Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131994 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Ayuningtyas
"Hypermarket adalah sebuah bentuk bisnis ritel jasa yang secara langsung berinteraksi dengan konsumen akhir. Oleh sebab itu, hypermarket diharapkan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan dari konsumen dan menyediakan pelayanan yang sesuai untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut kualitas pelayanan yang dianggap penting bagi konsumen berdasarkan tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen. Dan dengan metode DEMATEL, akan dihasilkan prioritas dan keterkaitan antar atribut kualitas tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa kesigapan staf adalah kriteria yang harus diprioritaskan dan paling berpengaruh.

Hypermarket is a form of retail business which directly interact to customer. To satisfy and retain the customer, hypermarket should knows the needs of customer and serve customer well. The focus of this study is to identify the attributes of service quality which is important to customer based on their perception and expectation. And with using DEMATEL method, this study will find the priority and causality of each service quality attributes. Output of this research shows that the alactrity of hypermarket's staff is the first priotity in improvement the service quality and the most influential criteria."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S185
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ajib Haryanto
"Skripsi ini membahas tentang penentuan prioritas yang harus dilakukan dan sangat mempengaruhi kepuasan nasabah di Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini dilatar belakangi oleh jumlah pesaing yang semakin bertambah dalam perbankan syariah dan kepuasan nasabah menjadi penting untuk mendapatkan dan mempertahankan nasabah . Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Analisis Faktor dan Importance Performance Analysis untuk mendapatkan faktor yang dominan.
Hasil penelitian ini menunjukkan faktor dominan yang membutuhkan prioritas perbaikan (terletak pada kuadran 1) adalah faktor kecepatan pelayanan dan kemudahan transaksi dengan nilai importance 4,41 dan nilai performance 2,92 serta faktor kehandalan teknologi dengan nilai importance 4,39 dan nilai performance 3,32.

This paper discusses the determination of priorities that must be done and greatly affects customer satisfaction in Bank Syariah Mandiri. The background of this research due to the growing number of competitors in Islamic Banking and customer satisfaction becomes important to gain and retain customers. In this study the method used is the Factor Analysis and Importance-Performance Analysis to gain a dominant factor.
The results of this study indicate factor that needs improvement priorities (placed in first quadrant) is speed service, ease of transaction with importance value 4,41 and performance value 2,92 and reliability of technology with importance value 4,39 and performance value 3,32.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1408
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mangku Rasyawal
"Bank Islam atau yang disebut juga bank Syariah beroperasi mengikuti hukum Islam sehingga dalam prakteknya semangat dan latar belakang budaya sangat berbeda dengan bank-bank konvensional. Dalam persaingan yang sangat ketat saat ini, tentunya nasabah sangat berharap mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Untuk itu Perbankan Islam harus memiliki strategi produk dan jasa yang berkualitas agar dapat memuaskan konsumen. Penelitian ini mengidentifikasikan pentingnya kualitas pelayanan yang diukur dengan dimensi Compliance, Assurance, Reliability, Tangible, Responsiveness (CARTER) yang terdiri dari 35 item indikator dengan menggunakan Regresi Linear.
Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara persepsi dan ekspektasi nasabah terhadap kualitas pelayanan, di mana hasilnya lebih besar ekspektasi yang artinya pelayanan yang diberikan belum berkualitas.
Berdasarkan hasil analisis, keenam dimensi tersebut memberi pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan total. Ternyata dimensi Emphaty berpengaruh sangat kuat dengan 13 = 12,949 terhadap kepuasan total. Kemudian pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan total secara bersama-sama compliance, assurance, reliability, tangible, emphaty, responsiveness sebagai dimensi service quality berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan total (overall satisfaction) sebesar F = 9,830.

The operation of Islamic bank derives from the Islamic law and thus differs in spirit, cultural background and practice from conventional bank operation. Because the strong competition, customer expectation to receive high quality service. Islamic bank must therefore think strategically by providing high quality product and service to satisfy their customers. This study indicates that it is important for Islamic banks to put and suggest a new model to measure Service Quality (SQ) called CARTER (Compliance, Assurance, Reliability, Tangible, Emphaty, and Responsiveness) which is based on 35 items. For analyzing data, used Liniear Regression.
