Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hary Setiaji
"In the globalization era, the application of internet services in all business activities is a requirement that can not be abandoned. The application of internet services is useful in supporting export activities in developing countries including Indonesia. The application of the Internet service consists of 3 main functions: the function of providing and disseminating information, promotional functions, and facilitation function. In connection with the application of Internet services to support export activities, NAFED has been providing Internet service which aimed to improve the ability of Indonesian exporters, which in turn to increase Indonesia?s exports.
The purpose of this study are, the first is to see the influence of the application of internet services to the export performance of 31 developing countries including Indonesia using the cross section data : Internet users per country, imports of each country, and the population of each country. The second objective is to know what kinds of information and promotion is needed by the exporter Indonesia and its impact on their business performance. The third objective is to find out the perception of Indonesian exporters on NAFED websites.
The results of the study showed that the application of internet services have a positive effect on developing countries exports including Indonesia. Furthermore, a lot of information needed by the Indonesian exporters are information on : exchange rate, information on competitor, information on buyer, market taste, and information on trade show agenda. Promotion activities that often carried out are: promotion through the company website, email promotion, and promotions through the e-commerce website. This study also found that the level of user satisfaction on the websites provided by NAFED relatively still low.

Dalam era kemajuan globalisasi, penggunaan layanan internet dalam semua aktifitas bisnis merupakan suatu kebutuhan wajib. Penggunaan layanan internet mendukung aktifitas bisnis khususnya ekspor negara berkembang termasuk Indonesia. Penggunaan layanan internet terdiri dari 3 fungsi utama yaitu : fungsi penyediaan dan penyebaran informasi, fungsi promosi, dan fungsi fasilitasi. Sehubungan dengan pemanfaatan layanan internet untuk menunjang aktifitas ekspor, BPEN telah menyediakan layanan internet yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan eksportir Indonesia yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan ekspor Indonesia.
Tujuan dari study ini adalah yang pertama mencoba melihat pengaruh penggunaan layanan internet terhadap kinerja ekspor 31 negara berkembang termasuk di dalamnya Indonesia dengan menggunakan data : cross section pengguna internet tiap Negara, impor tiap Negara, dan populasi tiap negara. Tujuan kedua adalah mengetahui jenis informasi dan promosi yang dibutuhkan oleh exporter Indonesia serta pengaruhnya terhadap kinerja bisnis mereka. Sedangkan tujuan ketiga adalah mengetahui persepsi eksportir Indonesia terhadap layanan website BPEN.
Hasil studi menunjukan bahwa penggunaan layanan internet berpengaruh positif terhadap ekspor Negara berkembang termasuk Indonesia. Selanjutnya, informasi banyak dibutuhkan oleh eksportir Indonesia adalah informasi mengenai : nilai tukar rupiah, informasi pesaing, informasi pembeli, informasi selera pasar, dan informasi pameran dagang. Promosi yang banyak dilakukan oleh eksportir Indonesia adalah : promosi melalui website perusahaan, promosi lewat email, dan promosi melalui layanan website ecommerce. Studi ini juga menemukan bahwa tingkat kepuasan pengguna terhadap website yang disediakan oleh BPEN relative masih kurang."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28758
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wesport: Greenwood Press, 2001
025.04 ROL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ottawa, Canada: Roger Duhamel, F.R.S.C., 1963
350 SUP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
California: O'Reilly, 1994
004.67 MAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rila Marita
"ABSTRAK
Untuk meningkatkan kualitas perpustakaan perguruan tinggi yang ramah difabel, pengelola perpustakaan dan pihak universitas perlu memperhatikan persoalan yang terjadi di lapangan. Mulai dari aspek sarana dan prasarana, meningkatkan jenis layanan, dan sumber daya manusianya (pustakawan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peran perpustakaan tinggi dalam mendukung pelayanan disabilitas berdasarkan penerapan standar pelayanan yang dikeluarkan oleh IFLA dalam melayani pemustaka tuna rungu di Perpustakaan Universitas Esa Unggul. Penelitian ini menggunakan data hasil pendekatan kualitatif dengan pendekatan metode studi kasus. Adapun kegiatan penelitian dilaksanakan sejak 21 Januari 2019 - 11 Desember 2019. Hasil kajian menunjukkan bahwa belum adanya layanan khusus bagi penyandang disabilitas di Perpustakaan Universitas Esa Unggul bagi mahasiswa disabilitas khususnya tuna rungu. Terdapat beberapa faktor penting yang mempengaruhi penerapan standar IFLA mengenai panduan pelayanan perpustakaan bagi pemustaka tuna rungu, diantaranya pustakawan, layanan, koleksi, dan program pemasaran. