif. Tekhnik-tekhnik, rnetode serta strategi pemasaran masih memerlukan pengembangan dalam menghadapi tantangan zaman. Tentu saja administrasi yang baik juga memerlukan perhatian untuk menunjang semuanya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Readytia Legistiara Samudra
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25427
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Readytia Legistiara Samudra
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25428
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>