Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115671 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Lestari
"Produksi minyak dalam suatu reservoar dapat menyebabkan perubahan sifat reservoar yang berimplikasi pada perubahan respon seismik. Perubahan respon seismik tersebut diakibatkan oleh perubahan tekanan dan saturasi fluida. Perubahan tekanan dan saturasi fluida pada lapangan produksi dapat diamati dengan membandingkan dua data seismik yang direkam pada daerah yang sama namun pada waktu yang berbeda. Metode ini dikenal dengan time-lapse atau seismik 4D dimana dimensi yang keempat adalah waktu. Analisa time-lapse digunakan untuk memetakan perubahan saturasi fluida dan perubahan tekanan sebagai fungsi dari waktu. Telah diketahui bahwa perubahan respon AVO (Amplitude Variation with Offset) pada reservoar dapat membantu membedakan perubahan karakter reservoar khususnya antara perubahan saturasi fluida dan perubahan tekanan. Pada tahun 2000 dilakukan perekaman dan pemrosesan data seismik di lapangan Widuri untuk melihat perubahan respon AVO. Data seismik tahun 1991 direproses secara bersamaan dengan pemrosesan data tahun 2000 untuk menghindari masalah dalam analisa akhir studi time-lapse. Alasan utama dilakukannya survei seismik tahun 2000 adalah untuk mengamati penurunan tekanan di sekitar daerah yang akan dijadikan proyek waterflood. Untuk membantu karakterisasi reservoar berdasarkan data AVO, survei seismik tahun 1991 dan 2000 diproses dalam 3 data seismik parsial angle stack. Ketiga data parsial angle stack ini kemudian diinversi secara simultan untuk memperoleh impedansi-P dan impedansi-S.
Interpretasi kualitatif dilakukan terhadap perubahan sifat reservoar akibat produksi berdasarkan hasil inversi angle stack secara simultan. Kemudian hasil dari analisa inversi seismik 4D dibandingkan dengan data produksi dan hasil simulasi reservoar. Analisa terintegrasi yang melibatkan hasil inversi seismik dan hasil simulasi reservoar dapat digunakan untuk optimisasi perencanaan sumur pada proses secondary recovery, seperti pemilihan sumur produksi dan injeksi serta identifikasi sumur pengembangan baru.

Oil production can cause changes to a reservoir that will affect the seismic response. The seismic response change over time is the result of pressure and fluid effect. The change of pressure and fluid saturation can be identified using seismic time-lapse. Time-lapse, also known as 4D seismic is technique used to map difference in seismic response over time, attributable to production-related process such as changes in fluid saturation and/or reservoir pressure. The general objective of time lapse or 4D seismic is to track production related changes in the reservoir to determine areas of bypassed reserved or inefficiencies in the production process. It has been recognized that changes in the AVO (Amplitude Variation with Offset) response of the reservoir might increase the discrimination of the different types of changes in the reservoir particularly between changes in saturation and changes in pressure. In 2000 a monitor 3D seismic data set of the Widuri field was acquired and processed to take advantage of seismic AVO effects. The base line 1991 seismic data set was reprocessed in parallel to avoid several potential problems in the final time-lapse analysis. The primary reason for the monitor data set was to observe the reservoir pressure depletion state around a water-flooding project. To support AVO based reservoir characterization the base line and monitor seismic data were processed to 3 partial angle stacks. These were subsequently inverted to acoustic and shear impedance using simultaneous inversion algorithm.
A qualitative interpretation is made of reservoir properties changes caused by production based on angle stack simultaneous inversion result. The result from 4D seismic inversion will be compared with the engineering data such as pressure, water saturation and result from reservoir simulation. The application of this method has resulted in the optimization of well planning for the secondary recovery (best location for producer and injector) and identification of several new infill drilling.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T20981
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Taufik
"ABSTRAK
Upaya eksplorasi sumber hidrokarbon pada prinsipnya dilakukan dengan
beberapa tahapan, yakni eksplorasi dan pengembangan lapangan. Setiap tahapan
tersebut menggunakan metoda dan teknologi yang berbeda pula, dengan tujuan
yang sama yakni pemerolehan hidrokarbon. Pencarian minyak bumi di lapangan
yang sudah matang memang merupakan hal yang cukup sulit terlebih lagi yang
merupakan perangkap stratigrafi (Stratigraphic Trap).
Bertitik tolak pada tingkat kesulitan mendapatkan sumber hidrokarbon
baru maka berkembang metoda-metoda baru sebagai alat untuk mendeteksi
keberadaan hidrokarbon tersebut. Perkembangan metoda dan teknologi ini
berkaitan dengan kualitas data-data geofisika untuk menggambarkan model
geologi bawah permukaan, dan metode pemodelan geofisika untuk mengetahui
distribusi sifat fisis batuan mudah dipahami oleh ahli geofisika, geologi dan
perminyakan.
