Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5103 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ketikan ini berisi beberapa catatan yang disusun pada tahun 1923 oleh M.O.S. Muliadiharja (Moeliadiardja), seorang guru sekolah Kristen di Jombang. Teks memuat uraian tentang beberapa pertunjukan rakyat yang ada di daerahJombang, Khususnya tentang ludrug (h.4-10), lerok (h.10-15), jaran kepang (15-20), dan gendruwon (barongan), serta jepaplok (20-22). Uraian meliputi masalah sejarah keagamaan, cerita yang dipergelarkan, musik, perlengkapan, dan lain-lain sebagainya. Menurut keterangan dari pengarang, informasi yang disajikannya, sebagian dipetik dari Pustakaraja Purwa dan sebagian lagi dari narasumber yang dianggap mengerti tentang masalah yang diteliti. Tidak disebutkan lebih lanjut tentang keberadaan naskah-naskah babon tersebut. Pigeaud beberapa kalimenyebutkan informasi Muliadiharja ini dalam karyanya tentang pertunjukan rakyat di Jawa (1938: 198-199). Pigeud/Panti Boedaja (?) nampaknya memperoleh catatan Muliadiharja ini dari Dr. H. Kraemer. Naskah kemudian dibuat alih aksara ketik sebanyak empat eksemplar, pada tahun 1938. Selain tersimpan di koleksi FSUI ini, tiga salinan sisanya tidak diketahui keberadaannya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
ST.3-A 22.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks naskah ini berisi beberapa jawaban pertanyaan tentang srandhul, semacam pertunjukan rakyat yang populer di wilayah Wuryantara, Wanagiri, antara tahun 1925-1931. Pertunjukan ini,yang dimainkan oleh 8 orang lelaki (sebagian berperan sebagai wanita) dengan iringan bendhe, kendhang dan terbang, bertokohkan Pak Ganyong (Arya Tandurun, putra raja Pajajaran, dan Bok Kenya, Putri dari Cempa yang dinikahinya. Naskah ditulis tangan oleh M. Prawirapranata, seorang carik di Pulutan Kulon. Wuryantara,pada tahun 1931. Prawirapranata menyusun catatan ini sebagai jawaban atas pertanyan tertulis yang diajukan Pigeaud (atau staf?) dalam rangka penelitian tentang pertunjukan rakyat untuk bukunya Javanese Volksvertoningen (Betavia: Volkslectuur, 1938). Contoh survey atau daftar pertanyan yang diajukan Pigeau kepada para pakar dan narasumber,lihat FSUI/ST.13, h.1-4. NAma Prawirapranata sendiri tidak disebutkan dalam buku Pigeaud. Keterangan tentang pertunjukan srandhul pada umumnya,lihat ibid, 279-281 (&281); sedangkan tentang topengan di daerah Wuryantara,lihat h.83-84 (&73). Naskah tulisan tangan tersebut kemudian dibuat salinan ketik oleh petugas Panti Boedaja (lihat ST.4a. h.24-31) pada tahun 1931."
