Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13903 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Plum, Werner
Bonn : Friedrich-Ebert Stiftung , 1977
362.5 PLU i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Galbraith, John Kenneth, 1908-2006
Cambridge, UK: Harvard University Press , 1985
301.441 GAL n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Galbraith, John Kenneth, 1908-2006
Cambridge, Mass.: Harvard University Press, 1979
339.46 GAL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Galbraith, John Kenneth, 1908-2006
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1983
304.54 GAL ht
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Burrell, R.E.C.
Oxford : Wheaton , 1980
338.19 BUR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurfika
"

Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan, meskipun mapan, bersifat heterogen. Sumber heterogenitas tidak hanya berasal dari faktor sosial ekonomi tetapi juga dari struktur pertumbuhan output itu sendiri. Di Indonesia, sektor sekunder tampak inferior dalam mengurangi kemiskinan dibandingkan sektor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak pertumbuhan sektoral terhadap kemiskinan di Indonesia dengan perhatian khusus pada disagregasi sektor sekunder, dan juga menganalisis sensitivitas relatif terhadap penanggulangan kemiskinan dari sektor padat karya dan non padat karya. Analisis empiris yang digunakan adalah analisis data panel provinsi di Indonesia dari tahun 2003-2018 dengan metode pooled OLS.

Hasil analisis data panel menunjukkan bahwa pertumbuhan sektoral tidak banyak berpengaruh terhadap perbaikan kondisi masyarakat miskin di Indonesia. Namun demikian, menarik kesimpulan langsung dari hasil tersebut berpotensi tinggi untuk tidak tepat sasaran. Kesimpulan yang lebih komprehensif mengenai hubungan pertumbuhan sektoral dan kemiskinan bisa didapatkan jika kondisi provinsi-provinsi yang didorong oleh pertambangan dan non-pertambangan di Indonesia diperhitungkan.

 Di provinsi non-pertambangan, pengaruh sektor sekunder terhadap pengentasan kemiskinan jauh lebih kecil dibandingkan dengan sektor jasa. Disagregasi enam sektor ekonomi (dengan atau tanpa mengontrol efek distribusi melalui intensitas tenaga kerja) menunjukkan bahwa di dalam sektor sekunder, memang tidak semua sub-sektor secara signifikan mengurangi kemiskinan. Subsektor yang secara signifikan mengurangi kemiskinan di provinsi non-pertambangan adalah pertambangan dan konstruksi. Namun, provinsi yang digerakkan oleh pertambangan tidak menunjukkan adanya hubungan pertumbuhan-kemiskinan sektoral. Peran signifikan dari intensitas tenaga kerja dalam menentukan karakteristik pro-poor dari pertumbuhan sektoral menunjukkan bahwa kebijakan yang cenderung membuat bisnis enggan mempekerjakan tenaga kerja tidak disarankan. Sejalan dengan kebijakan yang mendorong lapangan kerja, kebijakan pengembangan keterampilan diperlukan untuk memastikan respons pasar kerja yang tepat terhadap permintaan dari setiap sektor.


