Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Benny Heru Cahyono
"SPI dibentuk dalam struktur pengendalian intern BUMN, sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan daya pengawasan pimpinan perusahaan atas operasi perusahaan, sehingga perusahaan mengarah pada pencapaian tujuan utama perusahaan yaitu sebagai sumber pendapatan negara dan agen pembangunan. Dalam membina penerapan SPI, Pemerintah mengeluarkan peraturan-peraturan, instrukti, dan melalui BPKP menerbitkan Pedoman Pemeriksaan. Tetapi keberhasilan penerapan SPI dalam struktur pengendalian intern BUMN juga sangat bergantung pada kesadaran serta dukungan manajemen perusahaan dan anggota SPI, serta kompetensi anggota SPI itu sendiri. Kesimpulan skripsi ini adalah anggota SPI belum dianggap dan menganggap dirinya sebagai profesional yang harus memiliki keahlian dan pengalaman dalam pemeriksaan dan pengawasan. Ketentuan Pemerintah dan Norma yang berlaku dianggap sebagai standar maksimal, padahal mengingat karakteristik operasi tiap-tiap BUMN berbeda dan Norma bersifat umum, maka seharusnya Norma diperlakukan sebagai standar minimal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Kristina T.M.
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk membahas peran audit internal terhadap penerapan manajemen risiko pada perusahaan reasuransi, prosedur dan pelaksanaan evaluasi atas penerapan manajemen risiko, pemberian rekomendasi dan pelaksanaan tindak lanjut atas hasil evaluasi penerapan manajemen risiko, dan efektivitas penerapan manajemen risiko pada perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa peran audit internal terhadap penerapan manajemen risiko dan proses manajemen risiko perusahaan yang belum efektif.

ABSTRACT
The focus on this research is the role of internal audit in Enterprise Risk Management process implemented in a reinsurance company, the procedures, which internal auditors used in evaluating the companys Enterprise Risk Management process, and the effectiveness of the companys implementation of Enterprise Risk Management. The method used in this research was qualitative with descriptive design. The results showed that internal audit did not exercise all of its roles and the companys Enterprise Risk Management process was not implemented effectively."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Iis Krisdaryani
"Dalam perusahaan yang kecil, pimpinan dapat secara langsung mengawasi dan mengikuti seluruh kegiatan dan perkembangan perusahaan. Tetapi dengan berkembangnya suatu perusahaan maka pimpinan tidak lagi dapat mengawasi secara langsung jalannya perusahaan. Sehingga untuk mengatasi hal ini pimpinan memerlukan bantuan pemeriksa intern untuk membantu terpeliharanya pengawasan atas jaringan pengendalian manajemen. Dalam melakukan fungsi sebagai pemeriksa intern Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT Jasa Marga (Persero) telah mendapat dukungan penuh dari Direksi, maupun dari obyek yang diperiksa. Peranan atau keberadaan dari pemeriksa intern tergantung pada peran sertanya sesuai dengan fungsinya dalam proses pengambilan keputusan. Kedudukan pemeriksaan intern yang tepat dalam organisasi perusahaan secara keseluruhan merupakan satu syarat yang dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas pemeriksaan intern. Seperti halnya pada PT Jasa Marga (Persero) dimana SPI nya ditempatkan sebagai staf dan betanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, oleh karena itu SPI PT Jasa Marga (Persero) memiliki independensi dalam pemeriksaan sehingga para pemeriksa intern dapat melaksanakan tugasnya dengan bebas dan obyektif, hal ini membuat pemeriksaan dapat terlaksana secara efektif. Untuk mengatasi reaksi pertentangan dari pihak-pihak yang diperiksa (auditee), maka SPI perlu mengadakan pendekatan yang baik terhadap auditee dengan mengembangkan hubungan kerjasama untuk menemukan cara-cara yang lebih efisien dan lebih efektif dalam melaksanakan pemeriksaan untuk memperbaiki keadaan. Hubungan antara SPI pada PT Jasa Marga (Persero) dengan pemeriksa ektern cukup baik, hal ini dapat ditandai dengan kondisi dimana setiap ada pemeriksaan ekstern maka pemeriksa intern terlebih dahulu dihubungi dan dijadikan mitra kerja mereka, sehingga dapat menghindarkan pelaksanaan pemeriksaan yang tumpang tindih dan berulang-ulang untuk obyek pemeriksaan yang sama."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Shahab