This research is based on Bank Umum Syariah in Jakarta. The result of this research shows that any differences between customer perception and expectation to the service quality, which is the result shows that customer expectation is still great, it means that service was given by the Bank is not satisfying yet.
Based on the six dimensions of analysis, give significant influence to the overall satisfaction. The truth is empathy dimension gives the significantly influences with 13 = 12,949 to the overall satisfaction. Thus service quality influences to the overall satisfaction together with Compliance, Assurance, Reliability, Tangible, Empathy, Responsiveness as the dimension of service quality significantly influences to the overall satisfaction (overall satisfaction as F = 9.830).
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Purnomo Hendro
"Kereta api adalah salah satu moda trasportasi publik yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Kereta api gerbong khusus wanita diciptakan untuk mengatasi tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan kereta api gerbong khusus wanita.rute perjalanan Bogor-Jakarta. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif. Data diambil dengan angket atau kuesioner sedangkan analisis data yang digunakan model Tree Component Service Quality. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat kualitas pelayanan dalam pelayanan gerbong khusus wanita dilihat dari dimensi kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik dan kualitas hasil berada pada level sedang berkisar antara 2,51 - 3, 25.

The train is one mode of public transportation that is needed to run the daily life. Women-only train carriages were created to address violence and sexual harassment. This study aims to determine the picture quality of a special train carriages wanita.rute Bogor-Jakarta trip. Research used in this study is quantitative. Data taken with the questionnaire or questionnaires while data analysis models used Quality Tree Service Component. The results showed that the overall level of quality service in a special car service woman seen from the dimensions of interaction quality, physical environment quality and the quality of the results at the level currently ranges from 2.51 to 3, 25."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Yamang Paddere
"Sistem pelayanan bus kuning kampus Depok Universitas Indonesia telah beroperasi sejak tahun 1980-an dan hingga sampai saat sekarang. Beberapa tahun ini sistem pelayanan bus kuning disinyalir mendapatkan beberapa keluhan dari para pengguna bus kuning. Mulai dari tidak teraturnya jadwal keberangkatan, kurangnya jumlah bus yang beroperasi pada saat beban puncak, juga terjadi pencurian dan kehilangan barang berharga di dalam bus kuning. Beberapa faktor tersebut yang membuat kualitas pelayanan bus kuning menjadi rendah. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan bus kuning kampus Depok Universitas Indonesia, maka dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan akan pelayanan bus kuning.
Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan metode MUSA (multicriteria satisfaction analysis) dan metode quality function deployment (QFD) untuk menunjukkan variabel pelayanan yang perlu dilakukan perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan bus kuning. Selanjutnya, perancangan matriks house of quality untuk memperoleh respon teknis dari pihak direktorat selaku penanggung jawab operasional bus kuning.
Dari hasil analisa, didapatkan lima respon teknis dengan prioritas tertinggi adalah alokasi dan terkait pengadaan bus kuning (22.14%), meningkatkan jumlah bus kuning dengan melakukan kerjasama terhadap pihak perusahaan dan alumni (17.49%), pengadaan kelengkapan alat perawatan bus (16.12%), mengevaluasi dan membuat jadwal keberangkatan bus kuning yang optimal (9.69%), dan membuat SOP supir terhadap bus kuning (7.82%).

The system service of yellow bus in the Depok Campus University of Indonesia had been operated since the 1980s until now. In recent years, the yellow bus service system is suppose to get some complaints from users of the yellow bus. For example irregular departures and arrivals, the lack of number of buses which operate at peak hour, and ever loss the valuable thing in the yellow bus. Some of these factors make the yellow bus service quality are low. For improving the quality of yellow bus services at the University of Indonesia, customer needs is necessary to be identified by a conducting a research.
