Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43399 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Indani
"There is an increasing need for nonprofit organizations to improve their way of management and operation so that they can optimally use its limited resources to provide better services to its environment. Budgeting is one of a number of important areas of management and operation. The thesis focuses on the use of budgeting as planning and controlling tools in a nonprofit organization. The information required in the development of the thesis is obtained through field study in AIESEC International as well as a study of literatures in the libraries. AIESEC International formulates its year plan prior to the development of annual budget. In such a manner, available resources can be allocated based on the priorities to achieve the organizational goals. In developing its budget, AIESEC International applies participatory budgeting with bottom-up approach. This way, the budget developed may contain a more reliable data as the persons involved are familiar with daily operation. As the budget is developed, it is then reviewed and approved by AIESEC member countries. The development of expenditures budget precedes the development of revenues budget. The targeted revenues are then expected to be balanced the estimated expenditures. The budget structure follows the management structure of AIESEC International, in which it consists of budgets for functional key areas as well as for the regions. AIESEC International allocates its revenues and expenditures to one unrestricted and a number of restricted funds. The revenues are generated from internal and external financial sources. Revenues from internal sources consist of fees collection from member countries, while those from external sources are mostly in the forms of sponsorship, grants and donations from government, private institutions and companies. As an attempt to obtain a better reflection of financial condition, starting in the 1992/1993 financial year, the accrual basis accounting is used as the revenues recognition method, replacing the former cash basis accounting. It can be concluded that AIESEC International has been using the budget as its planning and coordination tools. However, the use of budget as a controlling and performance evaluation tools has not been fully implemented."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shim, Jae K.
Englewood Cliffs, New Jersey.: Prentice-Hall, 1996
R 658.15 SHI h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara
"Organisasi nirlaba memiliki model operasi dan faktor ekonomi yang berbeda masih dapat mengadopsi proses dan prosedur yang sama dengan organisasi yang berorientasi keuntungan pada umumnya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Studi ini akan membahas faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh organisasi nirlaba ketika menerapkan proses perubahan. Karena berkurangnya pendanaan dan persaingan yang semakin ketat dari organisasi serupa, banyak organisasi nirlaba harus menghadapi tantangan seperti peningkatan kinerja, profitabilitas, dan tuntutan digitalisasi. Faktor-faktor yang mengancam operasional yang sedang berlangsung dalam organisasi diidentifikasi dan dieksplorasi dalam penelitian ini; yang juga akan memeriksa prinsip-prinsip peningkatan proses dasar yang dapat diterapkan pada organisasi. Studi ini bertujuan memberikan solusi strategis untuk meningkatkan proses bisnis dan meningkatkan pendapatan dengan mengembangkan strategi menggunakan pendekatan manajemen proses bisnis dan transformasi digital dengan menerapkan konsep model bisnis kanvas. Studi ini mengidentifikasi beberapa perubahan dalam strategi bisnis yang tepat untuk lembaga beasiswa di Fakultas Teknik Universitas Indonesia mengikuti proses bisnis organisasi saat ini serta kerangka kerja untuk memperkuat kinerjanya. Tujuan utama dari perbaikan proses adalah untuk mengembangkan komitmen organisasi dan dukungan untuk memfasilitasi perbaikan proses yang berkelanjutan. Model Bisnis Kanvas diharapkan dapat membantu organisasi menilai dan mengembangkan strategi dan proses yang selaras dengan nilai-nilai inti dan misi organisasi. Tujuan strategi ini untuk membantu organisasi mengatasi masalah sosial dan ekonomi dengan mengembangkan solusi praktis yang memenuhi tujuan dan harapan organisasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung organisasi nirlaba untuk memenangkan kompetisi dengan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan sehingga mereka menjadi adaptif, modern, agile dan memiliki posisi yang disegani di masyarakat.

