Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
El Khalieqy, Abidah, 1965-
Jakarta: Noura books, 2017
899.221 ABI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Bramanti
Jakarta: Mizan Pustaka, 2017
791.43 BAG s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan , 1990
920.72 SAT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Srihardinah Soebagjo
"Untuk memahami pikiran Kartini kita harus mengetahui 3 hal yaitu pertama, keadaan tanah air selama penjajahan Belanda dimana rakyat tertindas oleh kolonialiame penja-jah. Hal mana mengakibatkan rakyat menjadi bodoh dan berkesadaran budak. Kedua, adat feodal yang kolot dan membelenggu mendominasi kehidupan yang mengarah ke penderitaan terutama pada kaum wanita. Ketiga, biografi dan lingkungan keluarga Kartini yang walaupun sudah berpendidikan barat dan berbangsa tetap tidak lepas dari peraturan tersebut. Kartini, gadia bangsawan yang berpendidikan barat inipun tak luput, sehingga dalam mengejar cita-citanya ia sering terpukul oleh kekecewaan. Namun demikian Kartini wafat dengan rasa bahagia karena percaya bahwa ia telah merintia jalan bagi kemerdekaan bangsanya terutama bagi kaumnya. Di zaman Kartini khususnya manusia Jawa dapat digambarkan sebagai manusia yang hidup dalam dunia feodal yang sarat dengan peraturan-peraturan kolot yang meletakkan manusia pada 4 demensi yaitu demensi kolektif, pribadi, statia dan irasional. Di samping itu manusia Jawa mengalami berbagai macam alienasi yaitu alienasi sosial budaya dan alienasi ekonomi politik. Dengan keyakinan bahwa Tuhan menciptakan manusia tanpa perbedaan hakekat, Kartini mendambakan manusia yang mampu mempertahankan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Terutama kaumnya yang diperlakukan sangat tidak manusiawi.. Peraturan adat yang ketat mengakibatkan terbentuknya kesadaran moral yang heteronom sehingga wanita menjadi makhluk yang kehilangan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Berbekal pendidikan dan pengetahuan yang ada padanya, dalam merefleksi keadaan tersebut di atas, Kartini berkesimpulan perlunya ada moderniaasi di dalam individu-individu bangsanya agar dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Untuk ini harus ada seseorang yang memulai. Maka ia sendiri yang akan mulai mendobrak adat yang baku serta membelenggu itu. la harus mencoba merubah cara berpikir dan pandangan hidup bangsanya. Kartini menginginkan moderniaasi tidak hanya pada individu-individu tetapi juga pada masyarakatnya. Modernisasi telah mewujudkan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia dan untuk ini pendidikan adalah satu-satunya cara. Kartini yang telah mendapat baik pendidikan barat formal dan non formal maupun pendidikan keluarga yang turun temurun mempunyai konsep pendidikan yang diyakini yaitu pendidikan bebas, memadukan sifat baik dari bangsa lain dengan sifat baik dari bangsanya sendiri untuk dapat membentuk kwalitas yang lebih tinggi. Kartini tidak hanya ingin mencerdaskan bangsanya tetapi juga ingin membentuk budi yang luhur. Ini berarti adanya keseimbangan antara intelektualitas dan moral; suatu paduan yang seimbang antara manusia yang individualistik dan sosial disamping manusia yang cinta pada bangsa dan tanah airnya. Khusus bagi kaumnya Kartini bercita-cita emansipasi agar mereka dapat menjadi manusia yang dewasa dan mandiri. Kartini sangat gigih menegakhan emansipasi bagi kaumnya, namun demikian kegigihan itu bukan sekedar mewujudkan hak persamaan dan kebebasan wanita saja tetapi perjuangan yang mengusahakan perubahan yang menyeluruh bagi bangsanya. la tidak hanya berusaha mendudukkan wanita di tempat yang semestinya dan mengangkat harkat dan martabatnya sebagai manusia yang dilengkapi kepribadian kemanusiaan tetapi Kartini memperjuangkan cita-cita luhur yang berlandaskan kemanusiaan bagi seluruh bangsanya. Dalam menuju cita-citanya Kartini menitikberatkan pentingnya peranan pendidikan. Itulah sebabnya ia ingin menjadi seorang guru dan membuka sekolah bagi gadis-gadis. Pentingnya pendidikan bagi wanita dapat dilihat dari ucapannya yang berbunjyi Perempuan itu soko guru peradaban Dapat dikatakan bahwa cita-cita Kartini mengenai pendidikan terwujud dalam dua segi yaitu yang sifatnya fisik, misalnya dibukanya sekolah-sekolah, kemjuan yang dicapai dalam masyarakat, dan yang lebih fundamentil yaitu ketentuan perundang-undangan miaalnya ketentuan yang tercakup di dalam Pembukaan Undang--Undang Dasar 1945 dan pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945. Akhirnya dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 108 tanggal 2 Mei 1964, Kartini ditetapkan menjadi Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Seorang wanita yang berjuang menegakkan negara Republik Indonesia lewat pemikirannya."
