Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95907 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohanes Edi Gunanto
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T40296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Pamungkas
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah model persamaan hubungan antara faktor-faktor EVA dalam pengelompokan indeks saham pada Jakarta Islamic Index (III) di Bursa Efek Jakarta (BED adalah signifikan dan dapat diterima. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor EVA apa yang paling dominan mempengaruhi pengelompokan indeks saham, serta untuk mengetahui keakuratan model persamaan regresi logistik dalam memprediksi kelompok indeks saham. Hasil penilitian terhadap 23 sampel perusaaan publik yang terdaftar di BET, masing-masing diambil 14 perusahaan dari kelompok saham III (60,87%) dan 9 perusaaan dari kelompok Non-JII (39,13%). Data untuk uji estimasi adalah 67 data (Desember 2002 - Desember 2004), yaitu terdiri dari 42 data dari indeks saham kelompok saham HE (63%) dan 25 data dari indeks saham kelompok Non-RI (37%). Sedang data untuk untuk uji validasi, data yang digunakan berjumlah 22 data (Desember 2005) terdiri dari 13 data dari indeks saham kelompok saham HI (59%) dan 9 data dari indeks saham kelompok Non-MI (41%). Variabel tidak bebas adalah kelompok indeks saham TII dan Non-TII, sedang variabel bebas adalah NOPAT (XI) adalah merupakan Iaba operasi bersih setelah pajak, WACC_Liability (X2) yaitu biaya hutang, WACC_Equity (X3) yaitu biaya ekuitas. Hasil penelitian analisis model regresi menunjukkan bahwa uji G didapatkan nilai chi-square x2a,P = 13,026 dengan (P) df = 8 dan a = 0,111, bila dibandingkan dengan nilai statistik dengan a = 0,05 (x2a,P = 15,507) didapat bahwa nilai x2a,P penelitian < x2a,P statistik, maka model persamaan menjadi tidak signifikan. Dad uji valid diperoleh tingkat signifikansi masing-masing ; NOPAT (Xi) 1,10%, WACC_Liability (X2) 54,9% dan WACC_Equity (X3) 16,4%, fator NOPAT merupakan variabel yang signifikan berpengaruh terhadap model. Dan uji odd ratio didapat bahwa variabel bebas WACC_Equity (X3) dengan nilai exp(B) sebesar 8,151 dan nilai koefisien slope(B) sebesar 2,098 merupakan prediktor peringkat pertama yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap pengelompokan indeks saham. Pala predict of power, hasil keakuratan model persamaan (estimasi), pada cut offpoint = 0,63 (rasio) ternyata ditemukan "cukup akurat", yaitu dengan correct estimates sebesar 74,60%. Dilanjutkan pada tataran uji keakuratan sampel validasi dengan cut off point = 0,60 (rasio) dengan nilai correct estimates meningkat menjadi 77,30 % "sangat akurat", sehingga secara statistik pendekatan model analisis regresi logistik yang terbentuk mampu memprediksi secar akurat pengelompokan indeks saham HI dan Non-]II pada BET.

ABSTRACT
The objective of this study is to prove whether or not the model of equation of relation between EVA factors in grouping capital index on Jakarta Islamic Index (JII) in Jakarta Stock Exchange (BE]) is very significant and acceptable. The other objective is to know which EVA Factors are the most dominant in influencing capital index grouping, and to know the accuracy of logistic regression equation model in predicting capital index group. The study was carried out twenty three samples of public companies registered in BEJ which are taken from fourteen companies from JII capital group (60,87 %) and nine companies from Non-JII (39,13%). For the estimation test we took 67 data (December 2002 - December 2004) consisting of 42 from capital index of JII capital (63 %) and 24 data from capital index of Non-HI (37 %). Meanwhile the data for validation test namely data used, is 22 data (December 2005) consisting of 13 data from capital index of DI capital (59 %) and 9 data from capital index of Non-1H (41 %). The dependent variable is III and Non-JII capital index, whereas independent variable is NOPAT (XI) which constitutes net operation profit after tax, WACC Liability (X2) is loan expense, WACC_Equity (X3) is equity expense. The result of regression model analysis shows that G test has the value of chi-square x2a,P = 13,026 where (P) df = 8 and a = 0,111, compared with statistic value of a = 0,05 (x2a,P = 15,507) resulting that x2a,P value of the study < x2a.,P statistic, so the equation model is not significant. The wald test shows that each significant level are NOPAT (xi) 1,10%, WACC Liability (X2) 54,9% and WACC_Equity (X3) 16,4%, the NOPAT factor is significant variable which is influential to the model. From the odd ratio test, it is apparent that independent variable WACC_Equity (X3) with exp(B) value of 8,151 and co-efficient value of slope(B) as much as 2,098 constitutes the first level predictor which has the most dominant influence to capital index grouping. In the predict ofpower, the result of the accuracy of equation model (estimation), on cut off point = 0,63 (ratio) is "quite accurate", that is with correct estimation of 74,60%. On the level of validation sample accuracy test with cut off point = 0,60 (ratio) with correct estimation value increasing to 77,30% "very accurate", statistically logistic regression analysis model established can predict accurately JIl and Non-n capital index classification in BEJ.