Pemanfaatan Data atribut seismik seperti; Amplitude, Semblance selain
digunakan untuk mendefinisikan struktur yang ada juga dapat digunakan sebagai
interpolasi batas satuan litologi secara sederhana, sedangkan Instantaneous
Amplitude, Phase, Frequency digunakan sebagai atribut untuk mendefinisikan
batas perangkap stratigrafinya. Adanya kenampakan anomali didaerah penelitian
yang merupakan bagian dari Group Sihapas yang mengindikasikan suatu
reservoar perangkap stratigrafi telah berhasil dibuktikan.
Tesis ini lebih bersifat penelitian dengan menggabungkan landasan teori
serta mengintegrasikan teknik interpretasi untuk melakukan identifikasi suatu
reservoar yang merupakan perangkap stratigrafi. Data seismik diinterpretasi
dengan menggunakan bantuan data geologi regional serta perangkat lunak
komersial untuk analisa dan interpretasi 3D seismik."
2007
T21193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Triarso
"Gas hidrat merupakan sumberdaya energi potensial di masa yang akan datang dimana potensinya melebihi sumberdaya energi konvensional yang ada saat ini seperti minyak, gas dan batu bara. Dengan bertambahnya kebutuhan sumberdaya energi ini maka akan meningkatkan pula eksplorasi yang menjadikan minat riset di bidang ini terus berkembang.
Bottom Simulating Reflector (BSR) muncul pada penampang seismik yang merupakan suatu indikasi akan hadirnya gas hidrat pada lapisan bawah permukaan laut. Kehadiran gas hidrat dapat meningkatkan velocity gelombang seismik yang melalui reservoar gas hidrat. Efek ini akan dapat memperlihatkan kenampakan kontras impedansi akustik antara hidrat yang terdapat pada sedimen dengan kecepatan rendah yang dihasilkan dari sedimen yang berisi gas yang dikenal sebagai Bottom Simulating Reflector (BSR) pada profil sedimen laut.
Konsep AVO (Amplitudo Versus Offset) yang mengamati perubahan amplitudo terhadap offset dalam suatu data CDP gather dapat memberikan informasi adanya BSR yang berasosiasi dengan gas hidrat.
Untuk mengetahui model geologi yang berasosiasi dengan BSR telah dibuat pemodelan seismik. Respon dari pemodelan seismik diamati berdasarkan konsep AVO analisis terutama pada angle gather yang mengindikasikan adanya BSR.

Gas hydrate is potential energy resources in the future which more potential than existing conventional energy resources like oil, gas and coal deposits. Increasing necessity of energy resources will increase interest of exploration so enthusiasms for research in this area will growth.
Bottom Simulating Reflector (BSR) appearance in seismic profile known as tool to identify the presence of gas hydrate in sea bed. The presence of gas hydrate will increase velocity of seismic wave through reservoir gas hydrate. This effect will make contrast acoustic impedance between gas hydrate bearing sediment with lower velocity from gas-filled sediment as known as bottom simulating reflector (BSR) in seabed profile.
AVO concept (amplitude Versus Offset) based on the amplitude variation with increasing offset can detect the existence of BSR which associated with gas hydrate.
Seismic modeling has been made to find out geological model which is associated with BSR. Response of seismic modeling can be determined base on AVO analysis concept particularly on angle gather which is indicating the existence of BSR.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T21591
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Andi Kaswandi
"Lapangan F3 merupakan lapangan yang terletak di sektor Laut Utara Belanda. Wilayah ini diduga memiliki potensi hidrokarbon berupa gas, dengan ditemukannnya brightspot dan gas chimney pada penampang seismik 3D. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi prospektivitas berdasarkan integrasi dari data seismik 3D PSTM dan 4 data sumur. Integrasi dari data seismik dan 4 data sumur, diaplikasikan dalam metode inversi impedansi akustik untuk mengetahui persebaran prospek reservoar. Prospektivitas reservoar dilihat berdasarkan peta kedalaman dan distribusi impedansi akustik. Peta distribusi impedansi akustik yang sudah dikonversi ke dalam domain kedalaman, digunakan untuk menghitung volume prospek hidrokarbon. Berdasarkan hasil distribusi impedansi akustik dan potensi jebakan dari peta kedalaman, diketahui bahwa persebaran batu pasir terbesar terdapat pada horizon FS8 dan FS7.