A non-profit organization that has different operating models and economic factors can still adopt the same processes and procedures as profit-oriented organizations in general to improve their efficiency and effectiveness. This study will discuss important factors that a non-profit organization needs to consider when implementing the change process. Due to reduced funding and increasingly fierce competition from similar organizations, many non-profits have had to face challenges such as improved performance, profitability, and the demands of digitization. Factors that threaten their ongoing operations were identified and explored in the study, for we will examine the basic process improvement principles that organizations can implement. This study aims to provide strategic solutions to improve business processes and increase revenue by developing strategies using the business process management (BPM) approach and digital transformation by applying a Business Model Canvas (BMC) concept. The study identified several changes in the appropriate business strategy for a scholarship institution in Indonesia following the current business processes of the organization as well as the frameworks in place to strengthen their performance. The main objective of process improvement is to develop organizational commitment and support to facilitate continuous process improvement. Business Model Canvas is expected to help organizations assess and develop strategies and processes that align with their core values and mission. This strategy's purpose of help organizations addresses social and economic problems by developing practical solutions that meet organizational goals and expectations. The results of this study are expected to support non-profit organizations to win competitions by providing a sustainable competitive advantage for all stakeholders so that they become adaptive, modern, agile, and have a respected position in the community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wolf, Thomas
New York: Prentice-Hall, 1990
658 WOL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Katherine Marsha Devina
"ABSTRACT
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis sistem pengendalian internal yang telah diterapkan oleh sebuah lembaga nirlaba di bawah lingkungan perguruan tinggi di Indonesia. Saat awal pendirian Lembaga XYZ merupakan sebuah proyek yang diperuntukkan untuk memberdayakan Usaha Kecil Menengah (UKM) agar mampu bersaing. Namun pada tahun 2015, projek tersebut berubah menjadi sebuah lembaga yang didirikan atas persetujuan Dekan Fakultas. Penelitian ini menggunakkan metode analisis deskriptif sebagai metode penelitiannya dengan menggunakan sumber data seperti hasil wawancara, observasi, dan studi kepustakaan berupa peraturan atau kebijakan tertulis. Analisa dilakukan dengan membandingkan seluruh aspek pengendalian internal COSO (2013) dan peraturan Universitas terkait dengan data yang didapat. Berdasarkan analisis Lembaga XYZ memiliki bentuk pengendalian yang sangat sederhana dan melakukan 31 dari 87 (35,63%) aspek pengendalian internal COSO. Ada 21 dari 43 aspek yang telah berjalan namun belum memiliki kebijakan tertulis.

ABSTRACT
This study aims at analyzing the internal control system that has been applied by a non-profit institution in higher education environment in Indonesia. nitially, the Institution was merely a project which was intended to empower Small and Medium Enterprises (SMEs) to be able to compete. But in 2015, the project was transformed into an established institution upon approval of the Faculty Dean. This study uses a descriptive analysis method, as well as utilizing data obtained from sources such as interviews, observations and literature studies.. The analysis is done by comparing all aspects of COSO (2013) internal control and University regulations, towards research result. The analysis shows that the Institution has a very simple form of control.  Implementing 31 out of 87 (35,63%) aspects of COSO internal control. There are 22 out of 43 aspects that have been carried out but have no written policies."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliani K.S. Dhene
"Penunjukkan rumah sakit pemerintah sebagai rumah sakit swadana, memungkinkan rumah sakit mengelola sendiri pendapatan yang diperolehnya. Namun, sebagai sebuah organisasi yang tujuan utamanya bukan untuk mencari keuntungan, tapi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya bagi masyarakat luas, rumah 5akit pemerintah tidak dapat mengenakan tarif dengan sekehendak hatinya. Karena itu, usaha yang dilakukan adalah melakukan efisiensi biaya. Zero Base Budgeting merupakan salah satu tehnik penyusunan anggaran yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Penelitian dilakukan untuk melihat penerapan Zero Base Budgeting di rumah sakit, kemungkinan khususnya rumah sakit pemerintah. Hasil penelitian mencakup faktor-faktor yang dapat menunjang penggunaan Zero Base Budgeting, masalah dan kendala yang mungkin dihadapai dalam aplikasi tehnik tersebut, serta beberapa survei yang telah dilakukan di Amerika Serikat terhadap perusahaan - perusahaan yang telah menggunakan Ze=o Base Budgeting agar memperdalam pandangan kita terhadap tehnik tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Elma Christie
"Skripsi studi kasus ini menganalisis penerapan pengendalian internal di organisasi nirlaba berupa organisasi keagamaan yaitu Gereja A Bekasi. Sebagai organisasi nirlaba, Gereja A Bekasi memiliki pedoman dalam melakukan pengendalian internal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pengendalian internal atas pelayanan dan pengelolaan keuangan di Gereja A Bekasi dan mengetahui kesesuaian pengendalian internal yang diterapkan dengan kerangka kerja COSO (2013) yang mencakup lima
komponen terdiri dari lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta aktivitas pemantauan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis data yang diperoleh dan menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka sebagai teknik
pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa Gereja A Bekasi sudah mengusahakan penerapan pengendalian internal. Gereja A Bekasi telah memiliki kebijakan dalam melakukan pengendalian internal. Dalam pelaksanaan pelayanan,
Gereja A Bekasi memiliki kebijakan tertulis namun peraturan tertulis yang dimiliki saat ini masih terbatas. Dalam hal keuangan, Gereja A Bekasi memiliki kebijakan tertulis namun tidak semua kebijakan yang dilakukan oleh Gereja A Bekasi dalam mengelola keuangan diatur dalam peraturan tertulis. Gereja A Bekasi sudah berusaha menerapkan pengendalian internal dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya, namun belum menerapkan semua komponen yang ada di kerangka kerja COSO.

