Ditemukan 511 dokumen yang sesuai dengan query
"Naskah berisi teks Babad Nitik Demak, ialah teks sejarah bercampur legenda tentang kerajaan Demak, yang diawali dari kisah kerajaan Majapait akhir pada zaman raja Brawijaya. Pada bagian akhir dari naskah ini terdapat teks silsilah Adipati Banyumas: Selesai penyalinan naskah ini pada tanggal 3 Jumadilawal, Be 1840 (31 Mei 1910). Menurut keterangan di h.i, naskah ini diterima oleh Th. Pigeaud di Yogyakarta pada bulan Nopember 1940. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula ; (2) sinom; (3) asmarandana; (4) sad; (5) sinom; (6) sad; (7) pangkur; (8) asmarandana; (9) sad; (10) sinom; (11) asmarandana; (12) pangkur; (13) asmarandana; (14) sinom; (15) maskumambang; (16) sad; (17) asmarandana; (18) sinom; (19) sad; (20) maskumambang; (21) durma; (22) dhandhanggula; (23) asmarandana; (24) dhandhanggula; (25) pucung; (26) sinom; (27) asmarandana; (28) durma; (29) sad; (30) pangkur; (31) durma; (32) kinanthi; (33) durma; (34) asmarandana; (35) sinom; (36) asmarandana; (37) sinom; (38) kinanthi; (39) dhandhanggula; (40) kinanthi; (41) sinom; (42) dhandhanggula; (43) sinom; (44) mijil."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.13-NR 505
Naskah Universitas Indonesia Library
Suradi H.P.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1991
899.22 SUR b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah. Depdikbud, 1981
899.222 BAB
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Naskah berisi saduran Babad Demak, tersusun dalam 23 pupuh (belum selesai). Teks berawal dengan cerita tentang Jaka Tarub dengan Dewi Nawangwulan, disusul cerita tentang R. Patah dan para wali (termasuk Seh Malaya) menjelang berdirinya masjid Demak. Akhir cerita mengisahkan perdebatan agama antara Raden Patah dengan ayahnya Prabu Brawijaya di kerajaan Majapait. Pigeaud membeli naskah ini dari Jayasaputra di Surakarta pada 29 September 1930. Ringkasan dibuat pada Januari 1931 (terlampir pada naskah). Tanda rubrikasi pada naskah ini diwarnai dengan cat air warna hijau, merah jambu dan ungu untuk menandai pergantian pada dan pupuh. Naskah juga dihiasi dengan tujuh buah gambar cat air, melukiskan adegan cerita pada halaman bersangkutan. Gambar ini terdapat tanda tangan pelukis serta tanggal pembuatannya. Pelukis bernama 'Moeale', dan lukisannya dilakukan pada bulan Juni 1909. Penyalinan naskah diperkirakan bersamaan waktu dengan pembuatan gambar ini. Gaya tulisan teks berlainan dengan gaya tulisan keterangan pada gambar Moeale."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.46-NR 111
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berbentuk cuplikan pada awal dan akhir setiap pupuh dari naskah KBG 575 yang berisi teks Babad Demak. Cerita diawali dengan kisah petualangan Baron Sakender ketika mencari penggilingan dan gelatik emas atas permintaan dari permaisuri raja Spanyol. Disusul dengan cerita tentang Sunan Kalijaga dan para wali lainnya serta kisah Jaka Tingkir, Teks diakhiri dengan cerita Panembahan Senapati ketika diangkat menjadi raja Mataram. Ringkasan ini kemungkinan dibuat oleh Mandrasastra untuk kepentingan Pigeaud pada tahun 1930an. Keterangan penyusunan/penyalinan tidak ditemukan dalam teks."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.47-L 14.01
Naskah Universitas Indonesia Library
"Buku ini berisi sejumlah tulisan, yaitu: 1. Babad Demak; 2. Dhaupipun Abumanyu lawan Utari (pejahipun Kalabendana) merupakan tuntunan bagi dalang, oleh Darmacarita; 3. Agama Buddha (Babadipun Sang Buddha); 4. Kagunaning wong wadon; 5. Pakem padhalangan (lampahan Irawan)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BKL.1099-SJ 75
