Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41641 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iskandar Ridwan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umair Muhammad Nur
"Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum yang
bekerja sama dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
akan membangun alur distribusi pipa penyediaan air baku untuk memenuhi
kebutuhan air minum disekitar lokasi tersebut. Lapangan – Z menjadi lokasi untuk
pemasangan pipa bawah tanah yang nantinya dipakai untuk mendistribusikan air.
karenanya perlu dilakukan identifikasi lapisan tanah untuk kemudian dapat
menggambarkan keadaan bawah permukaan sebagai bahan pertimbangan
pemasangan pipa bawah tanah. Identifikasi pada lapangan – Z menggunakan
metode tahanan jenis konfigurasi Wenner-Schlumberger dengan menggunakan
data 4 lintasan, 47 elektroda dan jarak spasi sebesar 5m. Daerah penelitian masuk
kedalam formasi gunung api, persebaran litologi batuan pada daerah penelitian
mencakup batuan lanau dan lempung yang memiliki kisaran nilai tahanan jenis 0 –
37,9 Ωm, batuan tuff dan breksi yang memiliki kisaran nilai tahanan jenis 38 – 228
Ωm, dan lava andesit yang memiliki nilai kisaran diatas 229 Ωm. Didapatkan hasil
interpretasi dari penampang 2D yang diolah menggunakan Res2dinv berturut-turut
yaitu pada lintasan A-A¹ pipa tidak menerus pada lintasan ini, pada lintasan B-B¹
pipa berada litologi lava andesit yang memiliki pendugaan sebagai andesit yang
rentan, pada lintasan C-C¹ pipa berada pada litologi batuan tuf yang memiliki rentan
nilai tahanan jenis 69 – 115 Ωm, pada lintasan D-D¹ pipa berada pada litologi
batuan tuf yang memiliki rentan nilai tahanan jenis 69 – 115 Ωm

The Directorate General of Water Resources at the Citarum River Basin, in
collaboration with the Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR), will
build a distribution channel for raw water supply pipes to meet drinking water needs
around the location. Field-Z is the location for installing underground pipes, which
will later be used to distribute water. Therefore, it is necessary to identify the layers
of soil in order to be able to describe the subsurface conditions for consideration in
the installation of underground pipes. Identification in the Z field uses the Wenner-
Schlumberger configuration resistivity method using 4 paths, 47 electrodes, and 5
m spacing. The research area is included in volcanic formations. The distribution
of rock lithology in the study area includes silt and clay rocks, which have a
resistivity value range of 0–37.9 Ωm, tuff and breccia rocks, which have a resistivity
value range of 38–228 Ωm, and andesitic lava, which has values in the range above
229 Ωm. Interpretation results obtained from 2D sections processed successively
using Res2dinv are as follows: on the A-A1 line, the pipe is not continuous on this
track; on the B-B1 line, the pipe is andesitic lava lithology, which has an estimation
as a vulnerable andesite; on the C-C1 line, the pipe is located in tuff lithology, which
has a resistivity value of 69–115 Ωm; and on the D-D1 line, the pipe is located in
tuff lithology, which has a resistivity of 69–115 ohm
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryadi
"Integritas jalur pipa terpendam sangatlah penting bagi keberlangsungan suplai minyak bumi dan produk turunannya dalam dunia industri perminyakan. Ancaman kerusakan yang dapat timbul akibat gangguan dari manusia maupun hewan dapat diminimalisir dengan memendam pipa di bawah tanah, namun ancaman baru berupa korosi timbul. Proteksi korosi dengan pelapis organic sebagai metode perlindungan yang murah banyak diaplikasikan dalam perlindungan jalur pipa terpendam. Metode ini juga dikombinasikan dengan sistem perlindungan katodik. Jalur pipa Cemara-Balongan sepanjang 28 Km dan Tambun-Cilamaya sepanjang 102 Km penyalur minyak mentah mengaplikasikan sistem proteksi pelapis organik sekaligus sistem proteksi katodik.
Untuk mengkaji kinerja dari pelapis organik tersebut dilakukan inspeksi dengan dua buah metode yakni; Close Interval Potential Survey (CIPS) dan Direct Current Voltage Gradient (DCVG) Survey. Survei resistiviats tanah juga dilakukan untuk mengetahui profil resistivitas disekitar jalur pipa. Dari hasil CIPS yang dilakukan sekitar 75% dari total panjang jalur pipa Cemara-Balongan dan sekitar 1% dari total panjang jalur pipa Tambun-Cilamaya tidak terproteksi. Dari hasil survei DCVG yang dilakukan sekitar 89% jalur pipa Cemara-Balongan terdapat cacat pelapis dan pada jalur pipa Tambun-Cilamaya terdapat 6 titik cacat pelapis pada Km 7-12 (5,9%).
