Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurhayani Purwitasari. author
"Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan upaya-upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu. Apotik merupakan salah satu sarana penting dalam menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat, yaitu dalam hal pengadaan obat serta tempat pelayanan kesehatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Dewasa ini apotik banyak didirikan antara apoteker dengan pihak swasta, hal ini dilatarbelakangi oleh besarnya modal yang diperlukan dalam mendirikan usaha apotik. Dalam hal ini peran pihak swasta adalah sebagai pemilik modal yang membiayai seluruh kegiatan kefarmasian apotik. Akan tetapi jika kita telaah kembali ternyata kedua belah pihak yang terikat dalam perjanjian ini mempunyai latar belakang kepentingan yang berbeda. Pihak swasta lebih berorientasi pada bisnis, sedangkan apoteker sendiri terikat pada kode etik yang tentunya berorientasi pada masyarakat. Berbedaan ini tentunya sangat berpengaruh terhadap fungsi sosial sebuah apotik. Dalam pelaksanaannya, hal ini tentunya banyak menimbulkan konflik, akan tetapi, kesadaran dan pengertian kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian, akan fungsi sosial apotik sangatlah diperlukan, sehingga konflik ini dapat diatasi. Dengan demikian adanya kerjasama ini diharapkan dapat lebih meningkatkan sarana pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam hal penyaluran obat, sesuai dengan tujuan pembangunan nasional di bidang kesehatan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
S20689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspito Adi
"Salah satu Kebijaksanaan pemerintah di bidang Kesehatan adalah penekanan seminimal mungkin akan ketergantungan pada kebutuhan obat import, dengan membuka kesempatan investasi baik melalui penanaman modal asing maupun modal dalam negeri. Diharapkan obat-obat patent yang selama ini diimpor dari negaa asal pembuatnya, sudah dapat diproduksi di dalam negeri. Akan tetapi ada berapa obat patent tertentu yang belum memungkinkan diproduksi oleh perusahaan-perusahaan farmasi PMA di Indonesia yang memiliki hak patent dari nama dagang obat tertentu tersebut. Hal ini disebabkan karena produksi yang mereka miliki belum lengkap dan belum memadai untuk itu. Untuk mengatasi hal tersebut pihak PMA melakukan suatu upaya terobosan dengan jalan mengadakan kerja sama dengan pihak perusahaan farmasi swasta nasional yang telah memiliki sarana produksi yang lengkap dan memadai. Kerja sama tersebu menyebabkan timbulnya hubungan hukum yang menerbitkan hak-hak dan kewajiban pada masing-masing pihak yang dituangkan dalam bentuk suatu perjanjian pembuatan obat, yang di kalangan farmasi dikenal dengan nama Toll Manufacturing Agreement. Perjanjian ini merupakan suatu jaminan kepastian hukum dan sekaligus menunjukkan atau membuktikan adanya kepercayaan dari pihak asing bahwa perusahaan farmasi swasta nasional juga telah mampu memproduksi-obat dengan mutu yang baik dan memenuhi standard mutu internasional serta memberikan alih teknologi dan nilai tambah yang sangat penting bagi perkembangan perusahaan farmasi swasta nasional. Dalam penyusunan skripsi ini, selain menggunakan metode penelitian kepustakaan yaitu dengan mempelajari literatur yang terkait dengan judul skripsi, juga dilakukan penelitian lapangan pada sebuah Perusahaan Farmasi Swasta Nasional di Jakarta."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasnyl Dahri
"ABSTRAK
Pertamina merupakan suatu perusahaan milik pemerintah terdiri dari beberapa Direktorat yang bergerak dibidang pertambangan minyak dan gas, bumi serta pengangkutan minyak melalui laut, dalam melaksanakan kegiatan tersebut Direktorat Perkapalan Dan Telekomunikasi Pertamina ditugaskan untuk menjamin kelancaran supply bahan bakar minyak melalui laut. Direktorat Perkapalan dan Telekomunikasi Pertamina dalam melaksanakan tugasnya meemerlukan pengadaan' kapal dengan salah satu caranya melalui pembangunan kapal baru yang dibuat dengan mengadakan perjanjian pemborongan pembangunan kapal dengan pihak swasta.
Penulisan, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui segi-segi
hukum dari perjanjian pemborongan pembangunan kapal serta penyimpangan-penyimpangan didalam pelaksanaannya. Hal ini didasarkan atas adanya ketidak seimbangan antara hak dan kewajiban para pihak karena berdasarkan pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata hal tersebut tidak tepat dan dapat mengganggu ketenteraman para pihak terutama terlihat dalam masalah wanprestasi.
