Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88660 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Didik J. Rachbini
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001
330 DID e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Tulus
Jakarta: Rajawali, 2008
351.7 TAM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tawang Alun
Jakarta: LP3ES , 1996
336.34 TAW a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Suandi Hamid
Yogyakarta: Ekonisia, 2001
330.959 8 EDY s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Sri Damajanti
"Akumulasi utang Iuar negeri Indonesia saat ini telah menjadi persoalan serius bagi perekonomian karena beban pembayaran utang luar negeri sangat besar, dominasi utang luar negeri swasta, struktur utang luar negeri semakin jauh dari format konsesional, dan kinerja perekonomian makro yang memburuk. Ketika pemerintah dihadapkan pada keinginan untuk menurunkan besarnya utang luar negeri karena dianggap sudah terlampau tinggi, bagaimana dampak penurunan tersebut terhadap kinerja perekonomian secara makro?
Tujuan studi ini adalah menganalisis permasalahan utang luar negeri Indonesia dan implikasinya bagi pertumbuhan ekonomi (sustainable economic growth). Secara khusus studi ini dilakukan untuk menganalisis secara deskriptif masalah utang luar negeri Indonesia dan yang utama adalah menganalisis implikasi kebijakan penurunan stok utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi dan investasi swasta.
Berdasarkan hasil pendukaan dengan pendekatan 2SLS pada model makroekonometri sederhana periode 1971-1999, pada variabel debt overhang (DEBTY) dan variabel crowding out (USX) menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel-variabel tersebut akan menurunkan tingkat investasi. Simulasi dilakukan pada periode 1995-1999 dari rentang periode observasi tahun 1971 - 1999 untuk melihat dampak kebijakan penurunan stok utang luar negeri Indonesia terhadap kinerja investasi dan pertumbuhan ekonomi. Studi ini menemukan bahwa penurunan stok utang luar negeri Indonesia secara signifikan akan meningkatkan investasi swasta dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa implikasi kebijakan yang perlu dipertimbangkan secara serentak, bahwa perbaikan kinerja perekonomian melalui reformasi struktural dan kebijakan yang berorientasi pada penurunan utang luar negeri mutlak dilakukan, seraya berupaya mendorong tercapainya kesepakatan dengan kreditor dalam strategi-strategi penyelesaian utang dan mengurangi secara bertahap."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Setiono
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Rosalina
"Neoliberalisme adalah suatu bentuk varian dari Liberalisme yang berkembang di Amerika sejak tahun I980an. Neoliberalisme muncul seiring dengan proses globalisasi sebagai pilihan terbaik dalam menjawab masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pemikiran Liberal selama ini (Embedded Liberalism).
Pemikiran Neoliberal Amerika - yang timbul dari hubungan individu, masyarakat dan negara dalam budaya Liberal Amerika - tidak hanya mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah Amerika, melainkan juga mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah negara-negara lain - yang disosialisasikan melalui hubungan multilateral lewat lembaga-lembaga internasional.
Tesis ini akan menunjukkan bagaimana pemikiran Neoliberalisme itu terbentuk mengikuti perkembangan kebutuhan dan kepentingan bangsa Amerika, dan akhirnya mengendalikan kebijakan ekonomi politik luar negeri Amerika yang diimplementasikan dalam kebijakan welfare Bank Dunia.
Tesis ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif dengan memusatkan pada prinsip-prinsip umum yang mendasari suatu gejala atau pola yang ada dalam penerapan kebijakan politik ekonomi luar negeri Amerika. Dan menggunakan teknik penulisan deskriptif-interpretably yang melihat gejala-gejala dari aspek sosial, budaya, politik dan ekonomi sebagai satu kesatuan yang membentuk suatu pemahaman yang holistik dan integratif- selain sebagai gejala yang berdiri sendiri.

Neoliberalism is a variant of Liberalism, which has widespread influence in the United Stated since the 1980s. Neoliberalism emerged along with globalization as the best choice in answering many questions that Embedded Liberalism is not equipped to provide.
American Neoliberalism - that grew from the relationship between the state, the community and the individual in American Liberal thoughts - affected not only the policies of United States' government, but also influenced has influenced the policies of other countries' government as well - due to their interaction with international institutions.
