Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60499 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kasidi
"Masalah kecurangan merupakan masalah yang sangat merugikan. Kecurangan terjadi dimana saja oleh siapa saja asalkan ada motivasi dan kesempatan. Korupsi juga merupakan salah satu dari variasi kecurangan untuk itulah perlu diadakan upaya tindakan pencegahan. Salah satu upaya pencegahan melalui audit khusus(audit kecurangan). Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui keahlian yang dimiliki oleh auditor kecurangan dibandingkan dengan auditor keuangan. Kualitas personal auditor ditunjukkan dengan kemampuan, kinerja, pengalaman, dan pengetahuan. Keahlian audit terdiri atas keahlian teknis dan keahlian non teknis. Keahlian teknis meliputi pengetahuan dan analisis tugas, sedangkan keahlian non teknis meliputi ciri-ciri psikologis, kemampuan berpikir, dan strategi penentuan keputusan. Keahlian auditor kecurangan adalah semua keahlian yang dimiliki oleh , auditor keuangan ditambah dengan keahlian dalam mewawancarai pihak ketiga, kemampuan menghitung kerugian akibat kecurangan, dan bersaksi sebagai saksi ahli. Auditor kecurangan memperoleh kemampuannya melalui pendidikan formal dan informal. Dengan keahliannya tersebut diharapkan auditor dapat melakukan audit dengan baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Sukma
"Penelitian bertujuan menganalisis tingkat kompetensi auditor dalam mendeteksi fraud, menganalisis faktor internal yang mendukung kompetensi auditor dalam mendeteksi fraud, dan menganalisis upaya BPK dalam memenuhi kompetensi auditor untuk mendeteksi fraud. Penelitian ini merupakan studi kasus di BPK yang berbeda dibandingkan penelitian sebelumnya. Analisis kompetensi pada penelitian ini menggunakan jenis kompetensi yang khusus dipersyaratkan bagi auditor BPK yang dihubungkan dengan deteksi fraud, menggunakan instrumen survei, wawancara, dan reviu dokumen untuk menjamin validitas data. Hasil penelitian ini, pertama, auditor BPK memiliki tingkat kompetensi cukup tinggi dalam mendeteksi fraud. Kedua, faktor internal dalam diri auditor berupa sikap dan prinsip etika yang paling mendukung auditor dalam mendeteksi fraud adalah kompeten dan kehati-hatian profesional disamping sikap lainnya yaitu integritas, objektif, kerahasiaan dan profesionalisme. Ketiga, BPK telah menerapkan kebijakan melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta pemerolehan sertifikasi keahlian CFE dan CFrA. Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa auditor BPK memiliki kompetensi cukup tinggi dan memiliki prinsip etik kompetensi dan kehati-hatian profesional sebagai sikap yang mendasari kompetensi auditor dalam mendeteksi fraud, namun dalam realitasnya masih ditemukan kasus fraud yang tidak terdeteksi dan adanya perilaku auditor yang tidak berintegritas. Bagi BPK, hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi untuk mengevaluasi dan mengupayakan pemenuhan kompetensi auditor baik pada aspek etik maupun teknis, berupa penguatan materi pelatihan deteksi fraud dan peningkatan jumlah auditor yang memiliki sertifikasi profesional. Hasil penelitian ini memiliki kontribusi akademis atas kebaruan dalam menganalisis kompetensi auditor dan penggunaan instrumen penelitian. Studi kasus ini dapat bermanfaat bagi BPK dan pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan kompetensi auditor untuk mendeteksi fraud untuk mencapai kualitas audit yang diharapkan.