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada dasarnya, ke -empat faktor tersebut belum berjalan dengan optimal sehingga menjadi hambatan bagi perpustakaan. Oleh sebab itu, Perpustakaan Universitas Esa Unggul diharapkan perlu untuk menyediakan fasilitas yang adaptif bagi mereka. Demi mewujudkan perpustakaan perguruan tinggi yang ramah difabel, perpustakaan memerlukan kesadaran yang tinggi sebagai wujud tanggung jawab moral lembaga dalam rangka mewujudkan pendidikan yang inklusif. Upaya tersebut merupakan suatu tantangan bagi pengelola perpustakaan dalam mengakomodasi kebutuhan mahasiswa difabel, terutama dalam mendapatkan sumber-sumber informasi, baik secara kuantitas maupun kualitas dengan mahasiswa lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Pratama Putra Nugraha
"Artikel ini membahas mengenai potensi dan evaluasi peran kode etik pustakawan dalam mendukung keberhasilan pelayanan perpustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kode etik terhadap pelayanan perpustakaan serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi pustakawan dalam menerapkan kode etik pustakawan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi literatur dan menerapkan analisa SWOT. Metode ini digunakan dengan cara menganalisis berbagai pandangan terkait topik dengan meninjau jurnal nasional dan internasional dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir (2014-2021). Melalui pembatasan tersebut, peneliti menemukan sepuluh artikel jurnal yang sesuai dengan konsep yang akan dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak setiap perpustakaan memiliki kode etik pustakawan, sehingga masih banyak pustakawan yang tidak memiliki pengetahuan mengenai kode etik pustakawan. Kekosongan kode etik pustakawan ini menyebabkan pustakawan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan. Tetapi, hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan kegiatan literasi etika profesi pustakawan bagi setiap pustakawan serta adanya dukungan dari Kepala perpustakaan, ikatan profesi, dan kreativitas lembaga perpustakaan.

This article discusses the potential and evaluation of the role of the librarian's code of ethics in supporting the success of library services. This study aims to determine the role of the code of ethics in library services and identify the obstacles faced by librarians in implementing the librarian's code of ethics. This research uses qualitative research with literature study method and applies SWOT analysis. This method is used by analyzing various views related to the topic by reviewing national and international journals in the last seven years (2014-2021). Through these restrictions, the researchers found ten journal articles that match the concepts to be discussed. The results showed that not every library has a librarian code of ethics, so there are still many librarians who do not have knowledge of the librarian's code of ethics. The vacancy of the librarian's code of ethics causes librarians to have difficulty in making decisions. However, this can be overcome by carrying out professional librarian ethics literacy activities for each librarian and the support from the head of the library, professional associations, and the creativity of library institutions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tiko Dwiantoro Futtro
"ABSTRAK
Penelitian yang berjudul Peranan Dewan Tourisme Indonesia dalam Menunjang
Pariwisata Indonesia (1957-1965), membahas mengenai perkembangan pariwisata di
Indonesia sejak jaman kolonial Belanda hingga terbentuknya Dewan Tourisme
Indonesia atau DTI. Alasan pemilihan pariwisata sebagai judul penelitian ini adalah
karena pariwisata merupakan salah satu sektor yang penting bagi perekonomian dan
sumber penerimaan devisa negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memaparkan peranan dari Dewan Tourisme Indonesia dalam mengembangkan
pariwisata Indonesia, khususnya pada masa Orde Lama. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu Heuristik,
Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
Dewan Tourisme Indonesia telah menjadi badan atau organisasi kepariwisataan
pertama di Indonesia yang ditunjuk langsung oleh pemerintah untuk mengembangkan
pariwisata di Indonesia. Peran Dewan Tourisme Indonesia dalam mengembangkan
pariwisata Indonesia diawali dengan masuknya Indonesia dalam organisasi
kepariwisataan dunia seperti PATA dan IUOTO hingga menyelenggarakan
Indonesian Floating Fair 1961, 12th PATA Conference 1963 dan ikut dalam New
York World?s Fair 1964-1965 di Amerika Serikat.

