Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13011 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nobertus Riantiarno, 1949-
Yogyakarta: Galang Press, 2001
792.095 98 NOB r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sujiwo Tejo (Agus Hadi Sudjiwo), 1962
"Essays, poems, songs on social conditions in Indonesia"
Jakarta: Kompas, 2012
792.2 SUJ r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nobertus Riantiarno, 1949-
Jakarta: Ko-Madjid (Koma) Foundation, 2017
792.598 NOB m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yoesoef
"Latar Belakang
Membaca lakon-lakon Rendra baik asli, saduran maupun terjemahan dan menyaksikan pementasan teaternya merupakan "pertemuan" dengan sejumlah kegelisahan, kekerasan, kelicikan, dan muslihat. Di samping itu juga perjumpaan dengan kepasrahan, kesetiaan, ketabahan, keindahan hubungan manusia. Di sisi lain, dengan membaca lakon dan menonton pertunjukan teatemya kita bertemu pula dengan sejumlah pemikiran Rendra tentang berbagai hal, seperti pemikirannya teatang kebudayaan, tradisi dan inovasi, dan sejumlah masalah kemasyarakatan yang menyangkut persoalan sosial, politik, dan ekonomi yang ada di sekelilingnya. Dari pertemuan itu lahirlah sebuah dialog yang mengarah pada usaha pemahaman dan upaya menghadapi kemauan serta perkembangan zaman.
Sebagai seorang seniman Rendra adalah seorang saksi. Ia menjadi saksi zaman atas segala persoalan, perkembangan, dan perubahan yang muncul dalam masyarakat. Kesaksiannya itu, lebih tepat jika disebut sebagai sebuah reaksi, ia tuliskan dalam bentuk puisi dan lakon. Selain itu ia wujudkan pula melalui pementasan lakon-lakon karya pengarang asing yang diadaptasinya atau diterjemahkannya.
Persoalan lain yang muncul apabila kita membicarakan Rendra, terutama dalam kaitannya dengan perkembangan teater modern di Indonesia, adalah bahwa kita akan membicarakan seorang pembaharu. Dalam hal ini, ia telah menumbuhkan tradisi pertunjukan teater yang baru di Indonesia. Tradisi baru itu adalah tumbuhnya kesadaran akan perlunya sebuah bentuk teater yang mampu menyampaikan persoalan-persoalan masyarakat modern. Teater tradisional menurut Rendra tidak lagi mampu menjadi media yang efektif untuk menyampaikan dinamika masyarakat modern. Pemikiran ini kemudian diwujudkan dalam pelaksanaan di pentas teatemya. Dalam mewujudkan pembaharuannya ia juga memanfaatkan unsur-unsur pertunjukan tradisional dalam pertunjukannya, antara lain dalam pementasan Oidipus Sang Raja dan Hamlet yang bergaya kesenian ketoprak pada awal tahun 1970-an. Pemanfaatan unsur tradisi seperti itu barangkali telah disadari dan diinginkan pula oleh dramawan-dramawan lainnya, seperti Suyatna Anirum di Bandung. Akan tetapi, kecenderungan itu belum menggejala dan tidak dipandang sebagai suatu hal yang mengejutkan dalam kehidupan teater modern di Indonesia. Namun, ketika Rendra menggunakan perangkat tradisional dalam teatemya, orang mulai melihat sebuah usaha memodernkan pertunjukan teater dengan tidak meninggalkan unsur tradisi.
Di samping Rendra upaya memodernkan teater Indonesia telah banyak dilakukan orang, antara lain oleh Jim Adilimas di Bandung dan Asul Sani dengan ATNI-nya di Jakarta pada awal tahun 1960-an. Kedua tokoh ini tidak mengambil jalur tradisi dalam memodernkan teater, mereka justru banyak mengambil lakon-lakon dari Eropa dan Amerika sesuai dengan karakter lakon yang dimainkannya. Jim Adilimas, misalnya, banyak mementaskan dan menerjemahkan lakon-lakon karya Iouesca serta memperkenalkan bentuk konsep teater realis yang dikembangkan oleh Stanislavsky. Dari kalangan ATNI antara lain muncul pertunjukan "Monsserrat" dan "Bebek Liar"."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninuk Irawati Kleden Probonegoro
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1996
792.095 9 NIN t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Leony
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas bentuk perlawanan terhadap budaya dominan masyarakat Jakarta yang ditampilkan dalam teks dan gambar dalam Mice Cartoon, serta habitus yang mempengaruhi proses kreatif pembuatan komik strip ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme kritis. Dengan menggunakan analisis semiotika Barthes, penelitian ini menemukan bentuk perlawanan yang dilakukan oleh tokoh utama dalam Mice Cartoon terhadap gaya hidup dominan masyarakat Jakarta, yakni sebagai pengamat dan sebagai agen perlawanan. Gaya hidup dominan dalam masyarakat Jakarta merupakan hasil dari kapitalisme sebagai ideologi dominan. Di sisi lain, penelitian ini mengungkap habitus, kapital, dan arena yang mempengaruhi komikus dalam mengerjakan Mice Cartoon, yakni berbagai karya yang mempengaruhi komikus, jaringan sosial komikus, serta posisi komikus sebagai tokoh dalam Mice Cartoon.