"Pemeriksaan intern adalah kegiatan penilaian yang bebas terhadap kegiatan-kegiatan yang ada dalam suatu organisasi, sebagai pemberian jasa pada pimpinan. Kegiatan pemeriksaan intern merupakan salah satu unsur pengendalian manajemen yang menjalankan fungsinya dengan menilai unsur-unsur pengendalian lainnya. Didalam Badan Usaha Milik Negara kegiatan pemeriksaan intern dilakukan oleh bad an yang bernama SPI. Efektivitas pelaksanaan kegiatan pemeriksaan intern di dalam BUMN "X" dapat diukur melalui kedudukan organisasi, dukungan manajemen, wewenang dan tanggung jawab, kondisi personal pemeriksa, serta tahapan-tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pemeriksaan tadi. Penelitian dilakukan dengan mempelajari buku-buku auditing dan penelitian langsung, khususnya yang menyangkut teoriteori standar-standar, pendapat-pendapat dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan pokok bahasan. Hasil penelitan yang didapat Untuk mendapatkan tingkat pengendalian yang baik, kegiatan pemeriksaan intern perlu didukung dengan personil yang memiliki kemampuan teknis yang memadai dan sikap mental yang baik. Keberhasilan pemeriksaan intern juga ditentukan oleh dukungan manajemen dan pengelolaan kegiatan yang tepat. Dukungan pimpinan tercermin dari penetapan kedudukan BPI yang tepat dalam organisasi adanya wewenang dan tanggung jawab yang memadai serta dilaksanakannya tindak lanjut yang jelas dan segera atas saran dan rekomendasi BPI. Selain itu, keberhasilan pemeriksaan intern mensyaratkan juga adanya pengelolaan yang tepat terhadap tahap-tahap dalam kegiatan pemeriksaan intern, yang meliputi tahap perencanaan- pelaksanaan. serta pelaporan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan. Kegiatan pemeriksaan intern masih dapat ditingkatkan dengan menyempurnakan pelaksanaan pemeriksaan. Jenis pemeriksaan yang selama ini dilaksanakan lebih mengarah pada pemeriksaaan keuangan dan ketaatan, dapat ditingkatkan dengan mengarahkan pada pemeriksaan operasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aftani, auhtor
"ABSTRAK
Para manajer masa kini, khususnya manajer-manajer pun-cak, membutuhkan laporan-laporan yang dapat dimengerti, dapat diandalkan, relevan, tepat waktu, konsisten, dan dapat di-bandingkan. Disamping itu, para manajer juga memerlukan saran-saran mengenai prinsip-prinsip manajemen, pandangan-pandangan objektif atas perkara yang bersifat teknis, dan evaluasi program-program berkelanjutan. Auditor intern modern dapat raeme-nuhi kebutuhan-kebutuhan ini melalui hasil pemeriksaan terhadap laporan-laporan manajemen dan pemberian saran-saran seperti di atas.
Kebutuhan-kebutuhan di atas semakin mendesak bagi manajemen perusahaan yang harus lebih meningkatkan profesionalismenya, sebagaimana yang sedang dialami manajemen PT Garuda Indonesia. Manajemen maskapai penerbangan ini harus membuat kebijakan-kebijakan untuk menjawab peluang dan tekanan lingkungan ekstern, menyelesaikan sejumlah masa1ah yang telah dialami perusahaan, dan mempersiapkan perusahaan untuk go public.
0leh sebab itu, auditor intern PT Garuda Indonesia perlu untuk senantiasa menyesuaikan peran dan tanggung jawabnya agar mutu layanannya sesuai dan optimal untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Sebagai unit pengawasan yang dapat melapor langsung kepada manajemen puncak, auditor intern berpeluang membawa hasil yang besar bagi perusahaan melalui kinerja yang dicerminkan oleh peran dan tanggung jawab yang tepat. Sebagai langkah pertama, peran dan tanggung jawab auditor intern perlu dipaharoi terlebih dahulu, baik di kalangan manajemen maupun di jajaran auditor intern sendiri.
Karya tulis ini memuat penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan peran dan tanggung jawab auditor intern pada PT Garuda Indonesia. Penelitian ini terbatas pada peran dan tanggung jawab auditor intern secara formil dan pelaksanaan peran dan tanggung jawab ini atas kegiatan dan pengendalian per-wakilan setempat (PS) untuk tahun 1995.
Metode penelitian yang digunakan meliputi telaah kepustakaan, telaah data sekunder, dan wawancara. Kepustakaan yang dikaji mencakup buku-buku teks, artikel majalah, pidato tertulis , proposal pengembangan sistem informasi, surat edaran beserta 1ampiran, dan bahan cetakan kuliah.