"
2007
T20487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Novita
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan timbal balik antara nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan indeks harga saham baik secara agregat maupun sektoral.
Dengan tujuan ini maka dilakukan analisis dengan metode Vector Autoregressive (VAR) menggunakan data harian untuk periode waktu 24 Januari 2001 - 18 Suni 2004. Terdapat tiga model yang akan dianalisis yaitu model 1 yang melibatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan indeks harga saham gabungan (IHSG), model 2 yang melibatkan nilai tukar rupiah dengan indeks harga saham sektor pertambangan dan model 3 yang melibatkan nilai tukar rupiah dengan indeks harga saham sektor aneka industri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel yang diamati tidak stasioner pada level dan mencapai stasioner pada level first difference atau 1(1). Walaupun mempunyai orde integrasi yang sama ternyata kedua variabel untuk masing-masing model tidak berkointegrasi baik menurut metode Augmented Engle Granger maupun Johansen's Cointegration Test. Dengan demikian pemodelan yang digunakan adalah VAR untuk first difference. Dan ketiga model VAR diketahui bahwa untuk nilai tukar rupiah terhadap dolar selain dipengaruhi oleh pergerakan dari nilai tukar hari-hari sebelumnya juga dipengaruhi oleh pergerakan indeks harga saham (ceteris paribus). Sebaliknya untuk indeks harga saham yang berpengaruh secara signifikan hanya pergerakan dari indeks hari-hari sebelumnya. Hasil ini diperkuat oleh innovation accounting baik untuk Variance Decompositions (VIX's) maupun Impulse Re.sponse !''unction (IRE). Deegan demikian untuk periode data pada penelitian ini, indeks bisa menjadi leading indicator bagi nilai tukar sesuai dengan Por(f olio Balance Approach.

The aim of this research is to test whether there are the causal relation and dynamic interactions between stock indices and exchange rate for composite and sector indices.
To achieve that goal, we employ Vector Autoregressive (VAR) method for daily lime series data from January 240, 1997 until June 180, 2004. We analyze three models, those are between composite indices and exchange rate, mining indices and exchange rate and the rest between miscellaneous indices and exchange rate.
In this research, we find that both of variables are stationary for the first difference or 1(1). Although the two of variables have the same of order integration but they don't integrated each other based on Augmented Engle Granger method and Johansen's Cointegration Test. VAR models show that movement of exchange rate is significantly influenced by the movement of exchange rate previously and the movement of stock indices. The other way shows that movement of stock indices is significantly influenced only by the movement stock indices. Those result are supported by Variance Decompositions (VDCs) and Impulse Response function (IRF). For the sample period, we find that stock indices can be leading indicator for exchange rate (ceteris paribus), which appropriate with Portfolio Balance Approach.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syarif Munawi
"Transaction costs are important in determining investment performance and can substantially reduce or possibly outweigh the expected value created by an investment strategy. Despite the increasingly prominent role of transaction costs in both practice and research, estimates of transaction costs are not always available or, where available, subject to considerable expense and error.
This research proposes a new method of obtaining estimates of transaction costs using Limited Dependent Variable (LDV) Model in Jakarta Stock Exchange (JSX) over the time period 1995-1996. The primary advantage of this model is that it requires only the time series of daily security return, market index return and foreign exchange return, making it relatively easy and inexpensive to obtain estimates of transaction cost for all firms for which daily security return are available.
