Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4553 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Memuat 57 buah gambar pola hias batik gaya Tegal disertai nama-namanya. Data ini diambil dari tulisan J.W. van Dapperen yang berjudul ?Het Padimesje? yang pernah dimuat di Nederlandsche Indie Oud en Niew, XV (1931). Naskah ini dibuat atas prakarsa Th. Pigeaud dan dikerjakan oleh stafny pada tahun 1931, dengan maksud melengkapi bahan-bahan karya Pigeaud tentang bahasa Jawa, terutama dialek Tegal. J.W. van Dapperen, penulis makalah asli yang kemudian menjadi sumber teks ini, telah banyak meneliti bahasa dan kebudayaan Tegal dan Cirebon pada tahun 1930an. Beberapa contoh karyanya, lihat FSUI/CL.30 dan artike-artikel dari majalah Djawa 12 (1932):304-309; 13 (1933):140-165, 191-198, 199-204, 334-340; 14 (1934); 121-124, 223-230; 15 (1935);24-32, 162-172, 173-186"
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.146-A 22.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Motif batik Keraton Cirebon memiliki makna simbolik dan filosofis yang mengandung pesan moral. Ide dasar batik keraton adalah dari ragam hias Keraton Cirebon, naskah dan mushaf Al-qur'an pada Abad 20. Tekanan dan resistensi kebudayaan barat pada dekade 70-an yang bersifat progresif utopis telah mengubur berbagai tradisi dan kebudayaan etnik, identitas lokal, subculture, yang dianggap tidak sesuai dengan semangat zaman modern. Arus informasi global telah memperkaya cakrawala pengetahuan lokal yang mampu membangkitkan kesadaran lokal yaitu kesadaran ontologism di antara kebudayaan plural yang imperialis dan represif yang akan menggiring pada krisis identitas. Identitas, menurut Jonathan Rutherfort merupakan satu mata rantai masa lalu dengan hubungan-hubungan sosial, kultural, dan ekonomi di dalam ruang dan waktu satu masyarakat hidup. Kini motif batik keraton telah menjadi identitas batik Cirebon. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang mengkaji hingar bingarnya era kebangkitan kembali motif batik Cirebon setelah mengalami 'mati suri' selama berpuluh-puluh tahun. Permasalahannya adalah: Bagaimana pola ragam hias Keraton Cirebon mengalami dekonstruksi menjadi motif batik Cirebon? Apakah makna filosofis dan makna simbolik motif Batik Keraton mengalami dekonstruksi setelah berkembang pesat menjadi batik Cirebon? Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan pendekatan teori 'semiotika dekonstruktif' dari Jaques Derida dan Ferdinand de'Saussure. Kajian terhadap bahasa dan makna (petanda) simbolik dilakukan dengan teorinya Ferdinans de'Saussure. Sedangkan; penafsiran makna 'logos' menggunakan pendekatan teori semiotika dekonstruktif Jaques Derida. Dari hasil penelitian diperoleh informasi secara akurat dan benar mengenai proses dekonstruksi bentuk ragam hias ke dalam motif batik Keraton hingga menjadi 'building character Batik Cirebon' beserta makna-maknanya yang telah didukung oleh teori-teori yang ada."
JURPEND 15:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rinno Widianto
"Skripsi ini membahas mengenai perkembangan gaya bangunan kolonial awal abad 20 di Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap Gereja Koinonia yang terletak di wilayah Meester Cornelis Jatinegara. Bangunan ini merupakan bangunan yang masih terpelihara keasliannya, walaupun ada beberapa perbaikan dan penggantian pada komponen-komponen bangunan yang mengalami kerusakan akan tetapi hal tersebut tidak sampai merubah bentuk asli bangunan. Tujuan penelitian ini hádala mengungkap perkembangan gaya bangunan dan ragam hias yang ada di Gereja Koinonia. Hasil analisis menunjukan bahwa perkembangan bentuk gaya bangunan dan ragam hias yang terdapat di Gereja Koinonia memiliki kemiripan dengan bentuk gaya bangunan dan ragam hias yang berkembang di Eropa.