The relationship between economic growth and poverty reduction, although well established, is heterogeneous. The source of heterogeneity not only comes from socio economic factors but also from the structure of output growth itself. In Indonesia, secondary sector seemed to be less poverty reducing than other sectors. This study aims to examine the impact sectoral growth on poverty in Indonesia with particular attention to disaggregated secondary sector, and also analyzes the relative sensitivity on poverty reduction from labor intensive sector and non-labor intensive one. The empirical analysis uses provincial panel data of Indonesia from 2003-2018 and employs pooled OLS method. The results show that sectoral growth has little effect to the improvement of the poors condition in Indonesia. Nevertheless, this conclusion has a high potential to be preposterous. A more comprehensible conclusion of sectoral growth-poverty linkage can be found if the condition of mining and nonmining-driven provinces in Indonesia is taken into account. In nonmining-driven provinces, secondary sector pales in comparison to services in alleviating poverty. Six sector disaggregation of the economy (with or without controlling the distributional effect through labor intensity) reveals that within secondary sector, indeed not all the subsectors are significantly poverty reducing. The subsectors that significantly reduce poverty in nonmining-driven provinces are mining and construction. Mining-driven provinces, however, does not display a sectoral growth-poverty linkage. The significant role of labor intensity in determining pro-poor characteristic of sectoral growth suggests that malformation of policies that leans towards discouraging businesses to employ labor is inadvisable. In line with policies that induce labor employment, skill development policy is needed to ensure a correct response of the labor market to the demand from each sector.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Hakim
"ABSTRAK
Peningkatan kadar metana pada biogas hasil AD melalui proses penyisihan CO2 dibutuhkan agar biogas dapat dimanfaatkan sebagai bakan bakar mesin kendaraan, pembangkit listrik, dan pengganti gas alam. Teknologi adsorpsi menggunakan adsorben karbon aktif tempurung kelapa dapat diterapkan pada AD skala kecil karena relatif lebih murah dan dapat dioperasikan dengan mudah. Penelitian dilakukan dengan mengalirkan biogas sintesis 45 CH4 55 CO2 dan biogas hasil AD yang berasal dari kotoran ternak 59.7 CH4, 37,1 CO2 dan 3,2 gas lainya pada kolom adsorpsi bertekanan spontan. Perubahan karakteristik permukaan karbon aktif juga diamatati pada setiap tahapan regenerasi adsorben. Selain itu, pengamatan kapasitas adsorpsi CO2 pada berbagai tekanan dan suhu tetap 27oC dilakukan menggunakan CO2 murni 98 . Metana pada biogas telah berhasil dimurnikan hingga >92 pada debit 0,5 L/menit dan waktu tahanan 79,6 detik. Adsorben akan jenuh setelah pengaliran gas selama 60 dan 80 menit untuk gas sintesis dan biogas hasil AD pada jumlah adsorben sebanyak 266 gram. Terjadi perubahan luas permukaan karbon aktif setelah regenerasi termal pada 160oC selama 2 jam sebesar 7,51 dan efisiensi regenerasi adalah 67 . Keseluruhan proses adsorpsi akan mengikuti isotermal Freundlich. Teknologi adsorpsi menggunakan karbon aktif tempurung kelapa dapat menjadi pilihan teknologi untuk mengakomodir kebutuhan biogas yang memiliki kadar metana tinggi pada AD skala kecil.

ABSTRACT
Methane enrichment in the biogas generated from AD through CO2 removal process is required, so that biogas can be used as fuel for vehicle engines, power plants, and natural gas substitutes. The adsorption technology using coconut shell activated carbon adsorbents can be applied to small scale AD because it is relatively cheaper and can be operated easily. The experiment was observed by passing biogas synthesis 45 CH4 55 CO2 and biogas from cattle manure 59.7 CH4, 37,1 CO2 and 3,2 other gases in spontaneously pressurized adsorption column. Changes in the characteristics of the activated carbon surface are also observed at each stage of adsorbent regeneration. In addition, observation of CO2 adsorption capacity at various pressure and fixed temperature 27oC was performed using pure CO2 98 . Methane in biogas has been successfully purified to 92 at 0,5 L min flowrate and 79.6 seconds retention time. The adsorbent will be saturated after gas flowing for 60 and 80 minutes for synthesis biogas and biogas from AD on the amount of adsorbent of 266 grams. A change of surface area of activated carbon after thermal regeneration at 160oC for 2 hours was 7.51 and regeneration efficiency was 67 . The entire adsorption process will follow Freundlich isotermalal. The adsorption technology using coconut shell activated carbon can be a technological option to accommodate the need for biogas that has high levels of methane in small scale AD."
2017
T48788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahat Farida Berlian
"Indonesia saat ini memasuki peningkatan jumlah populasi lanjut usia, Yogyakarta merupakan wilayah dengan populasi lansia tertinggi secara nasional. Salah satu populasi lansia di Indonesia saat ini adalah mereka para korban Peristiwa 1965. Selama hidupnya mengalami diskriminasi secara sistemik, kembali mengalami diskriminasi sebagai lansia. Di Yogyakarta, kumpulan anak muda bernama Fopperham melakukan terobosan advokasi untuk memberdayakan lansia penyintas 65. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana strategi advokasi yang dilakukan Fopperham untuk memberdayakan lansia penyintas 65. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen dan wawancara kepada 13 orang yang terdiri dari 4 orang pengurus Fopperham, 5 orang penyintas 65, 3 orang perwakilan lembaga jaringan Fopperham dan 1 orang perwakilan pemerintah kota Yogyakarta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, advokasi untuk memberdayakan lansia penyintas 65 oleh Fopperham di Kota Yogyakarta dilakukan dengan beberapa strategi yaitu, lobi pengambil keputusan, mengorganisir kelompok-kelompok konstituen dan membangun koalisi. Hasil dari advokasi yang dilakukan Fopperham salah satunya dapat dilihat dengan menguatnya komunitas kelompok korban.

