Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83095 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Purnomo
"Masalah pembelanjaan pada hakekatnya adalah masalah keseimbangan antara kebutuhan akan dana dan alat untuk menutupi kebutuhan dana tersebut sehingga dapat diketahui bahwa untuk memenuhi kebutuhan dana akibat meningkatnya aktiva maka perusahaan harus menentukan jumlah dan susunan pasiva yang paling optimal dengan biaya penggunaan dana yang paling rendah. Dalam menyusun skripsi ini, metode penelitian yang dipakai adalah melakukan studi literatur dan mencari data-data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan selama 5 tahun terakhir. Dengan analisa laporan keuangan 1987-1991 maka terlihat bahwa perusahaan telah menerapkan pedoman pembelanjaan yang tepat di tinjau dari sudut likwidi tas. Disamping itu untuk mendukung pertumbuhan penjualan dibutuhkan sejumlah dana eksternal, oleh karena itu setelah melakukan analisis atas sejumlah alternatif komposisi sumber dana maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan obligasi merupakan langkah yang tepat untuk dipilih sebagai sumber dana bagi perusahaan. Dari hasil analisa maka saya menyarankan agar perusahaan mau menggunakan obligasi sebagai sumber dananya dan untuk dapat mencapai struktur keuangan yang paling optimal maka perusahaan sebaiknya terus menjalankan kebijaksanaan laba ditahan untuk menambah modalnya karena dengan memperbanyak modal sendiri perusahaan akan dapat meningkatkan rasio solvabilitas yang berarti akan meningkatkan tingkat kesehatan serta mengurangi beban biaya penggunaan modal yang harus ditanggung perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irvan Hanafi
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh pengungkapan environmental, social, governance (ESG) terhadap akses pembiayaan dan biaya utang. Penelitian ini mengambil 107 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di masing-masing bursa efek di negara-negara ASEAN selama tahun 2014-2018. Pengujian hipotesis pengaruh pengungkapan ESG terhadap akses pembiayaan dan biaya utang dilakukan masing-masing menggunakan metode regresi data panel fixed effect dan common effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi skor pengungkapan ESG gabungan dan skor pengungkapan aspek tata kelola (governance), maka perusahaan memiliki akses pembiayaan yang lebih baik dari pemberi pinjaman (lenders) dan hasil ini signifikan secara statistik, sedangkan pengungkan aspek lingkungan (environmental) dan sosial (social) tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengungkapan ESG dan masing-masing komponennya tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya utang.

This study aims to prove empirically whether or not ESG disclosures (i.e. aggregate as well as its three sub-indicators) provide better access to debt financing and reduce cost of debt. The research takes 107 non-financial firms listed on six stock exchanges of ASEAN countries (Indonesia, Malaysia, Singapore, Philipines, Thailand, and Vietnam) from 2014 to 2018. The hypothesis testings regarding the effect of ESG disclosure on access to debt financing and cost of debt are carried out using the fixed-effect and common-effect panel data regression method, respectively. The empirical results demonstrate that overall CSR disclosure score as a combination of ESG disclosure and governance disclosure are positively related to better access to finance. While environmental dan social disclosure are found to have insignificant association. The results also indicate that both combined and separated components of ESG disclosures have insignificant association with the cost of debt."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarno Herman
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1970
S16292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulani Lanumamihardja