F3 Field is located in North Sea Area of Netherlands. This Field is expected to have hydrocarbon potential Of gas, as the 3D seismic shows the brightspot and gas chimney. This Research aims to do prospectivity evaluation by combining 3D PSTM seismic data and 4 well data. Integration of seismic and well data is applied in acoustic impedance inversion method to determine the reservoir prospect distribution. Reservoir prospectivity can be seen based on depth map structure and acoustic impedance distribution. Distribution map of acoustic impedance which was converted to depth domain is used to calculate the volume of hydrocarbon prospect. Results of acoustic impedance distribution and potency of trap which is based on depth map structure shows that the greatest sandstone distribution is located at horizon FS8 and FS7."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Itung Turseno
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfina Nurul Octaviani
"Informasi mengenai kondisi bawah permukaan sangat penting diketahui sebelum melakukan pembangunan suatu proyek. Seismik refraksi dipilih karena dapat mengukur variasi spasial parameter petrofisika, seperti kecepatan dan absorpsi seismik melalui analisis sinyal seismik buatan. Adapun penelitian ini mengintegrasikan penggunaan metode seismik refraksi untuk mengamati parameter fisis gelombang pada tiap lapisan batuan yang dikorelasikan dengan data hasil uji bor di daerah penelitian. Hasil pengolahan data dipetakan tingkat kekerasan di tiap lintasan seismik berdasarkan nilai kecepatan rata-rata gelombang P yang dihasilkan. Pada lapisan pertama di ketiga lintasan diketahui memiliki tingkat kekerasan tanah padat tanpa kohesi dengan nilai rata-rata Vp berturut-turut 631,13 m/s; 488,66 m/s; 750,51 m/s. Lapisan kedua pada ketiga lintasan merupakan bahan keras seperti batu dengan nilai rata-rata Vp berturut-turut 1229,69 m/s; 1087,21 m/s; 928,06 m/s. Kemudian lapisan ketiga pada lintasan 23 dan 25 merupakan batuan separuh lunak dengan nilai rata-rata Vp berturut-turut 1688,18 m/s dan 2492,36 m/s. Sedangkan pada lintasan 24 memiliki tingkat kekerasan batuan sangat keras dengan nilai rata-rata Vp 1312,69 m/s.

Information about subsurface conditions is very important to know before carrying out the construction of a project. Seismic refraction was chosen because it can measure the spatial variation of petrophysical parameters, such as seismic velocity and absorption through artificial seismic signal analysis. This research integrates the use of the seismic refraction method to observe the physical parameters of the waves in each rock layer which is correlated with the data from the drill test results in the research area. The results of data processing mapped the level of hardness in each seismic lines based on the value of the average velocity of the resulting P wave. The first layer in the three line seismic is known to dense cohesionless soil with an average Vp value of 631.13 m/s; 488.66 m/s; 750.51 m/s. The second layer on the three lines is a hard rock – like material with an average Vp value of 1229.69 m/s; 1087.21 m/s; 928.06 m/s. Then the third layer on lines 23 and 25 is semi-soft rock with an average Vp value of 1688.18 m/s and 2492.36 m/s, respectively. While on track 24 it has a very hard rock hardness with an average value of Vp 1312.69 m/s."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Alif Manan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40298
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan estimasi permeabilitas reservoar batugamping dari data seismogram sintetik konfigurasi VSP (vertical seismic profiling) sintetik yang melibatkan efek absorpsi dan dispersi pada model tiga lapis reservoar yang berupa batupasir, batugamping, dan dolomit. Data rill VSP digunakan sebagai contoh aplikasi untuk mengetahui nilai permeabilitas reservoar tersebut. Estimasi permeabilitas dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode linier Alpha, dan metode linier Rasio Amplitudo (RA) yang dikerjakan dalam kawasan frekuensi. Nilai permeabilitas model dihitung pada berbagai variasi kecepatan dan frekuensi gelombang seismik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengaruh permeabilitas kurang signifikan terhadap perubahan frekuensi dan kecepatan gelombang seismik. Namun demikian, kedua metode tersebut mampu mengestimasi nilai permeabilitas reservoar melalui analisis atenuasi gelombang seismik. Uji numerik memberikan nilai kesalahan estimasi untuk metode linier Alpha dan RA sekitar 5 %. Estimasi permeabilitas di sumur Nira pada sistem lapisan dua (batugamping) berkisar antara (1047-1166) mD. Sedangkan estimasi permeabilitas pada sistem lapisan tiga (batugamping) memberikan nilai (317-329) mD. Metode linier Alpha memberikan tingkat kepercayaan lebih balk dalam mengestimasi nilai permeabilitas. "
JURFIN 9:24 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rifki Akbar
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S29363
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Yunus Syamsuddin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>