The research aims to analyze the level of auditor competence in detecting fraud, analyze internal factors supporting auditor competence in detecting fraud, and analyze BPK's efforts in fulfilling auditor competence for fraud detection. This research is a case study at BPK which is different from previous studies. The competency analysis in this study uses a type of competency that is specifically required for BPK auditors that is related to fraud detection, using survey instruments, interviews, and document reviews to ensure data validity. The results of this study, first, BPK auditors have a fairly high level of competence in detecting fraud. Second, internal factors within the auditor in the form of attitudes and ethical principles that support auditors in detecting fraud, the most important of which are competence and professional care in addition to other attitudes, namely integrity, objectivity, confidentiality and professionalism. Third, BPK has implemented policies through the provision of education and training and the acquisition of CFE and CFrA expertise certification. Although the results of the study indicate that BPK auditors have quite high competence and have ethical principles of competence and professional prudence as attitudes that underlie auditor competence in detecting fraud, in reality there are still cases of undetected fraud and auditor behavior that lacks integrity. For BPK, the results of the study can be used as one source of information to evaluate and strive to fulfill auditor competence in both ethical and technical aspects, in the form of strengthening fraud detection training materials and increasing the number of auditors who have professional certification. The results of this study have an academic contribution to the novelty in analyzing auditor competence and the use of research instruments. This case study can be useful for the BPK and other stakeholders in improving auditor competence to detect fraud to achieve the expected audit quality."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Sukma
"Penelitian bertujuan menganalisis tingkat kompetensi auditor dalam mendeteksi fraud, menganalisis faktor internal yang mendukung kompetensi auditor dalam mendeteksi fraud, dan menganalisis upaya BPK dalam memenuhi kompetensi auditor untuk mendeteksi fraud. Penelitian ini merupakan studi kasus di BPK yang berbeda dibandingkan penelitian sebelumnya. Analisis kompetensi pada penelitian ini menggunakan jenis kompetensi yang khusus dipersyaratkan bagi auditor BPK yang dihubungkan dengan deteksi fraud, menggunakan instrumen survei, wawancara, dan reviu dokumen untuk menjamin validitas data. Hasil penelitian ini, pertama, auditor BPK memiliki tingkat kompetensi cukup tinggi dalam mendeteksi fraud. Kedua, faktor internal dalam diri auditor berupa sikap dan prinsip etika yang paling mendukung auditor dalam mendeteksi fraud adalah kompeten dan kehati-hatian profesional disamping sikap lainnya yaitu integritas, objektif, kerahasiaan dan profesionalisme. Ketiga, BPK telah menerapkan kebijakan melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta pemerolehan sertifikasi keahlian CFE dan CFrA. Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa auditor BPK memiliki kompetensi cukup tinggi dan memiliki prinsip etik kompetensi dan kehati-hatian profesional sebagai sikap yang mendasari kompetensi auditor dalam mendeteksi fraud, namun dalam realitasnya masih ditemukan kasus fraud yang tidak terdeteksi dan adanya perilaku auditor yang tidak berintegritas. Bagi BPK, hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi untuk mengevaluasi dan mengupayakan pemenuhan kompetensi auditor baik pada aspek etik maupun teknis, berupa penguatan materi pelatihan deteksi fraud dan peningkatan jumlah auditor yang memiliki sertifikasi profesional. Hasil penelitian ini memiliki kontribusi akademis atas kebaruan dalam menganalisis kompetensi auditor dan penggunaan instrumen penelitian. Studi kasus ini dapat bermanfaat bagi BPK dan pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan kompetensi auditor untuk mendeteksi fraud untuk mencapai kualitas audit yang diharapkan.

The research aims to analyze the level of auditor competence in detecting fraud, analyze internal factors supporting auditor competence in detecting fraud, and analyze BPK's efforts in fulfilling auditor competence for fraud detection. This research is a case study at BPK which is different from previous studies. The competency analysis in this study uses a type of competency that is specifically required for BPK auditors that is related to fraud detection, using survey instruments, interviews, and document reviews to ensure data validity. The results of this study, first, BPK auditors have a fairly high level of competence in detecting fraud. Second, internal factors within the auditor in the form of attitudes and ethical principles that support auditors in detecting fraud, the most important of which are competence and professional care in addition to other attitudes, namely integrity, objectivity, confidentiality and professionalism. Third, BPK has implemented policies through the provision of education and training and the acquisition of CFE and CFrA expertise certification. Although the results of the study indicate that BPK auditors have quite high competence and have ethical principles of competence and professional prudence as attitudes that underlie auditor competence in detecting fraud, in reality there are still cases of undetected fraud and auditor behavior that lacks integrity. For BPK, the results of the study can be used as one source of information to evaluate and strive to fulfill auditor competence in both ethical and technical aspects, in the form of strengthening fraud detection training materials and increasing the number of auditors who have professional certification. The results of this study have an academic contribution to the novelty in analyzing auditor competence and the use of research instruments. This case study can be useful for the BPK and other stakeholders in improving auditor competence to detect fraud to achieve the expected audit quality."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Putri Herrera
"ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini membahas tentang penerapan peran auditor dalam menjalankan tugas audit di Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tidak sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: KEP-971/K/SU/2005 Tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Auditor di Lingkungan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan meninjau hal apa saja yang menjadi penyebab dari adanya penerapan peran yang tidak sesuai dengan jenjang jabatannya. Teori yang digunakan untuk menjelaskan penelitian ini antara lain audit, audit internal dan auditor internal. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui studi literatur/dokumen dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini adalah penerapan peran yang tidak sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: KEP-971/K/SU/2005 Tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Auditor di Lingkungan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah disebabkan oleh adanya penumpukan di jenjang auditor ahli madya.