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S16132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Th. Sumartana
Jakarta: Utama Grafiti , 1993
322.1 SUM t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utami
"Tujuan penelitian ini, memberi pemahaman baru tentang pemikiran Kartini dalam 'Door Duisternis tot Licht ', Gedachten Over en Voor Her Javaansche Volk', yang diterjemahkan dalam Surat-Surat Kartini, Renungan untuk dan tentang Bangsanya (SSK), dengan memaknai adanya kesadaran poskolonial yang memperjuangkan tiadanya ketidakadilan, pembodohan, pemiskinan, dan diskriminasi, untuk kepentingan bangsa (Jawa). Dengan menggunakan metode Hermeneutika Fenomenologi Paul Ricoeur melalui tahapan distansiasi, interpretasi, dan aprosiasi, teks SSK dianalisis secara kritis dengan titik berangkat mengulas subyektivitas Kartini yang merupakan konstruksi dari realitas dunia Jawa dan dunia Eropa, yang merupakan etre au Monde dengan menggunakan teori fenomenologi eksistensial dari Maurice Merleau Ponty. Subyektivitas ini terarah pada wacana poskolonial dalam Lebenswelt Kartini, yang sesuai dengan teori-teori poskolonial dari Edward Said, Gayatri Spivak, dan Homi K. Bhabha. Hal ini membuktikan kebenaran Thesis Statement penelitian ini. Pemahaman baru ini dapat merefleksikan makna pemikiran Kartini, yaitu perlunya kesadaran pada kepentingan bangsa dalam membentuk nasionalisme yang kukuh.

This research is aimed to give a new understanding on Kartini's thought in 'Door Duisternis tot Licht', Gedachten Over en Voor Het Javaansche Volk', which was translated into 'Surat-Surat Kartini, Renungan Untuk dan Tentang Bangsanya' (SSK), by signifying postcolonial's consciousness against the effort of empoverishing and uneducating, and eliminating unfairness and discrimination, in the interest of the nation (Javaneese). Employing Paul Ricoeur's Hermeneutical Phenomenology method through distanciation, interpretation, and apropriation, the SSK's text is examined critically with starting point on explaining Kartini's subjectivity that was constructed by 'Javanese world and European world', which was her titre au Monde by using Maurice Merleau Ponty's Existential Phenomenonology. Kartini's subjectivity is constituted intentionally upon Postcolonial discourse in Kartini's Lebenswelt in compliance with Postcolonial theories of Edward Said, Gayatri Spivak, and Homi K. Bhabha. It meant that the thesis statement of this research is valid. This new understanding can reflect the meaning of Kartini's thought, which is our consciouness on nation's importance in building a sturdy nationalism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25917
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Adjeng Kartini, 1879-1904
Jakarta: Kompas, 2004
305.42 ZEE ot
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Inasya Nur Qamarani
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh politik etis dan feminisme Belanda terhadap Kartini, selaku seorang perempuan di negara koloni pada zaman kolonialisme Belanda. Pembahasan dalam tulisan ini mencakup relasi negara Belanda dan Hindia Belanda, aktor-aktor politik etis dan feminis, dan media-media Belanda yang mempengaruhi tumbuhnya kesadaran emansipasi Kartini. Untuk mempertajam pembahasan, penulis menggunakan teori feminisme pascakolonial dalam Hubungan Internasional, serta melakukan analisis mendalam pada surat-surat yang ditulis oleh Kartini kepada korespondensi surat-suratnya, hubungan Kartini dengan para pejabat kolonial, literatur Belanda, dan media Belanda pada 1899-1904 . Hasil analisis pada tulisan ini dapat membuktikan bahwa kebijakan politik etis dan feminisme Belanda telah mempengaruhi kesadaran emansipasi Kartini. Dalam pembahasan ini, dipergunakan kritik feminisme pascakolonial dan Hubungan Internasional guna menunjukkan adanya relasi kuasa Belanda kepada negara koloninya. Namun, dalam relasi kuasa kolonial itu ditemukan aktor-aktor penggerak politik etis dan feminis dari Negeri Belanda yang menularkan kesadaran emansipasi kepada Kartini di Hindia Belanda. Dalam penelitian penulis, ditemukan hal baru yang tidak dilihat oleh kritik feminisme pascakolonial dalam HI, bahwa meskipun dalam relasi kuasa kolonial, tetapi gagasan politik etis dan feminisme justru membuka kesadaran baru bagi Kartini mengenai emansipasi perempuan.

