Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5648 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah Kawruh Landheyan ini merupakan salinan ketik tembusan karbon dari naskah KR.28. Tembusan karbon lainnya, lihat KR.29, sedangkan keterangan selengkapnya, lihat deskripsi naskah KR.28 tersebut. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
KR.30-D 3.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah Kawruh Landheyan ini merupakan salinan ketik tembusan karbon dari naskah KR.28. Tembusan karbon lainnya, lihat KR.30, sedangkan keterangan selengkapnya, lihat deskripsi naskah KR.28 tersebut. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
KR.29-B 56.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah Kawruh Kuningan Isp ini merupakan salinan ketikan dari sebuah naskah yang tersimpan di museum Radya Pustaka, Surakarta (SMP/Rp.222 ?). Penyalinan dikerjakan oleh Ki Sinu Jayenggeni sebanyak empat eksemplar, pada bulan September 1933, di Surakarta. Naskah terdiri dari empat teks, yaitu: 1. Serat Kawruh Kuningan (h.ii-16); 2. Serat Kawruh Sayang (h.20-39); 3. Serat Kawruh Damel Ukiran (h.40-62); 4. Serat Kawruh Damel Sarungan (h.64-132). Adapun keterangan masing-masing teks tersebut adalah sebagai berikut: 1. Serat Kawruh Kuningan, ditulis oleh M.Ng. Citrakencana, abdidalem mantri pangrukmi, pada tanggal 7 Juni 1917. Berisi uraian tentang jenis kuningan, tatacara pembuatan dan peralatan yang dipergunakan. Bagian akhir teks berisi tentang tatacara mengelas dengan menggunakan kuningan dan parat, serta tatacara membuat barang cetakan; 2. Serat Kawruh Sayang. Berisi tatacara pembuatan perlengkapan rumah tangga dari tembaga disertai gambar dan jenis-jenis tembaga; 3. Serat Kawruh Damel Ukiran, ditulis oleh M.Ng. Jayaraga pada tanggal 7 September 1916. Berisi dhapur keris Mangkuratan, Pakubanan, Gebagusan, Yudawinatan, Rajamalan, Wiryadiningratan, Sambegan, Calon, Ganan, Dhudha Brengos, Anggawangsan (Canteng), serta nama-nama motif kayu dan jenis kayu untuk ukiran; 4. Serat Kawruh Damel Sarungan, ditulis oleh M.Ng. Nayawirangka III, abdidalem mantri mranggi gedhong kiwa, di Surakarta, pada tanggal 29 November 1913. Berisi keterangan tentang kayu yang digunakan untuk sarung keris; tatacara pembuatan sarung keris, tombak, wedhung, kudhi, lontop, dan limpung."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
KR.27-G 65a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah Kawruh Kuningan Isp ini merupakan salinan dari naskah SMP/Rp.222 dengan judul Kawruh Warni-Warni Bab. Bathik, Sayang, Dhuwung, Warongka, Landheyan, Kuningan, yang ditulis oleh Ki Mas Sastrasayana dkk. Penyalinan dikerjakan oleh Ki Sinu Jayanggeni pada Desember 1933, di Surakarta. Teks terdiri dari 4 bagian yaitu: 1. Kawruh Landheyan (h.1-13); dikarang oleh M.Ng. Karyabuntara, abdidalem mantri tukang lendheyan, di Surakarta, pada Desember 1933. Teks berisi uraian tentang: nama kayu yang dapat dibuat landheyan (batang tumbak); nama-nama landheyan dan ukurannya; bentuk landheyan; nama alat. untuk membuat landheyan; urut-urutan pengolahannya; nama perangkat landheyan; cara mengambil kayu dari hutan sampai menjadi calon landheyan; cara pengolahan kayu; perhitungan ukuran landheyan agar jaruhnya baik dan buruk. Tembusan karbon teks ini terdapat pada FSUI/KR.29 dan 30; 2. Serat Kawruh Pratingkahipun Tiyang Nyepeng Waos (h. 14-24); dikarang oleh Ng. Wirapustaka bersama dengan Ng. Prajawirana dan Sastrasayana, pada Desember 1933, di Surakarta. Berisi tatacara pemakaian senjata tumbak, antara lain: cara memegang, memakai, mengelak, menangkis. Teks dilanjutkan dengan Saranduning Dhuwung yang dibuat oleh Wg. Wirawardaya, memuat gambar dhuwung dengan penamaan bagian-bagiannya, seperti: pesi, sira celak, buntut mimi, kembang kacang, jenggot, ri pandhan, lambe gajah atau lambe kalih, thingil, gandhik, pejetan, sogok-an, meta widheng, tikel alis, sraweyan, srawingan, randha kali, lanjar ngirim, ri pandhan wingking, sosoran. Untuk tembusan karbon teks ini lihat FSUI/KR.5 dan 31; 3. Gambar Wandaning Jejeran Warni-Warni (h.25-32); ditulis oleh Ki Mas Sastrasayana pada Desember 1933, di Surakarta, dihimpun olehnya sejak tahun 1919. Teks berisi 13 gambar model pegangan keris, seperti: Mangkuratan II, Pakubanan I, Pakubanan III, Gabagusan, Rajamalan, Pakubanan IX, Yudawinatan, Wiryadiningratan, Cantheng, Dhudha brengos, Calon, Pakubanan V. Naskah yang memuat gambar serupa dapat dilihat pada FSUI/KR.4 dan 16; 4. Serat Kawruh Bathik (h.33-55); ditulis oleh Ki Mas Sastrasayana pada Desember 1933, di Surakarta. Berisi tatacara membatik, dimulai dari keterangan tentang peralatan untuk membatik, cara pembuatan sinjang batik yang halus. Tembusan karbon teks ini terdapat pada FSUI/KR.20 dan 21."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
