Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Noveryda Damayanti
"Pemakaian beton mutu tinggi sudah menjadi kebutuhan utama pada bangunan tinggi, jembatan serta bangunan-bangunan lainnya. Pengamatan dan penelitian terhadap penggunaan beton mutu tinggi ini masih terus dilakukan untuk mengetahui perilaku struktur beton dalam peranannya terhadap kekuatan beton.
Konstruksi-konstruksi ini juga mengalami gaya-gaya, baik secara internal maupun secara eksternal. Konstruksi bangunan umumnya dipengaruhi oleh pembebanan berulang yang diakibatkan oleh perubahan temperatur, beban angin yang besar atau yang diakibatkan beban getaran mesin.
Tegangan berulang tersebut dapat mengakibatkan tegangan bolak-balik yang menyebabkan perambatan retak, dimana penjalaran retak tersebut menghasilkan penambahan defleksi dan setelah sejumlah siklus tertentu dapat menyebabkan patah atau keruntuhan pada elemen struktur.
Pada skripsi ini pada pertengahan balok akan diberi coakan yang berfungsi sebagai perlemahan pada balok yang diharapkan nantinya retak akan terjadi pada pertengahan bentang.
Skripsi ini akan membahas tentang pembebanan berulang pada 4 jenis beton yaitu Beton Tanpa Serat (BTS), Beton Serat (BS), Beton Pratarik Tanpa Serat (BPTS) dan Beton Pratarik Serat (BPS), dimana masing-masing beton terdiri dari 3 benda uji. Serat pada beton ini berkadar 1 % dari volume total beton. Serat yang digunakan adalah staples merk max no 10 dengan panjang 20 mm dan tebal 5 mm.
Dari pembebanan berulang ini maka akan didapatkan hubungan antara frekuensi, beban terhadap fungsi waktu pada setiap benda uji.
Setelah dilakukan percobaan dan setelah dilakukan perbandingan terhadap ke 4 jenis beton ini maka didapatkan hasil BTS runtuh di tinggi palu 8 cm, BS pada tinggi palu 11 cm, BPTS di ketinggian palu 17 cm, dan BPS di tinggi palu 19 cm. Retak yang terjadi pada semua balok adalah retak lentur

The use of high quality concrete has been a primary need on high building structures, bridges, and other civil engineering constructions. Observations and researches on the use of this concrete are still being done in order to discover the behaviour of the concrete and its affect on the strength of the concrete itself.
These constructions also suffered from forces; both internally and externally, due to repeated loading which is caused by changes on temperature, high wind force, or those caused by machine vibration.
Those repeated loading can cause two-way stress that leads to crack, in which it could generates an additional deflection and after a certain cycles can cause a significant fracture or building collapse.
For this research, a calculated notch is applied in the centre of the beam in order to give the beam an impair effect which later on will generates a crack exactly in the centre of the beam.
The main subject of this research is observing the affect of repeated loading on 4 types of concretes; which are concrete without fibre (BTS), concrete with fibre (BS), prestress without fibre (BPTS) dan prestress with fibre (BPS), where each types of concrete is represented by 3 trial objects. Fibre in these concretes is 1% to total volume of the concrete. In this case use fibre metal staples no.10 with length 20 mm and thick 5 mm.
From these repeated loading, a relation between frequency, stress and time function will occur on each trial object.
After undergoing a series of tests and comparison of all 4 trial object, a conclusion is drawn, which BTS failure at 8 cm, BS at 11 cm, BPTS at 17 cm and BPS at 19 cm. It is mean pre-stress concretes are more capable in suppressing burdens compared to conventional concrete.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Kristianto
"Penelitian prilaku material menerima beban tumbukan sangatlah menarik untuk dilaksanakan, umumnya beban tumbukan atau berulang menghasilkan respon yang cukup besar pada material , karena tidak semua material cukup mampu untuk menanggung beban yang diakibatkannya. Dalam skripsi ini akan dibahas prilaku dari struktur balok yang telah diberikan coakan pada tengah bentang dengan lebar coakan 3.2 mm dan tinggi coakan 1,6 cm dengan kondisi balok telah direndam air penuh dan ditumpu pada perletakan sendi-rol akibat beban tumbukan ( impuls ). Benda uji yang digunakan terbuat dari beton tanpa serat metal (BTS), beton dengan serat metal 1 %dari volume total (BS 1%), beton prategang tanpa serat metal (BPTS) dan beton prategang dengan serat metal 1 % dari volume total (BPS 1%) dengan jumlah masing-masing sampel 3 benda uji.
