Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74844 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marpaung, Nurdiansyah
"Skripsi ini membahas mengenai Pengurangan Koefisien Gesek Larutan PEG 4000 800 PPM, 1000 PPM, 1200 PPM. Eksperimen ini menggunakan pipa bulat acrylic berdiameter luar 12,7 mm dan diameter dalam pipa 11 mm pada aliran Turbulen. Aliran dalam pipa tersebut diuji dengan menambahkan Larutan PEG 4000 kedalam air murni pada konsentrasi 800 ppm, 1000 ppm dan 1200 ppm dengan aliran Turbulen. Dari hasil data, tabel, dan grafik menunjukkan bahwa dengan penambahan Larutan PEG 4000 pada konsentrasi 800 ppm, 1000 ppm, dan 1200 ppm kedalam air murni terjadi Drag Reduction. Dari hasil data eksperimen penambahan dengan konsentrasi 800 ppm Larutan PEG 4000 yang dicampurkan kepada air murni dapat menurunkan koefisien gesekan sebesar 16,7 % pada f 12 dan 18,5 % pada f 23, sedangkan dengan konsentrasi 1000 ppm Larutan PEG 4000 dapat menurunkan koefisien gesekan sebesar 17,4 % pada f 12 dan 18,9 % pada f 23, dan dengan konsentrasi 1200 ppm Larutan PEG 4000 dapat menurunkan gesekan sebesar 19,2 % pada f 12 dan 19,8 % pada f 23 dengan Bilangan Reynold 21.222.

This thesis discusses about Reduction Coefficient of Friction with solution of PEG 4000 with concentration of 800 PPM, 1000 PPM, 1200 PPM. This experiment uses a round acrylic tube outer diameter 12,7 mm and 11 mm inner diameter of the pipe in Turbulent flow. The flow in the pipe tested by adding a solution of PEG 4000 into pure water at a concentration of 800 PPM, 1000 PPM and 1200 PPM with a Turbulent flow. From the data, tables, and graphs show that with the addition of PEG 4000 solution at a concentration of 800 PPM, 1000 PPM, and 1200 PPM into pure water occurs Drag Reduction. From the experimental data with the addition of concentrations 800 PPM solution of PEG 4000 are mixed to pure water can decrease the friction coefficient of 16,7 % at f 12 and 18,5 % at f 23, while a concentration of 1000 PPM solution of PEG 4000 can reduce the coefficient of friction 17,4 % at f 12 and 18,9 % at f 23, and a concentration of 1200 PPM solution of PEG 4000 can reduce friction by 19,2 % at f 12 and 19,8 % at f 23 with Reynold's Numbers 21.222."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S133
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Agus Iriyanto
"Aliran turbulen dari larutan polimer PEG 4000 untuk permukaan pipa stainless steel telah diteliti. Eksperimen ini menggunakan pipa stainless steel berdiameter luar 5 mm dan diameter dalam pipa 3 mm. Nilai dari kekasaran tersebut telah diukur tersebut dengan nilai kekasaran (k) 1.12 μm. Pipa tersebut diuji dengan konsentrasi polimer polyethylene glycol (PEG) 4000 200, 400 dan 600 ppm. Hasil menunjukkan bahwa karakteristik aliran dipengaruhi oleh penambahan konsentrasi polimer. Pada aliran turbulen tanpa additive kenaikan koefisien gesek terjadi akibat dari kondisi kekasaran dinding. Penambahan additive ke dalam air terlihat efektif pada permukaan pipa stainless steel. Penambahan 200 ppm additive polimer PEG 4000 pada bilangan Reynolds 8078 dapat menurunkan gesekan pada pipa stainless steel sebesar 65,27 persen, sedangkan dengan penambahan 200 ppm additive PEG 4000 penurunan gesekannya 20 persen.

