Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oktariadie Rahmadhian Munajat
"Tingkat persaingan yang semakin ketat dalam industri perbankan Indonesia memaksa bank untuk memiliki tingkat kinerja yang optimal dari efisiensi dan efektivitas usahanya. Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank pemerintah harus terus berusaha meningkatkan kinerja menjadi Iebih baik agar dapat menjalankan fungsinya sebagai agen pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Rakyat Indonesia sejak tahun 1995 mulai menggunakan management audit sebagai instrumen pencapaian strategi pengendalian dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas aktivitas perbankan pada Bank Rakyat Indonesia melalui Satuan Pengawas lnternnya. Kebijakan dan prosedur management audit yang diterapkan oleh Bank Rakyat Indonesia sudah cukup memadai dalam mengungkap kelemahan - kelemahan pada aktivitas perbankannya. Akan tetapi tanpa adanya kerjasama yang baik antara auditor dan pihak auditee maka hasil yang dicapai dari pelaksanaan management audit tersebut tidak dapat mencapai hasil yang optimal, oleh karenanya Satuan Pengawas Intern BRI harus terus meyakinkan auditee bahwa management audit dilaksanakan bukan untuk menghukum dan mencari kesalahan auditee akan tetapi tujuan utama dari management audit itu sendiri justru untuk meningkatkan efisiensi den efektivitas kinerja auditee dengan mencarikan solusi dan saran perbaikan yang tepat bagi permasalahan yang dihadapi oleh auditee."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Saktya Wijaya
"Seiring dengan terjadinya krisis yang berkepanjangan di Indonesia sejak tahun 1997 dan menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, membuat usaha yang bergerak di bidang Rumah Sakit mulai menemukan kesulitan dalam hal penekanan biaya. Kesulitan yang dihadapi antara lain berupa meningkatnya biaya pengelolaan, yaitu karena meningkatnya biaya operasional dan investasi. Harga obat dan bahan habis pakai lainnya juga meningkat, yang pada akhirnya hal ini sangat berpengaruh terhadap pasien. Keadaan ini mengharuskan usaha Rumah Sakit tersebut melakukan peningkatan efisiensi di segala bidang. Agar dapat meningkatkan efisiensi, maka perlu dilakukan pengendalian dalam sistem manajemen rumah sakit. Karena rumah sakit merupakan suatu kegiatan yang multi kompleks, maka unsur pengendalian menjadi sangat strategis dan sangat penting dalam penyelenggaraannya. Pengendalian sendiri dapat dilakukan berupa pengendalian intern yang dilakukan oleh Pimpinan Satuan Kerja atau Satuan Pengawas Internal, dan pengendalian eksternal yang dilakukan oleh pihak Akuntan Publik Beberapa hal yang membedakan rumah sakit dengan institusi lain adalah motivasi, pendanaan, jenis produk dan kegiatannya, dorongan untuk menyediakan pelayanan medik yang baik adalah ciri rumah sakit sedangkan dorongan untuk mendapatkan keuntungan merupakan ciri suatu usaha bisnis murni. Dengan adanya restrukturisasi Pertamina, Pertamina kembali kepada core bussiness yaitu minyak sedangkan untuk dapat melaksanakan layanan kesehatan mandiri dibentuklah perseroan terbatas (PT) oleh karena itu dibentuklah PT. RSPP. Dengan telah menjadi PT, maka PT. RSPP memerlukan suatu bagian yang bersifat independen dan memiliki kewenangan dalam melakukan pengawasan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendalami sejauh mana peranan SPI di PT. RSPP dalam melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan usaha dan memberikan informasi yang akurat dan tepat kepada manajemen puncak. Hal tersebut sangat penting bagi manajemen untuk pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, serta agar di dalam mengelola perusahaan dapat tercipta sistem pengendalian manajemen yang baik Dari hasil penelitian tersebut, dapat diungkapkan kelemahan-kelemahan yang masih terjadi dalam proses pengawasan internal dan lalu disesuaikan dengan teori yang ada sebagai saran untuk perbaikan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T24105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Yulianto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ing Ing
"Secara garis besar kegiatan, operasional suatu bank adalah mengelola uang/ dana masyarakat yang tentunya mengandung risiko bawaan yang besar. Selain itu, jenis transaksi maupun prosedur perbankan juga mengalami perubahan yang cepat dan dinamis. Karakteristik operasional perbankan yang memiliki risiko tinggi seperti ini membutuhkan pengawasan dari pihak pemeriksa internal yang independen, yaitu internal auditor bank yang lebih dikenal dengan nama Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank.
