Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193032 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Eko Sari Wahyuni
"Globalisasi dan perkembangan dunia bisnis yang kian pesat menuntut adanya sistem manajemen modern dan sistem informasi biaya produksi yang lebih relevan dan akurat bagi proses pengambilan keputusan. Activity Based Costing (ABC) system merupakan sistem informasi biaya baru yang menghilangkan distorsi pada sistem biaya tradisional dengan cara menganalisa dan menelusuri aktivitas-aktivitas yang menimbulkan biaya. Sistem ABC ini perlu diperkenalkan dan dipelajari oleh perusahaan-perusahaan yang ingin mempertahankan dan memajukan perusahaannya dalam menghadapi pasar bebas di era globalisasi ini. Metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyusun data dalam penyusunan skripsi ini adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan data yang sifatnya teoritis mengenai sistem informasi biaya yang baru yaitu Activity Based Costing (ABC) system. Sedangkan studi lapangan dilakukan untuk mempelajari catatan-catatan dan dokumen-dokumen yang mendukung penelitian serta mengadakan wawancara dengan pejabat dan karyawannya. Penelitian dilakukan terhadap penetapan harga pokok di PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari unit galangan kapal II, Tanjung Priok, dengan pokok bahasan perbaikan kapal "MT. Pertoka (P1) milik PT Bumi Perkasa Bah dan kapal "MT. Wasaka-r (P2) milik PT. Wasaka Sudarma Putra. Reparasi terhadap kapalkapal tersebut membutuhkan waktu yang berbeda-beda dan aktivitas yang beragam. Dan hasil penelitian penetapan harga pokok kedua kapal tersebut menunjukkan sistem biaya tradisional memberikan hasil perhitungan yang terdistorsi. Distorsi ini terjadi akibat adanya subsidi silang dari kapal P2 yang mempunyai waktu reparasi panjang terhadap kapal 131 yang mempunyai waktu reparasi pendek. Hal ini mengakibatkan penetapan harga kapal P2 menjadi overcosted, sedangkan kapal P1 menjadi undercosted. Sebagai kesimpulan, untuk menghadapi era globalisasi, perusahaan yang ingin tetap hidup dan menang dalam persaingan hams terus memperbaiki sistem manajemennya sejalan dengan perkembangan dan kemajuan lingkungan bisnis. Sistem informasi biaya merupakan salah satu bagian penting yang mendukung suksesnya perusahaan dalam persaingan. Activity Based Costing (ABC) system sebagai salah satu alat bantu dalam penetapan harga pokok perlu diperkenalkan dan dipopulerkan di kalangan bisnis modern. Sistem ABC harus didukung oleh sistem manajemen yang modern dan pengimplementasiannya membutuhkan fase waktu yang bertahap. Bagi PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari yang telah merintis penerapan sistem ABC ini, disarankan terus memperbaiki sistem manajemenya guna mendukung pengimplementasian sistem ABC di perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Aliper
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusli
"Dalam menetapkan harga seringkali manajer terjebak dengan hanya semata-mata mengandalkan pada intuisinya saja. Penetapan harga sesungguhnya melalui proses dimana teori ekonomi mikro, akuntansi manajemen dan manajemen pemasaran memberikan sumbangannya. Dalam skripsi ini dicoba untuk diuraikan sistematisasi faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut. Penelitian dilakukan baik melalui kepustakaan maupun studi kasus pada PT X. Harga ditetapkan berdasarkan bertemunya demand dan supply atau persisnya ketika marginal revenue sama dengan marginal cost. Fungsi marginal revenue didapat dari riset pemasaran. Pada tahapan ini manajemen pemasaran sangat memberikan peranan,-sedangkan fungsi marginal cost disum-bangkan oleh akuntansi manajemen, dalam hal ini yang patut dipergunakan adalah standard cost. Bertemunya fungsi demand dan supply ini membentuk suatu harga dan kwantitas yang optimal untuk dijual, tetapi penetapan