Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172287 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dodi Abdulrohim
"The thesis discusses the topic of Paramilitary Policing that occurs at the Sabhara Function of the Metro Police Resort, South Jakarta and Bogor City Police Resort. The study refers to the former study on Paramilitary Policing in the implementation of tasks at the Police Functional Units (The study at the Metro Police Resort, South Jakarta and Bogor City Police Resort) where paramilitary policing is still dominant and inherent at the National Police, in particular related to the sabhara function. This study applies primary data through in-depth interviews and observation. It clarifies and illustrates why the element of paramilitary policing at the Metro Police Resort of South Jakarta and Bogor City Police Resort is similar whereas these two regions differ in characteristics and culture. The conclusion drawn from the study is that the similarity in military policing is caused by the legal foundations of the Indonesian National Police (Legislation, Government Regulations, Head of INP Regulations, Implementation and Technical Guidelines), besides the similarity in attitude and actions by Police officers, particularly in handling demonstrations as well as their repressive actions/arresting of offenders, show of force, and the utilization of tactical vehicles.;The thesis discusses the topic of Paramilitary Policing that occurs at the Sabhara Function of the Metro Police Resort, South Jakarta and Bogor City Police Resort. The study refers to the former study on Paramilitary Policing in the implementation of tasks at the Police Functional Units (The study at the Metro Police Resort, South Jakarta and Bogor City Police Resort) where paramilitary policing is still dominant and inherent at the National Police, in particular related to the sabhara function. This study applies primary data through in-depth interviews and observation. It clarifies and illustrates why the element of paramilitary policing at the Metro Police Resort of South Jakarta and Bogor City Police Resort is similar whereas these two regions differ in characteristics and culture. The conclusion drawn from the study is that the similarity in military policing is caused by the legal foundations of the Indonesian National Police (Legislation, Government Regulations, Head of INP Regulations, Implementation and Technical Guidelines), besides the similarity in attitude and actions by Police officers, particularly in handling demonstrations as well as their repressive actions/arresting of offenders, show of force, and the utilization of tactical vehicles."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T28976
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Runturambi, Arthur Josias Simon
"This paper is the result of research that discusses the conception of paramilitary policing and investigating their implementation within the body of the POLRI. Including identify the elements of paramilitary policing in a variety of functional unit (satfung) in departement of police in resort level.
The results of this study indicate the necessity of paramilitary policing control in the execution of duty serving the interests of the general public, but still needed internally in order to improve discipline and unity of police personnel in facing the instability and uncertainty of duties in the field."
2013
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lundman, Richard J.
New York: Holty,Rinchart and Winston, 1980
363.2 Lun p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adhibya Pramudito Hutama
"Analisa dan evaluasi implementasi Program Polisi RW di wilayah hukum Polsek Metro Tambora, Jakarta Barat, sebagai pilot project sejak 2 Maret 2023 lalu memperlihatkan keberhasilannya dalam menekan ancaman gangguan Kamtibmas. Program ini sudah diimplementasikan di seluruh Indonesia secara bertahap, namun untuk wilayah Polda Metro Jaya sudah 100%. Polsek Metro Tamansari, di bawah Polres Jakarta Barat, menjadi lokus penelitian karena gangguan Kamtibmas termasuk tinggi, dipengaruhi oleh banyaknya tempat hiburan malam. Informasi dari laporan kegiatan Polisi RW tersebut dihimpun untuk melihat pontensi ancaman pada tiap-tiap RW melalui sistem pelaporan online. Analisis dan penyajian informasi melalui pendekatan teori intelijen dalam bentuk deteksi dini dan cegah dini digunakan untuk memperkuat ketahanan nasional melalui penguatan pada aspek keamanan. Penelitian kualitatif melalui pengamatan mendalam pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Polisi RW 04 Glodok dalam bentuk penguatan keamanan wilayah melalui upaya deteksi dini dan cegah dini adalah implementasi strategi pemolisian prediktif. Strategi pemolisian prediktif ini dapat diperluas pada wilayah hukum Polda lainnya di seluruh Indonesia, khususnya dalam menghadapi potensi ancaman dari gangguan terhadap Kamtibmas.

