Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumarjianto
"Struktur kristal merupakan salah satu bagian dari analisis struktur mikro, untuk menganalisis hal ini yang sering dipakai metode Hanawalt dari kurva XRD. Struktur mikro suatu bahan yang tergantung pada ukuran butir. Bahan CaMnO3 yang merupakan campuran dari bahan dasar CaCO3 dan MnO2 terbentuk setelah melalui proses milling dan pemanasan. Proses milling yang dilakukan pada sampel dengan variasi waktu 3 jam, 6 jam, 9 jam, 12 jam melalui pemanasan dengan variasi 3 jam, 6 jam, dan 9 jam. Temperatur yang digunakan pada proses ini 400°C , 800°C dan 1000°C.
Hasil pengukuran difraksi sinar-X pada temperatur ruang menunjukan bahwa CaMnO3 dapat dihasilkan melalui pemanasan sampai 10000C. Sementara itu sampel dengan waktu milling 12 jam mulai mengarah ke pembentukan fasa baru CaMnO3 yang baik. Untuk mengindentifikasi bahan secara mikro dan perubahan ukuran butir digunakan Partikel Size Analyzer (PSA).

Structure Crystal represent one part of the micro structure analysis, to analyse this matter which is often weared by Hanawalt method from XRD curve. Micro Structure a materials which depend on item size measure. Materials CaMnO3 representing mixture from elementary materials of MnO2 and CaCO3 formed by after passing milling process and warm-up. Process conducted by milling sampel with time variation of 3 hour, 6 hour, 9 hour, 12 hour through warm-up with variation of 3 hour, 6 hour, and 9 hour. Used temperature at this process 400°C, 800°C and 1000°C.
Result of measurement X-ray diffraction at showed room temperature that CaMnO3 can be yielded to through warm-up until 1000°C. Meanwhile sampel with milling time 12 hour start flange to forming of new fasa good CaMnO3. For the identifying of materials microly and change of item size measure used by Particle Size Analyzer ( PSA).
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T20726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhewa Edikresnha
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh dopan Ti ke dalam Mn pada system LCMO,persisnya adalah La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3(x=0,04; 0,06 ; 0,08 ; 0,10; dan 0,12. Sintesis bahan La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 menggunakan metode pencampuran mekanik dari oksida-oksida penyusun La2O3, CaCO3, MnO2, dan TiO2. Campuran ini digerus dengan High energy Milling selama 25 jam lalu dikalsinasi pada suhu 400oC selama 5 jam kemudian dilakukan proses pemanasan 1200oC selama 12 jam. Telah dilakukan karakterisasi XRD setelah proses milling, kalsinasi, dan pemanasan akhir. Dari grafik XRD, fasa La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 berhasil dibentuk setelah proses sintering. Selain karakterisasi XRD, dilakukan juga karakterisasi SEM untuk melihat struktur permukaan dari sampel dan ditemukan, dengan perbesaran 2500x, bahwa ukuran partikel terkecil didapatkan pada komposisi x =0,10. Karakterisasi EDAX telah dilakukan untuk mengkonfirmasi komposisi sampel. Pada penambahan konsentrasi Ti secara umum memperlihatkan kenaikan pada parameter kisi (a,b,c), dan volumenya. Rasio magnetoresistensi sampel meningkat hingga komposisi x =0,10 lalu kemudian menurun. Hasil ini mendekati penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa rasio Magnetoresistensi terbesar didapat pada x = 0,07.

This research is aiming at studying the influence of Ti doping into Mn on La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 (x=0,04; 0,06 ; 0,08 ; 0,10; and 0,12). The synthesis of the sample was based on La2O3, CaCO3, MnO2, and TiO2 elements. The elements were mixed with High energy milling for 25 hours and then calcined at 400oC for 5 hours. These materials were sintered at 1200oC for 12 hours. The identification phase conducted by X-ray diffraction was done after every phase of the sample preparation. From the graph, it can be concluded that La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 phase can be formed after the sintering process although there still consists double phases on almost all samples except x = 0,10 . Grain morphology identification with SEM characterization of La0,67Ca0,33Mn1-xTixO3 has shown that La0,67Ca0,33Mn0,90Ti0,10O3 has the smallest grain particle. EDAX characterization was done on one sample to check whether the composition really meet the criteria. The added concentration of Ti generally increased the lattice parameter as well as the volume. The magneto resistance ratio increased as the composition increased up to x = 0,10 and then above that the magneto resistance ratio started to decrease. This result comes near to the previous experiment that the largest magneto resistance ratio was achieved at x = 0,07."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29087
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dudung Abdu Kodir
"Semakin lama waktu milling maka akan diperoleh ukuran butir yang
lebih halus. Hal ini membuktikan bahwa apabila butiran semakin kecil,
maka berakibat luas permukaan kontak antar butir semakin besar yang
berarti pula porous bahan ini semakin kecil sehingga konduktivitas bahan
semakin baik ditandai dengan berkurangnya resistivitas bahan ini.
