Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153644 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Thomas Yudhistia
"Salah satu indikasi keberadaan kondisi ekuilibrium dalam suatu pasar terletak pada keakuratan harga dari komoditi yang diperjualbelikan dalam mencerminkan segala informasi relevan yang ada. Dalam hubungan dengan pasar valuta asing, indikasi keberadaan ekuilibrium terletak pada keakuratan dari nilai tukar suatu mata uang dalam mencerminkan informasi yang ada dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Konsep ekuilibrium uncovered interest parity (ULP) mengandung pengertian dasar yang sama dengan konsep yang telah dibahas pada paragraf pertama. Syarat tercapainya ekuilibrium UIP adalah bahwa nilai tukar forward merupakan penduga yang tidak bias bagi nilai tukar spot di masa depan. Anti dari penduga yang tidak bias adalah bahwa nilai tukar forward mampu menduga besar nilai tukar spot yang terjadi di masa depan dengan jumlah dan besar kesalahan duga yang seimbang baik positif maupun negatif. Jika kondisi ini tercapai, maka dapat disimpulkan ada indikasi keberadaan kondisi efisiensi dalam pasar valuta asing yang bersangkutan. Metode pembuktian keberadaan kondisi efisiensi pasar valuta asing yang utama digunakan dalam skripsi ini adalah metode kointegrasi (cointegration method). Kombinasi linear antara variabel independen dan dependen dikatakan mempunyai sifat stasioner (terkointegrasi) apabila kedua variabel tersebut memiliki orde diferensial yang sama untuk mencapai stasioner. Dengan menggunakan unit root test dan nilai kritis Dickey-Fuller, dapat diketahui apakah variabel dependen dan independen memiliki orde diferensial yang sama. Metode ini digunakan oleh Dr. Imad A. Moosa dan Dr. Razzaque H. Bhatti dalam penelitiannya mengenai integrasi pasar uang Asia di tahun 1997 yang dimuat dalam International Economic Journal, volume 11, No. 1.. Variabel independen dalam perhitungan adalah nilai tukar forward yang sesuai dengan kondisi covered interest parity. Sedangkan variabel dependen adalah nilai tukar spot yang sebenarnya terjadi di masa depan yaitu pada jangka waktu yang sama dengan periode kontrak forward. Bahanbahan data empiris yang digunakan adalah data nilai tukar spot dari Baht, Peso, Ringgit, Rupiah dan Dollar Singapura terhadap U.S. Dollar, serta data tingkat suku bunga yang berlaku di negara-negara ASEAN tersebut. Perhitungan dan interpretasi data-data tersebut dilakukan dengan program statistik TSP dan SPSS. Hasil akhir menunjukkan, untuk Thailand dan Malaysia ada indikasi keberadaan efisiensi pasar valuta asing yang tercermin dari terkointegrasinya variabel independen dan dependen. Sedangkan untuk Singapura dan Filipina tidak ditemukan indikasi keberadaan efisiensi pasar valuta asing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S19190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Johanes Donny Bima Herdjoeno
"Perkembangan rights issue di pasar modal Indonesia yang dimulai pada tahun 1989 semakin tahun terakhir ini. Pemahaman mengenai rights
issue merupakan salah satu tujuan skripsi ini. Sedangkan melalui studi lapangan, skripsi ini bertujuan meneliti pengaruh rights issue terhadap kinerja harga saham sekaligus menguji efisiensi bentuk setengah kuat pada Bursa Efek Jakarta. Studi kepustakaan dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui landasan teoritis dari rights issue dan efisiensi pasar. Pengaruh rights isssue terhadap kinerja harga saham diteliti melalui suatu event study di sekitar minggu pengumuman dan minggu terjadinya ex-right. Penelitian ini mengambil sampel saham-saham yang melakukan rights issue di lingkungan Bursa Efek Jakarta pada periode Januari - 0ktober 1994. Dalam mengestimasi imbalan normal saham digunakan tiga buah metode, yaitu: Market Adjusted Return Method, Simple Market Model, dan AC Method-Market Model. Hasil penelitian dengan ketiga metode menunjukkan bahwa meskipun terdapat imbalan abnormal rata-rata yang signifikan sebelum tanggal pengumuman namun tidak terdapat indikasi yang menunjukkan antisipasi pasar terhadap informasi akan adanya right issue. Setelah tanggal pengumuman didapati adanya suatu reaksi positif dari pasar terhadap pengumuman rights issue selama enam minggu yang ditunjukkan adanya imbalan abnormal rata-rata yang positif walaupun nilainya tidak signifikan. Reaksi positif ini kemudian diikuti adanya penurunan nilai imbalan abnormal rata-rata hingga satu minggu sebelum akhir masa pengamatan yang diperkirakan karena setelah saham memasuki masa masa exright terjadi koreksi harga yang tajam sehingga mengakibatkan adanya abnormal loss yang signifikan. Adanya imbalan abnormal yang signifikan pada minggu ex-right serta abnormal loss yang signifikan pada beberapa minggu setelah minggu pengumuman dan minggu ex-right menunjukkan bahwa Bursa Efek Jakarta belum memasuki efisiensi pasar bentuk setengah-kuat. Penelitian efisiensi pasar modal hendaknya diperkuat oleh penelitian-penelitian sejenis dengan perbaikan pada jumlah sampel dan metodologi penelitiannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S18853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Yanu Martin
