Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127628 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Nugroho
"Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri atas lima pulau besar dan ribuan pulau kecil memicu munculnya aglomerasi serta isu disparitas antar wilayah. Aglomerasi dapat di lihat dengan munculnya kota sebagai sentra aktivitas ekonomi. Terjadinya disparitas bisa dilihat dari indikator jumlah PAD pada APBD di masing-masing propinsi. Disparitas dalam Ilmu Ekonomi Regional dapat diukur dengan indikator PDRB antar propinsi. Isu disparitas antar propinsi juga disebabkan karena faktor ketersediaan sumber daya dan fasilitas infrastuktur. Isu disparitas merupakan tantangan bagi efektivitas implementasi otonomi daerah dan desentralisasi fiskal di Indonesia The geographical condition of Indonesia which consist of five large islands and thousands of small islands, triggers agglomeration and disparity issue. Agglomeration can be seen with the emergence of cities as centers of economic activity. The disparity can be
seen from the indicator of the amount of PAD in the APBD in each province. Disparity in Regional Economics can be measured by inter-provincial GRDP indicators. The disparity issue is also due to the availability of resources and infrastructure facilities. The disparity issue is a challenge for the effectiveness of the implementation of regional autonomy and fiscal decentralization in Indonesia."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T53651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Irawan
"Penelitian ini mencoba untuk menganalisis pengaruh mutu modal manusia terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi provinsi, regional growth disparities, dan perkembangan ukuran provinsi-provinsi di Indonesia periode tahun 1994-2004. Dengan menggunakan metode fixed effect dan data panel provinsi-provinsi di Indonesia periode 1994-2007, penulis menemukan bahwa kontribusi mutu modal manusia relatif masih kecil dibandingkan dengan kontribusi modal dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi. Lebih jauh, fenomena regional growth disparities terjadi di Indonesia ditandai dengan perbedaan pertumbuhan tingkat output, pertumbuhan tingkat output per tenaga kerja, pertumbuhan output per kapita, dan pertumbuhan mutu modal manusia. Selain itu, ada 5 (lima) faktor penting determinasi mutu modal manusia berdasarkan model Barro dan Lee (1996). Faktor lamanya masyarakat mengeyam pendidikan, tingkat kemakmuran masyarakat, keterbukaan ekonomi daerah, dan besarnya pengeluaran pemerintah daerah di sektor pemerintah berpengaruh positif terhadap tingkat mutu modal manusia, sedangkan faktor pemerataan pendapatan (gini coefficient) berpengaruh negatif terhadap mutu modal manusia, artinya semakin tinggi tingkat kesenjangan pendapatan masyarakat maka akan semakin rendah tingkat mutu modal manusia. Terakhir, mutu modal manusia juga mempengaruhi secara positif tingkat perkembangan ukuran provinsi (city size) di Indonesia.

This research comes to analyze the influence of human capital toward economic growth of Indonesian province, regional growth disparities, and the development of provinces size in Indonesia in 1994-2007. By using the fixed effect method and panel data of Indonesian province in Indonesia in 1994-2007, writer found that human capital contributes to economic growth of Indonesian provinces, but it is relatively small contribution compared to stock of capital and labor force as the other component of economic growth. Moreover, there is a regional growth disparities phenomenon in Indonesia due to the different level of output growth, output per worker growth, output per capita growth, and human capital growth. Besides those findings, there are five important factors to determine the human capital level based on Barro and Lee (1996). The first four factors, those are initial human capital, GDP per capita, the degree of economic openness, and government expenditure on education, influence positively the level of human capital. The last factor, on the other hand, gini coefficient influences negatively the level of human capital, which means that the equality of income distribution will increase the level of human capital. Last but not least, writer found that human capital also influences positively the development of provinces size in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6705
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Seto Wardono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Witri Indriyani
"Skripsi ini menganalisis perhitungan nilai feedback effect Indonesia dengan data interregional input output (IRIO) 1995 dan 2000. Nilai feedback effect mencerminkan keterkaitan antarregion dan antardaerah. Analisis yang dilakukan mencakup analisis antarsektor dan antardaerah (propinsi) di Indonesia. Kemudian penulis melanjutkan penelitian dengan melakukan regresi untuk mengetahui variabel-variabel ekonomi yang mempengaruhi nilai feedback effect. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa keterkaitan antardaerah di Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000 mengalami penurunan. Selain itu, sektor industri dan bangunan juga menunjukkan penurunan paling tinggi. Dari hasil regresi diketahui bahwa beberapa variabel determinan multiplier juga turut mempengaruhi nilai feedback effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Halley Yudhistira