"Divisi-divisi dalam suatu perusahaan yang merupakan pusat laba mempunyai wewenang atas pendapatan dan pengeluarannya. Untuk mendorong prestasi kerja divisi-divisi tersebut perlu dilakukan pengevaluasian kinerja. Ada beberapa ukuran kinerja keuangan antara lain kontribusi laba, laba bersih, return on investment (ROI), residual income (RI), return on sales (ROS). Ukuran-ukuran kinerja ini mengukur aspek keuangan yang berlainan, sehingga pengukuran kinerja antar divisi dengan satu ukuran kinerja. akan memberikan ranking yang berbeda bila diukur denga.n ukuran kinerja yang lain. Masing-masing ukuran kinerja keuangan ini mempunyai kelebihan .dan kekurangan sendiri-sendiri. Selain itu ukuran kinerja keuangan hanya melihat kinerja yang berdampak jangka pendek. Untuk menyempurnakan ukuran kinerja keuangan, penulis menyarankan pengukuran kinerja dengan balanced business. scorecard. Balanced business scorecard megukur 4 perspektif kinerja, yaitu: 1 . Perspektif pelanggan 2. Perspektif internal 3. Perspektif inovasi dan pengembangan 4. Perspektif keuangan Keempat perspektif ini tidak hanya inengukur kinerja yang berdampak jangka pendek tetapi juga kinerja yang berdampak jangka panjang. Ukuran-ukuran kinerja dari keempat perspektif disintesa dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik untuk ditentukan bobot prioritas dari masing-masing ukuran kinerja. Bobot-bobot prioritas ini dikalikan dengan skor-skor kinerja suatu divisi pusat laba dan dijumlahkan untuk mendapatkan kinerja keseluruhan. Kinerja keseluruhan inilah yang diperbandingkan antar divisi untuk menentukan divisi yang paling berprestasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anakotta, Donald Harny
"Sebagian besar lahan tanah milik Perum Pegadaian yang ada saat ini, hanya dimanfaatkan untuk usaha gadai. Padahal jika dilihat dari letaknya, cukup banyak lokasi tanah yang berada pada daerah strategis (pusat kota dan sentra bisnis), sehingga sangat memungkinkan untuk dapat dikelola lebih optimal lagi melalui diversifikasi usaha properti yang dapat menjadi suatu central business unit menguntungkan. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah keterbatasan dana yang dimiliki untuk menjadikan eksistensi lahan-lahan tersebut sebagai profit centre. Mengantisipasi permasalahan diatas, upaya yang dapat ditempuh adalah melakukan kerjasama investasi dengan pihak lain yang mau menanamkan modalnya dalam bisnis properti. Namun karena biaya investasi yang dibutuhkan cukup besar dan pengembaliannya pun membutuhkan waktu lama, perlu dilakukan langkah-langkah strategis dalam menentukan jenis investasi properti apa yang cocok untuk diterapkan pada lokasi tertentu serta bagaimana bentuk kerjasama serta pola pendanaan investasinya.
Dalam penelitian ini, dilakukan kajian mengenai rekayasa pendanaan model project finance untuk menilai kelayakan jenis investasi properti, pada salah satu lahan strategis milik Pegadaian, yang terletak di jalan D.I. Panjaitan Kav. 50/42 Jakarta timur. Kajian ini dimaksudkan dalam rangka optimalisasi pemanfataan lahan, melalui kerjasama investasi properti sistem BOT. Fokus dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pola pendanaan yang optimum melalui rekayasa pendanaan model project finance, yang dapat lebih mendorong kelayakan suatu jenis investasi proyek properti terpilih. Berdasarkan hasil penelitian, jenis investasi yang terpilih pada lokasi tersebut adalah mixed use antara rumah sakit dan universitas, yang menghasilkan NPV=53.043.172.085,50 dan IRR = 16%. Setelah dilakukan rekayasa pendanaan model project finance, dengan dua pilihan konsesi yaitu 25 tahun dan 30 tahun, terlihat bahwa nilai NPV dan IRR yang paling optimum untuk masa konsesi 25 tahun adalah skenario pendanaan dengan komposisi equity/loan 30:70 yang menghasilkan NPV sebesar Rp. 143.635.472.388,16 dengan ERR 22%. Sedangkan untuk masa konsesi 30 tahun, terlihat bahwa skenario pola pendanaan yang paling optimum adalah komposisi 30% equity-70 % loan, dimana nilai NPV nya = 149.419.362.840,16 dan IRR = 22%. Kedua skenario ini menghasilkan nilai NPV dan IRR lebih besar dari pada baseline cashflow, yang merupakan tujuan dari penelitian."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tenar Gunawan
