Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
Herman Usman
"Rosin diperoleh dari basil destilasi oleoresin yang berasal getah pohon pinus. Spesies pinus yang menghasilkan rosin di Indonesia adalah Pinus merkusii Jung et de Vries. Spesies ini telah di usahakan secara besar- besaran untuk tujuan produksi kayu dan rosin. Peranan rosin sebagai komoditi ekspor menjadi sangat · penting, sebab permintaan yang terns meningkat, untuk keperluan industri kertas, cat, sabun dan lem. Sebagaimana diketahui, komposisi asam resin dalam rosin yang dihasilkan oleh Pinus merkusii mempunyai kekhasan yang berbeda dari pinus - pinus lain. Komponen terbesar dari asam - asam resin pada rosin indonesia adalah levopimarat, palustrat, isopimarat dan abietat. Yang lebih khas dari rosin Indonesia adalah kandungan asam levopimarat dan asam merkusatnya, dimana kedua asam ini tidak terdapat pada rosin lain. Asam levopimarat mempunyai struktur cis diena, karenanya prinsip reaksi ''Diels -Alder" akan berlaku terhadap senyawa ini. Asam levopimarat akan bereaksi dengan maleat anhidrat memberikan senyawa asam maleopimarat. Asam inaleopimarat merupakan suatu bahan " paper sizing " yang baik. Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan bahan " paper sizing " dari rosin Sindang Wangi kualitas WW dan WG, yakni dengan mereaksikan rosin WW maupun WG dengan maleat anhidrat dengan perbandingan ekivalesi 1 : 3 pada suhu 180 °C untuk rosin WW dan 1 : 1 pada suhu 230 °C untuk rosin WG secara termal. Bahan" paper sizing " yang terjadi dianalisis dengan kromatografi gas. Analisis kuantitatif dengan metode normalisasi internal, diperoleh kadar asam maleopimarat dalam bahan " paper sizing " rosin WW sebanyak 31,9 % dan dalam bahan " paper sizing "rosin WG sebanyak 18,4 %. Dilakukan pengujian mutu bahan " paper sizing " yang dibuat dari rosin tersebut, yang meliputi uji titik lunak, bilangan asam, bilangan penyabunan dan bilangan iod. Dari hasil uji mutu, dapat dinyatakan, bahwa bahan " paper sizing " yang dibuat dari rosin WW maupun WG mempunyai mutu yang cukup baik.
Indonesian rosin is obtained from the distilation of oleoresin yielded by the living pine trees. The species of pine producing rosin in Indonesia is Pinus merkusii Jung et de Vries. This species has been planted hugly for wood and rosin production purposes. The role of rosin as export commodities becomes more and more important, because of consumption has also increased rapidly due to the development of paper, paint, soap and glue industries. It is known that acid composition of rosin produced from Pinus merkusii has ~haracteristics which differs from other pines. The largest component of acid in Indonesian rosin is levopimaric, palustric, isopimaric and abietic. The most characteristic of Indonesian rosin which differ from pine is levopimaric and mercusic acids content. The Diels - Alder reaction is the addition of an a, ~ - unsaturated carbonyl ·compound, or dienophile, to a conyugated diene such as found in the abietic - type acids. Of the four abietadienoic acids, only levopimaric acid reacted with maleic anhydride. The reaction with maleic anhydride is commonly called maleation and the product called maleopimaric acid. The maleopimaric acid is a good paper sizing agent. In this experiment, paper sizing agent has been made from Sindang Wangi rosin WW and WG quality. There is evidence for optimal conditions of the WW rosin reacted by maleic anhydride with equivalence each others on a 1 : 3 at 180 °C, and on a 1 : 1 at 230 °C for WG rosin. The paper sizing agent which has been made is analysed by gas chromatography. Quantitative analysis using the internal normalize method. Result of analysis are 31,9% for WW and 18,4% for WG. Softening point, acid value, saponification value and iodine value of the paper sizing are measured. Test result, indicated that the paper sizing agent which has been made from WW and WG rosin are a good one."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T40321
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sutermeister, Edwin
Boston: S.D. Warren, 1954
681.767 6 SUT s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Vries, Benjamin W. de
"Contents: I. Voorgeschiedenis, opkomst en bloei der Nederlandse papiernijverheid ; II. De gronden van de supprematie van het Nederlandse paier en de positie der Nederlandse paiernijverheid in de Franse tijd ; III. De zaanse paiernij verheid bij de aanvang der 19de eeuw ; IV. De papiernijheid in gelderland, zuid Holland en de overige streken van Nederland bij de aanvang der 19de eeuw ..."
