Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126601 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Meningkatnya perkembangan industri yang diikuti dengan meningkatnya masalah lingkungan yang disebabkan kapasitas alam dalam mendaur ulang hasil pencemaran yang terbatas, menjadikan pertimbangan bagi pemerintah untuk menggalakkan perubahan arah dalam mengurangi pencemaran lingkungan dari pengolahan pada limbah yang dihasilkan kearah pencegahan pencegahan pencemaran yang bersifat proaktif yaitu dengan program produksi bersih yang lebih ditekankan pada efisiensi proses produksi suatu industri. Penelitian yang dilakukan penulis dalam rangka penerapan program diatas dilakukan pada pabrik kertas PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tangerang yang pada saat ini telah mendapatkan sertirikat ISO 9000 dan ISO 14001. Penelitian diarahkan pada proses produksi kertas terutama terhadap pemakaian bahan baku dan bahan pembantu, serta melakukan pengkajian proses recycle dan re-use pada penggunaan air produksi yang disebut dengan White Water close system. Hasil analisa ditemukan adanya penggunaan bahan baku yang tidak sesuai dengan ketentuan sehingga menimbulkan limbah, dengan prosentase kadar limbah dibandingkan dengan hasil produksi kertas seperti berikut ini : Pada jalur produksi #1, limbah yang dihasilkan sebesar 2,17%. Pada jalur produksi #2, limbah yang dihasilkan sebesar 28,52% (akibat adanya pembuangan bubur sisa selama pergantian jenis produksi kertas. Pada jalur produksi #3, limbah yang dihasilkan sebesar 4,57%. Dalam upaya pelaksanaan produksi bersih untuk mengurangi limbah tersebut, penulis memberikan masukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut : 1. Pembuatan landasan peluncuran pulp yang memasuki pulper yang secara ekonomi memiliki Pay Back Periode (PBP) dalam kurun waktu 48,63 hari produksi. 2. Pembuatan secondary white water untuk mengantisipasi luapan air akibat terhentinya proses produksi. 3. Perbaikan bentuk permukaan lantai pada chest untuk mengurangi limbah akibat penyedotan bubur yang tidak sempurna. 4. Mengadapakan pelatihan bagi para karyawan dalam meningkatkan kemampuan dalam bekerja."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuditia Nurimaniar
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pengembangan kapasitas pegawai dalam menyusun bahan rumusan kebijakan pada Badan Litbang HAM. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptis analisis. Adapun informan yang dilibatkan sebanyak 15 orang, yang berasal dari Balitbang HAM, Ditjen PP, Akademisi, dan Stakeholder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kapasitas pegawai dilihat dari kemampuan dan jumlah pegawai dalam menyusun bahan rumusan kebijakaan masih minim, sehingga membutuhkan pengembangan kapasitas yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Balitbang HAM yaitu dengan diberikannya Diklat, Bimtek, dan magang pada lembaga yang lebih mapan dan berkompeten, serta rekruitmen pegawai yang ideal.

ABSTRACT
This thesis attempts to analyze employer capacity development in drafting policy paper materials at the Human Rights Research and Development Agency. This qualitative research uses analytic-descriptive approach. This research involves fifteen informants from the Human Rights Research and Development Agency, the Directorate General for Legislations, academics, and other stakeholders. The research findings indicates that from capability and quantity point of view, the employer’s capacity in drafting policy paper materials is still lacking, therefore there is a need for a capacity development in conformity with the needs and condition at the Agency. This capacity development could be conducted through education and training, technical assistance, and internship at a more competent institution, along with a good staff recruitment."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Yessi Emma Ninta
"Skripsi ini membahas mengenai analisis efektivitas Bagian Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri terhadap tindak lanjut temuan maturitas SPIP di lingkungan Kementerian Dalam Negeri.Teori yang digunakan Pengukuran efektivitas pada penelitian ini adalah teori efektivitas organisasi melalui pendekatan sasaran atau output. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas Bagian Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan di Inspektorat Jenderal terhadap hasil tindak lanjut penilaian maturitas SPIP di lingkungan kementerian dalam negeri. Metode Penelitian pada skripsi ini menggunakan pendekatan post-positivist menggunakan desain deskriptif, teknik pengumpulan data adalah wawancara dan studi pustaka.
