Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2567 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Frey, Bruno S.
Princeton, New Jersey: Princeton University Press, 2002
330 FRE h;330 FRE h (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Holder, Mark D.
"This book summarizes the research on positive well-being in children, with a particular focus on their happiness. It starts with a discussion of the constructs of positive psychology (i.e., well-being, happiness and life satisfaction), and then outlines the research that shows the importance of studying well-being. Next, it explores how researchers measure happiness and what these measures tell us about whether children are happy and how their happiness differs from adults. Following this, it discusses current positive psychology theories with the aim of suggesting their promise in understanding children’s well-being. Next, it examines the importance of individual differences, including culture and temperament. Because studies have only recently identified several of the factors associated with children’s happiness, the book ends with a discussion of how we might enhance children’s well-being and suggests directions for future research.
"
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20400150
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Retno Utami
"ini membahas mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dengan kebahagiaan individu di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan terhadap kebahagiaan sehingga dapat mengetahui perbedaan antara individu yang menempuh pendidikan rendah dengan individu yang menempuh pendidikan tinggi terhadap kebahagiaan yang dirasakan individu tersebut. Dalam studi ini, tingkat kebahagiaan individu diukur berdasarkan indeks kebahagiaan. Indeks kebahagiaan dibentuk berdasarkan tiga dimensi yang telah ditentukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Ketiga dimensi tersebut diantaranya dimensi kepuasan hidup yang terbagi atas kepuasan hidup personal dan kepuasan hidup sosial, dimensi perasaan, serta dimensi makna hidup. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yang berusia 15-65 tahun. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan data sekunder, yaitu IFLS 5 (2014/2015) untuk melakukan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Hasil dari analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi maka kebahagiaan individu dapat semakin meningkat. Kemudian, hasil analisis inferensial juga menemukan hasil yang sesuai bahwa lama tahun sekolah yang ditempuh individu signifikan mempengaruhi tingkat kebahagiaan individu.

This thesis discusses the relationship between education level and individual happiness in Indonesia. This study aims to see the effect of education level on happiness so that it can determine the difference between individuals with low education and individuals with higher education on the individual's perceived happiness. In this study, the individual's level of happiness was measured based on the happiness index. The happiness index is formed based on three dimensions that have been determined by the Badan Pusat Statistik (BPS). The three dimensions include the dimension of life satisfaction which is divided into personal and social life satisfaction, the dimension of feeling, and the dimension of the meaning of life. The unit of analysis in this study was individuals aged 15-65 years. This research is quantitative with secondary data, namely IFLS 5 (2014/2015) in conducting descriptive and inferential statistical analysis. The results of the descriptive statistical analysis show that with the higher level of education, individual happiness can increase. Then, the results of the inferential analysis also found the appropriate results that the length of the school year taken by the individual significantly affected the individual's level of happiness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selena Salsabila Nusantara
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor material dan faktor non-material terhadap kebahagiaan di Indonesia. Dengan menggunakan data cross-section dari Indonesia Family Life Survey IFLS wave 5 tahun 2014, studi ini mengambil 78000 responden yang diestimasi menggunakan model logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor material yaitu pendapatan absolut, pendapatan relatif, dan pengeluaran.berkorelasi positif terhadap kebahagiaan di Indonesia. Sedangkan faktor non-material yang berpengaruh adalah kondisi kesehatan, ketaatan beragama, kepercayaan mayoritas, perasaan kesepian, perasaan tertekan, rasa aman, partisipasi sosial, dan trust.Hasil penelitian menunjukan bahwa orang yang memiliki pasangan, berpendidikan, wanita, memiliki pekerjaan lebih merasa bahagia. Riset ini juga menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam tingkat kebahagiaan antara individu yang tinggal di perkotaan atau pedesaan. Kemudian, hubungan antara kebahagiaan dan usia menunjukkan kurva yang berbentuk U. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor non-material memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan faktor material dalam mempengaruhi kebahagiaan apabila faktor material dilihat dalam bentuk pendapatan absolut. Namun, apabila faktor material dilihat dalam bentuk pendapatan relatif, pengaruh dari pendapatan relatif lebih besar dibandingkan faktor non-material dalam mempengaruhi kebahagiaan di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis discusses the influence of material and non material factors on happiness in Indonesia. Using the cross section data from the Indonesia Family Life Survey IFLS wave 5 of 2014, this study took 78,000 respondents estimated using a logit model. The results show that happiness in Indonesia is positively influenced by material factors such as absolute income, relative income, and expenditure, while non material factors such as health conditions, religious observance, trust, feelings of loneliness, feelings of depression, security, social participation, and trust are also significantly affect happiness.The results showed that people, who are married, educated, women, and have job tend to be happy. The research also found that there is no difference on happiness between individuals living in urban or rural areas. In addition, the relationship between happiness and age shows an U shaped curve. Finally, non material factors have a greater influence than absolute income as material factors in affecting happiness. However, in terms of relative income, the effect of relative income is greater than non material factors in affecting happiness in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhani Alchemy Hakim
"Penelitian ini ingin melihat hubungan antara keterlibatan pengasuhan anak oleh ayah yang tinggal bersama istri sekaligus anaknya dengan kesejahteraan mereka. Secara spesifik, penelitian ini ingin melihat adakah hubungan antara pengasuhan anak oleh ayah dengan kondisi self-esteem dan tekanan psikologis mereka. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti melalui kuesioner daring (N = 246). Penemuan paling konsisten yang ditemukan dari penelitian ini adalah, bahwa kontribusi finansial ayah meningkatkan kesejahteraan ayah. Sedangkan, variabel interes pengasuhan anak tidak berhubungan signifikan dengan kesejahteraan ayah di Indonesia.