ABSTRACT
The analysis of the Application Role of Auditors in the Internal Audit in the Ministry of Education and Culture. This research describes the application of the role of auditors in carrying out audit in the Inspectorate General of the Ministry of Education and Culture which are not prescribed by the regulations of the Decree of the Head of the Financial and Development Supervisory No. KEP-971 / K / SU / 2005 on Guidelines for Preparation of Formation Functional Auditor in the Internal Government Supervisory Apparatus environment.
This study aims to identify and review the cause of the problems of the application role that is not in accordance with the level of their position. The theory that used to explain this study are audit, internal audit and internal auditors. The approach in this study is a qualitative approach with the methods of collecting data through the study of literature/documents and in-depth interviews.
The results of this research is the application of a role that is not prescribed with the Decree of the Head of the Financial and Development Supervisory No. KEP-971 / K / SU / 2005 on Guidelines for Preparation of Formation of Functional Auditor in Environmental Government Internal Supervisory Apparatus caused by a cumulation in the expert madya auditors levels.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natasiel Lianto
"ABSTRAK
Laporan magang ini membahas penggunaan hasil kerja dari pihak internal audit PT INT oleh auditor eksternal KAP QXD, termasuk berbagai prosedur dan pertimbangan yang ada di dalamnya. Analisis dilakukan dengan pertama membandingkan prosedur audit yang dilaksanakan KAP QXD dengan International Standard on Auditing ISA yang relevan yaitu ISA 610 terkait penggunaan informasi dari Internal Audit , ISA 500 tentang bukti audit, dan ISA 320 tentang materialitas. Hasil dari pembahasan menunjukkan bahwa prosedur audit yang dilaksanakan KAP QXD sudah sesuai dengan ISA yang bersangkutan.

ABSTRACT
This internship report examines the use of the work of PT INT rsquo;s Internal Audit by KAP QXD rsquo;s External Auditor, including the procedures and considerations in regards to the topic. The analysis is done by comparing audit procedures of KAP QXD to relevant International Standard on Auditing ISA which are ISA 610 about the use of the work of internal audit, ISA 500 about audit evidence, and ISA 320 about materiality. The analysis of audit procedures conclude that audit procedures held by KAP QXD have been in accordance and have complied with relevant ISA."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Agusto Buntara
"Penelitian ini bertujuan memberikan bukti empiris mengenai hubungan kualitas audit dan tenur audit yang akan mendukung argumen diberlakukannya peraturan mengenai implementasi rotasi audit di Indonesia. Penelitian ini lebih menekankan pada relasi person-to-person, yaitu relasi antara partner dari kantor akuntan publik kepada CEO perusahaan klien. Disertakan juga variabel kontrol untuk mengetahui pengaruh variabel kontrol tersebut terhadap variabel dependen penelitian. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel didalam analisisnya.
Hasil pertama dari penelitian ini menemukan fakta bahwa variabel tenur partner-CEO yang dihitung berdasarkan jumlah tahun mereka melakukan perikatan mempunyai hubungan negatif terhadap kualitas audit yang diproksikan menggunakan akrual diskresioner (DACC). Hasil kedua yang diperoleh didalam penelitian ini menandakan bahwa tenur KAP dan perusahaan klien tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap akrual diskresioner perusahaan, yang akan memberikan dampak terhadap kualitas audit perusahaan secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Sarah Rosa
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara hierarki nilai wajar terhadap audit fees dan spesialisasi industri auditor sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini menggunakan sampel dari sektor perbankan yang beroperasi di Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand selama 2013-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa auditor mengenakan audit fees yang lebih tinggi atas nilai wajar aset keuangan yang lebih sulit diverifikasi level 2 dan level 3 dibandingkan nilai wajar aset keuangan yang lebih mudah diverifikasi level 1 . Spesialisasi industri auditor berpengaruh positif terhadap audit fees yang konsisten dengan strategi differentiation. Terakhir, keberadaan dari spesialisasi industri auditor dapat memperlemah hubungan positif nilai wajar aset level 3 terhadap audit fees.

