Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisnu Setiawan
"Salah satu tugas Bank Indonesia, sebagai Bank Sentral adalah membina perbankan dengan jalan memperluas, memperlancar dan mengatur lalu lintas pembayaran giral dan menyelenggarakan kliring antar bank. Untuk memperlancar penyelenggaraan kliring, Bank Indonesia melakukan otomasi penyelenggaraan kliring. Penyelenggaraan otomasi kliring dapat menampung bertambahnya jumlah warkat yang diperhitungkan, dan kesalahan perhitungan yang dalam penyelenggaraan kliring secara manual hampir selalu terjadi, dapat diminimalisir. Dengan otomasi ini pemilahan warkat kliring, pembuatan laporan-laporan hasil kliring dan penyediaan media rekaman data warkat kliring yang diterima, dilakukan oleh pihak penyelenggara, sehingga proses kliring menjadi semakin cepat dan memuaskan. Pengotomasian penyelenggaraan kliring mengharuskan, pihak penyelenggara untuk memperhatikan sistem pengendalian intern dalam pelaksanaan tersebut. Dalam hal ini, kecermatan dan keandalan data, serta kepatuhan terhadap ketetapan yang telah digariskan menjadi suatu keharusan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwit Widyastuti
"Pengawasan bank oleh Bank Indonesia dilakukan karena industri perbankan berkembang dengan pesat, menggunakan dana masyarakat, dan menghadapi banyak resiko. Pengawasan ini dilakukan oleh Urusan Pengawasan Bank (UPB). Untuk menjamin hasil pengawasan dilakukan pemeriksaan intern terhadap UPB yang mencakup supervision dan internal review di UPB dan external review oleh Urusan Pengawasan Intern (UPI). Tinjauan terhadap pemeriksaan intern terhadap UPB dilakukan melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Melalui penelitian diperoleh hasil bahwa supervision di UPB dilakukan secara berjenjang dan external review dilakukan melalui pemeriksaan intern oleh UPI. Supervision di UPB sudah cukup memadai sedangkan pemeriksaan intern oleh UPI terhadap UPB masih kurang memadai. Internal review di UPB tidak dilakukan. Agar hasil pengawasan bank oleh UPB dapat lebih terjamin sebaiknya frekuensi dan prioritas pemeriksaan oleh UPI ditingkatkan dan diadakan internal review di UPB."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
N.N.W. Dewi Bandem
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S16694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Na Swan Gie
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1965
S16316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanthi Marlenia
"Masalah pengembalian kredit bank yang macet menjadi topik pembicaraan yang cukup hangat oleh masyarakat kita. Masalah kredit yang macet tidak boleh diabaikan. Karena bank beroperasi atas asas kepercayaan, yaitu kepercayaan atas dana yang dititipkan, data-data keuangan milik masyarakat dan kepercayaan dari nasabah yang memperoleh kredit. Melihat pentingnya memelihara kepercayaan masyarakat tersebut, maka perlu dituntut karakter yang tinggi dari para pengelola bank termasuk auditor internal bank atau juga disebut bank auditor. Pada dasarnya kegiatan bank meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu menerima simpanan dana, menyalurkan dana dalam bentuk kredit dan memberikan jasa dalam kegiatan perdagangan dan pembayaran. Tetapi bidang perkreditan merupakan kegiatan perbankan yang mempunyai proporsi asset yang besar di bandingkan kegiatan lainnya. maka dari itu dalam melaksanakan kegaiatannya, bank auditor seharusnya memberikan perhatian yang besar pada bidang perkreditan, agar asset bank yang bersangkutan dapat dimanfaatkan semaksimalnya oleh masyarakat yang membutuhkan tanpa mendapat halangan kredit macet. Resiko kegagalan kredit menyangkut karakteristik finansial maupun nonfinansial. Walaupun tidak dapat dihindari, perlu upaya untuk meminimalkan resiko ini. Untuk meminimalkan resiko tersebut peranan fungsi internal auditing dan internal control diharapkan dapat meminimisasi kredit macet. Dalam upaya meminimisasi resiko kredit macet, fungsi internal auditing harus memiliki kedudukan, kemampuan, dan karakter tertentu, sehingga fungsi ini dapat menjalankan tugasnya secara efisien dan efektif. Di samping itu internal control bank yang bersangkutan dalam bidang perkreditan tersebut juga harus mendukung pengendalian kredit. Internal control meliputi prosedur-prosedur, peraturan-peraturan dan instruksi yang dirancang untuk memastikan bahwa sistem operasi telah berjalan ke arah pencapaian tujuan. Untuk meminimisasi kredit macet, fungsi internal auditing dan internal control suatu bank perlu dikaji apakah telah ada, jika telah ada apakah telah berjalan sebagaimana harusnya. Jika belum ada perlu dilakukan tindakan-tindakan perbaikan, sehingga fungsi internal auditing dan internal control dapat berjalan secara efisien dan efektif dan pada akhirnya dapat meminimisasi kredit macet. Karya akhir ini menekankan upaya meminimisasi kredit macet bank pemerintah, karena berdasarkan data yang diketahui bank pemerintah lebih rawan mengalami kredit macet daripada bank non-pemerintah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masfar Hunawa
"Dengan Sistem dan Prosedur Pemeriksaan Intern atas Kebijaksanaann dan Administrasi Kredit yang baik dan tepat dapat mencegah setiap resiko-resiko
penyimpangan yang merugikan.
Berdasarkan metode pengamatan lapangan (Field observation) dan penelitian perpustakaan.
Sistem dan Prosedur Pemeriksaan Intern atas Kebijakan dan Administrasi Kredit pada PT. Bank Bumi Daya (persero) sebenarnya telah ada dan cukup memadai. Namun sistem dan prosedur tersebut belum
sepenuhnya Organisasi dapat dilaksanakan Satuan Pemeriksaan
karena Sturktur Internnya (SPI)
membatasi kebebasan auditor menjalankan tugas dan tanggung jawabnya karena berada di bawah Direktur V dan bukan berada di bawah Dewan Komisaris, serta
tugas-tugas dari para auditor internmasih belum Manajemen yang ada.
Sistem dan Prosedur Pemeriksaan intern atas Kebijakan dan Administrasi Kredit telah memadai namun Struktur Organisasi Satuan Pengawasan/pemeriksaan
internnya perlu diperbaiki untuk menjamin kebebasan pelaksanaan tugas auditor yaitu di bawah Dewan Komisaris dan dikoordinasikan dengan Direktur Utama. Sistem dan
prosedur tersebut harus tetap disempurnakan terus-menerus
mengikuti perkembangan dunia perbankan serta teknologi.
Tugas pemeriksaan Port Folio dan non Port Folio disatukan dalam satu unit yaitu Urusan Pengawasan Intern(UPI). Para auditor harus secara terus-menerus melakukan
pendekatan pribadi maupun kedinasan kepada pihak
manajemen agar semakin dimengertinya tugas dan fungsi
pekerjaaan yang diembannya.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Isjawara
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johannes Irmanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>