Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175443 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2000
S23644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
S23445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Ariyati Dewi
"Metodologi Event Study diterapkan pada penelitian ini untuk menyelidiki pengaruh pengumuman pembentukan Indeks FTSE/ASEAN pada hari Rabu, 21 September 2005 terhadap return dan volume transaksi saham. Negara-negara ASEAN5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura) bekerjasama dengan grup FTSE meluncurkan dua indeks yang baru terbentuk ; Indeks FTSE/ASEAN (AWASEAN) yang terdiri dari 180 perusahaan yang akan menjadi benchmark bagi kelima bursa dan Indeks FTSE/ASEAN 40 (ASEAN40) yang terdiri dari 40 perusahaan berkapitalisasi terbesar dari indeks tersebut. Diharapkan event ini akan membawa pengaruh yang positif karena akan mempermudah investor asing untuk melihat saham yang bagus di lima bursa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham-saham Indonesia yang masuk ke dalam kedua indeks. Untuk menyelidiki pengaruh dari pengumuman tersebut, penulis menggunakan tiga model untuk mendapatkan abnormal return : Mean-adjusted, Market-adjusted dan Market model bagi setiap indeks.
Hasil menunjukkan bahwa untuk kedua indeks, model mean-adjusted pada umumnya menghasilkan nilai AAR yang negatif, sementara pada model market-adjusted untuk indeks AWASEAN tidak terdapat satupun nilai AAR yang signifikan sepanjang periode penelitian, tetapi untuk indeks ASEAN40 model ini menghasilkan dua AAR yang signifikan, bemilai positif dan negative. Hasil dari market model adalah sama untuk kedua indeks, tidak ditemukan adanya AAR yang signifikan. Untuk keseluruhan indeks dan model menunjukkan basil yang sama, bahwa rerata AAR sebelum event tidak lebih kecil dibandingkan sesudah event. Sedangkan baik untuk kelompok AWASEAN dan ASEAN40, rerata Trading Volume Activity sebelum event tidak lebih kecil dibandingkan sesudah event."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handi Wirjono
"Tesis ini berisi analisis fenomena ekonomi terhadap bursa saham. Tolok ukur analisis yang digunakan adalah indikator-indikator ekonomi dan nilai transaksi saham di Bursa Efek Jakarta. Periode analisis data bulanan dan triwulanan mulai 1 Januari 1995 hingga 31 Maret 2001. Dalam kurun waktu tersebut menunjukkan fenomena ekonomi yang bervariasi. Penelitian ini paling tidak melengkapi beberapa penelitian sebelumnya dengan topik serupa namun dengan metode analisis yang berbeda. Pertarna dengan stepwise analysis, kemudian uji multikolinieritas , dan analisis regresi.
Hasil analisis data triwulanan tidak dapat disimpulkan oleh karena lemahnya signifikansi. Begitupun hasil analisis data bulanan tidak dapat menyatakan pengaruh tingkat inflasi maupun pertumbuhan jumlah uang beredar terhadap nilai transaksi saham. Yang dapat dinyatakan hanya pengaruh suku bunga deposito dan nilai tukar. Pengaruh suku bunga relatif besar dan bersifat negatii sedangkan pengaruh nilai tukar relatif tidak berarti dan bersifat positip. Perbedaan dengan hipotesis awal dapat diindikasikan secara irnplisit bahwa fluktuasi nilai tukar bersifat temporer sedangkan ekspektasi investor bersifat jangka panjang. Namun bagaimana pun juga temuan penelitian ini menarik untuk ditindaklanjuti pada penelitian berikutnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T20385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavianingsih
"Penulisan karya akhir ini mempunyai beberapa tujuan yaitu: [1] meneliti pola intrahari rerata return, rerata volatilitas return dan rerata volume transaksi; [2] meneliti efek akhir hari; [3] meneliti secara deskriplif rerata return hari Benin; serta [4] meneliti perbedaan rerata return, rerata volatilitas return dan rerata volume transaksi antar kelompok dalam interval pengamatan 15 menit.
Pengujian dengan menggunakan data BEI sebanyak 40 saham dari 02 Januari 2006 sampai dengan 31 Juli 2006. Saham yang digunakan sebagai sampel mengikuti Ekaputra (2003) dan menggunakan interval pengamatan 15 menu.