[[Place of publication not identified], [Place of publication not identified]]: [[publisher not identified], [publisher not identified]], [date of publication not identified]
ST.4 -A 22.05a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Bagian awalteks (h.1-23) merupakan salinan ketik dari sebuah naskah induk yang tidak diketahui sumbernya, sedangkan untuk h.24-31 menyalinan dari naskah ST.4. Penyalinan dibuat oleh staf Pigeaud (Panti Boedaja?) pada tahun 1931."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
ST.4a-A 22.05b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Surawijaya
"Naskah ketikan ini merupakan alih aksara dari buku Gandrung lan Gambuh, karangan R. Surawijaya (alias Suratman), yang diterbitkan di Batavia pada tahun 1907 oleh Landsdrukkerij (lihat Pratelan II:218, 483), Dalam buku tersebut, Surawijaya, seorang mantri guru di Wanakrama, memberikan penyelasan tentang dua macam tontonan atau komedi yang kerap dipergelarkan di wilayah Surabaya,yaitu tarian Gandrung Bali dan Gambuh Banyuwangi (semacam wayang wong). Penyelasan Surawijaya ini meliputi sejarah, tata cara mempergelarkannya, cerita yang dimainkan,iringan musik, sertaacara-acara yang tepat untuk memainkan pertunjukkan tersebut. Staf Pigeaud membuat salinan ketik ini sebanyak empat eksemplar, pada tahun 1931. Penyalinan ini barangkali dimksudkan untuk menunjang penelitian Pigeaud tentang bahasa Jawa maupun pertunjukan Jawa. Dalam bukunya yang berjudul Javaanse Volksvertoningen (Batavia: Volslectuur, 1938), Pigeaud menyinggung pula tentang buku Surawijaya ini -- Lihat h.319 (&313) dan h.327 (&323)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
ST.6-A 24.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini memuat catatan yang disusun oleh Sulardi pada Oktober dan November1930, atas permintaan Pigeaud. Rupanya semula ada sejumlah gambar yang dijelaskan oleh Sulardi dengan catatan ini, namun gambar tersebut tidak ditemukan lagi dalam koleksi FSUI. Catatan ini hanya menerangkan empat gambar, sedangkan menurut surat dari Sulardi yang tersisip pada naskah ini (h.7-8), jumlah gambar semua ada 42. Catatan tersebut menerangkan pertunjukan rakyat reyog Panarogo (jaran kepang, jathilan), yang dikaitkan dengan cerita Panji. Diterangkan bahwa reyogmerupakan petikan dari arak-arakan ketika Candrakirana kawin dengan Panji Asamarabangun di Jenggala. Reyog dipertunjukan pada acara pernikahan, sunatan, garebeg dan arak-arakan gunungan (bandingkan MSB/T.11 yang menguraikan tentang hal yang sama). Pada h.5 terdapat uraian tentang acara mejemukan, atau selamatan yang biasa digunakan dalampernikahan dan sunatan, serta pada bulan Bakda Muluddengan slawatan dan dikiran. Naskah ini pernah dialihaksarakan dan diketik oleh staf pigeaud pada tahun 1930-an; untuk salinan ketikan tersebut lihat FSUI/ST.15a"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
ST.15-B 18.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini memuat uraian tentang beberapa pertunjukan rakyat, ialah reyog, mejemukan, bondhan, srandhul, dan bir. Uraian tersebut disusun oleh Sulardi pada tahun 1930, atas permintaan Pigeaud, dan semula dilengkapi dengan sejumlah gambar. Naskah ST.15a ini merupakan salinan ketikan yang diambil dari St.15, tetapi sebagian lagi tidak diketahui naskah sumbernya. Penyalinan dikerjakan staf Pigeaud pada tahun 1930an. Informasi selanjutnya lihat deskripsi naskah tersebut. Pada koleksi FSUI terdapattiogaeksemplar naskah ini, yaitu ketikan asli (B18.02a) dan dua tembusan karbon (b-c). Hanya ketikan asli (a) yang dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