"The success or failure to adjust the company strategies to the shifting market demand depends on, among others, the adequacy of the existing reporting systems to generate the amount of useful information for managerial decision makers. The Uniform System of Accounts for Hotels (USAH) which puts accounting data of hospitality operation into a managerial format is not sufficient to generate information about the profitability of different market segments. As an alternate solution, the Market Segment Accounting Model has been designed and implemented in the Las Vegaz Hilton (Nevada) to over-come this obstacre, and the study aims to explore the benefit by adopting the model to a hospitality industry in Indonesia. The existing tracking system cann't dissect revenues by segments. In order to generate the profitability figure by market segments, a database was created. Besides, library and field researches were done. Market segments of the Hotel X are devided into six categories: B1, B2, B3, B4, B5, and B6 (others). With the MSA Model, market segment B3 generated room night sold the most, and B5 is the least. In absolute amount, identified gross, operating profit mof B3 is the largest and B5 is the lowest. It can be said that market segment B3 is the most profitable and B5 is the least profitable. Nevertheless, the results of other market segments are varied. The marketing position of the Hotel X is weak because certain market segments have power to influence the rates. The Hotel X should redetermine its pricing, policy and find effective ways to attract market segments to pay their bills in a shorter period. Besides, the qualities of its facilities and properties should be reconditioned in order to bring more satisfaction to the guests. The MSA Model demands a fully computerized data base system. The cost of implementing the system is relatively expesive. Nevertheless, the long run benefit is a lot more precious than the cost. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nolasari Nurinalita
"Konsep Fractal Market Hypothesis (FMH) dalam pasar modal muncul sebagai alternatif teori Efficient Market Hypothesis (EMH) yang mampu menunjukkan kelemahan teori portofolio modern yang mengasumsikan bahwa investor bersifat rasional, pasar efisien, dan random walk. Fraktal mempunyai karakteristik yang tidak random, melainkan memiliki pola. Fraktal mengalami perulangan pola atau struktur dengan skala dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan adanya trend. Penelitian ini merupakan studi empiris yang bertujuan untuk mengetahui apakah konsep fraktal berlaku terhadap return harian indeks LQ45 dan lima saham perbankan yang bertahan dalam kelompok LQ45 selama periode 2 Juni 2008 sampai dengan 1 September 2009. Dalam penelitian digunakan analisis Rescaled Range (R/S) dan nilai eksponen Hurst (H) untuk melihat karakteristik pergerakan return, mengukur tingkat risiko, mengukur korelasi dan melihat dimensi fraktal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pergerakan harga return harian indeks LQ45 dan lima saham perbankan kelompok LQ45 di BEI lebih mendekati asumsi FMH dengan konsep bias random walk, investor terdiri dari berbagai horison investasi dan pergerakan return saham dari waktu ke waktu mempunyai keterkaitan.

Fractal Market Hypothesis (FMH) turns up in the capital market as an alternative theory for Efficient Market Hypothesis (EMH). The EMH assumes that investor have rational character, efficient market and random walk. This study is an empirical study to identify whether the EMH concept is still suitable for the LQ45 stocks return or applies to the Hurst process which is biased random walk in nature and which is in accordance with the FMH concept emphasizing the effect of the liquidity and the horizon of the investor behavior. FMH concept uses Rescaled Range analysis as a statistical processing tool and Hurst value used to measure the degree of risk. The result of this study shows that the FMH assumptions are more realistic than the EMH assumptions and do happen on the Indonesian Capital Market, especially for LQ45."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27245
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifat Pasha
"ABSTRAK
Pemerintah dan otoritas keuangan di Indonesia telah mengimplementasikan program-program inklusi keuangan melalui serangkaian inisiatif termasuk meluncurkan produk basic saving, TabunganKu. Hal ini dilakukan dalam rangka upaya untuk memperluas jangkauan produk dan jasa pasar keuangan ke seluruh lapisan masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam kenyataannya, minat masyarakat terhadap produk TabunganKu relatif rendah akibat kurang efektifnya programprogram edukasi keuangan. Selanjutnya, paper ini akan menganalisis dampak dari program literacy keuangan terhadap keputusan masyarakat untuk membuka rekening TabunganKu.