Turbulent flow of dilute polymer polyethylene glycol (PEG)4000 solutions in stainless steel pipes was studied. This experiment use stainless steel pipe with outside diameter (OD) 5mm and inside diameter (ID) 3mm. Inside pipe roughness is measured with relative roughness (k) 1.12 μm and 250, 500 and 1000 ppm for additive concentration. The results show that flow properties are influenced by polymer addition and surface roughness. In the turbulent flow regime without additive, the increasing of friction coefficient appeared to be effected by wall condition alone. Addition of polymer to water is effective for rough in stainless steel pipe. For example with addition of 600 ppm of polymer polymer polyethylene glycol (PEG)4000 reduced drag in stainless steel pipe by 65,27 percent at Reynolds number 8078, whereas in 200 ppm addition tested drag was reduced only 20 percent.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S45712
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dzaky Aufar Perwira
"Bensin menjadi salah satu energi yang umum digunakan karena penggunaannya yang luas seperti bahan bakar pada kendaraan bermotor. Seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor, dampak polusi akibat gas buang kendaraan kini menjadi penyebab utama pencemaran udara. Berbagai macam aditif bahan bakar telah menjadi fokus dalam penelitian, graphene oxide (GO) menjadi salah satu opsi sebagai aditif pada bahan bakar tersebut. Penelitian ini menginvestigasi potensi GO sebagai aditif pada bensin untuk mengurangi emisi gas buang. Melalui percobaan yang dilakukan, penelitian ini mengevaluasi pengaruh konsentrasi GO (50 ppm dan 100 ppm) terhadap emisi CO, CO2, dan HC. Hasil menunjukkan bahwa penambahan GO pada bensin memberikan pengaruh signifikan terhadap emisi gas buang. Pada penambahan 50 ppm dan 100 ppm GO, terjadi penurunan emisi karbon monoksida (CO) dengan rata-rata penurunan sebesar 87.37% untuk 50 ppm GO dan 84.43% untuk 100 ppm GO. Selain itu, emisi karbon dioksida (CO2) meningkat, mengindikasikan pembakaran yang lebih sempurna dengan rata-rata kenaikan sebesar 6.37% untuk 50 ppm GO dan 9.03% untuk 100 ppm GO. Emisi hidrokarbon (HC) juga mengalami penurunan rata-rata sebesar 17.19% untuk 50 ppm GO dan 12.83% untuk 100 ppm GO. Secara keseluruhan, penambahan graphene oxide pada bahan bakar bensin meningkatkan efisiensi pembakaran dan menurunkan emisi gas berbahaya.

Gasoline is one of the most commonly used energy sources due to its widespread application, such as fuel in motor vehicles. With the increase in the number of motor vehicles, the impact of pollution from vehicle exhaust gases has now become a major cause of air pollution. Various fuel additives have been the focus of research, with graphene oxide (GO) being one of the options as an additive for fuel. This study investigates the potential of GO as an additive in gasoline to reduce exhaust gas emissions. Through the experiments conducted, this research evaluates the effect of GO concentrations (50 ppm and 100 ppm) on CO, CO2, and HC emissions. The results show that adding GO to gasoline has a significant impact on exhaust gas emissions. With the addition of 50 ppm and 100 ppm GO, there was a reduction in carbon monoxide (CO) emissions, with an average decrease of 87.37% for 50 ppm GO and 84.43% for 100 ppm GO. Moreover, carbon dioxide (CO2) emissions increased, indicating more complete combustion, with an average increase of 6.37% for 50 ppm GO and 9.03% for 100 ppm GO. Hydrocarbon (HC) emissions also decreased, with an average reduction of 17.19% for 50 ppm GO and 12.83% for 100 ppm GO. Overall, the addition of graphene oxide to gasoline improves combustion efficiency and reduces harmful gas emissions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afuza Asyraf
"Pada kapal selam, hambatan yang bekerja adalah hambatan gesek (skin friction) dan hambatan tekanan (pressure drag). Salah satu metode pengurangan hambatan total pada kapal selam adalah dengan pelapisan zat biopolymer pada lambang kapal yang akan mengurangi hambatan gesek kapal selam pada aliran turbulen. Penelitian kali ini menggunakan edible coating (cutin dan wax) dari hasil ekstraksi serat kulit tomat sebagai zat biopolymer yang digunakan untuk melapisi lambung kapal selam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari besaran pengurangan hambatan total pada model kapal selam dengan memvariasikan konsentrasi larutan ekstraksi serat kulit tomat, yaitu 200, 300, dan 500 ppm. Adapun model kapal selam yang digunakan sebanyak 3 model kapal selam dengan rasio L/D = 5,7 , 6,6 dan 8,3. Penguji akan dilakukan pada mini towing tank dengan kecepatan yang berbeda. Besaran tahanan total akan diukur menggunakan loadcell. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan hubungan antara koefisien tahanan total dengan bilangin Reynolds dengan pengurangan tahanan total yang diperoleh mencapai +/- 8,5%.