ST.15a-B 18.02a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan bahan penelitian yang berisi bermacam-macam daftar pertanyan, baik dalam bahasa Jawa maupun Melayu, yang disiapkan oleh Th. Pigeaud dalam rangka studinya tentang pertunjukan rakyat Jawa. Hasil penelitian tersebut kemudian dibukukan dalam karya Pigeaud berjudul Javaanse Volksvertoningen (Batavia: Balai Pustaka, 1938). Menurut dugaan penyunting, bahan ini disiapkan Pigeaud sekitar tahun 1930 untuk dipakai oleh tim yang terjun ke lapangan untuk mewawancarai calon narasumber (semacam kuisioner). Adapun masalah pokok yang dipertanyakan dalam survey ini antara lain tentang: srandhul, barongan, reyog, topeng, sandur, dabusan, gambuh, sintren, lais, slawatan,pertunjukan Damarwulan di Ragajampi, sramaan di pulau Madura, ronang, dan srunen. Salah satu contoh dari jawaban pertanyaan ini, lihat catatan Prawirapranata tentang srandhul di daerah Wuryantara, Wanagiri, pada FSUI/ST.4dan 4a."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
ST.13-W 77.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid Keempat dari seri tujuh naskah Pakem Langendriyan (FSUI/ST.7-12). Keterangan selanjutnya lihat FSUI/ST.7. Teks jilid ini mengisahkan permintaan Ratu Ayu Kencanawungu kepada Raden Damarwulan untuk membunuh Menak Jingga. Damarwulan menyusup ke dalam istana dan bertemu dengan isteri Menak Jingga. Setelah berhasil mengetahui kelemahan Menak Jingga, Damarwulan mencuri senjata pusaka Gada Wesi Kuning dan membunuh Menak Jingga. Damarwulan kembali ke Majapahit dengan membawa bukti Kepala Menak Jingga, namun dalamperjalanan dicegat Layang Seta dan Layang Kumitir yang kemudian merebut kepalaMenak Jingga dan dipersembahkan kepada Ratu Ayu Kencanawungu. Teks berakhir dengan tewasnya Patih Angkatbuta dan Ongkotbutaoleh prajurit Majapahit."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
ST.10-A 2.07
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid pertama dari seri tujuh naskah Pakem Langendriyan (FSUI/ST.7-12, satu hilang). Berisi petunjuk gendhing, kandha, pocapan, sabetan, dan lain-lain untuk pertunjukan langendriyan lakon Damarwulan. Teks pada jilid pertama ini mengisahkan penobatan Ratu Ayu Kencanawungu menjadi raja di Majapahit, dilanjutkan dengan pemberontakan Menak Jingga yang tidak setuju dengan penobatan Kencanawungu. Menak Jingga kembali ke Blambangan lalu mengirimkan surat lamaran kepada Ratu Ayu Kencanawungu. Bala tentara Majapahit marah. Adipati Lumajang dan Daha segera menggempur Blambangan. Teks berakhir dengan gugurnya Adipati Sindura dari Daha oleh Menak Jingga. Menurut kolofon (h.1), teks ini disusun atas perintah K.G.P.A. Mangkubumi di Surakarta, mungkin sekitar akhir abad 19. Teksnya mirip dengan versi cetak yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1932, berciri seri no. 821, tetapi cendrung lebih lengkap, terutama dalam teks pocapan. Setelah memeriksa catatan pada halaman judul setiap jilid dalam seri naskah ini, penyunting memperoleh kesan bahwa Balai Pustaka mengambil naskah-naskah ini sebagai sumber acuan pada waktu penyusunan edisi cetak (juga dalam 7 jilid). Catatan tersebut menyebutkan bahwa naskah dipinjam dari Pigeaud, dan disalin oleh Balai Pustaka pada tahun 1931. Pada h.i, terdapat catatan Pigeaud yang menyebutkan bulan Agustus 1926, barangkali sebagai tarikh penyalinan naskah ini oleh staf Pigeaud di Surakarta (?). Di halaman yang sama disebutkan pula bahwa teks ini diterbitkan pada tahun 1929 oleh Balai Pustaka, padahal penerbitannya tahun 1932, seperti tersebut di atas. Masih di h.i, dinyatakan bahwa teks ini adalah Langendiya Jogya, menunjukkan bahwa naskah babon yang disalin di sini diperoleh Pigeaud di Yogyakarta. Keterangan tentang langendriyan pada umumnya lihat Pigeaud: 251-252."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
ST.7-A 2.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid kedua dari seri tujuh naskah Pakem Langendriyan (FSUI/ST.7-12). Keterangan selanjutnya lihat FSUI/ST.7. Teks jilid ini berisi kisah penyerangan Ranggalawe ke Blambangan, bersama seluruh balatentara Tuban. Diseling dengan episode Damarwulan mengabdi pada patihLugender. Terjadi pertempuran balantara Tuban dengan prajurit Bugis dan Blambangan. Teks berakhir dengan episode Ranggalawe terdesak dalam pertempuran."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
ST.8-A 2.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>