KR.28-G 65b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan salinan dari Serat Kawruh Kuningan yang dibuat atas prakarsa M.Ng. Citrakencana, pada tanggal 7 Juni 1917. Salinan dibuat di Surakarta pada September 1933, sebanyak empat eksemplar, dua eksemplar di antaranya tersimpan di koleksi FSUI ini, yairu D 1.02a-b. Hanya D 1.02a yang dimikrofilm. Teks tidak mencantumkan keterangan nama penulis dan penyalin naskah. Keberadaan naskah induk tersebut juga tidak diketahui secara pasti. Teks terdiri dari dua bagian, bagian pertama tentang kawruh kuningan (h.1-16), dan bagian kedua tentang kawruh sayang (h. 22-38). Kedua bagian ini menguraikan tata cara pembuatan perabot rumah tangga dari kuningan maupun tembaga."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
KR.26-D 1.02a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini dikarang oleh Raden Ngabehi Citrasantana (abdi dalem mantri guru pamulangan siswarini ing kaputren mangkunagaran, Surakarta) tahun 1918."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
KR.11-NR 378
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi tatacara pembuatan grabah, baik yang berasal dari tanah maupun porselin yang dilakukan oleh seorang Kundi. Naskah disertai dengan gambar-gambar peralatan pembuatan grabah tersebut. Teks juga menguraikan sejarah adanya grabah, yaitu dimulai di negeri Cina pada masa pemerintahan Prabu Owangti. Bangsa Eropa mulai membuat grabah dari kaca pada tahun 1651. Teks tidak mencantumkan keterangan penulisan maupun penyalinan naskah ini, yang diterima Pigeaud dari R. Tanaya pada bulan Oktober 1935, di Surakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
KR.18-A 38.13
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Uraian tentang tata cara pembuatan rumah yang baik dengan segala ketentuan yang berlaku. Naskah disalin dari babon MSB/LL.12. Bandingkan KR.24 untuk salinan lain dari induk yang sama, dan KR.35 unnik versi lain dari teks ini KR.35."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
KR.23-A 5.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan salinan ketikan dari naskah tulisan tangan MSB/LL.12. Naskah induk itu disalin pada Sabtu Wage , 23 Rabingulakir 1836, atau 16 Juni 1906, oleh Mangundarma (h.28). Induk iru disalin alih aksara rangkap empat oleh staf Pigeaud pada tahun 1930an. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
KR.24-A 40.12
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini berisi uraian tentang Kawruh Nyukur. Dalam Kawruh Nyukur ini disebutkan mengenai tata cara memotong rambut yang baik, model-model potongan rambut seperti pulkah, bros, sekedeng, prasman, menadon, serta jendralan, dan cara-cara memelihara peralatan cukur yang baik supaya awet dan tetap tajam.
Teks menerangkan pula tentang Bocah Bajang (Lare Gembel), menurut penyalin naskah, ceritera ini didapat dari daerah Wanasaba, Bagelen. Cerita diawali dari bayi lahir yang rambutnya berwarna merah, rambut bayi itu tidak boleh dipotong sampai umur kira-kira 7-8tahun, maka anak itu disebut anak bajang. Orang tua membuat anak bajang dengan harapan, agar anak tersebut akan selamat sampai dewasa. Sesudah umur 7 tahun baru diadakan pemotongan rambut (=cukur) dengan syarat harus diadakan selamatan.
Pada h.1 terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa, nyukur diartikan dengan sebutan coiffeur dan barbier, pada prinsipnya kedua sebutan itu sama, namun hanya dibedakan pada perlengkapan dan tempatnya. Pada coiffeur dengan perlengkapan cukur yang serba lengkap dan tempat yang bagus, sedangkan barbier, dengan perlengkapan dan tempat yang sederhana.
Naskah ini disalin oleh Sastrapandawa, seorang tukang cukur yang membuka usaha Barbier SP di Jalan Bausasran 47, Yogyakarta. Penyalinan dilakukan pada April 1939, di Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LL.100-W 53
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>