Analysis and evaluation of the implementation of the RW Police Program in the jurisdiction of the Tambora Metro Police, West Jakarta, as a pilot project since March 2, 2023, has shown its success in suppressing the threat of public safety and order disturbances. This program has been implemented throughout Indonesia in stages, but for Polda Metro Jaya it is 100%. The Tamansari Metro Police, under the West Jakarta Police, became the locus of research because the number of security and order disturbances was high, influenced by the number of nightclubs. Information from the RW Police activity reports is compiled into a collection to see potential threats in each RW through an online reporting system. Analysis and presentation of information through an intelligence theory approach in the form of early detection and early prevention is used to strengthen national resilience through strengthening the security aspect. Qualitative research through in-depth observation of the activities carried out by the RW 04 Glodok Police in the form of strengthening regional security through early detection and early prevention is the implementation of predictive policing strategies. This predictive policing strategy can be expanded to other Polda jurisdictions throughout Indonesia, especially in dealing with the potential threat of disrupting public safety and order (Kamtibmas)."
Jakarta: Sekolah Kajian dan Stratejik Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Setiawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Polmas yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Polres Metro Bekasi Kota sebagai upaya deteksi dini kejadian tawuran. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna dari suatu permasalahan untuk menggambarkan kinerja Bhabinkamtibmas dalam rangka penerapan Polmas di Polsek Metro Bekasi Kota. Sumber data yang digunakan adalah primer dan sekunder yang dilakukan dengan wawancara, studi lapangan, studi literatur dan studi dokumen. Ditemukan permasalahan yang ada di Polres Metro Bekasi Kota adalah masih maraknya kasus tawuran, meskipun sudah ada proses deteksi dini yang dilakukan anggota polisi bersama masyarakat, namun kejadian tawuran masih terjadi karena kelompok tawuran kebanyakan bukan dari warga sekitar dan menjadikan lokasi tawuran di daerah Bekasi Kota. Selain itu aksi tawuran dan perselihan masih sering terjadi dikarenakan kekurangan personel, kemampuan personal dan lain sebagainya sehingga berdampak pada keberhasilan petugas Bhabinkamtibmas dalam mengimplementasikan program pemolisian (Polmas) untuk mencegah tawuran. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah implementasi, deteksi dini dengan menggunakan broken window serta semi autonomus social field.

ABSTRACT
This study aims to analyze the implementation of Community Policing carried out by members of the Jakarta City Bekasi Metro City Police Bhabinkamtibmas as an early detection of brawl. This research uses a qualitative descriptive approach which is a method to explore and understand the meaning of a problem to describe the performance of Bhabinkamtibmas in the context of the application of Community Policing in Bekasi Bekasi City Police. Sources of data used are primary and secondary conducted by interviews, field studies, literature studies and document studies. The problem found in the Bekasi City Metro Police is the rampant cases of brawl, although there has been an early detection process carried out by members of the police together with the community, but the brawl incident still occurs because most brawl groups are not from local residents and make the location of the brawl in the Bekasi Kota area. In addition, brawl and disputes still often occur due to lack of personnel, personal abilities and so on so that the impact on the success of Bhabinkamtibmas officers in implementing policing programs (Polmas) to prevent brawls. The theory used in this research is implementation, early detection using broken windows and semi-autonomous social fields."
2020
T55085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Su`udi
"Polisi Turjawali Polres Metro Jakarta Selatan adalah polisi yang bertugas melakukan pengaturan pengawalan dan penindakan terhadap pelanggaran lalulintas dalam rangka penegakan hukum lalu lintas dengan luas wilayah 145 73 km2 dengan anggota 84 personil yang bertugas dari jam 06 00 Wib hingga 22 00 Wib mereka harus berada di lapangan dalam kondisi apapun hingga jam dinas mereka selesai baik dalam keadaan cuaca dan lingkungan yang mendukung ataupun tidak Dengan keadaaan tersebut membuat mereka cenderung stres kerja Ada beberapa faktor yang mempengaruhi stres kerja pada Polisi Turjawali Polres Metro Jakarta Selatan antara lain faktor internal dalam keanggotaan sepertituntutan fisik dan tuntutan tugas peran dalam organisasi pengembangan karir hubungan dalam keanggotaan struktur dan iklim organisasi Pada Polisi Turjawali Polres Metro Jakarta Selatan ditemukan adanya beban kerja yang berlebihan karena luasnya wilayah Polres Metro Jakarta Selatan dan Minimnya anggota Polisi Turjawali Selain hal tersebut ada juga faktor eksternal yaitu wilayah Polres Metro Jakarta selatan adalah tempat lalu lalangnya kendaraan bermotordari daerah Depok Bogor dan sekitarnya sehingga semakin menambah bebankerja yang dirasakan oleh Polisi Turjawali Polres Metro Jakarta Selatan Kondisi lapangan yang terkadang panas hujan bising berdebu semakin menambah beban mereka yang akhirnya cenderung membuat mereka stres kerja Hasil penelitian ini menunjukkan adanya beberapa faktor stres kerja pada polisi Turjawali yaitu beban kerja yang berlebihan karena luasnya wilayah danminimnya anggota.