Dari parameter yang ada akan diteliti untuk mendapatkan gambaran prilaku berbagai komposisi material balok terhadap beban tumbukan dengan menggunakan parameter frekuensi. Keempat jenis balok beton tersebut ditumpu pada perletakan sendi - rol, yang kemudian diuji terhadap beban berulang dengan tinggi jatuh sama hingga benda uji mencapai keruntuhan. Sinyal percepatan yang dihasilkan dari struktur tercatat pada osiloskop dan terekam oleh komputer. Sinyal inilah yang merupakan data awal yang nantinya akan diolah dengan menggunakan program transform fourier cepat untuk mendapatkan parameter frekuensi.
Dari hasil pengujian yang didapat bahwa serat memberikan konstribusi baik pada struktur dalam hal kekuatan seperti dapat menahan retak awal akibat beban tumbukan. Dari jumlah siklus pukulan yang diberikan balok beton tanpa serat lebih cepat mengalami keruntuhan jika dibandingkan dengan 3 (tiga) jenis balok yang lainnya, sedangkan balok beton prestress dengan serat metal 1% dari volume total mengalami keruntuhan paling lama dibanding dengan 3 (tiga) jenis balok yang lainnya. Dilihat dari pola retak yang dihasilkan akibat beban tumbukan menggambarkan pola retak didominasi oleh adanya pengaruh kapasitas kekuatan lentur sehingga kebanyakan yang terjadi adalah pola retak lentur. Pengaruh air dan coakan pada balok mengurangi konstribusi kekuatan (memperlemah) pada 4 jenis benda uji, hal ini dapat dilihat dari jumlah siklus pukulan yang diberikan pada 4 jenis benda uji tersebut.

Research of material behaviour that received impact is interested to be held,Generally the load impact and continuously result the response dominantly to the material as not all of material can hold the load it caused. On this final assignment behaviour study of concrete beam and prestress concrete beam are fibered metal 1% to the total volume in submerge condition based on impact continously case study to notch concrete beam, width 3.2 mm and height 1.6cm cause of impuls will be discussed. The sample that used is divided by non-fiber metal concrete, fiber metal concrete which metal volume 1 % to the total, non-fiber metal prestress concrete and fiber metal prestress concrete which metal volume 1 % to the total, each sample has 3 beam that is tested.
Based on the parameter of the research to know the behaviour description of material composition to the load impacts used frequency parameter. The fourth of sample that is supported, then are tested to the load impact and continously which the height has same till the sample are fatigue. Acceleration signal that is resulted from the structure wrote on the osciloscop and recorded by the computer. These signal is initial data that will be processed by the fast transform fourier program to have frequency parameter.
The result is fiber provide good contribution to the structure for the strengthenen as an example is able to hold first crack that is caused by the load impact. Based on the cycle of load impact wrote that non-fiber metal concrete be fatigue easily, than 3 others sample. Based on the cycle of load impact wrote that prestress fiber metal concrete is stronger than 3 others sample. Visualize the type of crack is resulted describe influence of flexibility capacity are dominant. Water and notch factors are minimized the strengthenen contribution to all sample, it can be seen to the amount of load impacts.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Yudho Wibowo
"Beton adalah material yang berprilaku baik dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam kondisi tarik. Karena rendahnya kapasitas tarik tersebut, maka retak dapat terjadi pada taraf pembebanan yang masih awal ataupun rendah. Permasalahan yang sampai sekarang cukup menarik perhatian para peneliti adalah getaran, misalnya getaran akibat beban tumbukan berulang yang bekerja pada struktur.