Hasil survei resistivitas tanah pada jalur pipa Cemara-Balongan berada pada kisaran 500 ?cm dan pada jalur pipa Tambun-Cilamaya berada pada kisaran 1000-4000 cm Berdasarkan hasil tersebut perlu dilakukan peningkatan efektifitas dari kinerja proteksi katodik anoda korban pada jalur pipa Cemara-Balongan dan perlu dilakukan pengkajian lebih dalam mengenai ancaman AC Corrosion pada jalur pipa Tambun-Cilamaya di Km 7-12. Secara keseluruhan kinerja pelapis organik pada kedua jalur pipa masih baik dinilai dari hasil survei CIPS dan DCVG yang menunjukkan ukuran cacat yang relatif kecil yang tidak dibutuhkan perbaikan akan tetapi yang perlu ditingkatkan adalah kinerja dan efektifitas sistem proteksi katodik sebagai pendukung.

The integrity of underground pipeline transferring crude oil and its derivative product is very significant for the sustainability of the commodities being transferred on the petroleum industry. Threat of failure that may occure due to human or animal activities could be minimized by making it underground, but new threat which is corrosion then appears. Corrosion protection using organic coating as the cheap protection method is widely applied to protect the underground pipeline. This method is also often combined with cathodic protection system so an optimum combination of protection is gained and could last in a certain long period. Cemara-Balongan pipeline with length of 28 Km and Tambun-Cilamaya pipeline with length of 102 Km apply organic coating protection system also with cathodic protection system.
To assess the performance of the organic coating protection system, two inspection methods are conducted which are; Close Interval Potential Survey (CIPS) and Direct Current Voltage Gradient (DCVG) Survey. Soil resistivity survey is also conducted to obtain the resistivity profile of the soil around the pipeline. Based on CIPS results, about 75% of total length of Cemara-Balongan pipeline and 1% of total length of Tambun-Cilamaya pipeline is unprotected. Based on the DCVG survey results, about 89% of holidays are investigated on Cenmara-Balongan pipeline and 6 spots of holidays are investigated on Km 7-12 of the Tambun-Cilamaya pipeline (5.9%). The soil resistivity survey results show that Cemara-Balongan soil has resistivity of about 500 ?cm and Tambun-Cilamaya soil has resistivity of about 1000-4000 cm.
Based on the results, an increasing on the performance and effectiveness of the cathodic protection is required on the Cemara-Balongan pipeline and a thorough assessment of AC Corrosion threat is required on Km 7-12 of the Tambun-Cilamaya pipeline. Generally speaking, the performance of the organic coating of both pipeline is still good assessed from the CIPS and DCVG survey results that exhibit small size of holidays that not need reparation but the performance and effectiveness of the cathodic protection is need to be increased as its support.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51493
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Prabowo Puranto
"Telah dikembangkan inklinometer portabel menggunakan komponen IC MEMS Digital ADIS 16209. Komponen ini digunakan untuk mendeteksi kemiringan suatu sumbu yang diukur relatif terhadap sumbu gravitasi bumi. Dengan membuat suatu sistem mekanik berupa tabung terpedo yang memiliki panjang 40 cm, diameter 2,54 cm dan dengan dilengkapi dua pasang roda atas dan bawah, maka telah dibuat suatu sensor inklinometer yang digunakan untuk mengukur sudut kemiringan pipa bor yang ditanam pada kedalaman 10-30 meter di bawah permukaan tanah. Sensor ini kemudian didukung dengan suatu perangkat keras dan lunak berbasis android untuk meningkatkan unjuk kerja sensor inklinometer. Sistem pendukung ini dapat menggerakkan sensor sesuai dengan parameter yang dimasukkan pada perangkat lunak android yang telah dibuat untuk memaksimalkan proses pengambilan data serta menjadikan sistem ini mejadi lebih portabel.
Hasil penelitian didapatkan bahwa sensor inklinometer memiliki akurasi sebesar 0,1° dengan kecepatan maksimal hingga 15,5 cm/detik, waktu tenggang minimal 1 detik dan pengambilan data terbanyak yaitu 255 data yang memerlukan waktu selama 2 detik. Data-data derajat kemiringan yang didapat dari hasil pengukuran kemudian diolah menjadi nilai pergeseran tanah. Hasil pengukuran telah dilakukan di kawasan karangsambung dan kawasan Sumedang yang terdeteksi adanya pergerakan tanah pada masing-masing kedalaman tanah 10 meter dan 17,5 meter.