Data sekunder mencakup surat keputusan Direktur utama mengenai pedoman kerja Satuan Pengawasan Intern (SPI) beserta I ampiran, surat keputusan Direktur utama tentang organisasi, Program kerja pemeriksaan tahunan (PKPT) 1995, Laporan triwu-lan kegiatan SPI kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pem-bangunan (BPKP), Audit program PS sesuai PKPT 1995 , Laporan hasil pemeriksaan at as PS sesuai PKPT dan non-PKPT 1995 , surat keluar dari SPI untuk manajemen PS, dan berkas pemeriksaan dan berkas administrasi lainnya. Wawancara dilakukan terbatas dengan para auditor intern.
Hasil penelitian menunjukkan peran dan tanggung jawab
auditor intern perusahaan secara formil terbatas sebagai penilai dan pemberi saran perbaikan at as sistem pengendalian manajemen . Auditor intern hanya bertanggung jawab menjalankan pemeriksaan sesuai dengan norma pemeriksaan yang tereanturn dalam pedoman kerjanya.
Auditor intern perusahaan bekerja dengan konsep-konsep pengendalian yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkungan ekstern. Padahal, perusahaan harus bersaing dengan maskapai penerbangan domestik BUMN maupun swasta dan berhadapan dengan maskapai penerbangan luar negeri.
Manajemen puncak juga tidak punya visi lain sehubungan dengan peran dan tanggung jawab auditor internnya yang perlu dicantumkan dalam pedoman kerja SPI yang melampiri surat kepu-tusannya.
Komitmen auditor intern untuk melayani manajemen yang tercermin dari pedoman kerjanya masin secukupnya. Hal ini karena pedoman kerjanya hanya sebatas menjalankan aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah, termasuk BPKP.
Pada tataran kegiatan dan pengendalian perwakilan setem-pat, auditor intern belum memiliki pedoman kerja formil yang khusus untuk PS. Peran dan tanggung jawab yang dijalankan auditor intern adalah sebagai pencari kelemahan aspek-aspek pengendalian manajemen, pencari penyimpangan terhadap prosedur/kebijakan yang telah ditetapkan, dan sebagai konsultan.
Auditor intern tidak menilai sistem pengendalian manajemen perwakilan setempat sebagai suatu keseluruhan.
Sistem pengendalian intern yang dikaji hanya meliputi penerimaan kas/bank, pengeluaran kas/bank, penerimaan penjualan melalui bank settlement plan, piutang, dan persediaan dokumen angkutan berharga. Akuntansi manajemen, sistern pengendalian pemasaran, dan airline reservation control yang berkaitan dengan PS sangat sedikit dikaji. Peraeriksaan tidak menghasil-kan pemetaan jaringan sistera pengendalian PS, baik pada PS yang diperiksa maupun posisinya dalam sistera pengendalian korporat.
Meskipun dengan peran dan tanggung jawab secukupnya, auditor intern masih belum sepenuhnya menjalankannya dalam pemeriksaan terhadap PS. Laporan hasil pemeriksaan PS sesuai PKPT 1995 yang diterbitkan SPI tidak memuat pernyataan bahwa pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai dengan norma pemeriksaan yang dimaksud dalarn pedoman kerja SPI .
Peran dan tanggung jawab auditor intern juga belum sesuai dengan Standar Audit Pemerintahan yang juga diberlakukan BEPEKA kepada auditor intern BUMN terhitung tanggal 1 April 1995.
Sumber-sumber lain yang menggambarkan tentang perkem-bangan peran dan tanggung jawab auditor intern juga belum mem-pengaruhi pelaksanaan peran dan tanggung jawab pemeriksa. Pernyataan-pernyataan dan standar-standar yang diterbitkan the Institute of Internal Auditors (IIA), COSO report, pendapat para ahli pemeriksaan intern, dan pengalaman KLM belum dipantau dengan baik sebagai sumber-sumber gagasan untuk meningkatkan ataupun memperluas peran dan tanggung jawab auditor intern perusahaan.
Bagusnya, potensi auditor intern yang ada cukup mendukung."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Riza Alfajri
"ABSTRAK
Satuan Pengawasan Intern (SPI) merupakan komponen penting dalam menunjang dan memperkuat penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern, sehingga dapat mewujudkan University Governance. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa Universitas Jambi sebaiknya menerapkan penilaian dan pengendalian terhadap risiko dalam pencapaian tujuan, khususnya di bidang non akademik sesuai dengan fungsi dan peran SPI dalam Tata Kelola Universitas Jambi. Selain itu, untuk dapat mengoptimalkan dan mengefektifkan peran SPI dalam pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern, maka SPI perlu menginformasikan dan mengkomunikasikan pelaporan hasil kerja SPI ke semua pimpinan, personil SPI memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai, serta peningkatan dukungan yang kuat dari pimpinan Universitas Jambi.