"Banyaknya perusahaan-perusahaan yang melakukan go public, mendorong penulis untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi keputusan untuk mencari sumber dana dengan go public, serta keuntungan yang didapat jika dibandingkan dengan meminjam dana bank, jika ditinjau dan segi biaya modal dan likwiditas. Data-data dikumpulkan dengan mewawancarai pihak-pihak PT ABDA yang terlibat dalam pengambilan keputusan go public serta juga dari dokumen-dokumen pendukung. Selain itu, penulis juga melakukan riset dengan membaca buku-buku pembelanjaan dan tentang go public khususnya sebagai bahan dasar untuk menganalisa masalah di atas. Perseroan melakukan go publlic dengan harapan biaya modal atas dana yang diperoleh adalah murah. Dan dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan serta untuk memperluas cabang. Dari segi likwiditas, jika perseroan memperoleh dana dari bank, Debt Service Coverage adalah 0,76. Sedangkan dari segi biaya modal maka biaya modal "atas pinjaman bank adalah sebesar 13 %, dan go public adalah sebesar 5,22 %. Plihan perseroan untuk go public adalah benar karena biaya modal go public lebih keeil dari pada biaya modal pinjaman bank. Dana yang diperoleh dari go public dipergunakan untuk membayar hutang lanear serta diversifikasi saham dan perluasan eabang. Dengan analisa kuantitatif maupun kwalitatif. banyak sekali keuntungan-keuntungan yang diperoleh perseroan jika go public dan pada meminjam dana bank. Faktor-faktor kuantitatif dan kualitatif perlu dipertimbangkan dalam menentukan pilihan sumber dana."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Hadi Cahyono
"ABSTRAK
Industri telekomunikasi seluler di Indonesia terbagi menjadi dua bagian penting, yaitu penjualan peralatan dan perangkat lunak telekomunikasi, seperti Base Transceiver Station (BTS), Transmission Equipment, Network Management System, dan lain-lain. Sedangkan bagian lainnya adalah jasa pemasangan peralatan dan perangkat lunak tersebut.
Pembeli peralatan, perangkat lunak dan jasa pemasangannya adalah operator telepon seluler yang di Indonesia ini dikuasai oleh beberapa pemain besar seperti Telkomsel, Indosat ' (Satelindo, IM3), Excelcom, dan para pemain teknologi CDMA, seperti Telkom Flexi, dan lain-lainnya.
Investasi pada industri ini membutuhkan dana yang banyak dan dapat dilihat asumsi umum yang digunakan yaitu kebutuhan dana untuk pembangunan 1 BTS membutuhkan sekitar 50.000 dollar Amerika. Jika untuk melayani wilayah inner Jakarta Telkomsel membutuhkan sekitar 700 BTS, maka bisa dibayangkan besamya dana yang dibutukan untuk investasi jika wilayah yang harus dilayani adalah seluruh Indonesia.
Ada beberapa pilihan yang dapat digunakan oleh para operator untuk melakukan investasi dengan menggunakan dana yang relatif murah. Salah satunya adalah dengan pendanaan yang diberikan oleh para vendor. Vendor adalah perusahaan yang memasok peralatan dan jasa yang disebut diatas. Pendanaan ini bisa berupa penundaan pembayaran dalam waktu yang relatif lama, mulai dari bilangan bulan hingga tahun. Disisi lain, pendanaan ini merupakan tambahan biaya atas peningkatan penjualan dan pangsa pasar di Indonesia.
Penggunaan modal sendiri merupakan altematif penggunaan sumber dana yang paling mudah dan murah, tetapi sangat berisiko. Sedangkan pinjaman kepada lembaga keuangan, baik dengan meminjam diawal berjalannya proyek maupun dengan penjualan piutang, adalah pilihan yang paling tidak berisiko tetapi menjadi altematifyang paling mahal. Yang terakhir bisa menjadi pilihan adalah dengan pemberian insentif kepada operator atas pembayaran yang dipercepat. Cara ini bisa menjadi cara yang paling murah dan yang pasti sangat tidak berisiko.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book will present a comprehensive view of the risk characteristics, risk-adjusted performances, and risk exposures of various hedge fund indices. It will distinguish itself from other books and journal articles by focusing solely on hedge fund indices and emphasizing tail risk as a predictor of hedge fund index returns. The three chapters in this short book have not been previously published.