s-Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1957
K 676 VRI n
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
Hunter, Dard, 1883-1966
New York: Dover Publications, Inc., 1978
676.2 HUN p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ammar Abdurrahman Fahmi Winarto
"Transmisi daya mekanik mengacu pada perpindahan energi mekanikal dari suatu komponen ke komponen lainnya. Terdapat berbagai macam metode untuk mentransmiskan daya secara mekanik, salah satu diantaranya adalah menggunakan coupling. Coupling adalah komponen yang menyatukan kedua poros antara sumber penggerak dan mesin yang digerakkan, terdapat dua macam tipe coupling yaitu flexible coupling dan rigid coupling. Flexible coupling bertujuan untuk memberikan kompensasi terhadap ketidaksejajaran yang terjadi antara kedua poros, dimana ketidaksejajaran dapat menimbulkan getaran yang berlebih pada komponen mesin. Sedangkan rigid coupling dapat mentransmisikan torsi yang lebih besar dibandingkan dengan flexible coupling. Salah satu coupling yang memadukan kedua karakteristik dari flexible coupling dan rigid coupling adalah gear coupling. Gear coupling terdiri dari dua komponen penghubung yang memiliki gigi eksternal dan gigi internal, kedua gigi akan saling terhubung dan mentransmisikan daya saat coupling bekerja. Diantara kedua gigi terdapat pelumas berupa gemuk yang menjaga gigi dari gesekan berlebih dan menghindari ke-ausan pada permukaan gigi. Pada industri manufaktur kertas gear coupling digunakan untuk memutar roll pada proses forming hingga proses dewatering kertas. Perubahan pada parameter mesin dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada design awal pemilihan coupling. Pada case study berikut dapat dilihat bahwa perubahan parameter mesin dapat mempengaruhi lifetime coupling, bahkan dapat menyebabkan adanya lost time produksi mencapai 587 menit dalam setahun. Design awal dengan tipe coupling SSM 200 SEISA dengan maksimum torsi 6.750 N.M dengan besaran toleransi misalignment sebesar 1.5 mm, dengan memperhitungkan adanya perubahan parameter mesin seperti pertambahan kecepatan mesin dan usia mesin maka dilakukan perubahan tipe gear coupling menjadi HK 304 MOVENTAS dengan maksimal torsi sebesar 12.500 NM dan toleransi misalignment sebesar 1.8 mm. Setelah perubahan dilakukan tidak ada lagi kejadian lost time akibat dari gear coupling sehingga produksi dapat dimaksimalkan.