The premise of this model is that if the value of information signal is insufficient to exceed the costs of trading, then marginal investor will either reduce trading or not trade, causing zero return. This model of transaction costs is based on the number of zero returns. A security with high transaction costs will have less frequent price movements and more zero returns than a security with low transaction cost.
This research finds that zero returns are very frequent. As much as 79,216% of the smallest market capitalization-based firm's daily security returns are zero during a year, and for the largest market capitalization-based firms, 17,682% of the daily security returns are zero. The proportions of zero returns are inversely related to market capitalization at 0,01 level of significance. These proportions are highly correlated (-0,9878) with market capitalization.
The estimates of effective round-trip transaction costs obtained from the LDV model range from 1,1038% for smallest market capitalization-based firms to 12,317% for the Iargest market capitalization-based firms. The transaction costs are inversely related to market capitalization at 0,01 level of significance. These estimates have an -1 correlation coefficient with market capitalization. Based on these findings, I am assured that LDV model can be employed in estimating transaction costs in Jakarta Stock Exchange over the time period 1995-1996."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T20382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ian Lord Perdana
"Meningkatnya jumlah investor dari tahun ke tahun di pasar modal berbagai negara mengakibatkan proses pengambilan keputusan dalam membeli saham menjadi salah satu hal yang penting. Tahapan ini merupakan tahapan yang penting karena akan memengaruhi tingkat kekayaan atau pendapatan yang akan diterima oleh seorang investor. Dalam membantu proses pemilihan saham tersebut, seorang investor dapat menggunakan analisa teknikal atau analisa fundamental dalam prosesnya. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan juga kemudahan dalam mengakses data harga indeks saham, maka proses prediksi selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan analisis big data dalam prosesnya. Penelitian ini akan dilakukan proses prediksi indeks harga saham dengan menggunakan ARIMA dan juga algoritma Long Short-Term Memory untuk pengolahan datanya dan metode web scraping untuk metode pengumpulan data harga indeks saham. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai MAPE 1.243% untuk indeks JKSE, 1.005% untuk indeks KLSE, 1.923% untuk indeks PSEI, 1.523% untuk indeks SET.BK dan 3.7944% untuk indeks STI.

The increasing number of investors from year to year in the capital markets of various countries has made the decision-making process in buying shares become one of the essential things. This stage is crucial because it will affect the level of wealth or income that an investor will receive. In helping the stock selection process, an investor can use technical analysis or fundamental analysis. However, along with technological developments and the ease of accessing stock index price data, the next prediction process can be carried out using big data analysis. This research will carry out the stock price index prediction process using ARIMA and the Long Short-Term Memory algorithm for data processing and web scraping methods for stock index price data collection methods. The study results showed that the MAPE value was 1.243% for the JKSE index, 1.005% for the KLSE index, 1.923% for the PSEI index, 1.523% for the SET.BK index and 3.7944% for the STI index."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Wisnoe Bayuaji
"ABSTRAK
Dalam dunia investasi, pasar modal khususnya pasar saham, dari hari ke hari kian menjadi primadona wahana investasi bagi para investor terutama karena menjanjikan kemungkinan return yang relatif lebih besar hila dibandingkan wahana investasi lainnya. Akan tetapi di dalam kemungkinan return yang menjanjikan tersebut terkandung pula risiko kemungkinan kerugian yang besar pula. Sifat dasar manusia yang ingin selalu meraih keuntungan dan juga pada saat yang bersamaan ingin pula menghindari risiko (risk averse), mendorong manusia untuk mencari suatu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Lahirlah teori portofolio, suatu cara yang awalnya dikembangkan para akademisi yang berhubungan dengan pemilihan portofolio yang dapat memaksimalkan pengembalian yang diharapkan dengan tingkat risiko yang masih dapat ditolerir. Dari sekian banyak teori portofolio yang ada, sal.ah satunya adalah Single Index Model.