This research aims to test the effect of fair value hierarchy to audit fees and auditor industry specialization as moderating variable. This research uses sample from banking sectors which located in Indonesia, Malaysia, Singapore, Philippines, and Thailand for 2013 to 2015. The empirical results show, that auditors charge higher audit fees for auditing fair values of financial assets which are hard to verify level 2 and level 3 than easier to verify level 1. Auditor industry specialization has positive effect on audit fees, consistent with the differentiation strategy. Finally, the auditor industry specialization weakened the positive effect of level 3 fair valued assets to audit fees."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R Nelly Nur Apandi
"Auditor diwajibkan menggunakan judgment profesionalnya dalam menilai risiko salah saji material. Judgment audit atas penilaian risiko salah saji merupakan pertimbangan yang dilakukan secara profesional terhadap kemungkinan adanya kesalahan dalam laporan keuangan yang terjadi karena kesalahan biasa (error) dan kesalahan karena tindakan kecurangan (fraud). Judgment auditor dipengaruhi oleh aspek lingkungan audit. Aspek lingkungan audit dapat dilihat dari 2 (dua) sisi yaitu lingkungan auditee dan lingkungan Auditor. Auditor multiple client yang mendapatkan penugasan pada lingkungan auditee yang kontras dapat menyebabkan judgment auditnya bersifat bias. Efek kontras tersebut terhadap judgment bias berdasarkan perspektif lingkungan auditee (contrast effect) dan perspektif lingkungan auditor (brainstorming effect)). Penelitian ini juga menguji pengaruh efek interaksi antara dua lingkungan tersebut. Secara umum, hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa lingkungan audit berpengaruh terhadap judgment bias. Untuk menguji hipotesis, penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x3 dan teknik statistik Analysis of Variance (ANOVA), penelitian ini melibatkan 633 mahasiswa S1 akuntansi dari 21 institusi di Jakarta dan Jawa Barat, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa judgment bias auditor dipengaruhi oleh: i) lingkungan auditor (brainstorming effect); dan ii) pengaruh interaksi antara faktor lingkungan auditee dan auditor. Namun, lingkungan auditee (contrast effect), tidak berpengaruh pada judgment bias auditor. Hasil ini menunjukkan bahwa proses brainstorming dapat meningkatkan pemahaman tim audit tentang bukti audit, sehingga meminimalkan bias dalam menilai risiko salah saji material. Hal ini disebabkan adanya pertukaran informasi dan pemahaman, terutama dari auditor senior dalam proses tersebut. Proses brainstorming juga dapat mengurangi efek kontras yang terjadi pada auditor yang mendapatkan penugasan audit lebih dari satu klien dalam satu waktu (auditor multiple client).

This study aims to examine the effect of the audit environment on judgment bias from the perspective of both auditee (i.e., contrast effect) as well as auditors (i.e., brainstorming effect). This study also investigates the interaction effect between these two environments. Generally, this study hypothesizes that audit environment has effect on judgment bias. To test the hypothesis, this study employed an experimental method with a 2x3 factorial design and Analysis of Variance (ANOVA) statistical technique, involving 633 undergraduate accounting students of 21 institutions in Jakarta and West Java, Indonesia. The results showed that auditors’ judgment bias are affected by : i) auditor's environment – brainstorming effect; and ii) interaction effect between the auditees’ and auditors’ environmental factors. However, auditees’ environment – contrast effect, has no effect on auditors’ judgment bias. These results indicate that the brainstorming process could increase the audit team's understanding of audit evidence, thus, minimize bias when assessing the risk of material misstatement. This was due to the exchange of information and understanding, especially from senior auditors in that process. The brainstorming process can also reduce the contrast effects that occur on auditors with multiple clients."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakki Muhammad Thobari
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis jenis-jenis kecurangan yang telah terjadi, bagaiamana penerapan program pencegahan dan pendeteksian kecurangan, serta peran audit internal dalam penerapan program pencegahan dan pendeteksian kecurangan pada PT. WXY. Ruang Lingkup penelitian ini terbatas pada cabang dan pabrik di PT. WXY. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data-data yang didapat merupakan hasil wawancara, dan kajian literatur yang kemudian di olah sesuai dengan tema penelitian. Berdasarkan analisis penelitian ini, dua kategori kecurangan yaitu korupsi dan penyalahgunaan aset berdasarkan Fraud Tree telah terjadi di PT. WXY. Manajemen memiliki kelemahan dalam struktur pengendalian internal dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan. Namun, Audit Internal telah berperan dengan cukup baik dan aktif dalam penerapan program pencegahan dan pendeteksian kecurangan di perusahaan meskipun dengan batasan-batasan yang dimiliki.

This thesis aims to analyze the types of fraud that have occurred, how to implement fraud prevention and detection programs, as well as the role of internal audit in implementing fraud prevention and detection programs at PT. WXY. The scope of this research is limited to branches and factories at PT. WXY. This study uses a case study research method with a descriptive qualitative approach. The data obtained are the results of interviews and literature reviews which are then processed according to the research theme. Based on the analysis of this study, two categories of fraud, namely corruption and misappropriation of assets, based on the Fraud Tree have occurred at PT. WXY. Management has weaknesses in the internal control structure in preventing and detecting fraud. However, Internal Audit has played a fairly good and active role in implementing fraud prevention and detection programs in the company despite its limitations."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Widjaja Tunggal
Jakarta: Rineka Cipta, 1992
364.163 AMI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>