This research's results were analyzed by using MUSA (multicriteria satisfaction analysis) and quality function deployment (QFD) method to fulfill the service variables that need to be improved to fulfill the quality of yellow bus services. Furthermore, the design house of quality matrix is conducted to obtain a technical response from the company who responsible for operational yellow bus in the campus.
From the analysis, this research obtained five technical response with the highest priority which are the allocation and related procurement of yellow buses (22.14%), increasing the number of yellow buses with the cooperation of the employers and alumnus (17.49%), the procurement of maintenance tools (16,12%), evaluate and design the optimal departures and arrivals schedule of the yellow bus (9.69%), and making driver? SOP for the yellow bus (7.82%).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Irawan
"Kualitas pelayanan merupakan aspek penting dalam akuntabilitas publik suatu organisasi pemerintah. Kantor Imigrasi Balikpapan sebagai salah satu unit pelaksana teknis organisasi pemerintah pelayanan publik yang mempunyai misi melaksanakan pelayanan yang cepat, memberikan kemudahan yang berkualitas dalam pelayanan kepada masyarakat,dan melaksanakan pengawasan dan pemantauan orang asing,namun dalam menjalankan fungsi pelayanannya tidak memiliki pedoman yang harus dipatuhi yang menyangkut standar waktu penyelesaian, peralatan pendukung yang harus digunakan dan jumlah pegawai yang terlibat . Pelayanan yang diberikan masih belum baik, masih dikeluhkan dan belum memenuhi harapan pelanggannya yang semakin memiliki tuntutan yang tinggi atas pelayanan jasa keimigrasian. Untuk itu, maka diperlukan upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui kualitas pelayanan berdasarkan kesenjangan antara persepsi pelanggan terhadap kinerja kantor imigrasi dengan harapannya serta menganalisis dan mengetahui atribut pelayanan mana yang kritis sehingga dapat dijadikan pedoman untuk memperbaiki kinerjanya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan servqual, yaitu suatu metode/cara untuk mengukur kualitas pelayanan berdasar persepsi dan harapan pelanggan yang meliputi ke 5 dimensi kualitas pelayanan yaitu (1) tangibles, (2) reliability, (3) responsiveness, (4) assurance dan (5) empathy, yang dibuat oleh Zeithaml, Berry dan Parasuraman.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelusuran berbagai kepustakaan dan dokumentasi. Analisis data yang diperoleh dari kuesioner dilakukan dengan bantuan program SPSS 11.0.
Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hitungan statistik dengan Skala 5, nilai total servqual atau kesenjangan antara persepsi kinerja kantor imigrasi dengan harapan penerima layanan sebesar - 0,6063. Hal ini berarti bahwa kualitas pelayanan secara keseluruhan juga dinilai masih kurang baik/kurang memuaskan. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Diagram Kartesius terdapat, 5 atribut pelayanan yang perlu mendapat prioritas utama untuk diperbaiki kinerjanya karena dianggap sangat penting , yaitu perlengkapan pelayanan yang memadai, pelayanan dipenuhi sesuai waktu yang dijanjikan, pelayanan diberikan dengan cepat dan tidak berbelit-belit, selalu bersedia membantu menyelesaikan masalah penerima layanan dan karyawan tidak pernah menyatakan sedang sibuk untuk melayani.

Service Quality Analyses At Immigration Office At Balikpapan (Case Study With Servqual Approach) The quality of service made up an important aspect in public accountability of government organization. Immigration office at Balikpapan as one of organization technical unit of government organization for public service having a mission of rapid service, providing high quality ease to public and carrying out control and monitoring foreigners, in implementing this function, however, no guide that have to be obeyed relating to standard of completion time, supporting equipment to be used and the total employee involved. The service provided are still not so well, a complain and expectation are still far from demand of customer which increasingly high on immigration service. For that purpose, a serious effort should be made to increase the service quality.
This research is intended to analyses and find out the quality of service on the discrepancy perception of customers toward the performance of immigration office with their expectation and service critical attribute so that it could be made a guide to enhance the quality of service.