Indonesia is currently entering an increasing number of elderly population. Yogyakarta is the region with the highest population of elderly people in this nation. One group among the elderly population is a group consisting of elderly 1965 victims and survivors. During their lifetime, they experience systemic discrimination conducted by the state, as they get older, they once again experience discrimination as a group of elderly people. However, in Yogyakarta, a group of young people under the organization Fopperham made a breakthrough in empowerment through organizing advocacy for these elderly 1965 survivors. This paper is intended to find out Fopperham's advocacy to empower these survivors. This research applies qualitative research with a descriptive approach. Data collection was carried out through documentation study and in-depth interviews with 13 people consisting of 4 Fopperham administrators, 5 65 survivors, 3 representatives of the Fopperham network institution and 1 representative of the Yogyakarta city government. The results found out that the Fopperham's advocacy efforts to empower elderly survivors 65 in Yogyakarta City are carried out with various approaches, lobbying decision makers, organizing constituent groups and building coalitions. One of the results of Fopperham's advocacy can be seen in the strengthening of the victim group community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Husna
"Indonesia akan mengalami penuaan penduduk dengan proyeksi peningkatan populasi lanjut usia (lansia) sebesar 15.8% pada tahun 2035. Peningkatan populasi lansia dapat mempengaruhi peningkatan kejadian penyakit degeneratif, termasuk sarkopenia yang ditandai dengan hilangnya massa dan kekuatan otot secara progresif. Lansia obesitas dapat mengalami sarkopenia di mana kondisi ini disebut obesitas sarkopenia dengan morbiditas dan mortalitas lebih tinggi dibandingkan hanya obesitas atau sarkopenia. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kadar kolesterol total dengan kondisi obesitas sarkopenia pada pasien lansia.
Penelitian ini merupakan studi potong lintang dilakukan pada populasi pasien lansia dengan sarkopenia. Penilaian obesitas sarkopenia pada subjek dilakukan berdasarkan kuesioner SARC-F dan BIA untuk komponen sarkopenia, IMT untuk komponen obesitas, dan kadar kolesterol total dari uji laboratorium melalui data rekam medis RSCM dari bulan Januari – Agustus 2022.
Hasil: Terdapat 157 subjek penelitian dengan prevalensi yang mengalami obesitas sarkopenia sebanyak 94 orang (59.87%). Pada analisis bivariat, didapatkan hasil bahwa kadar kolesterol total memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan obesitas sarkopenia (p= 0.376). Rerata kadar kolesterol total pada kelompok sarkopenia tanpa obesitas adalah 177.65 ± 38.75 dan pada kelompok obesitas sarkopenia adalah 176.21 ± 46.73.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol total dengan kondisi obesitas sarkopenia pada pasien lansia.

Indonesia will experience an aging population, with a projected increase in the elderly population by 15.8% in 2035. An increase in the elderly population can affect the incidence of degenerative diseases, including sarcopenia, characterized by progressive muscle mass and strength loss. The elderly with obesity can experience sarcopenia. This condition is called obesity sarcopenia, with higher morbidity and mortality than only obesity or sarcopenia. This study aims to determine the relationship between total cholesterol levels and obesity sarcopenia in elderly patients.
Method: This research is a cross-sectional study of elderly patients with sarcopenia. Sarcopenic obesity assessment was performed on subjects based on the SARC-F and BIA questionnaires for sarcopenic components, BMI for obesity components, and total cholesterol levels from laboratory tests through RSCM medical record data from January - August 2022.
Result: There was 157 subjects in total, with a sarcopenic obesity prevalence of 94 people (59.87%). The bivariate analysis showed that total cholesterol levels had no significant relationship with sarcopenic obesity (p = 0.376). The mean total cholesterol level in the sarcopenia group without obesity was 177.65 ± 38.75 and in the sarcopenia obesity group was 176.21 ± 46.73.
Conclusion: There is no significant relationship between total cholesterol levels and sarcopenic obesity in elderly patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>