Resistivitas meningkat seiring dengan peningkatan lama
pemanasan. Hal ini disebabkan bahwa tingkat oksidasi bahan semakin
besar dengan lamanya proses pemanasan, yang berarti bahwa
kandungan oksigen pada bahan ini semakin besar.
Sifat resistivitas bahan akan cenderung menurun apabila bahan
tersebut dikenai medan magnet yang terus membesar. Jadi semakin tinggi
medan magnet, resistivitas sample semakin menurun
Secara umum ciri dari sifat positif magnetoresistance adalah resistivitas
bahan semakin meningkat apabila dikenakan medan magnet luar.
Sedangkan negative magnetoresitance adalah perubahan resistivitas
bahan semakin menurun apabila dikenakan medan magnet luar. Sifat
magnetoresistance yang lazim diteliti banyak orang adalah negative
magnetoresistance. Apabila gejala penurunan resistivitas ini cukup besar
maka disebut dengan sifat Giant Magnetoresistance (GMR)"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Witha Berlian Kesuma Putri
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T39872
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Jazuli
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T39845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Butarbutar, Jonni
"Analisis Struktur kristal paduan La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 telah dilakukan sintesis dan karaketrisasi paduan La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 (x=0.02 ; x=0.04 ;x=0.06 ;x=0.08 x=0.10 ;x=0.12 ).Sintesa bahan menggunakan metode reaksi padatan (solid state method) dari oksida-oksida penyusun La2O3,CaCO3,MnO2 dan TiO2.Campuran ini di milling selama 5jam ,15 jam dan 25 jam dan proses pemanasan dengan variasi suhu 1000°C, 1100°C dan1200 0C selama 12 jam.
Hasil pengukuran dengan difraksi sinar-X (XRD)menunjukkan bahwa sintesa bahan atau paduan La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 fasa tunggal(single phase) dengan struktur kristal Orthorombik, space group Pnma (No.62) dan parameter kisi untuk x=0,08sebagai berikut : a = 5,4786(4) Å; b = 7,7503(1) Å; c = 5,4837(6) Å.

Synthesis and characterization of the Giant Magnetoresistance on the La 0.67 Ca0.33Mn1-x Tix O3 compound have been perfomed .Synthesis on the La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 material use solid state method from compiling oxides of La2O3,CaCO3, MnO2 dan TiO2.This mixture milled during 5 hour,15 hour and 25 hour and sintered at 1000°C, 1100°C and 1200°C for 12 hour.
The result of XRay diffraction measurement show that the materials is single phase i.e La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 with the crystal structure of orthorhombic , space group is Pnma (No.62) and lattice parameter for x=0.008 are a = 5,4786(4) Å; b = 7,7503(1) Å; c = 5,4837(6) Å.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29092
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Markorijasti
"Sintesa dan karakteristisasi Rasio magneto-resistansi bahan LaMnO3 telah berhasil dilakukan. Bahan LaMnO3 yang dihasilkan memiliki fasa tunggal dengan struktur kristal orthorhombic, space group Pnma (I-62) dan parameter kisi a =5,44145 ± 0.00093 A, b = 7,70625 ± 0.00074 A dan c = 5.53700 ± 0,00098 A, dengan sudut pembentuk kristal α=β=γ=90°, volume satu unit sel V = 232,184 ± 0,069 A3, kerapatan satu unit sel ρ = 6,005833 g/cm3. Kualitas fasa yang dihasilkan cukup baik dengan komposisi unsur La:Mn:O = 22,40% : 19,73% : 59,80%. Dari pengamatan SEM, morfologi permukaan bahan menunjukkan partikelnya berbentuk buat-bulat hampir homogen, dengan distribusi ukuran partikel sebesar 1000 - 3000 nm. Rasio magneto-resistansi terbaik yang dihasilkan adalah 33,30% pada arus 10 mA. Faktor-faktor yang memberi kontribusi keberhasilan penelitian ini antara lain proses milling, kompaksi dan pemanasan ulang, sehingga diperoleh homogenitas campuran, porositas yang minimal dalam pembentukan fasa, pengikatan oksigen, sehingga diperoleh fasa LaMnO3 yang lebih sempurna. Dalam penelitian ini variasi kompaksi dan pemanasan ulang merupakan faktor ekstrinsik yang mempermudah orientasi untuk memperbesar domain magnetik.