This research is using servqual, that is a method or way to measure the service quality based on the perception and expectation customers covering the 5 quality service dimension i.e (1) tangibles, (2) reliability,(3) responsiveness, (4) assurance and (5) empathy, made by Zeithami, Berry and Parasuraman.
The method used is a descriptive . The data collected consist of primary and secondary. Primary data is obtained by using a questionnaire, interview, and observation. Whereas secondary data is obtained by exploring various bibliographies and documentation. The analyses data is obtained with the help of SPSS 11.0 program.
The result indicated that based on statistic count using scale -5, total value of servqual or discrepancy between performance of immigration office and expectation of service recipients is - 0,6063. This means that the quality of service as a whole are still unsatisfied. The counting by using Kartesius chart resulting in 5 service attribute that requires priority to enhance the performance due to it is considered important, sufficient equipment, to be completed any time, simple and not winding, always available to help resolving the problem of recipients and employee who are always ready to serve the public."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T 13946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoko Setianto
"Hak Kekayaan Intetektual Intellectual Property Rights adalah hak yang timbal bagi basil idelpemikiran yang memberikan dampaklrnanfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungannya. Di Indonesia Hak Kekayaan Intelektual diatur dan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual yang merupakan institusi dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. yang mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang Hak Kekayaan Intelektual.
Permasalahan yang ada dapat dirumuskan: "Bagaimana kualitas pelayanan di Direktorat Jena/era/ Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dikaji dari aspek tangibility, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy serta npaya apa sajakah yang hams dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Direkfor-at Jenderal Hak Kekayaan Intelektual?".
Penelitian ini bertujuan menguji kualitas pelayanan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dikaji dan aspek tangibility, reliability, responsiveness, assurance dan empathy serta menjelaskan upaya-upaya apa raja yang hams dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Model yang dipergunakan untuk menganalisa kualitas pelayanan dengan mempergunakan teori SERVQUAL yang terdiri dari 5 dimensi yaitu Tangibility, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty. Analisis data meliputi uji validitas, uji reliabilitas, pengukuran tingkat kepuasan dan analisis dimensi prioritas pelayanan. Teknik pengambilan data yang dipergunakan adalah penyebaran kuesioner pada pelanggan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan IhtelektuaI (HKI) sebanyak 50 responden sebagai sampel data penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual berdasarkan dimensi SERVQIJAL adalah; dimensi Tangible mempunyai tingkat kepuasan 78,86%, Reliability mempunyai tingkat kepuasan rata-rata -0.73 (80.5%), Responsiveness mempunyai tingkat kepuasan rata-rata -0.87 (77.06%), Assurance mempunyai tingkat kepuasan rata-rata -0.67 (83.22%), dan Empathy mempunyai tingkat kepuasan rata-rata -0.95 (76,77%), Hal ini menunjukkan bahwa dimensi Empathy mempunyai tingkat kepuasan yang terendah dan dimensi Assurance mempunyai tingkat kepuasan yang tertinggi.