harga akhir masih ditentukan oleh strategi perusahaan, baik strategi tingkat business level maupun tingkat fungsional (pemasaran). Strategi perusahaan diformulasikan melalui suatu proses yang .disebut sebagai strategic management, PT X harus mulai melakukan perencanaan karena situasi yang penuh ketidakpastian yang dihadapi. Banyaknya faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menetapkan harga bukanlah menjadi alasan untuk hanya mengandalkan intuisi belaka. Dengan memformulasikan faktor-faktor tersebut secara sistematis, PT X bisa menetapkan harga dengan lebih baik. Selain itu PT X dalam proses menetapkan harga tersebut akan bannyak mengetahui konsep-konsep yang berguna bagi dirinya dalam meningkatkan daya saingnya antara lain konsep value added activities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Diah Hendrasari
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S9169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Dananto
"ABSTRAK
Masalah yang seringkali terjadi didalam sistem distribusi adalah struktur biaya yang
dianggap terlalu besar karena tidak efektifnya kontrol persediaan barang (inventory control)
dan pola - pola distribusinya ditambah lagi dengan adanya keterlambatan antaran. Strategi
distribusi yang efisien melihat bahwa di dalam sebuah sistem distribusi masing-masing
pemasok (supplier), gudang (warehouse) dan pengecer (retailer) berhadapan dengan
tingkat permintaan konsumen yang ticlak pasti. Penanganan sistem distribusi yang tidak
optimal akan menyebabkan dua hal, yaitu barang akan lebih mahal dan masalah
ketidaktersediaan barang (seockout) pada saat terjadinya permintaan berlebih (excess
demand).
Terdapat dua model didalam teori pengadaan barang yaitu model Fixed Order
Quantity dimana model ini menekankan pemesanan kembali akan dilakukan apabila jumlah
persediaan barang yang dimiliki jatuh dalam batas tertentu dari tingkat minimum
persediaan barang yang diperkenankan (reorder point), oleh karenanya tingkat persediaan
barang harus terus menerus diawasi dan model Fixed Time Period dimana model ¡ni
menyarankan untuk melakukan pemesanan kembali untuk setiap jangka waktu yang tetap.
Order yang dilakukan dapat berubah ? ubah tergantung dari seberapa besar penggunaan
tingkat persediaan barang didalam masing ? masing periode.
Strategic inventory sebagai salah sath alternatif kontrol persediaan barang yang
diajukan dalam karya akhir ini berusaha memberikan panduan kepada manajer
masing ? masing tingkat echelon (titik penumpukan) untuk menentukan seberapa besar
tingkat persediaan yang harus dijaga agar secara keseluruhan dapat dicapai biaya yang
optimum.
Penggunaari metode forward recursive digunakan didalam mencari optimasi
hubungan antara distributor pusat dengan sub distributor dengan membagi produk menjadi
dua kategori, yaitu produk unik (dipesan oieh sub distributor tunggal) dan produk umum
(dipesan oleh lebih dari satu sub distributor). Karya akhir ini juga ingin melihat adanya
peluang minimisasi biaya Iebìh lanjut yang dicari dengan cara membandingkan penggunaan
strategic inventory dalam dua metode peramalan yaitu Moving Averages dan ARIMA
untuk kedua kategori produk tersebut.
Dengan menggunakan konsep, data dan hasil analisa, maka penulis mendapatkan
kesimpulan bahwa untuk mendapatkan optimasi biaya penyimpanan perusahaan dapat
menerapkan strategi sebagai berikut:
Produk unik, akan didapat biaya optimum apabila menggunakan strategi waktu
layanan distributor pusat s1 = O, strategi waktu layanan sub dsitributor S2 2.
Produk umum, akan didapat biaya optimum bagi sub distributor Jakarta 2 dan 4
apabila menggunakan strategi Si = O dan 52 = 2. Khusus untuk sub distributor
Jakarta 3 dimana memiliki karakteristik standar deviasi dan rata ? rata
pemiintaan sangat rendah akan dapat mencapai peningkatan penghematan
apabila inenggunakan strategis 52=2 dan S = O.