Portable inclinometer has been developed using MEMS Digital IC components ADIS 16209. This component is used to detect a tilt axis which is measured relative to the axis of the Earth's gravity. The mechanical system of inclinometer has been developed such as a torpedo tube which has length of 40 cm and diameter of 2,54 cm. The mechanical system is equipped with two pairs of wheels. This inclinometer sensor is used to measure the tilt of the borehole that are planted in a depth of 10 - 30 meters below the ground surface. The sensor is then supported by a hardware and software based on android to improve the performance of the sensor inclinometer. This support system can controll the sensor movement according to the parameters included in the software. This support system is created to maximize the data collection process and make the system becoming more portable.
The results showed that the inclinometer sensor has an accuracy of 0.1°, maximum speed of up to 15.5 cm/sec, a delay time of at least 1 second and retrieval data of 255 that requires time for 2 seconds. Slope data obtained from the measurement results are then processed into the soil movement data. The results of measurements have been carried out in the region of Karangsambung and Sumedang which are detected soil movement at a depth of 10 meters and 17.5 meters respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T38913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Rahman
"Pengelaran jalur pipa baru dapat memanfaatkan fasilitas lahan yang tersedia dengan bekerjasama dengan perusahaan lain pemilik lahan yang ada untuk mengurangi biaya pembebasan lahan dan menghemat jadwal proyek. Dalam proyek ini pipa baru milik perusahaan Pertagas melalui lahan Right of Way (RoW) yang telah ada jalur pipa perusahaan Eni.  Jalur pipa Pertagas tersebut bersilangan dengan jalur pipa aktif milik Eni di bawah tanah dengan kedalaman 5m dan jarak antara pipa 1m. Untuk melaksanakan proyek ini diperlukan kerjasama antar kedua perusahaan agar aspek legal dan aspek teknis integritas pipa terjaga dengan aman. Tahapan proyek dimulai dengan aspek legal berupa perjanjian persilangan jalur pipa antara kedua perusahaan. Kemudian dilanjutkan aspek teknis dengan mengumpulkan data survey lokasi dan kedalaman pipa aktif yang beroperasi. Setelah kedalaman dikonfirmasi maka perencanaan desain konstruksi dimulai dengan perencanaa gambar teknis dan menghitung potensi longsor tanah saat penggalian lubang pit untuk peletakan alat pengeboran. Metode identifikasi bahaya saat konstruksi (Hazid) dilakukan sebelum pelaksanaan agar dapat diketahui resiko bahaya yang terjadi dan mitigasi yang dapat diterapkan. Aspek K3 keselamatan dan keamanan bekerja diterapkan baik untuk alat dan pekerja proyek. Pelaksanaan pengeboran dilakukan setelah semua pihak melakukan cek list persetujuan dan komunikasi tanggap darurat telah siap di lapangan. Proses pengeboran horizontal berjalan sesuai dengan desain dan pipa yang terpasang kemudian diperiksa untuk memastikan tidak menganggu integritas pipa aktif yang ada. Evaluasi menunjukkan dari aspek teknis pelaksanaan telah sesuai perencanaan desain yang tertuang dalam prosedur metoda kerja dengan menerapkan aspek quality selama pengeboran dan pemasangan pipa. Namun pemulihan kembali situs area kerja ke kondisi semula menjadi temuan yang perlu pemeliharaan berkelanjutan. Sementara itu evaluasi penerapan keselamatan masih perlu ditingkatkan khususnya pekerja yang bekerja di bawah tanah yang berpotensi resiko bahaya bekerja di ruang terbatas. Kesimpulan dari pekerjaan persilangan pipa ini adalah pemilihan metode pengeboran horizontal merupakan pilihan tepat karena jarak penggalian lubang mencukupi dan tidak menganggu aktivitas pipa yang sedang beroperasi.