Alternatif prioritas perbaikan pelayanan yang diperoleh menurut penelitian ini dilihat dari tingkat kepentingan menurut responden adalah dengan melakukan perbaikan dirnulai dari dimensi Reliability, Responsiveness, Empathy, Tangibility, dan Assurance."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Raolina
"Gedung Kesenian Jakarta ( GKJ ) merupakan salah satu ° Landmark " kota Jakarta dan menjadi tempat pertunjukan kesenian terpilih baik seni tari, musik dan teater, lokal maupun internasional. Wajar jika Gedung Kesenian Jakarta sejak tahun 1988 sampai dengan tahun 2004 semakin menguatkan keberadaannya sebagai barometer pertumbuhan pentas kesenian yang berskala luas, berbagai jenis kesenian ; tari, musik , teater dari dalam dan luar negeri, baik seni klasik, seni tradisional, seni modern dan seni kontemporer dipergelarkan di Gedung ini. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah penonton seni pertunjukan di GKJ mengalami kenaikan yang cukup berarti selama tiga tahun terakhir (tahun 2002-2004) yaitu dari 26.344 orang menjadi 31.394 orang, sehingga terjadi kenaikan jumlah penonton seni pertunjukan di GKJ sebanyak 5.050 orang. Dalam penelitian ini akan diukur kesenjangan antara persepsi penonton terhadap pelayanan yang diterimanya dengan harapannya terhadap layanan tersebut. Dari hasil pengukuran kesenjangan tersebut akan diketahui tingkat kepuasan pelanggan dan kualitas seni pertunjukan di Gedung Kesenian Jakarta. Metode untuk meneliti tingkat kepuasan pelanggan ini adalah menggunakan metode SERVQUAL yang difokuskan pada aspek-aspek Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Sampel penelitian ini adalah penonton seni pertunjukan di GKJ sebanyak 200 orang.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dimensi pelayanan seni pertunjukan yang menghasilkan persepsi penonton tertinggi adalah kemampuan memberi jaminan (Assurance) dengan skor 3,405 dan terendah adalah kemampuan mewujudkan janji (Reliability) dengan skor 3,303. Sedangkan harapan penonton tertinggi adalah dimensi Assurance (4.253) dan terendah adalah kemampuan memahami kebutuhan pelanggan (Empathy) dengan skor 4,020.Tingkat kepuasan pelanggan berbanding terbalik dengan tingkat ketidakpuasan (kesenjangan), aspek pelayanan dengan tingkat kesenjangan tertinggi terdapat pada aspek Responsiveness (-0,863), sedangkan kesenjangan terendah ada pada aspek Emphathy (-0,660). Dengan demikian dapat dikatakan juga bahwa tingkat kepuasan tertinggi terdapat pada aspek Empathy (83,562 %) dan tingkat kepuasan terendah terdapat pada aspek Responsiveness (79,354 %).

Gedung Kesenian Jakarta (GKJ ) is one of " Landmarks" here in Jakarta and a place where selected art shows such as dance, music, and play are performed both national artists and international one. No wonder that Gedung Kesenian Jakarta maintains its existence as the a wide scale barometer of art performance development for the various kinds of arts such as dance, musical, play both local or international since 1988 till 2004. Traditional art and classical art; modern art and contemporary art have been performed at this Venue. It shows a significant increase of the art show audience at GKJ for the last three years (2002-2004) from 26.344 spectators to 31.394 spectators. It means there are about 5.050 spectators higher than before. The research measures the difference between audience's perception and expectation over the service and the art performance they got.
The result of this difference measurement will show the audience's satisfaction and the quality of art performance at Gedung Kesenian Jakarta. The method of the research is SERVQUAL method and focus on some aspects such as Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy. The Samples, about 200 respondents, derives from the audience of GKJ. Based on the result of the research, it can be drawn a conclusion that the dimension of the service and art performance are following: the audience's highest perception is the ability of delivering Assurance score 3,405 and the audience's lowest perception is the ability of making the promises (Reliability) score 3,303. on the other hand, the audience's highest expectation is Assurance dimension (4,253) and the lowest is the ability of identifying the audience's needs (Empathy) score 4,020. the audience satisfaction level is inverse proportional to dissatisfaction (difference), the highest difference of the service aspect is Responsiveness aspect (-0,863), however the lowest difference is Empathy aspect (-0,660). Hence it is obvious that the highest satisfaction is Empathy aspect (83,562 %) and the lowest is Responsiveness (79,354 %).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Eduard Hamonangan
"Salah satu permasalahan utama pada industri bidang jasa di Indonesia adalah bagaimana memberikan layanan purna jual yang berkualitas kepada pelanggan agar tercipta kepuasan yang maksimal sehingga pelanggan tetap bertahan menggunakan jasa dari perusahaan tanpa berpindah ke penyedia jasa yang lainnya. Blackberry Center sebagai perusahaan yang bergerak di industri smartphone, telah menerapkan strategi-strategi layanan purna jual yang berorientasi terhadap peningktan kualitas yang bertujuan untuk menciptakan kepuasan yang maksimal kepada pelanggan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat eksplanatif, untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Layanan Purna Jual Terhadap Kepuasan Pelanggan di BlackBerry Center Margocity Depok. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh pelanggan BlackBerry Center Margocity Depok yang telah merasakan/menggunakan jasa layanan purna jual. Hasil dari analisis penelitian ini membuktikan bahwa kualitas layanan purna jual BlackBerry Center Margocity Depok ternyata memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepuasan pelanggan.