Perjanjian pemborongan pembangunan kapal diartikan suatu persetujuan dimana pihak pemborong mongikatkan diri untuk malakukan pakerjaan pembangunan kapal bagi pihak Direktorat Perkapalan Dan Telekomunikasi Pertamina dengan menerima suatu harga yang telah ditentukan. Proses pembuatan perijanjian kontrak tersebut harus memenuhi persyaratan Keputusan Presiden R.I No. 29 Tahun 1984 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sebagai pengganti Keputusan Presiden R.I No. 14A Tahun 1980 dan ketentuan tehnis yang berlaku.
Didalam prakteknya. masih banyak ditemukan lembaga hukum yang belum dijalankan sesuai dengan KUH Perdata khususnya Buku III, hal ini terlihat dalam masalah, ganti rugi yang tidak menerapkan azas keseimbangan, juga masalah pemutusan perjanjian dan penyelesaian perselisihan yang masih bersifat semu.
Berdasarkan hal tersebut diatas penulis sarankan agar diadakan penyempurnaan ketentuan, sistim dan bentuk perjanjian yang sudah ada serta diterapkannya azas keseimbangan antara para pihak dalam hal ganti rugi, pemutusan perjanjian dan penyelesaian perselisihan selain adanya kesadaran liukum yang tinggi dari pihak pejabat Diiektorat Perkapalan Dan Telekomunikasi Pertamina maupun pihak pemborong swasta. Dengan demikian hakekat perjanjian timbal balik dapat terlihat dan berfungsi dengan sesempurna mungkin serta terdapatnya keamaan kedudukan para piihak dalam bidang Hukum Perdata khususnya dalam Hukum Perjanjian."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Badrudin
"ABSTRAK
Perjanjian baku adalah perjanjian yang isinya telah disusun dan ditetapkan secara sepihak oleh salah satu pihak, dan pihak yang lain pada dasar nya tidak mempunyai peluang untuk meminta perubahan.. Namun keabsahan dari perjanjian baku tidak perlu lagi dipermasalahkan karena perjanjian baku eksistensinya timbul serta berkembang dari kebutuhan masyarakat,yang menjadi masalah bukanlah mengenai pembakuan klausulanya, akan tetapi perumusan klausula-klausulanya agar perumusannya berimbang,dan memenuhi asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.Salah satu asas yang harus diperhatikan dalam membuat perjanjian adalah asas kebebasan berkontrak, karena asas ini merupakan dasar dari keseluruhan hukum perdata Indonesia. Kehadiran asas kebebasan berkontrak tidak hanya dijamin dalam hukum perjanjian , namun pada saat yang bersamaan kebebasan tersebut harus di bingkai dengan ketentuan-ketentuan lainnya, sehingga suatu perjanjian dapat berlangsung secara proporsional dan adil. Begitupun dengan asas konsesualisme yang memantapkan adanya asas kebebasan berkontrak, tanpa sepakat dari salah satu pihak, maka perjanjian yang dibuat dapat dibatalkan.Perjanjian baku pada kenyataannya menimbulkan banyak masalah terutama dalam hal tidak adanya persesuaian kehendak dan seringkali menimbulkan kedudukan yang tidak berimbang antara kedua belah pihak.Atas dasar itu kami melakukan Penelitian terhadap salah satu produk perjanjian baku dengan judul “Penerapan Asas Kebebasan Berkontrak dalam Perjanjian Pendirian Apotek (Suatu Analisa Terhadap Perjanjian Penyertaan Modal antara Investor dengan Apoteker di Propinsi Jawa Barat)”, dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, dan melakukan penelitian kepustakaan sebagai sumber data. Perjanjian pendirian apotek ini telah dibakukan oleh Ikatan Apoteker Indonesia Propinsi Jawa Barat, Jika dilihat dari isi maupun cara pembuatannya perjanjian antara investor dengan apoteker ini tidak mencerminkan adanya asas kebebasan berkontrak, Investor dan apoteker sebagai pelaksana perjanjian tidak leluasa untuk mengexplorasi keinginannya untuk dituangkan ke dalam perjanjian tersebut.Begitupun dengan asas keseimbangan yang mestinya hadir dalam pembuatan perjanjian kurang Nampak.sehingga perlu dilakukan perubahan terhadap mekanisme pembuatan perjanjian ini.Sebenarnya perjanjian baku yang dibuat oleh siapapun termasuk oleh asosiasi apoteker ini tidak bermasalah sepanjang mampu mengakomodir kepentingan para pihak, namun jika isi perjanjian itu tidak dapat mengakomodir kepentingan para pihak, maka perjanjian itu menjadi formalitas semata.