This thesis will attempt to show how Neoliberalism idea evolved in the effort to satisfy the interests and the needs of the United States' government. This neoliberal idea deeply impacted the international political economic policy of the United States especially those, which pertains to the World Bank's welfare programs and their implementations.
The thesis is largely based on library research with an emphasis on a qualitative approach focusing on general principles of a phenomenon or a method in analytically describing the implementation of the United States foreign policy in the area of political economic. While at the same time using a descriptive-interpretation technique to understand phenomenons from a diversity of aspects, economic, political, cultural, and social as a holistic and integrative understanding of it.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T14616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuwat Waluyo
"Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu.
Pada tahap awal pembangunan, penggunaan komponen utang luar negeri sebagai sumber pembiayaan disadari begitu menguntungkan. Sumber pembiayaan luar negeri merupakan salah satu alternatif sumber pembangunan untuk mempercepat proses pembangunan nasional, di mana secara langsung menambah tersedianya dana investasi sehingga mampu mendorong kegiatan produksi dan terciptanya kesempatan kerja. Masuknya modal dari luar negeri juga dianggap sebagai salah satu cara untuk mengatasi hambatan dalam pengelolaan kekayaan alam yang begitu melimpah namun perekonomian dalam negeri belum mampu menyediakan dana untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi kekayaari alam.
Meskipun pinjaman diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan namun di lain pihak pinjaman juga menimbulkan biaya. Pada tahun-tahun terakhir ini, biaya tersebut khususnya bagi negara-negara berkembang lebih besar daripada manfaatnya. Biaya terbesar dari semakin besarnya utang adalah cicilan utang (debt servicing). Cicilan utang terdiri dari pembayaran amortisasi (pembayaran utang pokok) dan suku bunga. Apabila utang terus meningkat atau tingkat suku bunganya meningkat maka pembayaran cicilan utang juga akan meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa utang luar negeri yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan dan perneliharaan infrastruktur fisik akan menunjang kegiatan investasi dan perdagangan, yang pada gilirannya akan meningkatkan PDB. Oleh karenanya, utang luar negeri Indonesia memiliki kontribusi yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian, di mana sumber pembiayaan luar negeri merupakan salah satu alternatif sumber pembangunan untuk mempercepat proses pembangunan nasional yang secara langsung dapat menambah tersedianya dana investasi sehingga mampu mendorong kegiatan produksi. Di sisi lain, besarnya akumulasi jumlah utang telah memberikan tekanan terhadap keuangan negara karena tingginya jumlah kewajiban pembayaran bunga dan cicilan pokok utang yang harus dibayar.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa indikator adanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga dapat dilihat dari tingkat suku bunga, inflasi, laju pertumbuhan investasi dan term of trade.
Variabel suku bunga dan inflasi akan berpengaruh negatif terhadap tingkat pertumbuhan PDB. Kenaikan tingkat suku bunga membuat biaya investasi menjadi bertambah mahal sehingga akan mengurangi investasi. Faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi perkembangan inflasi di Indonesia antara lain adalah ekspektasi inflasi masyarakat yang cenderung meningkat. Peningkatan ekspektasi inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga BBM dan Tarif Dasar Listrik yang dilakukan oleh pemerintah.