Mechanical power transmission refers to the transfer of mechanical energy from one component to another. There are various methods for transmitting power mechanically, one of which is through the use of a coupling. A coupling is a component that unites two shafts between the driving source and the driven machine. There are two types of couplings: flexible coupling and rigid coupling. The purpose of a flexible coupling is to compensate for misalignment that occurs between the two shafts, where misalignment can cause excessive vibration in machine components. On the other hand, a rigid coupling can transmit greater torque compared to a flexible coupling. One coupling that combines the characteristics of both flexible and rigid couplings is the gear coupling. A gear coupling consists of two connecting components that have external and internal teeth. The two teeth will connect and transmit power when the coupling is in operation. Between the two teeth, there is a lubricant in the form of grease that protects the teeth from excessive friction and prevents wear on the tooth surface. In the paper manufacturing industry, gear couplings are used to rotate rolls from the paper forming process to the paper dewatering process. Changes in machine parameters can cause changes in the initial design of the coupling selection. In the following case study, it can be seen that changes in machine parameters can affect the lifetime of the coupling, and can even cause lost production time of up to 587 minutes in a year. The initial design with the SSM 200 SEISA coupling type with a maximum torque of 6,750 N.M and a misalignment tolerance of 1.5 mm, considering changes in machine parameters such as increased machine speed and machine age, a change was made to the gear coupling type to HK 304 MOVENTAS with a maximum torque of 12,500 NM and a misalignment tolerance of 1.8 mm. After the change was made, there were no more lost time events due to the gear coupling, so production could be maximized."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Voorn, Henk (Hendricus), 1921-2008
North Holland: Papierwereld te Haarlem, 1960
676.209 49 VOO p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Meningkatnya perkembangan industri yang diikuti dengan meningkatnya masalah lingkungan yang disebabkan kapasitas alam dalam mendaur ulang hasil pencemaran yang terbatas, menjadikan pertimbangan bagi pemerintah untuk menggalakkan perubahan arah dalam mengurangi pencemaran lingkungan dari pengolahan pada limbah yang dihasilkan kearah pencegahan pencegahan pencemaran yang bersifat proaktif yaitu dengan program produksi bersih yang lebih ditekankan pada efisiensi proses produksi suatu industri. Penelitian yang dilakukan penulis dalam rangka penerapan program diatas dilakukan pada pabrik kertas PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tangerang yang pada saat ini telah mendapatkan sertirikat ISO 9000 dan ISO 14001. Penelitian diarahkan pada proses produksi kertas terutama terhadap pemakaian bahan baku dan bahan pembantu, serta melakukan pengkajian proses recycle dan re-use pada penggunaan air produksi yang disebut dengan White Water close system. Hasil analisa ditemukan adanya penggunaan bahan baku yang tidak sesuai dengan ketentuan sehingga menimbulkan limbah, dengan prosentase kadar limbah dibandingkan dengan hasil produksi kertas seperti berikut ini : Pada jalur produksi #1, limbah yang dihasilkan sebesar 2,17%. Pada jalur produksi #2, limbah yang dihasilkan sebesar 28,52% (akibat adanya pembuangan bubur sisa selama pergantian jenis produksi kertas. Pada jalur produksi #3, limbah yang dihasilkan sebesar 4,57%. Dalam upaya pelaksanaan produksi bersih untuk mengurangi limbah tersebut, penulis memberikan masukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut : 1. Pembuatan landasan peluncuran pulp yang memasuki pulper yang secara ekonomi memiliki Pay Back Periode (PBP) dalam kurun waktu 48,63 hari produksi. 2. Pembuatan secondary white water untuk mengantisipasi luapan air akibat terhentinya proses produksi. 3. Perbaikan bentuk permukaan lantai pada chest untuk mengurangi limbah akibat penyedotan bubur yang tidak sempurna. 4. Mengadapakan pelatihan bagi para karyawan dalam meningkatkan kemampuan dalam bekerja."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35012
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sasa, Ryoko
"On March 11, 2011, one of the largest earthquakes in human history struck offshore of northeast Japan, triggering a massive tsunami that devastated surrounding coastal areas. One of the many victims of this epic disaster was Nippon Paper Industries' Ishinomaki Paper Mill, which was so flooded and covered in debris that it was completely shut down. NPI provided around 40% of the paper used by Japan's publishing industry and its Ishinomaki mill--home to one of the largest paper machines in the world--was its core production facility. Loss of this plant would have been a devastating blow. When the factory's leader Hiromi Kurata announced that the mill would be producing paper again in just six months, few believed him. The city of Ishinomaki still had no power, no gas, and no water. Even finding food and shelter was a challenge for many, and the plant was so covered in debris that large parts were still inaccessible. Even so, the burden of saving their company, their city, and even the Japanese publishing industry had been placed on the shoulders of the mill's employees. Their story is a monument to the indomitable spirit of the Japanese worker"
Tokyo: Japan Publishing Industry Foundation for Culture, 2015
676 SAS kt
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library