This case study analyzes the application of internal control in a nonprofit organization in the form of a religious organization, a church namely Gereja A Bekasi. As a nonprofit organization, Gereja A Bekasi has guidelines in exercising internal control. This study aims to obtain the management of internal control over service and financial management at Gereja A Bekasi and to find out the suitability of internal controls implemented with
the COSO framework (2013) which includes five components consisting of control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities. This case study used a qualitative descriptive method to analyze the data and used interview techniques, observation, documentation, literature study as data
collection techniques. The results of this study concluded that the Gereja A Bekasi has made efforts to implement internal controls. Gereja A Bekasi has a policy of exercising internal control. In the implementation of services, Gereja A Bekasi has a written policy, but the written regulations currently have are still limited. In terms of finance, Gereja A Bekasi has a written policy but not all regulations and policies implemented by Gereja A Bekasi in managing finances are regulated in written regulations. Gereja A Bekasi has tried to implement internal controls in carrying out its operational activities but has not implemented all the components in the COSO framework.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Jade Oktavian
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan tata kelola organisasi nirlaba yang dilakukan oleh Yayasan XYZ berdasarkan Pedoman Umum Governansi Organisasi Nirlaba Indonesia (PUG-ONI) yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya penyalahgunaan dana yang dilakukan oleh organisasi nirlaba khususnya yayasan, yang diduga disebabkan oleh tata kelola organisasi nirlaba yang tidak diimplementasikan dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dari wawancara kepada organ yayasan serta analisis atas dokumentasi yang dimiliki yayasan. Hasil penelitian menunjukkan Yayasan XYZ belum sepenuhnya menerapkan pedoman tata kelola organisasi nirlaba yang ada dalam PUG-ONI. Regulasi yang belum sejalan dengan PUG-ONI, keterbatasan sumber daya yang dimiliki Yayasan XYZ, serta kompleksitas PUG-ONI menjadi beberapa kendala penerapan PUG-ONI oleh Yayasan XYZ.