This thesis aims to analyze the influence of ethical politics and Dutch feminism on the Indonesian heroine; Kartini -as a woman in a colonial country during the Dutch colonial era. The discussion of this paper covers the relationship between the Netherlands and Dutch East Indies, Dutchfeminist actors, and the Dutch media that influenced the emergence of Kartini's ideas. To sharpen the discussion, the author uses postcolonial feminism in International Relations theory, and conducts an in-depth analysis of letters written by Kartini to her correspondence, her relationship with colonial officials, Dutch literature, and the Dutch media in 1899-1904 (i.e. feminist newspapers and magazines). The results of the analysis prove that ethical political policies and Dutch feminism certainly influenced Kartini's mindset and encouraged her to fight for the education of Javanese and Indonesian women up until now. In the discussion, the author uses postcolonial feminism in International Relations critics because there is obvious evidence that in Kartini’s case, there is also power relations between two state, which is the Netherland and Dutch East Indies as its colony. However, in the relations of colonial power between those two states, the authors also found that the actors who run ethical politics and Dutch feminist are the ones that influenced Kartini, and awaken her strugglein Dutch East Indies. Other than that, in discussing Kartini’s case, there is also prove that critics of post-colonial feminism in IR fails to see, that even though she is in colonial power relations, ethical political ideas and feminism actually open a new awareness for Kartini regarding Javanese women's emancipation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martha Deviana Putri
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai Kartini yang banyak menuangkan gagasannya mengenai pandangan hidup dan cita-citanya khususnya untuk merintis kemajuan seni ukir rakyat Jepara dalam surat-surat yang ia kirimkan pada sahabat-sahabatnya, baik di dalam maupun di luar negeri. Surat-surat yang memuat gagasan-gagasannya ini ia tulis sejak tahun 1901-1903. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik sumber, intepretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan, Kartini menaruh perhatian yang besar terhadap salah satu seni rakyatnya yaitu seni ukir, ia kemudian merealisasikan gagasan-gagasannya untuk membantu rakyat merintis kemajuan seni ukir Jepara dan hal tersebut kemudian memberikan dampak secara ekonomi, sosial dan budaya.

ABSTRACT
The aim of this Thesis is to knowing how Kartini rsquo s idea of her life and dreams, especially to pioneering the rise of Jepara craving craft. This idea were written in many of letters to her friends, domestic or overseas, since 1901 until 1903. This research use historical methods Heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. This research proved that Kartini rsquo s paid great attention to this folk carving craft, took action for realizing those ideas and thus gave economic, social and culture impact."
2017
S70004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Massignon, Louis
"Contents: I. A melle E. H. Zeehandelaar ; II. A la meme - VI. A la meme ; VII. A madame R. M. Abendanon-Mandri ..."
Paris: Mounton & Co, 1960
K 305.095 98 MAS l
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>