Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Singapore : Tien Wah Press , 1987
R 915.98 MUL i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Bimo Nandito
"Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kewajiban dari setiap perusahaan. Tanggung jawab ini merupakan kewajiban perusahaan terhadap stakeholders yaitu masyarakat dan lingkungan hidup. Saat ini memang ada pengaturan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan namun belum cukup jelas. Dalam bidang perbankan telah dikenal apa yang disebut dengan equator principles di mana bank dapat menjadi pendukung dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan oleh banyak perusahaan. Pembiayaan oleh bank terhadap proyek perusahaan dapat menjadi bentuk pelaksanaan CSR oleh bank dan juga memberi dampak kepada sosial dan lingkungan hidup.

Corporate Social Responsibility is a must for every kind of corporates. This responsibility is the corporates' obligation toward stakeholders which are social and environment. Nowadays there have been regulations regarding this responsibility but still vague. In banking field there is a known principle called the equator principles where banks can be a boosting factor towards corporate social responsibility implementation by many corporations. The banks' budgeting program in many corporations' projects can be one of the implementations of CSR by banks and also gives positive effects to social and environment."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S43540
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Hayatunnur Taqwa
"Penelitian ini bertitik tolak dari tiga konsep yaitu konflik, berita, dan aspek ekonomi politik. Berita konflik Sambas yang terjadi pada saat itu di persepsi menjadi sebuah komoditas yang dapat di jual kepada konsumen. Dikaitkan dengan gejala Komodifikasi, penelitian ini mencurigai adanya proses komodifikasi dalam pemberitaan yang di sajikan oleh surat kabar Equator tersebut. Penelitian ini berupaya untuk mengungkap terjadinya perubahan orientasi masalah komunikasi antar budaya yang ideal menjadi produk komoditas yang di lakukan oleh surat kabar Equator.
Momen yang di ambil adalah pada saat konflik berlangsung sekitar bulan Januari hingga April 1999. Pemilihan subjek penelitian di jatuhkan kepada pemberitaan konflik yang di sajikan pada surat kabar Equator. Penelitian ini berusaha menganalisa pemberitaan konflik antar etnis melayu dan madura Kab. Sambas di Kalimantan Barat dan ingin mengetahui bagaimana dinamika yang terjadi di dalam ruang redaksi pada saat memproduksi pemberitaan tersebut, maka penelitian ini di dasarkan asumsi bahwa surat kabar Equator telah melakukan keberpihakan dalam pemberitaannya.
Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah Metode Analisis Kritis (CDA). Unit Analisis adalah pemberitaan Konflik Sambas di Kalimantan Barat Pada Surat Kabar Equator sekitar Bulan Januari hingga April 1999.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi komodifikasi dalam berita konflik yang dilakukan oleh Surat Kabar Equator, serta terjadinya keberpihakan yang jelas kepada komunitas yang dominan yakni etnis melayu dari merugikan pihak etnis madura yang tidak dominan.
Kebijakan yang di ambil oleh Equator di anggap menguntungkan posisi media ini, eksistensi maupun aspek ekonomis dari peningkatan oplah penjualan yang pada akhirnya menyelamatkan keuangan perusahaan. Terlebih ketika itu, proses reformasi yang baru bergulir melahirkan euphoria di masyarakat, dengan demikian surat kabar Equator juga terimbas oleh suasana euphoria tersebut. Akibatnya selain di dorong untuk menyelamatkan keuangan perusahaan, Equator lebih berani untuk tampil vulgar dan ekspresif, yang pada masa orde baru sangat di tabukan. Meskipun harus mengenyampingkan etika jurnalistik serta tanggung jawab untuk mendidik masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Wahyu Zuriaty
"Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan isu yang hangat di Indonesia. Berbagai organisasi di Indonesia mulai menerapkan CSR dalam kegiatan bisnisnya. Begitu pula pada industri perbankan. Walaupun industri perbankan tidak memiliki dampak langsung terhadap sumber daya alam, namun beberapa perbankan cukup aktif dalam melaksanakan kegiatan CSR. Pelaporan kinerja CSR juga merupakan satu hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan publik atas isu tersebut. Namun, belum ada peraturan baku mengenai acuan pelaporan CSR. Yang ada masih berupa standar-standar acuan dalam kegiatan pelaporan, salah satunya adalah Sustainability reporting Guidelines dari Global Reporting Initiative (GRI). Beberapa perbankan, khususnya perbankan asing sudah mengadopsi standar GRI sebagai satandar pelaporan CSR nya. Namun perbankan nasional Indonesia belum ada yang mengadopsi GRI dan bahkan belum membuat laporan CSR yang terpisah dengan laporan tahunannya. Salah satu isu CSR lain pada perbankan adalah tentang kegiatan pembiayaan proyek dimana perbankan akan memberikan kredit pada proyek-proyek yang mungkin saja berdampak terhadap sustainability. Oleh karena itu dibentuklah Equator Principles sebagai acuan bagi perbankan dalam melaksanakan kegiatan pembiayaan proyek dan pelaporannya.