On submarine, the total resistance consist of skin friction and pressure drag. The coatinng of biopolymer is one of drag reduction method that reduce skin friction on submarine on turbulent flow. The research used edible coatings of natural cutin and wax of tomato skin as the biopolymer. The purpose of the research is to study the total darag reduction on submarine model by varied ppm tomato's biopolymer skin with 200, 300 and 500 ppm. The research used 3 submarines model with L/D ratio 5,7 , 6,6 and 8,3. The experiment was done in mini towing tank with several velocities. The total resistance is measured by loadcell. The result showed relation of coefficient total resistance and Reynolds number. The resistance reduction reached about +/- 8,5%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Freddy Satriyo
"Skripsi ini membahas mengenai pengurangan nilai jatuh tekan (pressure drop) aliran didalam pipa dengan menambahkan aditif polyvinyl alcohol (PVA) 100, 250 dan 400 ppm pada fluida kerja air. Eksperimen ini menggunakan pipa bulat acrylic berdiameter luar 16 mm dan diameter dalam pipa 12 mm pada aliran Turbulen. Aliran dalam pipa tersebut diuji dengan menambahkan larutan PVA kedalam air murni pada konsentrasi 100 ppm, 250 ppm dan 400 ppm dengan aliran Turbulen. Dari hasil data, tabel, dan grafik menunjukkan bahwa dengan penambahan Larutan PVA pada konsentrasi 100 ppm, 250 ppm, dan 400 ppm kedalam air murni terjadi Drag Reduction.
Dari hasil data eksperimen penambahan dengan konsentrasi 100 ppm Larutan polyvinyl alcohol (PVA) yang dicampurkan kepada air murni dapat menurunkan koefisien gesekan sebesar 15%, sedangkan dengan konsentrasi 250 ppm Larutan polyvinyl alcohol (PVA) dapat menurunkan koefisien gesekan sebesar 18%, dan dengan konsentrasi 400 ppm Larutan polyvinyl alcohol (PVA) dapat menurunkan gesekan sebesar 25%.

This thesis discusses about Reduction Coefficient of Friction with solution of polyvinyl alcohol (PVA) with concentration of 100 ppm, 250 ppm, 400 ppm. This experiment uses a round acrylic tube outer diameter 16 mm and 12 mm inner diameter of the pipe in Turbulent flow. The flow in the pipe tested by adding a solution of polyvinyl alcohol (PVA) into pure water at a concentration of 100 ppm, 250 ppm and 400 ppm with a Turbulent flow. From the data, tables, and graphs show that with the addition of polyvinyl alcohol (PVA) solution at a concentration of 100 ppm, 250 ppm, and 400 ppm into pure water occurs Drag Reduction.
From the experimental data with the addition of concentrations 100 ppm solution of polyvinyl alcohol (PVA) are mixed to pure water can decrease the friction coefficient of 15%, while a concentration of 250 ppm solution of polyvinyl alcohol (PVA) can reduce the coefficient of friction 18%, and a concentration of 400 ppm solution of polyvinyl alcohol (PVA) can reduce friction by 25%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44074
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fachriza Sofyan
"Perhitungan effisiensi suatu aliran fluida akan menjadi suatu hal penting di dalam kehidupan sehari - hari, dalam suatu aplikasi industri atau area lain yang memanfaatkan suatu aliran dari fluida. Banyak insinyur yang telah mengkonsentrasikan ilmunya untuk lebih jauh mengetahui tentang sifat - sifat dari suatu aliran,fluida dengan tujuan akhir adalah bagaimana kita dapat mengendalikan suatu aliran dengan efektif dan effisien di dalam aplikasi nyata. Variabel - variabel yang diperhitungkan dalam pemanfaatan aliran seperti kecepatan aliran, debit aliran, temperatur fluida, viskositas fluida, penampang aliran dan lain - lain yang saling bersinergi satu sama lain telah jauh dikembangkan agar tujuan tersebut bisa tercapai. Salah satu teknik yang dipakai untuk memberikan debit fluida yang lebih besar dengan tenaga yang sama adalah dengan penambahan zat aditif (agen) pada fluida yang secara langsung akan merubah sifat viskositas fluida tersebut dan mempengaruhi aliran yang terjadi, disinilah pentingnya kita mengetahui sifat - sifat yang terjadi pada suatu aliran fluida jika ditambahkan agen tertentu. Tujuan dari penelitian dan percobaan ini adalah untuk mengetahui sejauh apa pengaruh dari penambahan agen yaitu tinta pada fluida air dalam suatu aliran turbulen di dalam pipa lurus yang di plot pada perbandingan suatu grafik kecepatan aliran yang terjadi. Diameter yang akan digunakan yaitu ؽ? dengan panjang pipa total 5 meter. Variasi dari konsentrasi campurannya menggunakan 2 variasi konsentrasi yaitu sebesar 3 ppm dan 7 ppm. Hubungan koefisien gesek dengan generalis bilangan Reynolds mennjukkan semakin tinggi kepadatan lumpur diikuti kenaikan nilai koefisien gesek.