Rerata return intrahari tertinggi terjadi pada interval 20 yang menunjukkan adanya efek akhir hari untuk semua kelompok (sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), rerata return pada awal hari Senin bernilai negatif untuk kelompok I, II, V (sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), rerata return pada awal hari Senin bernilai positif untuk kelompok III, IV (tidak sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), perbedaan rerata return antara interval 20 dengan interval yang lainnya signifikan terjadi pada interval 20 untuk semua kelompok berdasarkan pengujian dengan menggunakan GLM.
Rerata volatilitas return intrahari tertinggi terjadi pada interval 14 untuk kelompok 1 (tidak sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003) dan interval 20 untuk kelompok II, III, IV, V (sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), perbedaan rerata volatilitas return antara interval 20 dan interval lainnya signifikan untuk semua kelompok berdasarkan pengujian dengan menggunakan GLM.
Rerata volume transaksi intrahari tcrtinggi tcrjadi pada interval 1 dan interval 20 untuk kelompok I, li, IIi (sesuai dengan hasil penclilian Ekaputra ,2003), interval 1 dan interval 14 untuk kelompok IV (tidak sesuai dengan basil penclitian Ekaputra ,2003), interval 3 untuk kelompok V (tidak sesuai dcngan hasil penelitian Ekaputra ,2003), perbedaan rerata volume transaksi antara interval 20 dan interval lainnya signifikan untuk scmua kelornpok berdasarkan pengujian dengan mcnggunakan GLM.

The objectives of this final paper are : [I] to study intraday pattern of return, volatility of return and transaction volume, [2] to observe the existence of day end effect, [3] to research descriptively averages of stocks return on Monday, [4] to test mean statistically differences of return, volatility of return and transaction volume among observation intervals.
The research uses Jakarta Stock Exchange (JSX) data for 40 stocks from January 02, 2006 to July 31, 2006. Stocks' samples for this research are as same as stocks' samples of Ekaputra (2003) and using 15 minutes of observation intervals.
The highest intraday of return happened in interval 20 that shown day-end effect for all groups ( matched with Ekaputra,2003), return in the beginning of Monday is negative for group I, II, V (matched with Ekaputra, 2003), return in the beginning of Monday is positive for group III, IV (unmatched with Ekaputra , 2003), differences of return between interval 20 and other intervals are significant for all groups based on GLM testing.
The highest intraday of volatility of return happened in interval 14 for group I (unmatched with Ekaputra, 2003) and interval 20 for group II, III, IV, V (matched with Ekaputra, 2003), differences of volatility of return between interval 20 and other intervals are significant for all groups based on GLM testing.
The highest intraday of transaction volume happened in interval 1 and interval 20 for group I, II, III (matched with Ekaputra, 2003), interval I and interval 14 for group IV (unmatched with Ekaputra, 2003), interval 3 for group V (unmatched with Ekaputra, 2003), differences of transaction volume between interval 20 and other intervals are significant for all groups based on GLM testing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Moch. Isrok Ichwan
"Jenis-jenis penghasilan tertentu yang diatur dalam Pasal 4 ayat (2) UU PPh 1984 telah berubah. Semula hanya penghasilan dari bunga deposito dan tabungan lainnya, kemudian menjadi empat macam jenis penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (2) UU PPh 1994. Keberadaan PPh final, sebagai tindak lanjut atas perubahan tersebut, dalam perkembangannya telah memberikan kesederhanaan baik bagi wajib pajak maupun bagi fiskus. Namun, pengertian kesederhanaan hanya berkaitan dengan kesederhanaan dalam sistem dan prosedur pembayaran atau pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga (witholding). Sedangkan kesederhanaan dalam arti undang-undang tidak demikian adanya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Direktur Pajak Penghasilan, Direktur Peraturan Perpajakan, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa, dan Wajib Pajak serta penelitian pada praktik yang sesungguhnya, dari segi asas keadilan (equality), PPh final ini sangat tidak adil karena keadilan mensyaratkan terhadap Wajib Pajak yang mempunyai kemampuan ekonomis yang sama dikenakan pajak yang sama dan terhadap Wajib Pajak yang berbeda kemampuan ekonomisnya dikenakan pajak yang berbeda setara dengan perbedaan tersebut. Akan tetapi, sebagai upaya untuk mengurangi rasa ketidakadilan, peraturan pemerintah telah memberikan pilihan kepada wajib pajak untuk tetap memilih menggunakan tarif umum PPh (tarif Pasal 17 UU PPh) jika wajib pajak tidak menggunakan kemudahan yang diatur dalam peraturan pemerintah.