The synthesis and characterization of magnetoresistance ratio on the material compound of LaMnO3 was successfully carried out. It yielded single phase with orthorombic crystal structure, space group Pnma (I-62) and grid parameter of a = 5.44145 ± 0.00093A, b = 7.70625 ± 0.00074 A and c = 5.53700 ± 0.00098 A, in the angle of crystal shaper α=β=γ= 90°, one unit cell volume V = 232.184± 0,09A3, one unit cell density ρ = 6.005833 g/cm3 The phase quality yielded is sufficiently good in the element composition La : Mn: O = 22.40%: 19.73% : 59.80% respectively. Based on the observation of SEM that the morphologically material indicated a round particles are almost homogeneous, in the distribution of particle size is 1000 - 3000 nm. The best magneto-resistance to be yielded is 33,30% with current I = 10 mA. The factors contributing to successful of this research among other milling process, compact and re-heating, so that it was obtained a compound was homogeneous, a minimal porosities, phase forming, oxygen binding, and thus it was obtained phase of LaMnO3 is more perfected. In this research, that compact variation and reheat are extrinsic factor that is may easily orientation to enlarge magnetic domain."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21383
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tesya Komala
"Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh doping Cu terhadap sifat kelistrikan dan efek magnetoresistansi dari La0.7Ba0.1Sr0.2Mn1-xCuxO3 x= 0; 0.05; 0.1; dan 0.15. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa La0.7Ba0.1Sr0.2Mn1-xCuxO3 memiliki fasa tunggal dengan struktur kristal rhombhohedral denganspace group R-3c. Karakterisasi dengan SEM-EDX menunjukkan terjadinya perubahan ukuran grain sampel ketika ada variasi doping Cu serta menunjukkan bahwa Cu berhasil disubsitusikan ke dalam sampel. Data resistivitas sebagai fungsi temperatur menunjukkan bahwa semakin besar doping Cu, nilai resistivitas semakin meningkat dan menggeser temperatur transisi metal-isolator ke temperatur yang lebih rendah. Nilai magnetoresistan yang dihasilkan semakin besar ketika doping Cu semakin besar.

The effect of Cu doping on electrical properties and magnetoresistance La0.7Ba0.1Sr0.2Mn1 xCuxO3 x 0 0.05 0.1 and 0.15 has been studied. The result of XRD characterization confirmed that La0.7Ba0.1Sr0.2Mn1 xCuxO3 are single phased. The structures are rhombohedral with space group R 3c. SEM EDX characterization showed the variations of grain size and it showed that Cu ion has successfully substituted to the samples. The resistivity as a function of temperature showed that Cu doped increase the resistivity and decreased the metal insulator transition temperature. Magnetoresistance effect of samples relatively increased with increase of Cu doping."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohsin
"ABSTRAK
Penelitian struktur domain ferromagnet berbentuk kubus telah dilakukan dengan
simulasi mikromagnetik OOMMF, berdasarkan persamaan Landau-Lifshitz-
Gilbert. Dalam penelitian ini telah dilakukan pengamatan dinamika struktur
domain pada material feromagnet Permalloy (Py), Nickel (Ni), Besi (Fe), dan
Kobalt (Co) berbentuk nanocubes (kubus) dengan variasi panjang sisi dari ukuran
20 nm sampai dengan 100 nm, ukuran sel 2,5 × 2,5 × 2,5 􀝊􀝉ଷ, dan faktor
damping α = 0,1. Suhu sistem adalah 0 kelvin. Proses simulasi mikromagnetik ini
dilakukan dalam dua bagian, (1) pengamatan struktur domain pada keadaan
medan eksternal nol, dan (2) diberi medan magnet eksternal. Bagian pertama,
difokuskan pada pengamatan struktur domain dan energi sistem mikromagnetik
pada kedaan tanpa medan magnet eksternal atau ground state. Dari hasil
pengamatan, diperoleh bahwa terjadi transisi struktur domain dari domain tunggal
(single-domain/SD) menjadi struktur vortex-wall (VW) yang berhubungan dengan
diameter kritis atau panjang sisi kritis. Di bawah panjang sisi kritis, struktur
domain yang terbentuk adalah SD, sedangkan struktur VW teramati di atas
panjang sisi kritis. Hasil simulasi mikromagnetik memperlihatkan bahwa panjang
sisi kritis mendekati prediksi teori. Selanjutnya dianalisis energi sistem
mikromagnetik berhubungan dengan transisi struktur domain. Menariknya, pada
daerah transisi terjadi perubahan energi demagnetisasi dan energi exchange.