Hasil dari studi ini menunjukan, secara umum program literacy keuangan memiliki keterkaitan yang erat dengan keinginan masyarakat untuk membuka rekening TabunganKu. Meski demikian, literacy keuangan bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan keputusan masyarakat untuk membuka rekening TabunganKu. Lebih lanjut, program-program literacy keuangan hanyalah berdampak pada masyarakat berpendidikan rendah namun relatif tidak berdampak pada masyarakat berpendidikan tinggi. Selanjutnya, keputusan masyarakat untuk membuka rekening TabunganKu juga dipengaruhi oleh fitur-fitur yang terdapat pada produk TabunganKu. Beberapa fitur diperkirakan akan menarik minat masyarakat untuk menggunakan produk TabunganKu seperti fitur ATM dan kesesuaian dengan layanan branchless banking. Sejalan dengan itu, untuk meningkatkan efektivitas program, program literasi keuangan sebaiknya difokuskan pada kelompok-kelompok masyarakat tertentu seperti kaum muda, UMKM, dan masyarakat miskin disertai dengan koordinasi yang lebih baik diantara institusi-intitusi terkait.

ABSTRACT
In response to financial institutions in Indonesia not serving all areas of the population, the government and the financial authority have implemented a financial inclusion program that has several initiatives, including the launch of a basic savings account, TabunganKu. However, evidence shows that demand for TabunganKu is relatively low because of the lack of effective financial education programs. Therefore, this study will examine the effect of financial literacy programs on people?s decision to open a TabunganKu account.
The findings show that financial literacy is strongly related to the willingness to open a TabunganKu account. However, financial literacy does not exclusively affect people?s decision to open a TabunganKu account. In some simulations, financial training and financial education only affect low- educated people but do not have a strong impact on highly educated people. Decision-making is also impacted by the type of features this account offers. Some improvements such as providing ATMs and compatibility with branchless banking will make TabunganKu more attractive to customers. In addition, improvements to financial literacy programs by targeting particular groups of people such as youth groups, MSMEs and the poor with customized financial training will enhance their ability to gain access to finance. Also in order to achieve maximum effectiveness, financial literacy programs need better coordination among related institutions.
"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Meuthia
"Dua hal yang sangat penting dalam pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk menentukan kebutuhan konsumen dan mengimplementasikan strategi pemasaran dan program-program pemasaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manajer pemasaran membutuhkan informasi. Mereka membutuhkan informasi mengenai konsumen, pesaing dan kekuatan kekuatan lain yang ada di lingkungan pasar. Saat ini banyak hal yang mendorong kebutuhan akan informasi, baik dalam jumlah maupun kualitas.
Ruang lingkup perusahaan yang nasional atau internasional akan membutuhkan informasi mengenai pasar yang lebih besar dan yang berjarak lebih jauh. Semakin beragam dan pintarnya para konsumen, manajer pemasaran juga membutuhkan informasi yang lengkap tentang bagaimana konsumen merespons produk-produk dan jasa-jasa yang ditawarkan. Semakin kuatnya para pesaing membuat para manajer membutuhkan informasi tentang keefektifan strategi-strategi pemasaran mereka. Dan dengan perubahan lingkungan yang sangat cepat, maka manajer pemasaran membutuhkan informasi yang akurat dan up to date. Tugas dari riset pasar adalah untuk meneliti kebutuhan informasi dan menyediakan manajemen dengan informasi yang terbaru, relevan, akurat, terpercaya, dan valid. Semakin kompetitifnya lingkungan pasar saat ini menyebabkan kebutuhan akan informasi yang benar dari jasa riset pasar.
Informasi yang benar tidak didasari oleh intuisi dan perasaan semata, karena sangat berhubungan dengan pengambilan keputusan yang akurat. Satu faktor yang membedakan perusahaan yang hanya memiliki informasi dari yang menggunakan informasi adalah tingkat kepercayaan yang dimiliki oleh pengguna dalam menghasilkan informasi. Kepercayaan (trust) peneliti dan pengguna jasa riset pasar, tingkat keterlibatan peneliti, tingkat komitmen pengguna terhadap hubungan tersebut, dan tingkat penggunaan penelitian pasar (Mooman, Zaltman, dan Deshpande, 1992). Hal tersebut menimbulkan pertanyaan faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepercayaan pengguna jasa riset pasar terhadap peneliti di Indonesia dan adakah strategi untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kepercayaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepercayaan pengguna jasa riset pasar terhadap peneliti di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dalam bentuk kuesioner, menggunakan skala pengukuran Likert dan dianalisis menggunakan metode regresi linier berganda. Indikator-indikator kepercayaan dalam penelitian ini diadaptasi dari model yang diperkenalkan oleh Mooman, Zaltman, dan Deshpande (1993).
