Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 15334 Document(s) match with the query
cover
Birney, Alfred
amsterdam: uitgeverij contact, 1995
BLD 839.313 BIR o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muetia Chesar O.
"Relasi kuasa merupakan hubungan yang menunjukkan bentuk kekuasaan yang tidak setara antara pihak yang satu dengan pihak yang lain. Dalam kajian poskolonialisme, terdapat relasi kuasa antara pihak yang superior dan inferior di mana pihak inferior sudah mampu melakukan resistensi. Fragmen De Onschuld van Een Vis karya Alfred Birney (1995) menceritakan tentang konflik batin seorang anak berdarah Indo (Indonesia-Belanda) yang memegang posisi inferior dalam relasi kuasa dengan ayah kandungnya sendiri. Konflik dalam cerita semakin tajam dengan hadirnya sosok wanita yang secara tidak langsung berperan aktif sebagai media antara Hij dan ayahnya sehingga pada akhirnya kehadiran wanita tersebut akan berpengaruh terhadap relasi kuasa antar tokoh dalam cerita. Jurnal ilmiah ini membahas bagaimana relasi kuasa antara Hij, Wanja dan tokoh Ayah direpresentasikan dan juga menemukan siapa tokoh yang memegang kekuasaan tertinggi.

A power relation is a relation that shows unequal power between one side and another. In a postcolonialism study, there are a power relations between the superior and inferior where the inferior had been able to perform resistance. Fragment De Onschuld van Een Vis by Alfred Birney (1995) told us about a psychological conflict in a mix-blooded kid (Indisch-Nederland) who held the inferior position in the power relation with his biological father. The conflict in the story gets more complicated with the presence of a woman who indirectly took a big part as a mediator between Hij and his father, which eventually , her presence would affect the power relation between characters in the story. This scientific journal discussed about how power relation between Hij, Wanja and the Father are represented and also finding which character held the highest power.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Apitule, Marion Ernestine
"Tulisan ini dimaksudkan untuk mencoba menganalisa sebuah karya sastra Belanda, yakni Herinneringen van een Engelbewaarder 'Kenang-kenangan Seorang Malaikat Pelindung' karya W.F. Hermans. Karya ini dipilih karena beberapa unsur penokohannya yang inkonvensional. Cerita menghadirkan seorang tokoh yang tidak insani, yakni Malaikat Pelindung, yang senantiasa membayangi tokoh utama. Tokoh Malaikat Pelindung ini bukan semata-mata hasil imajinasi pengarang, tetapi sebagai konsep telah mempunyai eksistensi di luar buku, yakni dalam ajaran Gereja Katolik (lihat lampiran 1).Sebenarnya ini bukanlah karya Hermans yang pertama yang menghadirkan unsur atau warna keagamaan. Dalam 1k Heb Altijd Gelijk 'Aku Selalu Benar' misalnya, ia menghadirkan seorang tokoh yang dengan sangat sengit menyerang berbagai konsep ajaran Katolik. Begitu pula dalam bukunya De Donkere Kamer van Damocles 'Kamar Gelap Damocles', unsur keagamaan itu hadir. Ini baru beberapa contoh saja. Namun di dalam semua karyanya yang lain itu unsur keagamaan tersebut hadir dalam bentuk tak langsung, maksudnya melalui misalnya cakapan tokoh-tokohnya atau sebagai latar belakang saja, jadi bukan dalam bentuk personifikasi langsung sebuah konsep melalui penokohan di dalam cerita seperi yang terjadi dalam Herinneringen van een Engelbewaarder ini.Eksistensi konsep 'Malaikat Pelindung' itu di luar buku, ditambah dengan teknik penokohannya yang menyimpang dari yang biasa, telah merupakan dorongan untuk melakukan telaah lebih lanjut terhadap penokohan Malaikat Pelindung.Tokoh Malaikat Pelindung ini ditampilkan melalui suatu teknik penokohan yang sangat inkonvensional. Ia tidak hadir dalam watak ataupun wujud yang biasanya diasosiasikan dengan pengertian malaikat secara umum, dan dengan penempatannya sebagai pembawa cerita atau pe-ngisah yang merangkap sebagai tokoh di dalam cerita yang dibawakannya, Hermans telah melakukan suatu permainan dengan perspektif yang pengaruhnya terhadap penokohan Malaikat Pelindung tersebut bersifat timbal-balik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goei, Ching Hsiang
"Penulis memilih Arthur van Schendel dengan karangannya Een Zverver Verliefd 1904, cetakan perlama sebagai bahan skripsi karena tertarik akan isi dan cara pengarang mengungkapkan dan menyusun cerita ini. Kata-katanya sederhana dan jalan ceritanya mudah dimengerti. Di antara buku lain yang penulis baca buku karang_an Van Schendel inilah yang telah berhasil menarik hatinya, juga riwayat hidup pengarang yang kebetulan di_lahirkan di Indonesia. Sesudah pengarang menyelesaikan buku ia melanjutkan karangannya dengan Een Zwer_ver Verdwaald yang merupkan lanjutan cerita dari to_koh utama Een Zwerver Verliefd. Cerita ini merupakan bagian tersendiri yang terpisah dari cerita sebelumnya sehingga dalam membuat skripsi ini penulis hanya mengambil satu cerita saja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bloem, Marion
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2016
839.31 BLO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meester, Johan de
Amsterdam: Wereldbibliotheek, 1930
BLD 839.36 MEE z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nike Maya Manro
"Lingkungan keluarga merupakan fondasi awal yang membentuk identitas sosial seseorang, terutama peran orang tua. Dalam kehidupan orang-orang dari keluarga broken home di masa poskolonial, identitas sosial seringkali menjadi isu sentral. Krisis identitas yang berujung pada rekonstruksi identitas tidak hanya dialami oleh keturunan Indo di Indonesia, namun juga di Belanda, seperti yang dialami tokoh utama dalam fragmen De Onschuld van Een Vis karya Alfred Birney. Tulisan ini berusaha memaparkan bagaimana proses rekonstruksi identitas sosial dipengaruhi oleh faktor sejarah, budaya dan lingkungan sosial. Dalam menganalisis permasalahan identitas sosial ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan mempelajari situasi, tata cara, sikap, pandangan dan terutama dialog di dalamnya. Selain itu, penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan poskolonial. Di akhir pembahasan, terlihat bahwa ternyata peran ayah sebagai faktor utama yang merupakan figur negatif pembentuk identitas awal tokoh utama juga terlibat secara implisit di balik faktor budaya dan lingkungan sosial dalam proses rekonstruksi identitas sosial tokoh utama tersebut.