Efficiency calculation in some flow of fluids, will become something very important matter in daily lives, in some industrial application or another area which using fluids current flow.. Many engineer that has been concentrating their knowledge to understand more about characteristic of a current flow of fluids so that they can produce and control a current flow of fluids in a very effective and efficient way in some real practice. The variables that calculated in a current flow of fluids such as fluids viscosity, volume, temperature, dimension and others has been developed to some extend so they can achieve a very efficient application. One technique that can be used to give a better efficient current of fluids flow is to add some agent on fluids, which can directly change the character of fluids that can be used in a better way. This is the matter that how important why we must understand the characteristic of a fluids and what happen to it if we add some agent to it. The goal of this research and testing is to know how far effect of some agent which in this case is ink solution effect in a wsome turbulent water current flow on a straight pipe. The research will be comparing a two graphic of pure water and ink solution effect current flow. The diameter of pipe is ؽ? with total length of 5 [m]. The variation of concentration agent is at 3[ppm], and 7[ppm].
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S45713
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang T. A.
"Peningkatan eisiensi, penghematan energi, serta penelitian mengenai pengurangan koefisien gesek oleh B.A Tom merupakan hal yang mendasarl penelitian ini. Tujuannya untuk mengetahui pengurangan koefisien gesek pada solar dengan penambahan sedikit guar gum, serta melihat efek penambahan ppm guar gum pada solar. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan data langsung dari alat pengujian.
Adapun rumus-rumus yang mendasari penelitian ini adalah rumus Navler-Stokes, Hagen Poissel, Serta persamaan momentum untuk mendapatkan persamaan koeflslen gesek.
Alat pengujlan terdiri dari pipa acrylic ϕ 8mm yang diberi pressure tap, sebanyak dua buan untuk mengukur beda tekanan, serta stopwatch dan gelas ukur untuk menghitung kecepatan serta bilangan Reynolds. Adapun alat sirkulasi berupa tanki seng, pompa, katup atur dan pipa nantar dm 18,5 mm. Pencampuran dilakukan antara solar seberat 2,8 kg, dengan guar gum 0,7 gram (250 ppm), 1,4 gram (500ppm), dan 2,8 gram (1000 ppm).
Hasil data yang didapat adalah terjadi drag reduction sebesar 1,5 % pada solar + 250 ppm guar gum; 3,5 % pada solar + 500 ppm guar gum; dan 7,2 %
pada solar + 1000 ppm guar gum. Serta dari data didapat, bahwa fluida yang dipakai adalah fluida Newtonian dimana 1 sebanding dengan ∂ul∂γ atau (y).
Dari analisa tersebut maka didapat bahwa penambahan sedikit guar gum pada solar, menimbulkan efek drag reduction, yaitu pengurangan koefisien gesek pelarutnya dalam hal ini solar. Penambahan ppm berakibat pada semakin besarnya prosentase drag reduction yang dihasilka"
1999
S36860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dachry Antoni
"Aliran fluida untuk permukaan pipa mulus dan kasar telah diteliti. Eksperimen ini menggunakan pipa baja berdiameter 35,5 mm, pipa dikasarkan dengan dibuat ulir dalam dengan pitch 4 (nilai kekasaran (k) 2,0 mm) k/D 0,05 dan pitch 5 (nilai kekasaran (k) 2,75 mm) k/D 0,08. Setiap pipa diuji dengan air murni pada temperatur 30°C.
Dengan mengatur bukaan katup maka kecepatan aliran fluida (air) dapat diketahui. Hasil pengolahan data ditampilkan hubungan koefisien gesek dengan bilangan Reynolds dalam bentuk grafik. Dari hasil data dan grafik menunjukkan bahwa dengan pengujian pada pipa pitch 5 (nilai kekasaran (k) 2,75 mm) k/D 0,08 menghasilkan koefisien gesek yang lebih besar dibandingkan dengan koefisien gesek pada pitch 4 (nilai kekasaran (k) 2,0 mm) k/D 0,05 Perbedaan nilai koefisien gesek rata-rata dari kedua pipa uji tersebut adalah sebesar 112%.