Dalam skripsi ini akan dibahas respon akibat beban tumbukan terhadap benda uji balok yang telah diberikan coakan pada tengah bentang dengan lebar 3,2 mm dan tinggi 1,6 cm, dan ditumpu dengan perletakan sendi-rol. Benda uji yang digunakan terbuat dari beton fiber dan balok pratarik mutu K-300 yang terdiri dari Beton Tanpa Serat (BTS), Beton Serat (BS), Beton Pratarik Tanpa Serat (BPTS), dan Beton Pratarik Serat (BPS). Parameter yang akan diteliti terhadap prilaku balok yang dibebani tumbukan adalah parameter frekuensi. Keempat jenis balok beton tersebut kemudian diuji terhadap beban berulang dengan tinggi jatuh sama hingga benda uji mencapai keruntuhan. Sinyal percepatan yang dihasilkan dari struktur tercatat pada osiloskop dan terekam oleh komputer. Sinyal inilah yang merupakan bahan mentah yang nantinya akan diolah dengan menggunakan program - program yang telah ada untuk mendapatkan frekuensi alami balok tersebut.
Dari hasil pengujian diketahui bahwa, serat dapat memberikan konstribusi pada struktur dalam menahan tarik, sehingga struktur mampu menahan jumlah tumbukan yang lebih banyak. Hal ini membuktikan bahwa dari 4 jenis spesimen yang diuji, BTS (Beton Tanpa Serat) mengalami keruntuhan lebih cepat jika dibandingkan dengan 3 (tiga) jenis balok yang lainnya. Sedangkan balok beton pratarik dengan serat metal 1% dari volume total menjalani proses untuk runtuh yang paling lama dibandingkan dengan 3 (tiga) jenis balok yang lainnya. Pola retak yang dihasilkan akibat beban tumbukan pada semua jenis balok adalah pola retak lentur.

Concrete is a good material to face compression but it is weak to resist tension. Due to this weakness, possibility of fracture to appear in early staging of loading is quite high. Vibration problem is still concerned by the researchers i.e. vibration problems caused by repeated impact loading on structure.
This study will disscuss mainly about concrete beam response to repeated impact loading. The beam is notched at its middle span. Notch dimension are 3,2 mm wide and 1,6 cm high. All beams have concrete characteristic stress of K-300 and they are supported by a roller and hinged on each side. There are four different samples of beam: Non-Fiber Concrete Beam (BTS), Fiber Concrete Beam(BS), Non-Fiber Pretension Beam(BPTS), Fiber Pretension Beam (BPS) Frequency parameter will be used to study the behaviour of beam due to impact load. The four samples are tested by repeated impact load with constant height until the beam are in failure condition. Acceleration signal that is resulted from the structure will be showed on the osciloscop and recorded by the computer. This signal as initial data will be processed by the Fast Fourier Transform program to get natural frequency.
The study shows that fiber material contributes to the improvement of tension strength of beam; thus beam with fiber can accept more hammer blow. The examination shows that from 4 types of concrete beam, collapse for the nonfibered concrete beam is earlier than the fibered ones. While the pretensioned concrete beam with 1% of metal fiber volume survive better before it crashed compare to the other concrete beam types. Fracture pattern at all types of beams due to blow are flex fracture patterns.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35788
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumbung, Johny
"Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan "cross sectional" menggunakan teknik analisis data kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara terstruktur, menggunakan kuesioner dan observasi langsung, serta mengkaji data sekunder yang sudah ada di pabrik kayu lapis PT Jati Dharma Indah Kota Batu Gong Kota Ambon. Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik menggunakan teknik analisis distribusi frekuensi, uji chi-square, serta analisis regresi logistik.
Penelitian ini dilaksanakan di pabrik kayu lapis PT Jati Dharma Indah Batu Gong Kota Ambon dengan unit analisis pekerja di bagian Dryer dan Gluing sebanyak 204 orang sebagai sampel, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang penggunaan APD serta mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dan paling besar pengaruhnya terhadap penggunaan APD. Hasil penelitian ini diperoleh 27,9 % menggunakan APD dan 72,1 % tidak menggunakan APD secara lengkap. Berdasarkan analisis bivariat ternyata ada hubungan antara variabel pola pengawasan, kebijakan, pengetahuan, terhadap penggunaan APD di bagian Dryer dan Gluing, sedangkan faktor fasilitas APD, pelatihan, sikap, tidak ada hubungan dengan penggunaan APD. Begitu pula dengan analisis regresi logistik pada variabel pola pengawasan, kebijakan, pengetahuan yang diduga mempunyai konstribusi paling besar terhadap penggunaan APD, ternyata faktor pola pengawasan yang berhubungan dengan penggunaan APD dengan nilai p = 0,0015.