This study aims to evaluate the implementation of non-profit organization governance carried out by XYZ Foundation based on General Guidelines for Non-Profit Organization Governance issued by National Committee for Governance Policy. This research was motivated by the many misuses of funds committed by non-profit organizations, especially foundations, which were allegedly caused by the governance of non-profit organizations that were not implemented properly. This research is descriptive research with a case study approach. Data were obtained from interviews with foundation organs and analysis of documentation owned by the foundation. The results showed that XYZ Foundation has not fully implemented the governance guidelines of non-profit organizations in PUG-ONI. Regulations that are not in line with PUG-ONI, limited resources owned by the XYZ Foundation, and the complexity of PUG-ONI are some of the obstacles to the implementation of PUG-ONI by the XYZ Foundation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Nenobais
"Organisasi nonprofit secara terus-menerus ditantang untuk berpikir jauh ke depan guna meningkatkan kapasitasnya. Pengembangan kapasitas organisasi nonprofit adalah jalan untuk meningkatkan organisasi agar mampu mencapai misinya secara efektif, efisien, dan berkelanjutan di dalam perubahan lingkungan yang sangat cepat dan dramatis terjadi sekarang ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kapasitas organisasi nonprofit pada tahap pertumbuhan melalui enam komponen internal dan empat komponen eksternal Yayasan Pesat Papua yang dijadikan sebagai dunia nyata. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah action research berbasis soft systems methodology (Checkland dan Poulter, 2006) yang terdiri atas dua jenis aktivitas yang dilakukan secara bersamaan, yaitu research interest dan problem solving interest (McKay dan Marshall, 2001) dengan memenuhi kriteria systematically desirable and culturaly feasible (Flood and Jackson, 1991). Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut Brothers dan Sherman (2012) yang menyatakan ada enam komponen internal yang perlu diintervensi dan diperkuat kapasitasnya pada tahap pertumbuhan, yakni kepemimpinan, budaya organisasi, peranan dewan pengurus, perluasan program, manajemen dan infrastruktur, keberlanjutan keuangan. Kemudian menurut De Vita, dkk (2001) menyatakan ada empat komponen eksternal organisasi yang perlu dikelola, yaitu sosial demografik, ekonomi/pasar, politik, dan nilai-nilai dan norma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk research interest, yaitu gaya kepemimpinan yayasan perlu diperlengkapi dengan kepemimpinan transformasional, lalu perlu didesain struktur sederhana, dan ditingkatkannya peran dewan pembina. Sedangkan untuk problem solving interest, yaitu perlu dilakukan perluasan program kerja yayasan melalui proses perumusan yang benar, pembentukan manajemen SDM, pengembangan keberlanjutan keuangan yayasan melalui aktivitas usaha ekonomi, hasil penjualan layanan yayasan, dan bantuan pemerintah. Kemudian untuk komponen eksternal perlu dibentuknya kolaborasi antara LSM, pemda, dan swasta, dibangunnya kegiatan bisnis, partisipasi politik, dan hubungan masyarakat.

The nonprofit organizations are challenged to think forward to develop their capacity. Capacity building is solution to improve the organization and could accomplish its mission efectively, eficiently, and continuously in a rapid and dramatic environment change as happen now. This research aims to analyze nonprofit organization capacity building in the growth stage by using Yayasan Pesat Papua’s six internal components and four external components as the real world (Checkland and Poulter, 2006), consist of two activities that had been done simultaneously, i.e.: research interest and problem solving interest (McKay and Marshall, 2011) that complying the criteria of systematically desirable and culturally feasible (Flood and Jackson, 1991). Meanwhile the theory that was used in this research is according to Brothers and Sherman (2012), states there are six internal components need intervention and strengthen the capacity in the growth stage such as: leadership, organization’s culture, the role of board, expansion of the programs, management and infrastructure, sustainability of financial. Then according to De Vita, et. al. (2001) states there are four organization’s external components which need to manage such as: social demographic, economic/market, politic, and values and norms. The result of this research shows that the nonprofit capacity building in the growth stage for research interest, the foundation leader’s style need to be equipped with a transformational leadership style, then simple structure is needed to be designed, and the role of board is improved. Whereas for the problem solving interest, it is necessary to do organization’s working program expansion through correct formulation process, formation of HR management, development of the organization’s financial sustainability through the economic works, the disposal of the organization’s service and the aid from the government. Then for the external components, it is neccessary to make colaboration among the NGO, local government and private, development of business activity, politic participation, and public relation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D1936
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Anindyka
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kualitas tata kelola yang terdapat di NGO lingkungan yang juga berperan sebagai donor atau grant making organization. Aspek yang dinilai adalah visi misi, struktur organisasi dan pengambilan keputusan, leadership dan regenerasi, perencanaan, implementasi, hingga evaluasi program, personalia, kode etik, pengendalian internal, akuntabilitas dan transparansi, serta legitimasi. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus di Yayasan KEHATI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas tata kelola di Yayasan KEHATI sudah cukup baik kecuali di aspek leadership dan regenerasi.

This study aims to assess the quality of governance in environmental NGO which also acts as donor or grant making organization. Observed aspects are vision and mission, organizational structure and decision making, leadership and regeneration, planning, implementation, and evaluation of programs, human resource, code of ethics, internal control, accountability and transparency, and legitimacy. The case study was performed using KEHATI Foundation as sample. The outcome of the study indicates that the quality of governance in Yayasan KEHATI is quite good except in leadership and regeneration aspects."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>