"
Oxford, UK: Academic Press, 2013
e20427150
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Susilowati
"PT. Asuransi Jasindo merupakan perusahaan asuransi kerugian yang termasuk dalam kelompok jenis usaha Lembaga keuangan Non Bank. Salah satu kegiatan utamanya adalah mengelola dana melalui kegiatan investasi. Salah satu ukuran kinerja perusahaan asuransi adalah tingkat kemampuan mengelola dana untuk memperoleh hasil investasi secara optimal sehingga mampu menutup biaya usaha atau overhead cost dan yang terutama meningkatkan kemampualabaan perusahaan dalam memberikan perlindungan kepada nasabahnya.
Permasalahan PT. Asuransi Jasindo selama lima tahun buku 1998 sampai dengan 2002 diantaranya ialah penurunan hasil investasi sehingga terjadi penurunan kontribusi dalam menutupi biaya usaha. Sementara itu deposito yang menempati komposisi teratas dalam bentuk penempatan investasi selama dua tahun terakhir setelah masa penelitian memberikan tingkat suku bunga yang rendah. Oleh karena itu penulis mencoba melakukan evaluasi dan analisis serta memberikan altematif pemecahan masalahnya dan mengaplikasikan teori portofolio investasi di perusahaan asuransi. Dalam melakukan evaluasi dan analisis diperlukan data, komposisi dana, hasil investasi berikut perinciannya, realisasi biaya usaha serta data pendukung lainnya.
Berdasarkan data yang diperoleh maka penulis melakukan evaluasi dan analisis dengan menggunakan Indeks Sharpe dan Teori Capital assets Pricing Models. Hasil investasi dan analisis tersebut menunjukan bahwa seluruh portofolio mempunyai kinerja yang tidak baik tetapi di masa datang sesuai perkembangan dan pertumbuhan reksadana, portofolio reksadana masih memberikan keuntungan yang tinggi dan tetap aman serta mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi untuk jangka panjang. Namun perlu dipertimbangkan jenis reksadana yang dipitih harus sesuai dengan sifat dari bisnis dan kegiatan investasi perusahaan asuransi.
Sesuai hasil evaluasi maka disarankan sebaiknya portofolio investasi pada reksadana dapat dilanjutkan pada reksadana Megah kombinasi, Megah Kapital dan Dana Infra Struktur. Peningkatan hasil investasi dapat diperoleh dari reksadana bila manajer investasi serta sumber daya manusia yang mengelola kegiatan investasi memiliki kemampuan dan analisa yang tepat dengan selalu mengikuti perkembangan dan pertumbuhan kegiatan investasi dan perekonomian makro ataupun mikro. Hal ini dilakukan mengingat reksadana campuran dan reksadana saham sangat dipengaruhi oleh faktor makro dan mikro di pasar finansial.

PT. Asuransi Jasindo is risk liability insurance company categorized as Non-Bank Financial Institution. One major activity of this company is managing fund by mean of investments. One measure of company performance is managing fund ability rate to gain investment return optimally in order to cover operational cost and the most important is to enhance insuring profitability of the company to their account.
For the live book year 1998 to 2002 PT. Asuransi Jasindo encounter problems such as decrement of investment return which created decrement of contribution to cover operational cost Moreover, deposit as the top major composition investment for the last two years after research period paid less rate of return.
Therefore the author tries to evaluate and analyze in as well as suggesting alternative of solutions for these problems for company and real application investment portfolio theory in insurance company. This evaluation and analysis require data, fund composition, investment return includes details, operational cost and any other supporting data.
Based on the data collected the author use Sharpe index and Capita! Assets Pricing Model Theory in conducted evaluation and analysis. Analysis and investment return showed that all portfolios performing under expectation but according to the future development and growth of the mutual fund, the return of portfolio of reksadana remain substantially high and safe for high long-term liquidity. However, consideration on the kind of chosen mutual fund should meet business characteristic and investment activities of the insurance companies.
According to the results found in the evaluation it is suggested that investment portfolio on mutual fund should continue on Megah Kombinasi, Megah Kapital and Dana Infra Structure mutual fund The increasing investment results would be gained from mutual fund when investment manager and human resources who manage investment activities are possessing ability and accurate analysis required in the pace of investment activities growth and development as well as in macro or micro economy. This suggestion is based on the fact that mixed mutual fund and stock mutual fund in the financial market are highly affected by macro and micro factor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>