ABSTRACT
The Standart agreement is the agreement whose contents have been compiled and are set unilaterally by one of the parties, and other parties on the basis of his not having the opportunity to ask for changes. However, the validity of the agreement in question no longer need to baku because baku agreement its existence arises as well as evolved from the needs of the community, the problem is not about standardising klausulanya, but the formulation of the clause-klausulanya in order to be balanced, their definitions and meets the principles of law and legislation apply.One of the principles that must be observed in making the Treaty is the basis of freedom of contracts, since this principle was the basis of the whole civil law Indonesia. The presence of the principle of freedom of contracts not only guaranteed in the law of treaties, but at the same time it must be freedom in frame with other provisions, so that an agreement can take place proportionally and fairly. Likewise with the steadying presence of konsesualisme the basic principle of freedom of contracts, without the agreement of one of the parties, the agreements that were made can be undone.Raw deal in reality pose a lot of problems especially in terms of the absence of rapprochement will and often give rise to the position that is not balanced between the two parties.On that basis we do research on one of the raw deal product title "The application of the principle of freedom of Contracts in the Treaty of establishment of the pharmacy (an analysis of Capital Participation Agreement between the investors with a pharmacist in West Java province)", by using the juridical normative approach, methods and research library as a data source. Treaty of establishment of the Pharmacy has been standardized by the bonds of Indonesia's West Java province, the Pharmacist, if seen from the content and ways of making agreements between investors with the pharmacist does not reflect the existence of the principle of freedom of contracts, investors and the implementing agreements as a pharmacist is not mengexplorasi his desire to freely poured into the Treaty.As well as the principle of balance it should be present in the making of the Treaty less Apparent. so needs to be done to change the mechanism of making this agreement.The standard agreement is actually made by anyone, including by associations of pharmacists is not problematic as long as able to accommodate the interests of the parties, but if the content of the Covenant could not accommodate the interests of the parties, then it becomes a mere formality. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T38742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Retno Prihatiningtyas
"Praktik kerja profesi yang dilaksanakan di Apotek Kimia Farma 202 Depok, PT SamMarie Tramedifa, dan PT Medifarma Laboratories bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab seorang apoteker di apotek, pedagang besar farmasi (distributor farmasi), dan di industri farmasi. Selain itu, calon apoteker juga dapat memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampian, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.

Internship that be held at Apotek Kimia Farma 202 Depok, PT SamMarie Tramedifa, and PT Medifarma Laboratories aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the drugstore, pharmaceutical supplier, and pharmaceutical factory. In addition, the pharmacist candidate can also have the insight, knowledge, skills, and practical experience to undertake pharmaceutical work."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kembaren, Yulietta Heryani
"Praktik kerja profesi di PT Kimia Farma Trading And Distribution Cabang Jakarta 1 Bulan Oktober Tahun 2018 bertujuan untuk mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Distributor/Pedagang Besar Farmasi (PBF) sebagai apoteker penanggung jawab; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di distributor farmasi; memahami penerapan GDP/CDOB di distributor farmasi; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan-permasalahan pekerjaan kefarmasian di distributor farmasi. Praktik kerja profesi ini dilakukan selama 12 hari dengan tugas khusus “Peran Apoteker di PBF PT. KFTD Cabang Jakarta 1” bertujuan untuk mengetahui inspeksi diri yang dilakukan oleh PBF PT. Kimia Farma Trading and Distribution cabang Jakarta 1 untuk memastikan proses distribusi berjalan dengan baik sesuai dengan aturan CDOB.

Internship at PT Kimia Farma Trading and Distribution Jakarta 1 Branch Period September 2018 aims to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in Pharmaceutical Wholesalers / Distributors (PBF) as responsible pharmacists; have insight, knowledge, skills, and practical experience to do pharmaceutical work at pharmaceutical distributors; understand the application of GDP / CDOB in pharmaceutical distributors; and has a real picture of the problems of pharmaceutical work at pharmaceutical distributors. The internship are carried out for 12 days with a special task "Role of Apothecary of Wholesalers/ Distributors PT KFTD Jakarta 1 Branch" aimed at finding out the self-inspections conducted by PBF PT. Kimia Farma Trading and Distribution Jakarta 1 branch to ensure the distribution process runs well in accordance with CDOB rules."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Wulan Purnamasari
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk., Apotek Kimia No.7 Pos Juanda, Bogor, dan Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur Periode Bulan Januari-April 2019.

Internship at PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk., Apotek Kimia Farma No. 7 Post Juanda, Bogor, and The East Jakarta Administration City Health Office Period January-April 2019."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>