Family environment is a basic foundation that establishes someone’s social identity, parents’ role is the foremost. For ones lives from a broken home family in post-colonial period, social identity is often considered a central issue. Crisis of identity that led into reconstruction of identity is not only experienced by Indo people that stayed in Indonesia, but also in the Netherlands, as it showed by the main character in one of chapters from De Onschuld van Een Vis by Alfred Birney. This paper tries to describe how reconstruction process of social identity influenced by historical, cultural and social environment. Descriptive research is used to analyze this social identity issue. This method has always been used to study situations, manners, attitudes, views, and especially dialogues in fragment. For addition, this is a qualitative study that using a post-colonial approach. At the end of this paper, we would see that the fact is the father's role as the main factor of a negative figure that formed the main character’s early identity, also implicitly involved behind the cultural and social environment in that reconstruction process of the main character’s social identity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Giovani Utami
"ABSTRAK
Bahasa Pecuk adalah sebuah bahasa yang dipergunakan oleh sekelompok masyarakat Indo Belanda di Indonesia. Secara sekilas orang akan menyatakan bahwa bahasa Pecuk itu adalah bahasa Belanda, namun dalam pembentukannya banyak terjadi penyimpangan kaidah-kaidah bahasa dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis maupun semantik.
Dalam skripsi ini dipaparkan penyimpangan kaidah-kaidah bahasa secara sintaksis. Adapun unsur sintaksis yang dibahas adalah struktur kalimat tunggal dan kalimat majemuk bahasa Pecuk, kemudian dideskripsikan.
Hasil tinjauan sintaksis ini adalah untuk membuktikan bahwa struktur kalimat bahasa Pecuk mendapat pengaruh dari bahasa Betawi, walaupun sebagian besar pola katanya berasal dari bahasa Belanda.

"
2001
S15916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bloem, Marion
Amsterdam: Globe Pockets, 1986
839.31 Blo b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Djosli
"Cerita bersumber dari kehidupan tokoh Ammer Stol yang hidup dalam lingkungan agama Gereformeerd dan memiliki kelainan sebagai homoseksual. Di dalam skripsi ini akan dianalisis bagaimana sebuah kisah yang sama diolah ke dalam dua cerita yang berbeda. Kedua roman tersebut di tulis dengan nama tokoh utama yang sama, latar belakang, konflik, motif dan tema yang hampir sama. Meskipun banyak bersamaan namun kedua roman tersebut merupakan dua cerita yang berbeda, bukan kelanjutan. Perbedaan dan persamaan menyakut struktur, penyajian dan tema dalam roman Stenen voor een Ransuil dan ik had een Wapenbroeder..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>