ABSTRACT
Internal Audit Unit (SPI) is an important component to support and strengthen the implementation of Internal Control System to realize the University Governance. This research is qualitative descriptive interpretive. The results suggests that the University of Jambi should apply the assessment and control of risks in the achievement of goals, especially in non-academic areas according to the SPI's role and function in the governance of Jambi University. In addition, to effectiveness the roles of SPI are give the report of Internal Control results to all management, SPI’s personnil have adequate competence and understanding, and increase in strong support from the top management."
2013
T34620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
L. Lindawati Kartiko
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isarini Arisanti
"Perusahaan pada umumnya memiliki satu tujuan yang dapat dicapai dengan mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efisien dan efektif. Dalam pengelolaan sumber daya tersebut diperlukan adanya pengendalian yang baik agar penggunaannya tidak menyimpang dari kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan. Untuk itu diperlukan suatu badan pengawas intern yang berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan operasional perusahaan secara kesel uruh an. Pengawas intern yang dibahas dalam skripsi ini adalah Biro Pengawasan Intern pada PT "X" yang merupakan suatu BUMN yang berada di bawah Departemen Perdagangan. Untuk menilai efektivitas dalam pelaksanaan internal audit serta peranan pengawas di dalam perusahaan maka dilakukan evaluasi terhadap kinerja keseluruhan BPI tersebut. Dalam pelaksanaan internal audit, hendaknya dilakukan 4 tahap yaitu : 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Pemeriksaan Pendahuluan 3. Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan 4. Tahap Pelaporan dan Tindak Lanjut Penilaian lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan menilai Quality Assurance dan pelaksanaan internal audit tersebut serta beberapa faktor intern dan faktor ekstern lainnya yang mempengaruhi keberhasilan serta efektivitas pelaksanaan internal audit. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kinerja BPI PT "X" berjalan cukup efektif walaupun masih terdapat beberapa kelemahan. Peranan BPI itu sendiri cukup penting dalam perusahaan tersebut mengingat kedudukan tinggi dan dukungan penuh yang diberikan pimpinan perusahaan dalam rangka memperbaiki dan mencegah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Yulianto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saktya Wijaya
"Seiring dengan terjadinya krisis yang berkepanjangan di Indonesia sejak tahun 1997 dan menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, membuat usaha yang bergerak di bidang Rumah Sakit mulai menemukan kesulitan dalam hal penekanan biaya. Kesulitan yang dihadapi antara lain berupa meningkatnya biaya pengelolaan, yaitu karena meningkatnya biaya operasional dan investasi. Harga obat dan bahan habis pakai lainnya juga meningkat, yang pada akhirnya hal ini sangat berpengaruh terhadap pasien. Keadaan ini mengharuskan usaha Rumah Sakit tersebut melakukan peningkatan efisiensi di segala bidang. Agar dapat meningkatkan efisiensi, maka perlu dilakukan pengendalian dalam sistem manajemen rumah sakit. Karena rumah sakit merupakan suatu kegiatan yang multi kompleks, maka unsur pengendalian menjadi sangat strategis dan sangat penting dalam penyelenggaraannya. Pengendalian sendiri dapat dilakukan berupa pengendalian intern yang dilakukan oleh Pimpinan Satuan Kerja atau Satuan Pengawas Internal, dan pengendalian eksternal yang dilakukan oleh pihak Akuntan Publik Beberapa hal yang membedakan rumah sakit dengan institusi lain adalah motivasi, pendanaan, jenis produk dan kegiatannya, dorongan untuk menyediakan pelayanan medik yang baik adalah ciri rumah sakit sedangkan dorongan untuk mendapatkan keuntungan merupakan ciri suatu usaha bisnis murni. Dengan adanya restrukturisasi Pertamina, Pertamina kembali kepada core bussiness yaitu minyak sedangkan untuk dapat melaksanakan layanan kesehatan mandiri dibentuklah perseroan terbatas (PT) oleh karena itu dibentuklah PT. RSPP. Dengan telah menjadi PT, maka PT. RSPP memerlukan suatu bagian yang bersifat independen dan memiliki kewenangan dalam melakukan pengawasan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendalami sejauh mana peranan SPI di PT. RSPP dalam melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan usaha dan memberikan informasi yang akurat dan tepat kepada manajemen puncak. Hal tersebut sangat penting bagi manajemen untuk pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, serta agar di dalam mengelola perusahaan dapat tercipta sistem pengendalian manajemen yang baik Dari hasil penelitian tersebut, dapat diungkapkan kelemahan-kelemahan yang masih terjadi dalam proses pengawasan internal dan lalu disesuaikan dengan teori yang ada sebagai saran untuk perbaikan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T24105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>