This undergraduate thesis is about the development of Dutch colonial building in Indonesia in early 20th century. Data used for this research is the Koinonia Church which is located in the Meester Cornelis Jatinegara, particularly the architectural style and ornaments applied to the building. The building of Koinonia Church still preserving its origin eventhough some of the building components had been renovated. Result of this research shows that the architectural style and ornaments of the Koinonia Church is similar with the development that occurred in Europe, and that there in no dominant component in both style and art."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S11974
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jazir Marzuki
Djakarta: Djambatan , 1966
R 746.6 JAZ b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Nurul Karima
"Batik merupakan kerajinan khas Indonesia yang telah diakui dunia melalui UNESCO pada tahun 2009. Kota Pekalongan merupakan kota yang sangat terkenal sebagai kota batik. Penelitian ini mengkaji tentang pola wilayah industri batik di Kota Pekalongan dengan mengkaitkan variabel jumlah industri batik dengan variabel asal bahan baku, jumlah tenaga kerja, tipe industri batik, volume produksi, dan jenis produk serta jangkauan distribusi produk. Dalam penelitian ini, jumlah populasi sebanyak 546 industri batik dan sampel yang digunakan sebanyak 82 industri batik. Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik pengambilan Proporsional Area Random Sampling.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Wilayah industri batik berada di bagian barat, barat daya, tengah, dan timur laut Kota Pekalongan. Mayoritas industri batik di Kota Pekalongan memiliki jumlah tenaga kerja rendah (< 25 orang) dan volume produksi rendah (< 1000 kodi/tahun). Wilayah industri batik yang didominasi oleh tipe pengusaha industri batik (membeli bahan baku sendiri) mayoritas berada di bagian tengah Kota Pekalongan dan berorientasi pada bahan baku sekaligus pusat kota yang identik dengan pusat kegiatan ekonomi. Sedangkan wilayah industri batik yang didominasi buruh batik (bahan baku diperoleh dari pemesan) sebagian besar terdapat di bagian barat dan barat daya Kota Pekalongan berorientasi pada tenaga kerja. Di Kota Pekalongan, jumlah tenaga kerja industri batik tidak berbanding lurus dengan volume produksi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34197
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cholida Sofi
"Kota dan Kabupaten Tegal, yang memiliki topografi bervariasi dan lokasi yang strategis, memiliki banyak variasi objek wisata. Banyaknya variasi objek wisata di daerah ini memicu pergerakan wisatawan untuk menuju beberapa objek wisata yang ada. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola pergerakan wisatawan serta mengetahui hubungan pola pergerakan wisatawan berdasarkan faktor kondisi fisik dan non-fisiknya. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif keruangan dan korelasi chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergerakan wisatawan tipe single pattern merupakan pergerakan dominan yang terdapat di dataran rendah dan tidak memiliki pergerakan yang luas jika dibandingkan tipe multiple pattern karena hanya mengunjungi satu objek wisata tujuan utama. Pola pergerakan single point banyak terdapat di dataran rendah dan pegunungan, yang merupakan objek wisata yang sudah terkenal dan memiliki fasilitas dan aksesibilitas baik. Sedangkan pola pergerakan tipe multiple pattern menunjukkan pergerakan wisatawan ke berbagai arah di bentuk medan yang bervariasi yaitu dataran rendah, pegunungan ke dataran rendah, pegunungan ke dataran tinggi, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan tipe multiple pattern seperti tipe base site, chaining loop, dan stopover mengunjungi banyak objek wisata. Pergerakan yang dilakukan oleh wisatawan mempertimbangkan faktor fisik bentuk medan dan non-fisik jarak antar objek wisata, aksesibilitas, dan fasilitas objek wisata.