Installation of a new pipeline route can used existing land facilities by collaborating with other land owned companies to reduce land acquisition cost and save project schedules. In this project, the new pipeline is owned by the company Pertagas and through the existing Right of Way (RoW) owned by company Eni, where Pertagas pipeline crossing with Eni active pipeline underground at a depth of 5 meters with a 1 meter spacing between the pipes. To carry out this project, cooperation between both companies are required to ensure both legal and technical aspects of pipe integrity are safely applied. The project stages begin with the legal aspect, which involves an agreement on the pipeline crossing between the two companies. Then the technical aspects continued by collecting data survey and the depth of active pipes in operation. Once the depth was confirmed, the construction design planning begins, including technical drawings and calculating the potential soil erosion during pit excavation for boring equipment placement. Hazard identification during construction (Hazid) is conducted before implementation to determine potential hazards and the applicable mitigation measures. Occupational health and safety (K3) aspects are applied for both equipment and project workers. Boring work is carried out after all parties have completed approval checklist and emergency communication is ready on-site. The horizontal boring performed according to design, and the installed pipes are tested to ensure they do not interfere with the integrity of the existing active pipes.

The evaluation indicates that, from a technical perspective, the implementation is in line with the planned work procedures, by applying quality aspects during boring and pipe installation. However, site restoration to its original condition requires follow up maintenance. Meanwhile, the evaluation of safety implementation still needs improvement, especially for workers working underground in confined spaces. The conclusion from this pipe crossing work is that horizontal boring method is the right choice due to the excavation pit distance is sufficient and does not interfere with the activities of live pipeline that are currently operating."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shahrin Febrian
"Penelitian ini dilakukan pada jaringan pipa bawah tanah yang dimiliki oleh PT. X yang berlokasi pada area operasi Riau, yang mana saat ini menghadapi masalah korosi. Permasalahan utama pada korosi eksternal yang terjadi selama ini selain korosi yang merata (uniform corrosion), korosi celah (crevice corrosion) dan korosi galvanis (galvanic corrosion), terjadi juga korosi sumur (pitting corrosion). Selama ini PT. X dalam menanggulangi korosi eksternal salah satunya menggunakan sistem perlindungan coating menggunakan Corrothane XT, akan tetapi tidak membuahkan hasil yang optimal. Penggunaan Corrothane XT ini dirasa belum cukup membantu untuk mengatasi pitting corrosion yang umumnya terjadi dari dalam dan luar pipa, dan untuk mengatasi korosi ini PT. X menggunakan clamp penutup lubang. Untuk perawatannya harus dilakukan pelapisan berkala (Corrothane XT) dan penggunaan clamp dilakukan untuk setiap lubang yang timbul, dimana hal ini tentunya akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu PT. X mencari alternatif lain yang lebih efektif dengan mengadakan kerjasama dengan perusahaan dari Malaysia yaitu Y. SDN BHD sebagai pemegang lisensi Fibaroll di Asia Tenggara dan Z. SDN BHD yang menguji hasil dari pemakaian Fibaroll. Pengujian yang dilaksanakan telah sesuai permintaan pasar (market demand) dan standar Internasional (ASTM) yang diimplementasikan dengan ?Visual Inspection Test? serta "Adhesion / Pull-Off Test" dimana pengujian ini dilaksanakan + 3 bulan setelah dilakukan pembungkusan (wrapping) pada pipa yang bersangkutan. Selain itu dilakukan juga pengamatan terhadap kondisi lain (di atas tanah dan air garam) selama 1 bulan untuk melihat mekanisme korosi pada permukaan coating dan pengaruhnya sendiri terhadap konstruksi Fibaroll. Hasil yang diperoleh dari lapangan menunjukkan hasil yang baik, sedangkan dari lab menunjukkan hasil yang bervariasi dimana terjadi fenomena korosi yang berbeda pada setiap media.

This research is conducted on underground pipe network that proprietary by PT. X which is located at operational area in Riau, that currently facing corrosion problem. Main problem is focused on external corrosion which occurred from many forms such uniform corrosion, crevice corrosion, galvanic corrosion and also pitting corrosion. To handle these matters PT. X utilized one of the corrosion protection methods which is coating system that used Corrothane XT as epoxy, but the result doesn?t sufficient enough to settle pitting corrosion problem which occurred from inside and outside of the pipe. For temporary action PT. X used hole clamp shell and for maintenance purposes Corrothane XT must be recoated periodically also hole clamp must be applied to each hole that arises. This circumstance leads to the consequence that they have to spend more time and money. Therefore PT. X looks for alternative way to solve these complicated problems by arranging collaboration with some corporate from Malaysia which are Y. SDN BHD as Fibaroll's licensee at South East Asia and Z. SDN BHD as testing party. Testing is based on market demand and International Standard (ASTM) which be implemented as Visual Inspection Test and ?Adhesion / Pull-Off Test. This test will be performed for + 3 months after Fibaroll wrapping on pipe network is done. Besides there are also some lab test one certain conditions (at surface and salt water) up to 1 month to see corrosion mechanism on coating's surface and its own influence to Fibaroll's construction. Acquired result from field indicated excellent, meanwhile from lab showed varying results where corrosion phenomenon occurred on each media."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toha Saleh
"Pencemaran air tanah akibat aktivitas manusia sudah cukup merugikan kehidupan manusia itu sendiri, namun seberapa jauh pencemaran dan konsentrasi pencemar tersebut mempengaruhi air tanah, sukar untuk dilihat langsung oleh mata kita. Untuk dapat melihat besamya pengaruh tersebut maka diperlukan suatu alat bantu yang mudah dan cepat agar dapat dilakukan tindakan-tindakan pengawasan dan pencegahan yang diperlukan.