Dengan melihat fasilitas APD, pelatihan, sikap, maka untuk peningkatan penggunaan APD perlu dikaji kembali maka pola pengawasan yang sudah ada terutama petugas pengawasnya, serta perlu dipikirkan keseimbangan antara pemberian sangsi dan penghargan bagi tiap tenaga kerja.

Research for the usage of Personal Protective Equipment in Dryer and Gluing section of PT. Jati Dharma Indah, a Timber Company at Batu Gong, AmbonThis research is a non experiment research with "Cross section" using technique analysis quantitative data. With structure interview, the data was collected using questionnaire and direct observation along with existing data from PT Jati Dharma Indah. Then the collected data was statically processed using a frequency technique analysis distribution, chi-square study and regression logistic analysis.
This research was resembled at PT Jati Dharma Indah, using the 204 worker's as an example. To get a view of the usage of PPE along with the most influence factors of the PPE usage. The result of this research was 27, 9% using PPE and 72, 1% was not. Based on bivariate analysis results, there are connection between variable base care, knowledge experience, against the usage of PPE in Dryer and Gluing section, even though the facility factor, training, attitude, has no connection with the usage of PPE. Also with the logistic regression on base variable supervision, guidance, knowledge, which was predicted to have the biggest contribution to PPE usage, obviously the connection of base factor supervision and the usage of PPE was p = 0,001 5.
To observe the PPE facility, enough training and attitude, therefore the increase of PPE usage needs to be reviewed. Therefore the existing base supervision especially the supervisor, including the needs of harmonization between sanction and appreciation to each employees.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T7896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asih Wijayanti
"Kegiatan industri yang semakin meningkat di Indonesia, baik secara kualitas maupun kuantitas, menimbulkan dampak negatif berupa pencemaran lingkungan. Salah satu dampak negatif akibat adanya kegiatan industri tersebut adalah menumpuk dan tidak terolahnya limbah, baik padat maupun cair sehingga meningkatkan peluang pencemaran lingkungan.
Penggunaan perekat kayu lapis dalam industri kayu semakin lama semakin tinggi sesuai kebutuhan akan kayu olahan baik bagi industri maupun rumah tangga. PT. Lakosta Indah mempunyai kapasitas produksi sebesar 40.000 MT/Tahun. Seiring dengan itu pula limbah sludge perekat kayu lapis hasil sisa industri perekat kayu lapis semakin tinggi (735 ton/Tahun), sehingga dikawatirkan menimbulkan dampak negatif karena menumpuknya limbah tersebut. Limbah ini digolongkan sebagai limbah B3 sehingga perlu penanganan khusus supaya tidak mencemari lingkungan.
Beberapa akibat merugikan yang disebabkan oleh adanya limbah sludge perekat kayu lapis ini adalah : 1.Gangguan terhadap kesehatan; 2. Gangguan terhadap kehidupan biotik ; dan 3. Gangguan terhadap keindahan dan kenyamanan.
Limbah tersebut biasanya dibakar dalam insenerator dan dapat menimbulkan masalah baru karena selain biayanya cukup mahal juga menghasilkan gas buang dan debu yang dapat mengganggu kenyamanan. Sisa pembakarannya pun masih harus disimpan karena tetap digolongkan sebagai bahan B3.
Untuk mengantisipasi semakin menumpuknya limbah tersebut, saat ini sedang dikembangkan bermacam- macam penelitian untuk menanggulangi limbah tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Pedoman Minimisasi Limbah (Bapedal,1992). Di antaranya yang penulis lakukan yaitu studi pendaur ulangan limbah sludge perekat kayu lapis menjadi bahan pengisi dalam campuran perekat kayu lapis.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan di laboratorium Research and Development PT. Lakosta Indah - Samarinda.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data tentang pengaruh ukuran dan komposisi campuran tepung limbah sebagai bahan pengisi perekat kayu lapis terhadap keteguhan dan daya rekat kayu lapis dalam pendaur ulang limbah guna mengurangi pencemaran lingkungan. Sedangkan manfaat penelitian adalah sebagai bahan informasi kepada industri kayu lapis sehingga dapat membantu menekan biaya maupun menanggulangi dampaknya terhadap lingkungan.