Tegal, which has a varied topography and strategic location, has many tourist attractions. The large number of attractions made the movement of travellers to go to some attractions. This research aims to analyze the tourists movement patterns and the correlation with the physical and non physical factors. The methods used are spatial analysis and descriptive statistics using chi square correlation. The results showed that tourists rsquo movement single pattern type is dominant on the lowland and doesn 39 t have a wide movement compared to multiple pattern type since single pattern type only visit one main attraction. The tourists movement single pattern type are happening in the lowlands and mountains, which are have famous tourist attractions, good facilities, and accessibility as well. Meanwhile, the tourists movement multiple patterns type showed the tourists rsquo movements varied in different form field, such as lowlands, mountains to lowlands, mountains to highlands, etc. This is because multiple patterns type such as base site, chaining loop, and stopover visited many tourist attractions. The movement is done by considering physical factors form field and non physical factors distance between attractions, accessibilities, and facilities.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azahar Asmawi
Selangor: Ilmu Bakti, 2011
746.662 095951 AZA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada tahun 2008 angka kriminalitas Kabupaten Tegal mencapai 238 kasus,
sehingga kriminalitas di Kabupaten Tegal memerlukan kajian kriminalitas secara
khusus. Kajian kriminalitas di Kabupaten Tegal dengan pendekatan keruangan
memberikan informasi pola wilayah kriminalitas. Analisis yang digunakan yaitu
analisis deskriptif dengan mengaitkan antara kriminalitas dengan kepadatan
penduduk, jumlah keluarga prasejahtera, dan kerapatan jaringan jalan. Wilayah
yang tinggi angka kriminalitasnya terdapat di Wilayah hukum Polsek Slawi
dimana cenderung memiliki kepadatan penduduk tinggi jumlah keluarga
prasejahtera rendah, kerapatan jaringan jalan tinggi. Jenis kejahatan yang dominan
di Wilayah tersebut adalah kelompok pencurian, di lingkungan kerja, pada kuartal
II, pada jam malam hari. Semakin tinggi kepadatan penduduk, dan kerapatan
jaringan jalan di suatu wilayah maka semakin tinggi angka kriminalitas di wilayah
tersebut begitu pula sebaliknya. Semakin tinggi jumlah keluarga prasejahtera di
suatu wilayah maka semakin rendah angka kriminalitasnya begitu pula sebaliknya."
Universitas Indonesia, 2010
S34165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rica Tri Wahyuni
"Batik Jambi merupakan salah satu industri batik yang masuk kedalam pasar industri batik di Indonesia. Namun, terdapat beberapa rintangan dalam pertumbuhan industri batik Jambi, salah satunya disebabkan oleh minimnya pengetahuan dalam saluran distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Saluran Distribusi Industri Batik Jambi di Kota Jambi yang kemudian dikaitkan dengan karakteristik lokasi. Variabel yang digunakan adalah asal bahan baku, tenaga kerja, modal, jaringan jalan dan penggunaan lahan. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis spasial.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa saluran distribusi yang digunakan oleh produsen batik Jambi di dominasi oleh saluran distribusi Produsen - Konsumen dan Produsen-Pemerintah (Lembaga Pengumpul)-Konsumen. Saluran distribusi tersebut mengelompok di Kota Jambi bagian utara yang merupakan daerah wisata dan cagar budaya. Namun, tidak ada hubungan antara saluran distribusi dengan karakteristik lokasi, hal ini dikarenakan saluran distribusi yang digunakan oleh industri batik Jambi relatif sama.

Batik Jambi is one of batik industry in the Indonesian Batik market. However, there are several obstacles in Batik Jambi industry development. One of them is caused by lack of knowledge in distribution channel for Batik Jambi. The main purpose of this research is to find the pattern of Batik Jambi industry distribution channel associated with the characteristics of Jambi City. Variables used in this study consist of ; the origin of raw materials, labor, capital, road networks and land use. The methods used in this research is descriptive analytical and spatial analytical.
The results are implying that the distribution channels used by Batik Jambi manufacturers mostly were dominated by Manufacturers - Consumers and Producers-Government (Collecting Society)-consumer distribution channel. The distribution channels are clustered in the northern of Jambi city which is a place for Jambinese traditional heritage. However, there is no connection between the distribution channels with the location charateristics, because distribution channels used by Batik Jambi industry is the same.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>