Hasil penelitian ini menunjukan Bagian Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan belum sepenuhnya efektif melaksanakan tindak lanjut rekomendasi temuan penilaian maturitas SPIP, dikarenakan untuk kelengkapan dokumen masih terdapat kekurangan, sehingga perlu diperbaiki. Bagian Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan disarankan untuk memperbaiki kelengkapan dokumen melalui rekap dalam bentuk softcopy dan meringkas penilian risiko dari setiap komponen kementerian dalam negeri untuk mempermudah analisis penilaian risiko.

This thesis discusses the effectiveness analysis of the Ministry of Home Affairs Inspectorate Generals Analysis and Evaluation Section on the follow-up of SPIP maturity findings within the Ministry of Internal Affairs. The theory used Measurement of effectiveness in this study is the theory of organizational effectiveness through the target or output approach. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of the Monitoring Results Evaluation and Analysis Section at the Inspectorate General on the results of follow-up assessments of SPIP maturity within the Ministry of Home Affairs. The research method in this paper uses a post-positivist approach using descriptive design, data collection techniques are interviews and literature.
The results of this study show that the Section of Analysis and Evaluation of Supervision Results has not been fully effective in carrying out the follow-up recommendations on the SPIP maturity assessment findings, because the documents are still lacking, so it needs to be corrected. The Supervision Analysis and Evaluation Section is recommended to improve the completeness of documents through recap in the form of softcopy and summarize risk assessment from each component of the Ministry of Home Affairs to facilitate the risk assessment analysis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristaufan Joko Pramono
"ABSTRAK
Salah satu manfaat dari teknologi Internet adalah kemudahan memperoleh informasi. Hal ini akan mempengaruhi tingkat permintaan kertas koran, kertas cetak dan tulis. Selain itu, kemajuan teknologi Internet telah memungkinkan penjual untuk memperluas pasar mereka ke negara-negara lain, sehingga akan mempengaruhi tingkat permintaan kertas kemasan sebagai pelindung barang sejak dari penjual hingga ke pembeli. Penelitian ini menggunakan metodologi analisa korelasi data untuk mempelajari dampak Internet terhadap perubahan konsumsi dan produksi produk kertas di dunia dan Indonesia. Perangkat digital akan membuat orang gemar memperoleh berita di dunia maya daripada koran, sehingga dapat mengurangi tingkat konsumsi dan produksi kertas di berbagai negara. Persaingan antara buku cetak dan digital, dan pemasaran tradisional dan periklanan tidak akan membuat perubahan yang berarti terhadap tingkat konsumsi dan produksi kertas cetak dan tulis di banyak negara. Secara keseluruhan dampak Internet pada tingkat penggunaan dan produksi kertas kemasan tidak menunjukkan arah yang jelas di banyak negara. Di Cina, Internet telah meningkat konsumsi dan produksi semua produk kertas tersebut. Hubungan yang erat antara Indonesia dan Cina telah menciptakan perdagangan bilateral di bidang pulp untuk memperluas industri kertas, sehingga dapat memenuhi besarnya permintaan produk kertas di Cina. Kenaikan tingkat melek huruf di Indonesia telah meningkat konsumsi koran dan membuat media cetak tradisional memiliki pangsa pasar yang tinggi di Indonesia. Indonesia memiliki keunggulan untuk meningkatkan ekspor karena bantuan Internet dalam mengakses pasar global; dengan demikian akan membutuhkan lebih banyak kertas kemasan. Di Indonesia, dampak Internet terhadap konsumsi dan produksi kertas koran, dan kertas cetak dan tulis tidak begitu berarti namun Internet menjadi faktor penting dalam meningkatkan konsumsi dan produksi kertas kemasan.