SKAI berperan, sebagai pihak independen dalam melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan operasional bank. Dengan melakukan peran pengawasan, konsultasi dan katalisator, SKAI diharapkan dapat menjadi partner perusahaan yang akan membantu pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara keseluruhan. Manajemen PT. Bank X Tbk menginginkan SKAI untuk berganti peran dari watch dog dan consultant menjadi strategic busmess partner bagi unit bisnis.
Berdasarkan analisa penulis, SKAI PT. Bank X Tbk masih berada pada tahapan peranan sebagai cansultant. Auditee masih merasa SKAI PT Bank X Tbk sebagai consultant bagi mereka dan belum sebagai strategic business partner seperti visi dan misi manajemen PT. Bank X Tbk. Peningkatan signifikan yang dirasakan oleh auditee adalah pada interaksi dan komunikasi yang berhasil dijalin selama kegiatan audit lapangan dilakukan. Untuk melakukan perubahan peranan adalah tidak mudah dan butuh keijasama dari banyak pihak, dan tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu yang singkat dan dengan melakukan pengembangan internal secara total.
Dalam melaksanakan peranan tersebut, SKAI menjalankan suatu prosedur dan metodologi kerja yang dikenal dengan, manajemen resiko. Manajemen risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank. Pada tahun 2002, Committee of Sponsoring Organlzation (COSO) mulai memperkenalkan konsep baru Enterprise Risk Management (ERM) yang menjadi kerangka kerja dari manajemen risiko. COSO ERM mengemukakan 8 komponen pengendalian risiko yang harus diterapkan oleh perusahaan agar dapat mengelola risiko secara efektif dan efisien.
Dalam kaitannya dengan penerapan manajemen risiko berdasarkan kerangka COSO ERM, SKAI PT Bank X Tbk dapat dikatakan sudah cukup mendukung PT Bank X Tbk dalam mengelola risikonya. Akan tetapi masih ada beberapa kelemahan dan keterbatasan dalam usaha penerapan manajemen risiko. Salah satunya adalah karena SKAI PT Bank X Tbk belum secara penuh menerapkan komponen COSO ERM dalam menerapkan manajemen risiko.
Karya akhir ini menganalisa sejauh mana peran yang dijalankan SKAI sebagai pihak internal yang independen dalam PT. Bank X Tbk. Selain itu juga akan dianalisa sejauh mana penerapan manajemen risiko berdasarkan, kerangka COSO ERM pada PT Bank X Tbk. Analisa dan pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26078
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aftani, auhtor
"ABSTRAK
Para manajer masa kini, khususnya manajer-manajer pun-cak, membutuhkan laporan-laporan yang dapat dimengerti, dapat diandalkan, relevan, tepat waktu, konsisten, dan dapat di-bandingkan. Disamping itu, para manajer juga memerlukan saran-saran mengenai prinsip-prinsip manajemen, pandangan-pandangan objektif atas perkara yang bersifat teknis, dan evaluasi program-program berkelanjutan. Auditor intern modern dapat raeme-nuhi kebutuhan-kebutuhan ini melalui hasil pemeriksaan terhadap laporan-laporan manajemen dan pemberian saran-saran seperti di atas.
Kebutuhan-kebutuhan di atas semakin mendesak bagi manajemen perusahaan yang harus lebih meningkatkan profesionalismenya, sebagaimana yang sedang dialami manajemen PT Garuda Indonesia. Manajemen maskapai penerbangan ini harus membuat kebijakan-kebijakan untuk menjawab peluang dan tekanan lingkungan ekstern, menyelesaikan sejumlah masa1ah yang telah dialami perusahaan, dan mempersiapkan perusahaan untuk go public.