Turjawali Police Metro South Jakarta District are on duty police who organizing and controlling a traffic violation in the framework of traffic law enforcement with total area 145 73 km2 Turjawali Police have 84 members of personnel on duty from 06 00 to 22 00 They should be ready in any condition regardless the weather conditions to complete their service hours This situation tends to cause ajob stress for them There are several factors that influence job stress on Turjawali Police Metro South Jakarta among others the internal factors such as the physical and task demands role in the organization career development relationships in the structure and organization In Turjawali Police Metro South Jakarta are found excessiveworkload due lack of the proper number of personnel in the large district of South Jakarta In addition there are also external factors namely that Jakarta Metro District in the southern Jakarta are the weeds of motor vehicles from the area of Depok Bogor and its surroundings so this added the workload felt by Turjawali Police Metro South Jakarta Field and weather conditions that are burning rainy noisy dusty increase their burden which eventually tend to cause them stress Results of this study showed the factors of job stress on Turjawali Police are caused the excessive workload due to the lack of proper number of personnel in the large district.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi
pemerintahan Negara dl bidang pemeliharaan keamanan
dan ketetiban masyarakat penegakqn hukum perlindungan
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Di dalam menjalankan
fungsinya kepolisian tldak dapat bekerja sendiri akan tetapi juga
melibatkan masyarakat yang yang dilayaninya baik sebagai subgek pelayanan
maupun sebagai objek pelayanan
"
Jurnal Polisi Indonesia, 8 (2006) Mei : 48-65, 2006
JPI-8-Mei2006-48
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Devon: Learning Matters, 2011
363.2 POL (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: National Crime Prevention Centre Government of Canada, 2001
363.2 COM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hariyanto
"Tesis ini adalah tentang manajemen pengawasan. Perhatian utama kajian ini adalah pada penerapan/pelaksanaan manajemen pengawasan di salah satu organisasi kepolisian tingkat polres dalam jajaran Polda Metro Jaya. Masalah penelitian dalam tesis ini adalah tentang pelaksanaan manajemen pengawasan di lingkungan Sat Reskrim polres Metro Jakarta Selatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana penulis mendapatkan data dengan cara melakukan pengamatan, wawancara dan studi dokumen terhadap berbagai macam sumber informasi yang terkait dengan pelaksanaan manajemen pengawasan di Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
Hasil dari pada penelitian menemukan indikasi bahwa Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan belum menjalankan manajemen pengawasan secara balk dan benar. Pertimbangan belum dilaksanakannya manajemen pengawasan secara balk dan benar oleh Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan adalah karena banyak faktor, antara lain: sumber daya manusia yang terbatas, minimnya sarana dan prasarana pendukung, anggaran yang terbatas serta penerapan/ pelaksanaan aturan organisasi yang tidak konsisten. Terkait dengan masalah ini, maka baik buruknya pelaksanaan manajemen pengawasan akan menentukan kinerja organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa dalam sebuah organisasi, fungsi pengawasan harus berjalan dan dilakukan secara tepat demi menjaga agar pelaksanaan kegiatan organisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan. Kemudian, dengan menggunakan manajemen pengawasan yang balk akan dapat dilakukan penilaian apakah suatu organisasi (dalam hal ini Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan) telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara hemat, efisien, dan efektif, serta sesuai dengan rencana, kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, dengan melaksanakan manajemen pengawasan yang baik maka akan dapat diperoleh informasi, dimana informasi tersebut dapat digunakan oleh pimpinan untuk penyempurnaan kegiatan dan pengambilan keputusan. Jadi manajemen pengawasan merupakan proses/rangkaian kegiatan pengawasan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T16959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>