ABSTRACT
One of the interesting features of the Internet is online information. It would likely affect demand for newsprint, and printing and writing paper. Moreover, the advance of the Internet has enabled sellers to expand their market to other countries, influencing demand for packaging paper to protect product from sellers to purchasers. This research applied correlation data analysis methodology to study impact of the Internet to the change of consumption and production of paper products in the world and Indonesia. Digital devices would make people prefer access online news rather than newspapers, reducing newsprint consumption and production level in many countries. Competition among printed and digital books, and traditional marketing and advertising would make insignificant change world’s consumption and production of printing and writing paper in many countries. The impact of Internet on packaging paper use rates was unclear in overall, making insignificant change of the production rates in many countries. In China, the Internet has increased consumption and production of all these paper products. Strong relationship between Indonesia and China has created bilateral trade of pulp to expand paper industries, meeting huge demand for paper products in China. The rise of literacy rate in Indonesia has increased newspaper consumption and made traditional print media have higher market share in Indonesia. Indonesia has advantages to increase export because of the Internet help in accessing global market; then it would need more packaging paper. In Indonesia, there was insignificant impact of the Internet on consumption and production of newsprint and, printing and writing paper; however, the Internet would be an important factor in boosting consumption and production of packaging paper."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari El Sandi RDS
"Penelitian dalam studi kasus ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap performance measurement system berbasis balanced scorecard yang diterapkan di PT X. Melalui penelitian ini juga dilakukan penelaahan strategi PT X sebagai bank umum, dengan memperhatikan lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Selanjutnya dilakukan perancangan strategy map dan balanced scorecard berdasarkan visi, misi, values, serta strategi perusahaan, serta bagaimana strategi tersebut disampaikan ke seluruh organisasi dengan pendekatan balanced scorecard. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus pada PT X, melalui studi literatur terkait pelaksanaan performance management system dan balanced scorecard di PT X. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penilaian kinerja PT X menggunakan unit scorecard pada setiap bagian/unit di perusahaan. Namun demikian perlu dilakukan pemetaan strategi yang jelas serta acuan balanced scorecard yang lengkap, untuk memperoleh pemahaman strategi perusahaan yang menyeluruh.

Research in this case aims to review the performance measurement system based on balanced scorecard implemented in PT X. This study had also conducted a strategic review of PT X as a commercial bank with a consideration of corporate's internal and external environment. Moreover, it conducted a strategy map and balanced scorecard design based on corporate's vision, mission, values, and strategy as well as the way it had been informed throughout the organization with the balanced scorecard approach. This study uses a study approach of PT X with a study of literature related to the implementation of performance management system and balanced scorecard in PT X. The result of this study concludes that the assesment of the performance of PT X uses the unit scorecard on each section/unit in the company. However, it is needed to make a clear strategy map and complete balance scorecard references to obtain a through understanding of corporate strategy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31467
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Desy Chaerani
"Penilaian Kinerja yang dilakukan selama ini dapat merubah prinsip - prinsip manajemen yang digunakan, pada masa sekarang pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari perspektif keuangan tetapi juga melihat perspektif non keuangan, yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif penumbuhan dan perspektif pembelajaran. Pengukuran kinerja dengan keempat perspektif ini disebut dengan konsep Balanced Scorecard merupakan konsep pengukuran kinerja dari sistem manajemen suatu perusahan yang dilakukan tehadap perspektif keuangan dan non keuangan seperti yang tersebut diatas.