ABSTRAK
This research discusses about resistance towards dominant culture of the Jakarta society shown in texts and drawings on Mice Cartoon, along with the habitus affecting the creative process behind the making of this comic strip. This research uses qualitative approach with critical constructivism paradigm. By using Barthes’ semiotic analysis, this research uncovers resistances done by main character on Mice Cartoon towards dominant lifestyles of the Jakarta society: as an observer and as an agent of resistance. Dominant lifestyles on Jakarta society is a result of capitalism as the dominant ideology. On the other hand, this research uncovers habitus, capital, and arena affecting the creator in doing Mice Cartoon: works inspiring him, his social networking, as well as his position as the character on Mice Cartoon."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saini K. M., 1938-
"Buku ini merupakan laporan penelitian mengenai pola-pola teater dramatis di Jawa Barat. Laporan penelitian ini berisi latar belakang penelitian, data umum kesenian Jawa Barat, pola-pola teater dramatis di Jawa Barat, dan kesimpulan penelitian ..."
Jakarta: 1980/1981
K 792.095 98 SAI p
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Djakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia , 1971
959.808 2 LAP (1);959.808 2 LAP (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sujiwo Tejo (Agus Hadi Sudjiwo), 1962
Yogyakarta: Bentang, 2016
320.959 8 SUJ l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Syaeful Anwar
"Naskah disertasi dengan judul ?Perkembangan Teater Kontemporer Indonesia 1968-2008? adalah suatu hasil penelitian yang tercakup dalam disiplin ilmu sejarah yang fokusnya berada dalam disiplin ilmu sejarah kesenian dan yang secara khusus di dalam seni teater. Kurun waktu dimulainya penelitian yaitu sejak tahun 1968 bertepatan dengan diresmikannya penggunaan pusat kesenian Taman Ismail Marzuki di Jakarta. Sementara itu, masa berakhirnya penelitian pada tahun 2008 bersamaan dengan berakhirnya masa pemerintahan Presiden R.I. ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Di antara rentang waktu itulah teater kontemporer Indonesia dibeberkan sebagai sebuah kajian untuk sumber penulisan naskah disertasi ini. Landasan teori yang dipergunakan untuk mengungkapkan makna di balik peristiwa serta proses berlangsungnya perkembangan teater kontemporer Indonesia bertolak dari teori strukturistik yang diperkenalkan oleh Christoper Lloyd, Anthony Gidden, dan Charles Tilly. Dalam teori strukturistik ini dapat diungkap hal-hal yang tidak kasat mata mengenai relasi, makna, institusi dari agency dan struktur. Pemeran utama atau aktor sebagai agen perubahan maupun institusi sebagai bagian dari struktur secara sadar melakukan perubahan dalam masyarakat. Berdasarkan analisis data yang terkumpul dapat diungkap suatu kesimpulan peran peran dari setiap kelompok teater kontemporer terutama dari Bengkel Teater pimpinan Rendra, Teater Mandiri pimpinan Putu Wijaya, Teater Koma pimpinan N. Riantiarno.

This dissertation ?Development of Indonesian contemporary theatre 1968-2008? is the result of a research encompassed in the discipline of history with the focus being in the realm in the discipline of the history of the arts and specifically in the theatre arts. The time frame in which the research of Taman Ismail Marzuki (TIM) in Jakarta. Then the research ended 2008 coinciding with the end of the presidential term of the 6th President of the Republic of Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Between those time frames, the Indonesian contemporary theatre is described to be an assessment as source materials for the writing of this dissertation. The theoretical platform used to discover the meaning behind the event and the process of the development of the Indonesian contemporary theatre is derived from the structuration theory introduced by Christopher Llyod, Anthony Gidden, and Charles Tilly. The structuration theory can uncover intangible issues regarding relations, meanings, institutions of agency and structure. The main role players or actors are agents of change or institution as part of the structure that is consciously making change in society. Based on the analysis of accumulated data conclusion can be surmised of the roles of each contemporary theatre companies especially of Bengkel Teater led by Rendra, Teater Mandiri led by Putu Wijaya, Teater Koma led by N. Riantiarno."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
D1266
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>