Kemudahan PPh final bagi wajib pajak adalah wajib pajak tidak perlu menggabungkan penghasilan yang telah dikenakan PPh final dengan penghasilan lainnnya, dan juga wajib pajak tidak perlu menghitung berapa keuntungan yang diperolehnya. Akan tetapi, wajib pajak tetap mempunyai kewajiban melaporkannya dalam SPT Tahunan. Sedangkan bagi fiskus, kemudahan ini wujud dalam pelaksanaan dan pengawasannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Lies Fitriasari
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
S24676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Jan Elisa Barmen Purba
"ABSTRAK
Studi ini mempelajari perilaku order investor di dalam memasukkan order dan dalam bertransaksi di Bursa Efek Jakarta pada periode sebelum dan sesudah penurunan fraksi harga dari Rp.25 menjadi Rp.l 0. Penurunan fraksi harga yang berlaku sejak 3 Januari 2005 tersebut mempengaruhi saham-saham dengan harga antara Rp.500 sampai dengan kurang dari Rp.2.000.
Penulis tertarik mempelajari perilaku investor tersebut karena ada sebagian pelaku pasar yang menyatakan fraksi harga Rp.l 0 terlalu kecil untuk saham dengan harga diatas Rp.l 000, dan menginginkan agar saham yang harganya di atas Rp.l 000 tetap dengan fraksi harga Rp.25.
Untuk menjawab pendapat sebagian pelaku pasar tersebut, penulis membagi kelompok saham menjadi kelompok harga rendah yaitu harga saham Rp.500 sampai dengan kurang dari Rp.l 000 dan kelompok harga tinggi yaitu harga saham Rp.l 000 sampai dengan kurang dari Rp.2000. Dan masing-masing kelompok harga saham tersebut dibagi menjadi dua sisi pasar yaitu sisi beli dan sisi jual.
Tulisan ini mengupas perubahan perilaku perilaku investor dalam memasukkan order, mengubah order atau membatalkan order dan perilaku transaksi investor dalam bentuk marketable limit order maupun transaksi match yaitu order yang seluruh volumenya dieksekusi, akibat dari penurunan fraksi harga tersebut pada periode observasi tanggal 1 Nopember 2004 sampai dengan 30 Desember 2004 atau selama 38 hari bursa (periode sebelum fraksi harga diubah) dan periode observasi tanggal 3 Januari 2005 sampai dengan 28 Februari 2005 atau selama 38 hari bursa (periode setelah fraksi harga diturunkan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan fraksi harga tersebut mengakibatkan investor semakin sering memasukkan order, mengubah order dan aktivitas transaksi meningkat. Namun di lain pihak, penurunan fraksi harga tersebut mengakibatkan volume per order mengecil dan perilaku membatalkan order meningkat, hal ini membuat penyediaan likuiditas di pasar menipis. Penurunan fraksi harga tersebut juga mengakibatkan investor semakin sering bertransaksi dengan menggunakan marketable limit order dan transaksi match lebih sering terjadi.
Studi ini juga membuktikan tidak ada perbedaan perilaku investor dalam bertransaksi dan memasukkan order pada kelompok saham Rp.500 sampai dengan kurang dari Rp.l.000 dan kelompok saham harga Rp.l 000 sampai dengan kurang dari Rp.2000, baik posisi be!i maupun posisi jual.
Studi ini menyarankan agar Bursa Efek Jakarta (BEJ) memanfatkan kesempatan perubahan perilalu investor tersebut untuk meningkatkan jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa dan meningkatkan jumlah investor, tidak hanya investor yang berdomisili di Jakarta. Selain itu studi ini menyarankan agar BEJ mempelajari pengaruh penurunan fraksi harga tersebut terhadap investor korporasi yang biasa bertransaksi dalam jumlah besar karena penyediaan likuiditas temyata menipis akibat penurunan fraksi harga tersebut dan mengakibatkan investor korporasi akan semakin kesulitan dalam memecah order dan melakukan transaksi tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan harga.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Budi Cahyono
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
S21957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>