Bank Mandiri merupakan bank BUMN dengan aset terbesar pada tahun 2006 dan memiliki kinerja keuangan dan CSR yang baik. Seharusnya Bank Mandiri dapat dijadikan acuan bagi perbankan nasional lainnya dalam pelaporan kinerja CSR dan juga kegiatan pembiayaan proyek. Namun ternyata Bank Mandiri masih melaporankan kegiatan CSRnya sebagai bagian dari laporan tahunannya dan tidak mengacu pada GRI sehingga informasi bagi publik tentang kinerja CSR Bank Mandiri menjadi terbatas. Bank Mandiri juga tidak mengadopsi Equator Principles dalam kagiatan pembiayaan proyeknya dan juga tidak menerapkan kebijakan lingkungan pada bisnis intinya termasuk kegiatan kredit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6105
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fiska Hidayat
"Tesis ini bertujuan untuk menemukan alternatif selubung bangunan pada bangunan yang berada tepat di garis khatulistiwa. Hal ini dilakukan melalui beberapa eksperimen agar memenuhi nilai OTTV yang sesuai dengan SNI 6389:2020, yaitu Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung. Bangunan yang diteliti pada penelitian ini adalah bangunan Perpustakaan Universitas Tanjungpura di Kota Pontianak, dengan orientasi bangunan menghadap arah timur laut. Perpustakaan Universitas Tanjungpura memiliki banyak bukaan tanpa pelindung pada sisi terpanjang bangunan, sehingga cahaya dan panas matahari langsung mengenai selubung bangunan. Dari hasil perhitungan nilai OTTV yang telah dilakukan, nilai OTTV bangunan Perpustakaan Universitas Tanjungpura tinggi yakni 63,48 Watt/m2, melebihi SNI 6389:2020 yaitu maksimum 35 W/m2.
Penelitian ini memberikan rekomendasi selubung bangunan pada bangunan Perpustakaan Universitas Tanjungpura yang tepat dan sesuai, agar dapat mengurangi nilai OTTV selubung bangunan. Tulisan ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang dilakukan dengan mengumpulkan data melalui observasi, studi literatur, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada potensi untuk mengurangi nilai OTTV dengan eksperimen-eksperimen yang telah dilakukan pada bangunan Perpustakaan Universitas Tanjungpura.

This paper aims to find an alternative building envelope in the building located in territory passed by the equator. The alternatives are done through several experiments to meet the OTTV value according to SNI 6389:2020, namely Energy Conservation in Building Envelopes. The building studied in this study is the Library Building of Tanjungpura University in Pontianak City, with the orientation of the building facing the northeast. Tanjungpura University library has many unprotected openings on the longest side of the building, so the light and heat from the sun directly hit the building envelope. From the OTTV value calculation results that have been carried out, the OTTV value of the Tanjungpura University library building is high, that is 63,48 Watt/m2, exceeding SNI 6389:2020, which has a maximum value of 35 Watt/m2.
The study provides appropriate and suitable recommendations for the Tanjungpura University library building envelopes to reduce the OTTV value of the building envelopes. This paper used quantitative approaches by collecting data through observation, literature and document study. The results show a potential to reduce the OTTV value through experiments that have been carried out in the Tanjungpura University library building.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library