This study examines relationship between the involvement of childcare by residential fathers and their well-being. Specifically, this study explores whether there is a relationship between parenting done by fathers with their self-esteem and psychological distress. We used primary data collected through an online questionnaire with 246 fathers in the sample. Consistent with previous studies, our research finds that time allocated by father for childrearing does not have a significant effect to their wellbeing. Instead, father's financial shows a consistent significant association to the wellbeing indicator."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bradley, Ben
Cambridge: Wiley, 2015
170 BRA w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Ismaryanti
"Gen Z tumbuh dengan banyaknya pengaruh dari internet dan media sosial. Pemilihan
aktivitas waktu luang juga dapat dipengaruhi oleh influencer di media sosial. Salah
satunya melalui pengaruh tren BookTok, Gen Z menjadi tertarik untuk membaca.
Tujuan penelitian adalah untuk melihat kontribusi leisure satisfaction terhadap
subjective well-being dan happiness pada Generasi Z dalam konteks leisure reading.
Peneliti juga bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat subjective well-being dan
happiness pada jenis bacaan fiksi dan non-fiksi. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian korelasional non ekperimental. Leisure satisfaction diukur dengan LSS
(Beard & Ragheb, 1980). Subjective well-being diukur dengan SWLS (Diener et al.,
1985) dan PANAS (Watson et al., 1988). Sedangkan Happiness diukur dengan SHS
(Lyubomirsky & Lepper, 1999). Diperoleh sebanyak 184 partisipan yang berusia 18-26
tahun dan memiliki pilihan kegiatan membaca pada waktu luangnya. Secara
keseluruhan leisure satisfaction terbukti berkontribusi terhadap komponen subjective
well-being dan happiness pada Generasi Z yang suka membaca di waktu luang.
Sedangkan pada jenis bacaan fiksi, leisure satisfaction tidak terbukti secara signifikan
berkontribusi terhadap happiness. Disimpulkan dari hasil pengukuran dengan T-test
menunjukkan bahwa tingkat happiness dan tingkat subjective well-being ditemukan
lebih tinggi pada partisipan yang suka membaca non-fiksi dibandingkan fiksi