Alat bantu yang dapat menjadi alternatif di sini adalah suatu model numerik yang dapat mensimulasikan penyebaran polutan (pencemar) serta konsentrasi polutan tersebut. Model numerik ini menggunakan suatu metode beda hingga yang akan dikembangkan dan dituliskan ke dalam program komputer dengan rnenggunakan software visual basic for microsofr excel 7.0.
Sebagai argumentasi bahwa model yang diprogram adalah dapat diandalkan untuk tujuan di atas, maka dilakukan pengujian terhadap konsistensi program yang dilinjau darl sudut kesetimbangan massa terhadap pengaruh variasi data-data parameter pembentuknya. Kemudian dari pengujian tersebut dibuat suatu analisa singkat dan menyeluruh dari setiap data parameter yang di uji.
Pengujian ini ternyata memberikan hasil yang baik sehingga program yang dibuat dapat dikatakan konsisten dan dapat diaplikasikan sesuai kebutuhan kita. Semoga skripsi ini dapat memberikan yang terbaik bagi kehidupan kita_ Amin.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Wijanoko
"Untuk mengetahui karakteristik aliran air tanah pada lapisan tak jenuh air maka dikembangkan suatu model matematik yang disebut Program Aliran. Program ini dikembangkan dari formulasi Richards dan penyelesaian formula-formula yang ada dilakukan secara numerik dengan menggunakan metode beda hingga dimana sistem persamaannya diselesaikan melalui metode Newton-Raphson. Kemudian pengembangan tersebut ditulis ke dalam bahasa komputer dengan menggunakan perangkat lunak Visual Basic for Microsoft Excel 97.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengujian terhadap parameter-parameter yang merupakan data input dari program ini, didapat hasil yang sesuai dengan teori khsususnya untuk parameter lapangan. Sedangkan pengujian terhadap parameter model, didapat hasil yang insensitif terhadap keluaran yang dihasilkan, kecuali untuk parameter tahapan waktu penghitungan. Dengan demikian Program Aliran ini dapat digunakan untuk memodelisasi aliran air tanah pada lapisan tak jenuh air setelah dilakukan kalibrasi dan verivikasi terhadap model ini untuk mendapatkan hasil yang akurat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliawan
"Telah dibuat sebuah ionizer yang berfungsi untuk menghasilkan ion-ion negatip yang mempunyai peranan penting dalam menjaga udara agar tetap bersih. Alat ini dibuat dengan rangkaian sederhana, mudah dioperasikan, berukuran kecil dan menggunakan tenaga listrik ac. Pada rangkaian ionizer sederhana disini kami menggunakan kapasitor dan diode sebanyak masingmasing 20 buah untuk mendapatkan hasil output yang jauh lebih besar. Metode pegukuran dilakukan dengan menggunakan dua buah keping tembaga disusun sejajar. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa rangkaian pengali tegangan berkerja dengan baik. Sedangkan untuk pengukuran menggunakan metoda plat sejajr didapat hasil yang bervariasi ini disebabkan oleh metode pengukuran yang dilakukan bervariasi pula.

Has created an ionizer that produces ions negative with an important role in keeping the air in order to remain clean. This tool is made with a series of simple, easy to operate, small size and use of electric power ac. In a series of ionizer Here we use a simple capacitor and diode as each 20 pieces to get the results of a much larger output. Method pegukuran done by using two copper coins arranged parallel. From the test results can be seen that the voltage multiplier circuit works well. As for the measurement using the plate method sejajr obtained varying results is due to the method of measurement done varies anyway."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S29234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>