0leh sebab itu, auditor intern PT Garuda Indonesia perlu untuk senantiasa menyesuaikan peran dan tanggung jawabnya agar mutu layanannya sesuai dan optimal untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Sebagai unit pengawasan yang dapat melapor langsung kepada manajemen puncak, auditor intern berpeluang membawa hasil yang besar bagi perusahaan melalui kinerja yang dicerminkan oleh peran dan tanggung jawab yang tepat. Sebagai langkah pertama, peran dan tanggung jawab auditor intern perlu dipaharoi terlebih dahulu, baik di kalangan manajemen maupun di jajaran auditor intern sendiri.
Karya tulis ini memuat penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan peran dan tanggung jawab auditor intern pada PT Garuda Indonesia. Penelitian ini terbatas pada peran dan tanggung jawab auditor intern secara formil dan pelaksanaan peran dan tanggung jawab ini atas kegiatan dan pengendalian per-wakilan setempat (PS) untuk tahun 1995.
Metode penelitian yang digunakan meliputi telaah kepustakaan, telaah data sekunder, dan wawancara. Kepustakaan yang dikaji mencakup buku-buku teks, artikel majalah, pidato tertulis , proposal pengembangan sistem informasi, surat edaran beserta 1ampiran, dan bahan cetakan kuliah.
Data sekunder mencakup surat keputusan Direktur utama mengenai pedoman kerja Satuan Pengawasan Intern (SPI) beserta I ampiran, surat keputusan Direktur utama tentang organisasi, Program kerja pemeriksaan tahunan (PKPT) 1995, Laporan triwu-lan kegiatan SPI kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pem-bangunan (BPKP), Audit program PS sesuai PKPT 1995 , Laporan hasil pemeriksaan at as PS sesuai PKPT dan non-PKPT 1995 , surat keluar dari SPI untuk manajemen PS, dan berkas pemeriksaan dan berkas administrasi lainnya. Wawancara dilakukan terbatas dengan para auditor intern.
Hasil penelitian menunjukkan peran dan tanggung jawab
auditor intern perusahaan secara formil terbatas sebagai penilai dan pemberi saran perbaikan at as sistem pengendalian manajemen . Auditor intern hanya bertanggung jawab menjalankan pemeriksaan sesuai dengan norma pemeriksaan yang tereanturn dalam pedoman kerjanya.
Auditor intern perusahaan bekerja dengan konsep-konsep pengendalian yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkungan ekstern. Padahal, perusahaan harus bersaing dengan maskapai penerbangan domestik BUMN maupun swasta dan berhadapan dengan maskapai penerbangan luar negeri.
Manajemen puncak juga tidak punya visi lain sehubungan dengan peran dan tanggung jawab auditor internnya yang perlu dicantumkan dalam pedoman kerja SPI yang melampiri surat kepu-tusannya.
Komitmen auditor intern untuk melayani manajemen yang tercermin dari pedoman kerjanya masin secukupnya. Hal ini karena pedoman kerjanya hanya sebatas menjalankan aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah, termasuk BPKP.
Pada tataran kegiatan dan pengendalian perwakilan setem-pat, auditor intern belum memiliki pedoman kerja formil yang khusus untuk PS. Peran dan tanggung jawab yang dijalankan auditor intern adalah sebagai pencari kelemahan aspek-aspek pengendalian manajemen, pencari penyimpangan terhadap prosedur/kebijakan yang telah ditetapkan, dan sebagai konsultan.
Auditor intern tidak menilai sistem pengendalian manajemen perwakilan setempat sebagai suatu keseluruhan.
Sistem pengendalian intern yang dikaji hanya meliputi penerimaan kas/bank, pengeluaran kas/bank, penerimaan penjualan melalui bank settlement plan, piutang, dan persediaan dokumen angkutan berharga. Akuntansi manajemen, sistern pengendalian pemasaran, dan airline reservation control yang berkaitan dengan PS sangat sedikit dikaji. Peraeriksaan tidak menghasil-kan pemetaan jaringan sistera pengendalian PS, baik pada PS yang diperiksa maupun posisinya dalam sistera pengendalian korporat.