Gen Z grew up with the influence of internet and social media. Social media influencers can
impact leisure activity choices, that is BookTok trend influenced Gen Z to read. The aim of
this research is to see the contribution of leisure satisfaction to subjective well-being and
happiness in Generation Z in the context of leisure reading. Researcher want to see the
differences level of subjective well-being and happiness in the types of fiction and non-fiction
reading. This study uses a non-experimental correlational research method. Leisure
satisfaction is measured by LSS (Beard & Ragheb, 1980). Subjective well-being is measured
by SWLS (Diener et al., 1985) and PANAS (Watson et al., 1988). Happiness is measured by
SHS (Lyubomirsky & Lepper, 1999). There were 184 participants aged 18-26 years who likes
to read in their free time. Overall leisure satisfaction is proven to contribute to the components
of subjective well-being and happiness of Generation Z in the context of leisure reading.
Whereas in fiction reading, leisure satisfaction is not proven to significantly contribute to
happiness. It is concluded from the measurement results with the T-test, that happiness and
subjective well-being level is found to be higher in participants who like to read non-fiction.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Vania Lauditta Chairunnisa
"ABSTRAK
Isu kesetaraan hak gender telah berkembang di masyarakat dunia selama beberapa dekade terakhir ini, yang membuat kini lebih banyak perempuan yang mampu menyelesaikan pendidikan tinggi serta semakin adilnya kesempatan kerja antara pria dan wanita. Hal ini pun menyebabkan adanya pergeseran peran pada wanita, seperti lebih banyak bekerja di rumah tangga, memiliki lebih sedikit anak, dan menunda pernikahan. Namun, hal ini menimbulkan masalah baru berupa timbulnya double burden wanita dalam rumah tangga serta motherhood wage penalty di tempat kerja. Di beberapa negara, fenomena ini memiliki korelasi terhadap penurunan tingkat kebahagiaan wanita secara absolut maupun secara relatif dibandingkan dengan laki-laki. Di Indonesia, sebanyak 73% wanita yang berstatus menikah juga aktif mencari nafkah. Jika partisipasi wanita menyebabkan turunnya tingkat kebahagiaan wanita di Indonesia, tentu hal ini bisa menjadi masalah. Dengan menggunakan data yang diperoleh dari Indonesia Family Life Survey, penulis melakukan analisis Ordered Probit untuk menganalisis apakah status ketenagakerjaan mempengaruhi tingkat kebahagiaan wanita di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status ketenagakerjaan mempengaruhi tingkat kepuasan hidup wanita menikah di Indonesia secara negatif. Penelitian juga menemukan bahwa anak merupakan faktor yang penting dalam menentukan kebahagiaan wanita menikah, serta persepsi tentang bagaimana sang individu mengartikan hidupnya dan bersyukur juga menjadi faktor yang penting dalam menentukan kepuasan hidupnya.

ABSTRACT
The issue of gender equality has developed over the past decades, which makes women now have more equal opportunities in career and education compared to men. Because of this, women roles in the household are now shifting; more women now are working outside the household, having less children, and also postponing marriage. However, this phenomenon leads to some new problems for women, such as facing double burden in the household and also motherhood wage penalty in the workplace. In some countries, this phenomenon has caused womens happiness level to decrease both absolute and relative to men. In Indonesia, about 73% of married women are also actively working outside the household. If working also causes womens happiness level decreases in Indonesia, this will lead to bigger problems. Using data from Indonesia Family Life Survey, the author conducted Ordered Probit analysis to see whether employment status decreases married womens happiness level in Indonesia. The result of the study shows that employment status does decrease the happiness level of married women in Indonesia. It is also found that children is an important factor in determining happiness level of married women; as well as perceptions about their life."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh kesejahteraan finansial terhadap kebahagiaan, dan pengaruh kebahagiaan terhadap pengambilan keputusan finansial pada masyarakat Indonesia. Sumber kesejahteraan finansial, provinsi, dan gender dimasukkan sebagai variabel moderasi untuk hubungan antara kesejahteraan finansial dan kebahagiaan. Penelitian ini mengkaji data primer dari sampel 152 responden di seluruh negeri dengan menggunakan PLS-SEM dan data sekunder dari World Happiness Report, PDB/kapita, jumlah tabungan di bank umum dan tabungan pensiun untuk Indonesia menggunakan regresi. Berdasarkan analisis terhadap data primer dan sekunder, ditemukan bahwa kesejahteraan finansial memiliki korelasi positif dengan kebahagiaan, dan kebahagiaan memiliki korelasi positif dengan keputusan keuangan. Selain itu, berdasarkan analisis dari data primer, tidak ditemukan pengaruh dari semua variabel moderasi yaitu sumber kesejahteraan keuangan, provinsi, dan gender.

This research aims to reveal the effect of financial well-being on happiness, and the effect of happiness on financial decision-making among Indonesians. Source of financial well-being, province, and gender are included as moderating variables to the relationship between financial well-being and happiness. The analysis examined primary data from a sample of 152 respondents across the country with PLS-SEM and secondary data from World Happiness Report, GDP/capita, amount of saving in general bank and retirement saving for Indonesia with regression. Based on analysis on the primary and secondary data, it is found that financial well-being has positive correlation with happiness, and happiness has positive correlation with financial decisions. In addition, based on analysis from the primary data, there is no effect from all moderating variables, namely source of financial well-being, province, and gender."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>