Dibawah panjang sisi kritis, energi demagnetisasi lebih besar daripada energi
exchange. Berikutnya, energi exchange mengalami kenaikan di atas panjang sisi
kritis. Bagian kedua, dilakukan pengamatan jika material diberi medan magnet
eksternal.Pada bagian ini, difokuskan untuk memperoleh data karakteristik
magnet; seperti kurva histeresis, medan koersivitas, magnetisasi remanen, medan
pembalikan, medan nukleasi, dan waktu pembalikan. Dari analisis kurva
histeresis, diperoleh medan koersivitas menurun dengan meningkatnya panjang
sisi kubus. Hasil ini sesuai dengan hasil eksperimen. Tentang medan pembalikan,
berhubungan dengan besar medan magnet eksternal yang diperlukan untuk
membalik dari keadaan saturasi ke keadaan saturasi berikutnya. Teramati bahwa
medan pembalikan Co mempunyai nilai paling besar dibandingkan Py, Fe, dan Ni,
serta meningkat dengan bertambahnya panjang sisi kubus. Hal yang sangat
menarik, struktur domain dan profil energi pada keadaan remanen mirip dengan
keadaan ground state. Hasil ini memperlihatkan bahwa feromagnetik nanocubes
dapat dipertimbangkan dalam merealisasikan devais-devais berbasis magnet.

ABSTRACT
We have systematically investigated domain structures of ferromagnetic
nanocubes model by means of public micromagnetic simulation, OOMMF based
on Landau-Lifshitz-Gilbert equation. Materials used in the micromagnetic
simulation consisted of Permalloy (Py), Nickel (Ni), Iron (Fe), and Cobalt (Co).
Edge length of nanocubes were carried out from 20 nm to 100 nm with cell size
2.5 × 2.5 × 2.5 􀝊􀝉ଷ and the damping constant was fixed ߙ= 0.1. The
temperature system was fixed absolute zero temperature. The micromagnetic
investigation of domain structures, we separated in two part, (1) the investigation
domain structures in zero external field condition, and (2) applied magnetic field.
First part, we have focused to domain structure and magnetization energy in zero
external field condition or ground state. From the observation, we found that the
transition of domain structure from a single-domain (SD) to a vortex-wall
structure (VW) was related to critical diameter (critical edge length). Below the
critical edge length, all the cases exhibited a SD structures while a VW structure
was found above the critical edge length. The micromagnetic simulation results
showed that the critical edge length agrees with the theoretical prediction.
Furthermore, we have analyzed the magnetization energy systems corresponded to
the transition domain structure. Interestingly, the transition domain structure is
shown by changing the demagnetization and exchange energy. Below the critical
edge length, the magnetization energy was dominated by the demagnetization
energy rather than exchange energy. Then, the exchange energy startly dominated
above the critical edge length. Second part, we investigated the dynamics domain
structure with applied the external field. In this, we focused to find the magnetic
properties; such as hysteresis loops, coercivity field, remanent magnetization,
switching field, nucleation field, and switching time. From analyzing the
hysteresis loops, we found that the coercivity field decreased as the diameter
increased. This results in agreement with the experiment results. Concern to the
switching field, the magnitude of applied field to switch from one saturation to
another saturation. We found that the switching field of Co the largest of
switching field with respect to diameter. Mostly interesting, the domain structures
similarly exhibited to the ground state condition at the remanent state as well as
the magnetization energy profiles. We concluded that behavior in ferromagnetic
nanocubes may allow us to consider in a practical design of magnetic recording
devices."
Lengkap +
2013
T35485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>