Hasil analisis dari 105 responden, ditemukan bahwa faktor yang mempengaruhi kepercayaan pengguna jasa riset pasar terhadap peneliti lebih merupakan sebuah fungsi dari faktor-faktor interpersonal peneliti dibandingkan faktor individu pengguna jasa riset pasar. Di antara karakteristik interpersonal peneliti, kerahasiaan adalah faktor penting yang mempengaruhi kepercayaan. Selanjutnya adalah faktor kebijaksanaan, kesungguhan, ketepatan waktu, kemauan untuk mengurangi ketidakpastian, keahlian dan integritas. Selain faktor interpersonal peneliti, kekuatan organisasi peneliti dan bentuk proyek penelitian yang bersifat kastomisasi juga secara signifikan mempengaruhi kepercayaan.
Penemuan ini memberikan rekomendasi kepada perusahaan jasa riset pasar di Indonesia untuk meningkatkan sistem keamanan data atau informasi, yaitu dengan menggunakan perangkat lunak (software), membuat aturan dan kebijakan otorisasi pengguna dalam mengakses data atau informasi, membuat mekanisme penjejakan terhadap aktivitas pengaksesan sistem basis data untuk mengetahui siapa saja dan kapan data atau informasi tersebut diakses, serta memberikan pendidikan dan pengetahuan terhadap karyawan terutama yang berkaitan langsung dengan sistem basis data dan informasi sehingga dapat mencegah dan meminimalisasi tindak pencurian data. Selain itu, perusahaan jasa riset pasar juga perlu meningkatkan motivasi peneliti dengan memberi pelatihan soft skill, seperti manajemen waktu, agar karyawan dapat disiplin dalam pelaksanaan proyeksehingga proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan meningkatkan kemampuan peneliti dalam berkomunikasi dan memberikan presentasi dengan memberi pelatihan yang berkaitan dengan komunikasi, sehingga hasil riset dapat dikomunikasikan dengan baik kepada pengguna jasa riset pasar.

The emphasis in marketing is on the identification and satisfaction of customer needs. In order to determine customer needs and to implement marketing strategies and programs aimed at satisfying those needs, marketing managers need information. They need information about customer, competitors, and other forces in the marletplace. In recent years, many factors have increased the need for more and better information. As firms have become national and international in scope, the need for information on larger and more distant markets has increased. As consumers have become more affluent and sophisticated, marketing managers need better information on how they will respond to products and other marketing offerings. As competition has become more intense, managers need information on effectiveness of their marketing tools. As the environtment is changing more rapidly, marketing managers need more accurate and up to date information.
The task of market research is to assess the information needs and provide management with relevant, accurate, reliable, valid and current information. Today?s competitive marketing environment requires the market research to provide correct information. The correct informations are not based on gut feeling or intuition, because it is related to accuracy of decision making. One factor that distinguishes firms that merely possess the information from those that use the information is the level of trust users have in producers of information. Trust have been found to influence the perceived quality of user-researcher interactions, the level of researcher involvement, the level of user commitment to the relationship, and the level of market research utilization (Mooman, Zaltman, dan Deshpande, 1992). That emerged the question on what are the factors affecting trust of market research user toward researcher and what are the strategis to improve the trust.
This research is aimed to analyze factors that affecting trust in researcher and user relationship in Indonesia. Quantitative method was used with structural questionnaire design using Likert scale, and has been analyzed by means of multiple linear regression method. The indicators were adapted from the model by Mooman, Zaltman, dan Deshpande (1993).
The result from 105 respondents revealed that factors affecting trust of market research user toward researcher in Indonesia is a function of interpersonal factors than of individual factors. Among the interpersonal characteristics of researcher, confidentiality is the most important factor affecting trust, followed by tactful, sincerity, timeliness, willingness to reduce uncertainty, expertise and integrity. Beside that, the researcher organization power and customization of research project are also significantly affecting trust.
This result recommends the market research companies in Indonesia to increase the security of data or information i.e. using the software, making the rules of authorization to access the data or information, making a mechanism of tracing to the database access activities in order to know who and when the data is being accessed, and giving a training of database security to the employee in order to minimalize the data crime. Furthermore, the market research companies should increase the researcher motivation with giving soft skill training, i.e. time management, so that the researcher can accomplish the project on time and also increase the researcher ability on communication and presentation through communication training, so that the researcher are able to communicate the result findings to the users."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Housden, Matthew
Jakarta: Megapoin, 1994
658.8 HOU st
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ismira Lutfia
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S10580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>