ABSTRACT
The study, entitled The Role of Indonesian Council for Tourism in Supporting
Tourism in Indonesia from 1957 to 1965, discusses to the development of Indonesia
tourism since the Dutch colonial era until the establishment of Indonesia Council for
Tourism or DTI. This title is selected because tourism in Indonesia is an important
component of the Indonesia economy as well as a significant source of its foreign
exchange revenue. The purpose of this study is to describe the role of the Indonesia
Council for Tourism in developing tourism in Indonesia, due to the Orde Lama era.
This study uses historical method as its research method, which consists of four steps:
Heuristics, Source Criticism, Interpretation, and Historiography. The results of this
study indicate that the Indonesia Council for Tourism had became the first tourism
board or organizations in Indonesia which was showed directly by the government to
developed tourism in Indonesia. The role of Indonesia Council for Tourism in
developing Indonesia tourism was began with entering Indonesia became a part of
world tourism organizations such as PATA and IUOTO. Moreover, Indonesia also
presented the Indonesian Floating Fair 1961, the 12th PATA Conference 1963 and
joined to the New York World's Fair 1964-1965 in the United States.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42568
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
New York: The Haworth Press, 1994
025.04 LIB
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: CRC Press, 2004
004.678 MOB
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stephani Febryanna
"Upaya pengentasan kemiskinan saat ini erat kaitannya dengan kemajuan teknologi yang memiliki peranan dalam mengubah cara berinteraksi seseorang. Keberadaan akses internet dalam rumah tangga dianggap menjadi salah satu langkah untuk perbaikan kesejahteraan. penelitian ini ingin menganalisis pengaruh akses internet terhadap Indeks Kedalaman Kemiskinan yang merupakan indikator kesenjangan pendapatan pada rumah tangga miskin terhadap garis kemiskinan. Data yang digunakan adalah data sekunder bersumber dari Susenas Maret 2020, dan metode yang digunakan adalah Propensity Score Matching. Akses internet dianggap sebuah treatment pada unit analisis yaitu kepala rumah tangga miskin dan kepala rumah yang tidak melakukan akses internet sebagai control, serta digunakan 10 variabel sebagai kovariat dalam menentukan score rumah tangga untuk dilakukan pencocokan. Hasilnya secara statistik akses internet berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Kedalaman Kemiskinan. Kepala rumah tangga miskin yang melakukan akses internet cenderung memiliki indeks kedalaman kemiskinan yang lebih rendah dibandingkan kepala rumah tangga yang tidak melakukan akses internet. Namun hasil penelitian ini menunjukkan akses internet belum memiliki pengaruh besar terhadap pengurangan indeks kedalaman kemiskinan. Akan tetapi hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam kebijakan ekonomi digital, bahwa ada kemungkinan akses internet memiliki peran dalam mengurangi indeks kedalaman kemiskinan.

Current poverty alleviation efforts are closely related to technological advances, which have a role in changing how people interact. The existence of internet access in the household is considered one of the steps for improving welfare. This study wants to analyze the effect of internet access on the Poverty Gap Index, which indicates the income gap of poor households towards the poverty line. The data used is secondary data sourced from the March 2020 Susenas, and the method used is Propensity Score Matching. Internet access is considered a treatment in the unit of analysis, namely heads of poor households and heads of poor households who do not access the internet as a control, and ten variables are used as covariates in determining household scores for matching. The result is, statistically, that internet access has a significant effect on the poverty gap index. Heads of poor households who access the internet tend to have a lower poverty gap index than the heads of households who do not access the internet. The results of this study indicate that internet access has not had a major influence on reducing the poverty gap index. However, the results of this study can be considered in digital economic policies, that there is a possibility that internet access has a role in reducing the poverty gap index."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>