"Perekonomian DKI Jakarta yang besar dan tumbuh dengan sangat cepat telah mengubah wilayah tersebut menjadi wilayah kota yang sangat padat. Sebagian besar wilayahnya telah tertutupi oleh basis berkantoran, industri, dan permukiman dengan menyisakan sedikit sekali lahan kosong maupun lahan hijau. Lebih dari itu, dalam satu dasawarsa terakhir, perekonomian DKI Jakarta tidak hanya bergerak di wilayah administrasinya saja, tetapi telah melewatinya sehingga mempengaruhi wilayah yang ada di sekitarnya, yaitu Bogor, Depok, Tangeran, dan Bekasi. Akibatnya sangat jelas, terjadi perubahan alokasi penggunaan lahan di wilayah-wilayah tersebut, dari penggunaan lahan pertanian menjadi lahan perkantoran, industri dan permukiman sehingga mulai menunjukkan wajah perkotaan. Proses inilah yang disebut dengan urban sparwl. Sesuai dengan teori ekonomi perkotaan, suatu daerah menjadi sebuah kota dikarenakan tiga sektor ekonomi, yaitu jasa (perkantoran), industri, dan permukiman. Penelitian ini mencoba untuk melihat bagaimana ketiga sektor tersebut yang ada dalam perekonomian DKI Jakarta mempengaruhi proses alokasi lahan, dalam hal ini adalah lahan persawahan, wilayah di sekitar DKI Jakarta. Hasil dari penelitian ini akan menunjukkan ke arah mana perambatan (sprawling) dari ketiga sektor tersebut. Sebagai contoh, sektor jasa DKI Jakarta ternyata tidak mengalami perambatan sama sekali ke daerah sekitar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Laporan perekonomian Indonesia merupakan publikasi rutin tahunan BPS. Publikasi ini memberikan gambaran perkembangan kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2013 dan yang sedang berjalan di tahun 2014, yang dicerminkan melalui indikator makro terpilih."
Jakarta: Badan Pusat Statistik,
330 LPI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sinaga, Christina Metwati
"Peranan minyak dan gas bumi sampai saat ini masih cukup signifikan dalam perekonomian nasional. Peluang untuk meningkatkan produksi masih sangat besar karena potensi cadangan minyak Indonesia juga sangat besar. Jadi penelitian ini menganalisa penguasaan pasar oleh empat perusahaan terbesar di bidang hulu migas serta bagaimana investasi perusahaan terbesar di bidang hulu migas. Selain itu penelitian ini juga menganalisa keterkaitan sektor minyak dan gas bumi dengan sektor-sektor lain dalam perekonomian serta dampak perubahan dan multiplier effect investasi dan ekspor migas terhadap output, pendapatan dan kesempatan kerja. Metode yang dapat menjelaskan hal itu adalah metode input output. Hasil dari penelitian ini adalah masih sedikit investasi perusahaan terbesar di bidang hulu migas dibanding posisinya sebagai perusahaan dominan. Dengan peningkatan investasi di bidang hulu migas akan berdampak pada peningkatan produksi migas yang selanjutnya akan meningkatkan ekspor migas. Pada akhimya diketahui bahwa sektor migas memiliki kemampuan yang kuat untuk mendorong pertumbuhan output sektor hilimya melalui distribusi outputnya kepada sektorsektor lain yang selanjutnya digunakan sebagai input antara tetapi memiliki ketergantungan yang rendah terhadap sektor-sektor lain sebagai penyedia input. Sehingga perlu ditingkatkan investasi di sektor minyak dan gas bumi untuk mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.

The role of oil and natural gas is still quite significant in the national economy. The opportunity to increase production is still very large because the potential for Indonesia's oil reserves is also very large. So this study analyzes the market domination by the four largest companies in the upstream oil and gas sector and how the largest companies invest in the upstream oil and gas sector. In addition, this study also analyzes the relationship between the oil and gas sector and other sectors in the economy as well as the impact of changes and the multiplier effect of oil and gas investment and exports on output, income and employment opportunities. The method that can explain this is the input output method. The result of this research is that the largest company's investment in the upstream oil and gas sector is still small compared to its position as the dominant company. Increasing investment in the upstream oil and gas sector will have an impact on increasing oil and gas production which will further increase oil and gas exports. In the end, it is known that the oil and gas sector has a strong ability to encourage output growth in the downstream sector through the distribution of its output to other sectors which are then used as intermediate inputs but have a low dependence on other sectors as input providers. So it is necessary to increase investment in the oil and gas sector to encourage Indonesia's economic growth."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>