Sampel limbah sludge diambil dari bak penampung limbah yang sudah dikeringkan. Prinsip dasar dari penelitian ini adalah mengubah sludge menjadi tepung dengan cara fisis yang sederhana yaitu dikeringkan, ditumbuk dan disaring dengan ukuran butiran sebesar 100 mesh, 140 mesh,dan 200 mesh. Dengan komposisi limbah di dalam campuran perekat kayu lapis sebagai bahan pengisi sebesar 5 gram, 10 gram,dan 20 gram.
Data hasil eksperimen dianalisis secara deskriptif dan terhadap parameter utama dilakukan analisis statistik berupa uji ANOVA untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh antara parameter-parameter tersebut. Hasil eksperimen dapat disimpulkan sebagai berikut.
Dengan diperolehnya limbah sludge yang dapat didaur ulang, akan memberikan banyak keuntungan di antaranya mengurangi limbah B3 yang selama ini pengolahannya hanya dibakar. Selain itu akan mengurangi penggunaan sumberdaya alam dan memberikan sumbangan informasi kepada industri kayu lapis sehingga dapat membantu menekan biaya pengelolaan limbah dan mendapat keuntungan yang lebih banyak dari hasil pendaur ulangan limbah tersebut.

Sludge Glue Plywood Recycle as a Filler (A Case Study in PT. Lakosta lndah - Samarinda)The increasing Industrial activities in Indonesia, in quantity as well as quality, caused a negative impact on the environment. One of the negative impacts is the increasing industrial residue/waste in solid or liquid form which increased the environment pollution.
The increasing utilization of plywood glue is in accordance with the demand for processed wood for the industry as well as for the household. Pt. Lakosta Indah has the capacity of 40.000 MT/year. As a consequence the sludge of the plywood glue as waste of the industry increases (735 ton/year). This caused a grave concern because the waste keeps on increasing. The waste is regarded as a B3 waste so that it needs special handling to prevent it from polluting the environment.
Some detrimental effects caused by the plywood sludge are : 1. Health hazard ; 2. Disturbance of the biotic life ; 3. Disturbance about the landscape and comfort.
The waste is usually burned in an incinerator that can cause new problems because apart from the high expenses incurred it emits gas and dust that makes living uncomfortable. The residue after incineration must be kept saves because it is still regarded as B3 material.
In anticipation of the increase of waste, at this moment several kinds of research is being conducted to handle the waste in accordance with the government policy contained in Pedoman Minimisasi limbah (Bapedal, 1992). Among others what the writer is doing the recycling of glue sludge form plywood to make it as an ingredient in the plywood glue mixture.
This is an experimental research conducted in the Research and Development Laboratory of PT. Lakosta Indah-Samarinda. The purpose of the research is to get data about the effect of measurements and composition of the mixture of waste powder as an ingredient for filling the plywood glue in connection with the powder and glue capacity for plywood, in order to reduce the environment pollution.
The benefit of the research is in providing information for the plywood industry so that they can reduce cost as well as to overcome the problem of environment pollution.
The sludge waste is collected from the waste basin which, is already dried. The basic principle is to alter the sludge into powder by ordinary. physical process of drying, grinding and seeping into granules of 100, 140 and 200 mesh. The composition of waste material in the mixture of plywood glue is 5, 10 and 20 grams. The experiment data is analyzed by description and to the main parameters a statistical analysis is made by applying the ANOVA test to know the strength of influences among the parameters.
The availability of recycled waste sludge brings advantages among others the reduction of B3 waste that up to now was only burned. Besides that it will reduce the use of natural resources and will reduce the use of natural resources and will provide information to the plywood industry so that it can reduce the cost of waste processing and get more profit from the recycling of waste.
"
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T10137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Insan Budi Maulana
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dewi Mulyani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>