Dari hasil optimasi yang telah dilakukan strategi ini tidak berubah apabila
menggunakan teknik peramalan ARIMA dan terdapat peluang menciptakan
minimisasi biaya persediaan barang lebìh lanjut."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Faris
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Firman Ginting
"Perhitungan atas harga pokok produksi suatu produk penting untuk mengetahui besarnya rugi-laba dan harga jual produk tersebut serta bagaimana pengawasan terhadap efisiensi produksi. Selain hal tersebut diatas, perusahaan juga akan dapat melakukan penilaian atas neraca serta dapat mengambil keputusan yang tepat dalam memasarkan hasil produksinya. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan riset lapangan, riset kepustakaan serta analisa atas keuangan. PT. idle laporan capacity, mengatasi PHP dalam upayanya mengurangi situasi dan kondisi pesaing serta keadaan pasar secara umum, menggunakan tiga macam cara penghitungan harga pokok produksi. Penggunaan ketiga cara ini harus memperhitungkan besarnya rugi-laba yang diperoleh perusahaan. Sedangkan untuk meningkatkan efisiensi, perusahaan sebaiknya melakukan analisa atas perbedaan antara perkiraan biaya dengan biaya yang sesungguhnya (aktual), analisa atas perbedaan antara persentase perkiraan biaya variabel terhadap total biaya dengan persentase biaya variabel aktual terhadap total biaya, dan melakukan analisa atas perbedaan berat jumlah masukan dan keluaran."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustiana Mustafa
"ABSTRAK
Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat dalam dunia
perbankan saat ini dengan kecenderungan tingkat suku dana
yang berfluktuasi, maka tingkat suku bunga kredit pun ikut
berfluktuasi.
Dalam keadaan demikian bank dituntut untuk meningkatkan
mutu pelayanan serta penetapan harga kredit yang kompetitif
agar bank dapat mempertahankan pertumbuhan usaha yang stabil
dalam kondlsi yang bergejolak.
Pada pembahasan masalah penetapan harga kredit, hal
yang penting adalah bagaimana bank menggunakan suatu metode
yang dianggap tepat dalam kondisi tersebut di atas yaitu
dalam membuat estimasi biaya atas dana yang diperoleh untuk
mendapatkan suatu return yang diharapkan atas perolehan dana
tersebut.
Untuk dapat mengestimasi biaya secara tepat dan akurat
tentu memerlukan waktu dan pemahaman atas perilaku
investor/pemilik dana dan juga estimasi tersebut harus lebih
mencerminkan kondisi pasar uang saat ini daripada biaya di
masa lalu.
Dalam melakukan perhitungan biaya dana, pendekatan yang
digunakan Bank ?XN? adalah biaya marginal yaitu dengan
konsep Marginal Cost Of Funds yang mana metode ini lebih
mencerminkan biaya dana yang layak dan realistis serta
selalu mengikut perkembangan tingkat suku bunga pasar.
Selain itu juga terdapat biaya yang berkaitan dengan
perolehan dana dan pemanfaatan dana yaitu biaya pelayanan
yang seyogyanya dapat dihitung secara lebih realistis. Biaya
Ini tercakup dalam harga kredit agar bank dapat menutupi
seluruh biaya yang telah dikeluarkannya sehubungan dengan
perolehan dan pemanfaatan dana. Untuk komponen berikutnya
adalah penentuan profit margin atau spread agar bank mempe
roleh suatu tingkat keuntungan yang wajar dan sesuai dengan
target return yang diharapkan unsur?unsur tersebut merupa
kan Base Rate atau rate dasar dalam harga kredit.
Selanjutnya hal yang penting dalam penetapan harga
kredit adalah cara melakukan perhitungan atas penyesuaian
risiko yang layak untuk dibebankan dalam bargo kredit.
Risiko ini dimaksúdkan untuk mengcover kemungkinan kerugian
yang dihadapi bank atas tidak kembalinya dana yang dipinjam
kan.
Pengukuran tingkat risiko ini tidaklah mudah karena
adanya faktor ketidakpastian di masa akan datang, oleh
karena itu Bank ?XN? menggunakan pendekatan dengan suatu
konsep yang bersifat kuantitatif dan kualitatif yang melihat
risiko ? selain risiko tingkat bunga dan risiko lainnya yang
mungkin dihadapi bank - dan sudut perusahaan nasabah,
industri yang dibiayai dan risiko portfolio perkreditan bank
itu sendiri.
Masalah penetapan harga kredit tidak hanya terbatas pada perhitungan biaya dan dan perhitungan risiko, tetapi juga menyangkut masalah ekonomi makro dan keuangan nasional yang cukup berpengaruh terhadap kebijaksanaan penetapan harga kredit.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>