Awalnya dikembangkan oleh Wiliiam Sharpe pada tahun 1963. Model ini menguraikan pedoman pemilihan yang rasional dalam kondisi ketidakpastian dengan asumsi investor yang risk averse dan bertindak atas dasar utility yang diharapkannya dan akan melakukan diversikasi pilihan portofolio berdasarkan mean dan variance. Kelebihan teori ini dibandingkan model portofolio lainnya adalah penyederhanaan dalam hal jumlah input yang dibutuhkan untuk menaksir variance tingkat keuntungan portofolio. Sebagai bahan perbandingan, misalkan kita akan melakukan analisis suatu portofolio yang terdiri dari 10 saham. Dengan Markowitz Model, untuk menaksir E(Rp) (expected return portofolio) kita perlu menaksir 10 tingkat keuntungan saham. Selanjutnya untuk menaksir crp kita perlu menaksir 10 variance tingkat keuntungan dan 45 covariance. Dengan Single Index Model, untuk menaksir variance tingkat keuntungan portofolio hanya mernbutuhkan jumlah parameter sebanyak 21 saja.
Single Index Model inilah yang penulis ingin jabarkan dalam penulisan karya akhir ini, terutama tentang bagaimana penerapannya dalarn pemilihan saham di Bursa Efek Jakarta. Penulis menggunakan data yang bersifat sekunder yang diarnbil dari Bursa Efek Jakarta (harga saharn individual yang masuk dalam LQ-45 dan Indeks Harga Saham Gabungan) dan Bank lndonesia (suku bunga Sertifikat Bank lndonesia l bulan) selama tahun 2003. Dari penelitian yang dilakukan penulis dapat dibuktikan bahwa dengan rnenggunakan Single Index Model temyata bisa didapat suatu kumpulan saharn yang rnasuk dalam suatu portofolio optimal. Dari 45 saham yang masuk dalam LQ-45 Bursa. Efek Jakarta, diperoleh kesimpulan penelitian :19 saham yang masuk dalarn portofolio optimal, 18 saham masuk dalam portofolio tidak optimal, dan 8 saham tidak masuk dalam portofolio. Selain itu, dari penelitian dapat pula dibuktikan bahwa portofolio optimal yang dihasilkan temyata setelah dilakukan pengujian dengan t-test statistic lewat bantuan program SPSS, memang memberikan return yang lebih tinggi secara significant hila dibandingkan portofolio yang tidak optimal.
Karya akhir ini menyajikan secara mendetil langkah-langkah yang hams dilakukan apabila ingin menerapkan Single Index Model dalam rangka pencarian portofolio saham yang optimal dalam suatu kumpulan saham. Diharapkan dengan model penyajian tersebut, orang yang awam sekalipun tetap dapat mengerti bagaimana Single Index Model itu seharusnya digunakan.
Penulis sangat berharap penelitian tentang bagaimana penerapan Single Index Model di Bursa Efek Jakarta ini bisa menjadi salah satu tools bagi para investor di Bursa Efek Jakarta dalam melakukan pemilihan saham-saham yang akan dibeli."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvester Mario Limopranoto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Fahmy Septiaddy
"Penelitian ini secara umum menganalisa pengaruh variabel-variabel ekonomi makro terhadap index harga saham gabungan (IHSG). Dengan menggunakan data variabel makro BI rate, jumlah uang beredar, kurs dollar, inflasi dan PDB, juga IHSG di BEI periode 2005-2014 sebagai variabel dependen. Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunankan metode regresi linier berganda dengan menggunakan variabel independen BI rate, jumlah uang beredar, kurs dollar, inflasi dan PDB terhadap variabel dependen IHSG.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel PDB saja yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap index harga saham gabungan. Dari empat variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan IHSG, tiga diantaranya yaitu KURS, BI rate dan INF memiliki hubungan yang negatif, yang artinya jika KURS, BI rate dan INF meningkat maka akan menurunkan nilai IHSG, sedangkan jumlah uang beredar memiliki hubungan yang positif yang artinya jika jumlah uang beredar meningkat maka akan meningkat juga nilai dari IHSG.

In generally, this research is analyze the effect of macroeconomic variables on Jakarta Composite Index (JCI). By using the macro variable data BI rate, money supply, exchange rate of the dollar, inflation and GDP, also JCI in BEI period 2005-2014 as the dependent variable. Technical analyzes conducted in this study using multiple regression method using independent variables BI rate, money supply, exchange rate of the dollar, inflation and the GDP on the dependent variable JCI.