Meskipun dengan peran dan tanggung jawab secukupnya, auditor intern masih belum sepenuhnya menjalankannya dalam pemeriksaan terhadap PS. Laporan hasil pemeriksaan PS sesuai PKPT 1995 yang diterbitkan SPI tidak memuat pernyataan bahwa pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai dengan norma pemeriksaan yang dimaksud dalarn pedoman kerja SPI .
Peran dan tanggung jawab auditor intern juga belum sesuai dengan Standar Audit Pemerintahan yang juga diberlakukan BEPEKA kepada auditor intern BUMN terhitung tanggal 1 April 1995.
Sumber-sumber lain yang menggambarkan tentang perkem-bangan peran dan tanggung jawab auditor intern juga belum mem-pengaruhi pelaksanaan peran dan tanggung jawab pemeriksa. Pernyataan-pernyataan dan standar-standar yang diterbitkan the Institute of Internal Auditors (IIA), COSO report, pendapat para ahli pemeriksaan intern, dan pengalaman KLM belum dipantau dengan baik sebagai sumber-sumber gagasan untuk meningkatkan ataupun memperluas peran dan tanggung jawab auditor intern perusahaan.
Bagusnya, potensi auditor intern yang ada cukup mendukung."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masfar Hunawa
"Dengan Sistem dan Prosedur Pemeriksaan Intern atas Kebijaksanaann dan Administrasi Kredit yang baik dan tepat dapat mencegah setiap resiko-resiko
penyimpangan yang merugikan.
Berdasarkan metode pengamatan lapangan (Field observation) dan penelitian perpustakaan.
Sistem dan Prosedur Pemeriksaan Intern atas Kebijakan dan Administrasi Kredit pada PT. Bank Bumi Daya (persero) sebenarnya telah ada dan cukup memadai. Namun sistem dan prosedur tersebut belum
sepenuhnya Organisasi dapat dilaksanakan Satuan Pemeriksaan
karena Sturktur Internnya (SPI)
membatasi kebebasan auditor menjalankan tugas dan tanggung jawabnya karena berada di bawah Direktur V dan bukan berada di bawah Dewan Komisaris, serta
tugas-tugas dari para auditor internmasih belum Manajemen yang ada.
Sistem dan Prosedur Pemeriksaan intern atas Kebijakan dan Administrasi Kredit telah memadai namun Struktur Organisasi Satuan Pengawasan/pemeriksaan
internnya perlu diperbaiki untuk menjamin kebebasan pelaksanaan tugas auditor yaitu di bawah Dewan Komisaris dan dikoordinasikan dengan Direktur Utama. Sistem dan
prosedur tersebut harus tetap disempurnakan terus-menerus
mengikuti perkembangan dunia perbankan serta teknologi.
Tugas pemeriksaan Port Folio dan non Port Folio disatukan dalam satu unit yaitu Urusan Pengawasan Intern(UPI). Para auditor harus secara terus-menerus melakukan
pendekatan pribadi maupun kedinasan kepada pihak
manajemen agar semakin dimengertinya tugas dan fungsi
pekerjaaan yang diembannya.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gde Sparta Wisadha
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Wulandari
"Laporan magang ini membahas mengenai evaluasi prosedur audit substantif atas akun Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain PT Bank LTS yang dilakukan oleh KAP AWD untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2023. PT Bank LTS merupakan salah satu bank swasta di Indonesia. Evaluasi dilakukan berdasarkan konsep dan standar audit yang berlaku. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, , prosedur audit substantif yang dilakukan oleh KAP AWD atas akun Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain PT Bank LTS telah sesuai dengan konsep dan standar audit yang berlaku.

This internship report discusses the evaluation of substantive audit procedures for placement accounts with Bank Indonesia and other banks PT Bank LTS performed by KAP AWD for the period ending 31 December 2023. PT Bank LTS is one of the private banks in Indonesia. Evaluation is performed based on applicable audit concepts and standards. Based on the results of the evaluation conducted, substantive audit procedures performed by KAP AWD on Placement accounts with Bank Indonesia and Other Banks PT Bank LTS are in accordance with applicable audit concepts and standards. This internship report also discusses self-reflection while participating in the internship program at KAP AWD.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Anindita
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27002
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>