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan turunan alih aksara dari naskah yang tidak disebutkan identitasnya. Berisi teks sejarah Kraton Yogyakarta pada zaman Hamengkubuwana I. Menurut keterangan di luar teks, naskah induk diperoleh dari Ng. Surasanyanya dengan perantaraan M. Sinu Mundisura pada bulan Februari 1930. Naskah kemudian diperiksa oleh Padmasusastra pada April 1930, serta diperiksa oleh Mandrasastra pada Juni 1930. Barangkali Mandrasastra yang membuat kopi ini. Hanya ketikan asli (A 19.07a) yang dimikrofilm. Informasi tentang, dapat dilihat pada MSB/S.105-107, 109-117."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.106-A 19.07a
Naskah Universitas Indonesia Library
"Teks ini memitat cerita legenda Sultan Agung termasuk hubungan beliau dengan Kanjeng Ratu Kidul dan nenek moyangnya. Buku ini juga dikenal dengan judul Serat Cabolek (lihat Pigeaud 1967:60). Pada akhir teks diceritakan tentang pemakaman Pangeran Sultan Ageng di Plered di Tegal Arum. Teks naskah ini mempunyai kesamaan isi dengan teks naskah FSUI/SJ.213 (bandingkan daftar pupuhnya). Menurut kolofon depan maupun belakang, naskah ini disalin oleh Rawisastra antara bulan Januari dan Maret 1909. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) mijil; (4) megatruh; (5) asmarandana; (6) pangkur; (7) asmarandana; (8) dhandhanggula; (9) asmarandana; (10) mijil; (11) sinom; (12) maskumambang; (13) sinom; (14) dhandhanggula; (15) asmarandana; (16) girisa; (17) megatruh; (18) mijil; (19) sinom; (20) pangkur; (21) dhandhanggula; (22) sinom; (23) asmarandana; (24) gambuh; (25) durma; (26) kinanthi; (27) durma; (28) kinanthi; (29) mijil; (30) asmarandana; (31) mijil; (32) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.214-NR 527
Naskah Universitas Indonesia Library
"Kronik sejarah bercampur mitos, mulai dari kerajaan Pajajaran sampai Demak. Diawali dengan pengislaman kerajaan Pajajaran; Prabu Siyung Wanara mengutus Patih Mangkupraja mencari bantuan ke Mekah dan Madinah karena akan diserang Majapait (Jaka Suruh bersama Arya Bangah). Cerita berlanjut dengan sejarah kerajaan Majapait hingga kerajaan Demak dengan para walinya. Naskah disalin pada tanggal 8 Sapar, Jumakir 1794 (5 Juli 1865), oleh Kertamenggala (h.i). Pada akhir teks (h.203) terdapat pula informasi yang tidak jelas, kurang lebih merupakan peringatan hari wafatnya Jayaprawaka pada hari Jemuwah Legi, tanggal 4 Idulakir 1793 atau tanggal 5 November 1864. Pigeaud memperoleh naskah ini dari seorang orang Cina (tanpa nama) pada bulan Februari 1928. Ringkasannya dibuat oleh R.M. Suwandi pada bulan Maret 1929 (h.i). Kini ringkasan tersebut tersimpan di koleksi FSUI dengan kode SJ.116 (L 23.09). Keterangan referensi lihat FSUI/SJ.l 19. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) durma; (3) sinom; (4) pangkur; (5) sinom; (6) dhandhanggula; (7) durma; (8) pangkur; (9) kinanthi; (10) sinom; (11) asmarandana; (12) sinom; (13) dhandhanggula; (14) pucung; (15) asmarandana; (16) pangkur; (17) durma; (18) gambuh; (19) jurudemung; (20) asmarandana; (21) durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.117-NR 13
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah berupa buku harian seorang prajurit estri pada jaman Mangkunegara I, meliputi rhasa tahun 1780-1791. Terutama melaporkan tentang upacara-upacara tiarian dalam istana Mangkunagaran maupun Kraton Kasunanan di bawah Pakubuwana III dan IV. Pada h.l disebutkan bahwa naskah ini disebut juga Serat Babad Tutur. Naskah ini merupakan salinan alih aksara dari naskah KITLV Or 231. Naskah terdiri dari dua bagian. Bagian pertama (183 hlm) berupa ringkasan isi buku harian dalam bentuk prosa yang dibuat pada tahun 1930 oleh Mandrasastra (=KITLV Or 232); sedangkan bagian kedua (590 hlm) adalah teks lengkap buku harian berbentuk tembang macapat. Teks ini sekarang dikenal secara luas karena dijadikan pokok penelitian sebuah makalah dalam majalah Indonesia (Kumar 1980)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.104-G 28
Naskah Universitas Indonesia Library