Koefisien gesek pada aliran turbulen terlihat meningkat sebanding dengan kekasaran pipa. Rasio kekasaran yang besar mendapatkan koefisien gesek yang besar juga dan sebaliknya. Kenaikan rasio k/D diikuti dengan kenaikan nilai koefisien gesek. Pada aliran turbulen fluida Newtonian (air murni) pada pipa kasar, nilai koefisien gesek turbulen merupakan fungsi dari Re dan nilai k/D atau.
Fluid flow on smooth and rough pipe surface has been researched. This experiment is using Steel Pipe with diameter 35,5 mm, which pipe is roughened by making inner thread with pitch 4 (roughness value (k) 2,0 mm) k/D 0,05 and pitch 5 (roughness value (k) 2,75 mm) k/D 0,08. Each pipe is tested using water in with temperature 30°C.
By setting the valve opening, the fluid (water) flow speed can be discovered. Data processing result, which describes the connection between Friction Factor and Reynolds value, is showed in graphic. Data processing result and graphic show that the test on pitch 5 pipe (roughness value (k) 2,75 mm) k/D 0,08 has bigger Friction Factor compared to the test on pitch 4 pipe (roughness value (k) 2,0 mm) k/D 0,05. Difference of average Friction Factor on both tested pipes is 112%.
Friction Factor on turbulence flow is increasing proportional to the pipe surface roughness. The bigger value of roughness ratio comes to the bigger Friction Factor and also in reverse. In the Newtonian (water) turbulence flow on rough surface pipe, the turbulence friction factor is the function of Re and value k/D or .
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1447
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Ardianto
"ABSTRAK
Penanganan beban termal pada dunia industri sangat diperlukan. Sistem alat penukar kalor bisa dikembangkan pada sisi fluida yang digunakan dan desain pipa yang digunakan. Respon dalam bidang thermal adalah maraknya kembali perhatian akan pentingnya alat penukar kalor (heat exchanger). Sebuah alat penukar kalor yang baik
harus ditunjang oleh koefesien perpindahan panas yang baik. Koefesien perpindahan panas sendiri di pengaruhi oleh bilangan Reynolds. Dalam penelitian ini, dilakukan rancang bangun sebuah alat penukar kalor tipe double pipe dengan variasi pada pipa air panas, dimana pada pipa luar adalah pipa baja karbon memiliki koefisien perpindahan kalor konduksi 54 W/m.K dan memiliki dimensi panjang pipa 1 m, diameter luar (Ø out) 88.6 mm, dan diameter dalam (Ø in) 85 mm dan pipa dalam adalah pipa baja karbon memiliki koefisien perpindahan kalor konduksi 54 W/m.K dan memiliki dimensi panjang
pipa 1.2 m, diameter luar (Ø out) 30 mm, dan diameter dalam (Ø in) 28 mm. Bedasarkan pengujian didapatkan grafik kenaikan nilai koefisien perpindahan kalor sebanding dengan kenaikan bilangan Reynolds. Profil kotak memiliki nilai koefisien perpindahan panas
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan profil bulat. Pada perbedaan jenis aliran Psangat berpengaruh terhadap nilai koefisien perpindahan panas profil bulat, sedangkan pada profil kotak tidak begitu terlihat perbedaannya.

ABSTRACT
Handling of thermal load on the industrial world is indispensable. Heat exchanger system can be developed on the side of the fluid used and the design of pipe used. Response in the thermal field is widespread concern about the importance of re-heat exchanger (heat exchanger). A good heat exchanger must be supported by a good heat transfer coefficient. Heat transfer coefficient itself is influenced by the Reynolds number. In this study, carried out design and construction of an appliance type double pipe heat exchanger with a variation on the hot water pipes, where the outer pipe is carbon steel pipe has a conduction heat transfer coefficient of 54 W / mK and has dimensions of 1 m length of pipe, outer diameter (Ø out) 88.6 mm, and diameter in (Ø in) 85 mm and pipe in carbon
steel pipe is a conduction heat transfer coefficient of 54 W / mK and has dimensions of 1.2 m length of pipe, outer diameter (Ø out) 30 mm, and diameter in (Ø in) 28 mm. Based on the obtained testing the graph increases the heat transfer coefficient is proportional to the increase in Reynolds number. Profiles box has a heat transfer coefficient values are higher if compared to the rounded profile. In different types of flow greatly affect the heat transfer coefficient value rounded profile, whereas the profile square is not so pronounced."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1413
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>