The results showed that the only variable that GDP alone does not significantly on JCI. Of the four variables have a significant relationship with JCI, three of them namely EXCHANGE ($), BI rate and INF have a negative relationship, which means that if EXCHANGE ($), BI rate and INF increase will decrease the value of JCI, while money supply has a positive relationship which means that if the money supply increase it will too increase value of the JCI.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Agung Nugroho
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persistensi guncangan volatilitas saham di Bursa Efek Indonesia, yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (Indeks Pasar) dan sembilan Indeks Sektoral pada saat pengumuman masuknya COVID-19 ke Indonesia yang diproksi dengan penduduk domestik yang terinfeksi. Peningkatan guncangan volatilitas IHSG dan Indeks Sektoral merupakah reaksi dari investor terhadap pembatasan pergerakan manusia dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19 (Kusumahadi & Permana, 2021). Penelitian ini mengukur estimasi conditional variance (volatilitas) dengan menggunakan model GARCH (1,1) dengan periode observasi data secara time series dari bulan Januari 2016 sampai dengan 30 April 2021 pada masa kemunculan domestik COVID-19 di Indonesia. Hasil regresi menunjukkan adanya peningkatan kemampuan indeks pasar dalam menyerap guncangan volatilitas pada periode setelah diumumkan kasus positif COVID-19 pertama kali di Indonesia yang menunjukkan kemampuan pasar cukup baik dalam merespon krisis. Adapun indeks sektor Industri Barang Konsumsi yang merupakan kelompok industri makanan dan minuman, produsen tembakau, farmasi, kosmetik dan rumah tangga, peralatan rumah tangga, dan lainnya, berdasarkan hasil penelitian mempunyai kemampuan yang paling cepat dalam menyerap guncangan volatilitas. Bukti ini dapat menjadi informasi yang penting bagi investor, akademisi maupun pengusaha dalam memahami persistensi guncangan volatilitas dari indeks pasar maupun sektoral karena terkait dengan potensi imbal hasil dan risiko yang ditimbulkan.

This study aims to measure the persistence of stock volatility shocks on the Indonesia Stock Exchange, namely the Composite Stock Price Index (Market Index) and nine sectoral indices, at the time of the announcement of the entry of COVID-19 into Indonesia, which were proxied by infected domestic residents. The increased volatilities of the JCI and the sectoral indices were reactions from investors to the restrictions on human movement to prevent the spread of COVID-19 (Kusumahadi & Permana, 2021). This study estimates the conditional variance (volatility) by using the GARCH (1,1) model with a time series data observation period from January 2016 to April 30, 2021, before and after the domestic emergence of COVID-19 in Indonesia. It was found that there was an increase in the ability of the market index to absorb volatility shocks in the period after the announcement of the first positive case of COVID-19 in Indonesia, which shows the market's ability to respond to the crisis is quite good. The Consumer Goods industry sector index, which is a group of food and beverage industries, producers of tobacco, pharmaceuticals, cosmetics, household appliances, and others, can absorb volatility shocks at the shortest period. The results of this study provide important information for investors, academics, and entrepreneurs in understanding the persistence of volatility shocks from the market and sectoral indices because they are related to potential returns and the risks involved."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahreza
"Skripsi ini membahas hubungan kointegrasi dan kausalitas antara harga emas, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG tahun 2007-2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data dari tahun 2007 hingga 2016. Data harga emas diperoleh dari World Gold Council, harga minyak dunia menggunakan West Texas Intermediate dari US Energy Information Administration, nilai tukar dari Bank Indonesia, serta IHSG dari laporan statistik Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel harga emas, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, dan IHSG tidak memiliki hubungan kointegrasi dan variabel IHSG dan harga minyak dunia memiliki hubungan kausalitas terhadap nilai tukar rupiah.

This thesis discusses the cointegration and causality relationship between gold price, crude oil price, rupiah exchange rate, and Indonesia Stock Exchange Composite Index IHSG period 2007 2016. This research is quantitative research with data from 2007 until 2016. Gold price data obtained from World Gold Council, crude oil price using West Texas Intermediate from US Energy Information Administration, exchange rate from Bank Indonesia, and IHSG from Indonesia Stock Exchange statistics report.
The results of this study indicate that the variable gold price, crude oil prices, exchange rate of rupiah, and IHSG has no cointegration relationship and variable IHSG and crude oil price has causality relationship to rupiah exchange rate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>