One of the main problems in the field of service industry in Indonesia is how to provide quality after-sales service to customers in order to create maximum satisfaction so customers remained without using the services of companies moving to another provider. Blackberry Center as a company engaged in the smartphone industry, have implemented strategies oriented after-sales services for quality improvement that aims to create maximum satisfaction to the customers. The study was conducted using a quantitative approach that is explanative, to determine Influence Sales Service Quality Toward Customer Satisfaction at Blackberry Center Margocity Depok. The data was collected through a questionnaire survey method. The study population was all Blackberry subscribers Center Margocity Depok have felt / use the services after sales service. The results of the analysis of this study proves that the quality of after-sales service Blackberry center Margocity Depok proved to have a strong influence on customer satisfaction."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S44748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kemala Dadang
"Pelayanan merupakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan penerbangan. Pelayanan yang diberikan ini bersifat high contact, sehingga fungsi pelayanan pelanggan perlu dikelola dengan baik. Sebagai perusahaan jasa, pengelolaan pelayanan pelanggan yang berkualitas dapat menjadi alat komunikasi pemasaran yang strategis. Hal ini dikarenakan, melalui pelayanan pelanggan maka peran-peran pelayanan dapat disampaikan.
Pelayanan pelanggan suatu maskapai penerbangan terbagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu pre-flight service (pelayanan yang diberikan sebelum melakukan perjalanan), in-flight service (pelayanan pada saat melakukan perjalanan), dan post-flight service (pelayanan setelah melakukan perjalanan). Dimana masing-masing tahapan tersebut memiliki potensi untuk menciptakan ketidakpuasan pelanggan bila performance-nya mengecewakan (Lovelock, 1992: 289).
Penelitian ini akan membahas mengenai hubungan pelayanan jasa penerbangan khususnya pre-flight service dengan kepuasan pelanggan. Mengapa preflight service yang dilipilih? Jawabannya adalah bahwa tahap pelayanan ini merupakan tahap awal pelanggan berhubungan dan merasakan pelayanan yang diberikan oleh jasa penerbangan. Persepsi awal terhadap pelayanan yang dirasakan akan berpengaruh terhadap persepsi proses pelayanan berikutnya bahkan secara keseluruhan (Rangkuti, 2002: 30). Dengan alasan itu, maka penelitian ini cukup penting untuk dikaji.
Untuk melihat hubungan antara pelayanan jasa penerbangan (pre-flight service) dengan kepuasan pelanggan, maka penelitian ini dilakukan dengan metode survey. Populasi penelitian ini adalah para penumpang Star Air, sedangkan sampel yang diambil adalah sebanyak 200 orang dengan penarikan sampel secara acak sederhana. Kemudian data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan Pearson's Correlation, regresi parsial dan regresi ganda.
Hasil pengolahan dan analisis data menunjukan bahwa variabel pre-flight service memiliki hubungan yang signifikan terhadap variable kepuasan pelanggan. Dengan demikian pelayanan pelanggan pada tahapan ini memiliki potensi untuk menciptakan kepuasan dan ketidakpusana terhadap pelanggan suatu maskapai penerbangan. Penelitian ini perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan fokus penelitian yang diperluas lagi, yaitu mencakup maskapai-maskapai penerbangan domestik yang tengah bersaing, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Sehingga hasil penelitian dapat memperkaya khasanah mengenai konsep pelayanan dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi industri penerbangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>