Variabel investasi mempunyai elastisitas yang paling besar, hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan nilai investasi yang dilakukan di Indonesia akan berpengaruh besar pada tingkat pertumbuhan ekonomi. Sementara itu variabel term of trade pada periode 1999-2004 berpengaruh negatif terhadap tingkat pertumbuhan PDB. Kondisi ini terjadi karena penerimaan ekspor yang melambat. Nilai ekspor tahun 2004 hanya tumbuh sebesar 8,25% dibanding tahun 2003 sementara di satu sisi peningkatan nilai impor justru menunjukan adanya peningkatan sebesar 13,73%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sakti P
"osisi utang luar negeri Indonesia terus mengalami peningkatan dari
USD2.0 miliar pada tahun 1966 menjadi USD62.0 miliar pada tahun 1997 dan
USD68.0 miliar pada tahun 2004, menurun menjadi USD62.0 miliar pada tahun
2006 dan akhir tahun 2010 meningkat menjadi USD200,4 miliar. Besarnya stok
utang luar negeri Indonesia sudah menjadi permasalahan tersendiri yang dihadapi
Indonesia khususnya terkait dengan peranannya terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Banyak penelitian yang sudah dilakukan untuk mengetahui peranan
utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomis baik yang bersifat mendukung
dan tidak sedikit yang menilai bahwa utang luar negeri berdampak negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Untuk kasus Indonesia dalam periode penelitian tahun 2001 sampai dengan
2010 diketahui bahwa utang luar negeri Indonesia tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Dari hasil penelitian diketahui salah satu penyebab tidak
berpengaruhnya utang dimaksud adalah adanya kebijakan transfer negatif sejak
tahun 2004 dimana penarikan pinjaman luar negeri lebih kecil dibandingkan
pembayaran cicilan pokok dan bunga, dengan salah satu tujuannya untuk
refinancing. Selain itu, pemerintah dalam pembiayaan pembangunan (menutup
defisit APBN) lebih mengutamakan sumber dana yang berasal dari Surat Berharga
Negara (SBN) khususnya domestik yang sharenya mencapai 75% dari SBN yang
diterbitkan dalam periode 2006 sampai dengan 2010. Hal ini diperkuat pula
dengan masih rendahnya pengelolaan utang luar negeri mengingat Debt
Management Office (DMO) untuk mengelola utang luar negeri baru efektif
dibentuk pada tahun 2006 serta prudential regulation baik untuk pengelolaan
utang luar negeri Pemerintah dan Swasta masing-masng baru dimulai tahun 2006
dan 2007.
Dalam rangka pengelolaan utang luar negeri Pemerintah yang lebih prudent,
transparan dan akuntabel, maka diperlukan pengaturan pengelolaan utang luar
negeri setingkat undang-undang sehingga memberikan kepastian hukum bagi
pelaksanaan pengelolaan utang luar negeri. Selanjutnya. dalam mendukung
pengelolaan ULN swasta yang prudent, arah kebijakan ULN swasta ke depan
harus lebih difokuskan pada beberapa aspek yaitu (1) penguatan sistem
monitoring ULN swasta melalui peningkatan cakupan informasi laporan yang
disampaikan oleh perusahaan swasta yaitu informasi lokasi bank pembayar
kewajiban luar negeri. Dengan demikian akan dapat diketahui dari mana sumber
valuta asing diperoleh dan dapat diprediksi dampaknya terhadap nilai tukar, (2)
peningkatan komunikasi dengan sektor swasta melalui program kemitraan
strategis, (3) peningkatan good corporate governance dalam pengelolaan utang
luar negeri swasta untuk meningkatkan concern terhadap risiko.

Abstract
Indonesia's foreign debt position continued to increase from USD2.0
billion in 1966 to USD62.0 billion in 1997 and USD68.0 billion in 2004,
decreased to USD62.0 billion in 2006 and the end of 2010 increased to USD200,
4 billion. The magnitude of Indonesia's foreign debt stock has become its own
problems facing Indonesia in particular related to the role of Indonesia's
economic growth. Much research has been conducted to determine the role of
foreign debt on economic growth in both supporting and not a few who conssider
that foreign debt is impacting negatively on economic growth.
For the case of Indonesia in the study period 2001 to 2010 is known that
Indonesia's foreign debt has no effect on economic growth. From the survey
results revealed no influential one of the causes of the debt in question is the
existence of negative transfer policy since 2004 in which the withdrawal of
foreign loans is smaller compared to payments of principal and interest
installments, with one of his goals for refinancing. In addition, the government in
financing the development (closing the budget deficit) prefer the source of funds
from the Government Securities (SBN), particularly domestic sharenya reach 75%
of government securities issued in the period 2006 to 2010. This is confirmed also
by the still low considering the Debt Management Office (DMO) to manage the
debt effectively formed in 2006 as well as prudential regulation for the
management of government foreign debt and Private each new start in 2006 and
2007.
In order to manage the Government's foreign debt to more prudent,
transparent and accountable, it would require setting the level of foreign debt
management laws so as to provide legal certainty for the implementation of the
management of foreign debt. Futhermore, in supporting the prudent management
of private debt, private debt policy direction in the future should be more focused
on several aspects: (1) strengthening the monitoring system of private debt
through increased coverage of the report submitted by a private company that is
the location information overseas paying bank liabilities. Thus will be known from
which source of foreign exchange earned and predictable impact on the exchange
rate, (2) increased communication with the private sector through a strategic"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29327
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>