Penerapan Balanced Scorecard yang tepat akan sangat berguna bagi Bank Indonesia dalam menilai kinerja organisasi terutama untuk mengetahui serta mendeteksi sejak dini terjadinya inefisiensi dalam perusahaan, terjadinya kerugian serta karyawan yang tidak memiliki kapabilitas ataupun hal - hal lain yang membuat kinerja perusahaan menurun ataupun mengalami kerugian. Selain itu dengan penerapan Balanced Scorecard yang sesuai dengan perusahaan maka penentuan KPI dapat mencakup sasaran - sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan masukan - masukan kepada Bank Indonesia dalam penerapan Balanced Scorecard, terutama dalam menentukan tolak ukur yang lebih memadai untuk setiap perspektif yang ada pada Balanced Scorecerd disesuaikan dengan kondisi lembaga / instansi serta sasaran - sasaran strategis yang telah ditetapkan Bank Indonesia.
Bank Indonesia (BI) Bank Sentral memiliki culture yang merupakan faktor penentu keberhasilan yang memberikan keunggulan dan nilai tambah. Adapun Faktor Penentu Keberhasilan (FPK) yaitu Kompetensi, Integritas, Transparansi dan Akuntabilitas (KITA / KOMPAK). Untuk meneaapkan Balanced Scorecard lebih lanjut maka perlu adanya komitmen serta dukungan dari seluruh personel yang ada dalam organisasi. Selain pemahaman dan penerapan Bank Indonesia core value pads setiap personel juga mendukung penerapan Balanced Scorecard supaya berjalan dengan lancar.
Untuk itu diperlukan proses interaksi yang lebih intensif antara penyusun konsep SPAMK dengan para pekerja, disaru pihak guna mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari para pekerja dan dipihak lain untuk mendapatkan feedback bagi penyempurnaan sistem. Untuk Pelaksanaanya diperlukan dukungan dan komitmen manajemen puncak serta integritas yang tinggi dari setiap individu yang terkait dalam penilaian.
Menurut konsep BSC strategi organisasi perlu dipetakan, disosialisasikan dan dijabarkan kebawah agar setiap individu dalam bekerja dan beraktivitas berfokus pada strategi yang tepadu. Corporate scorecard memiliki posisi strategis untuk mengkoordinasikan sistem manajemen strategik, yaitu berperan dalam prose manajemen kinerja yang berorientasi jangka pendek dalam mengelola operasi, dan juga berperan dalam jangka panjang dalam proses pengelolaan strategi, yaitu memperbaharui dan menguji strategi, sehingga memberikan landasan pross pengelolaan strategi yang berkelanjutan.
Disamping itu Corpoate scorecard juga berfungsi sebagai sarana untuk menjembatani kesenjangan manajerial bagi pengelolaan human capital dan struktural capital yang masing masing merupakan komponen knowledge capital. Corporate scorecad mengkoordinasikan dan menyelaraskan aktifitas struktural capital dalam bentuk proses kerja, cars kerja, budaya kerja, koordinasi, kinerja kelompok, dsb, sehingga akan memberikan kontribusi pada peningkatan knowledge capital dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi lembaga instansi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ammar Abdurrahman Fahmi Winarto
"Transmisi daya mekanik mengacu pada perpindahan energi mekanikal dari suatu komponen ke komponen lainnya. Terdapat berbagai macam metode untuk mentransmiskan daya secara mekanik, salah satu diantaranya adalah menggunakan coupling. Coupling adalah komponen yang menyatukan kedua poros antara sumber penggerak dan mesin yang digerakkan, terdapat dua macam tipe coupling yaitu flexible coupling dan rigid coupling. Flexible coupling bertujuan untuk memberikan kompensasi terhadap ketidaksejajaran yang terjadi antara kedua poros, dimana ketidaksejajaran dapat menimbulkan getaran yang berlebih pada komponen mesin. Sedangkan rigid coupling dapat mentransmisikan torsi yang lebih besar dibandingkan dengan flexible coupling. Salah satu coupling yang memadukan kedua karakteristik dari flexible coupling dan rigid coupling adalah gear coupling. Gear coupling terdiri dari dua komponen penghubung yang memiliki gigi eksternal dan gigi internal, kedua gigi akan saling terhubung dan mentransmisikan daya saat coupling bekerja. Diantara kedua gigi terdapat pelumas berupa gemuk yang menjaga gigi dari gesekan berlebih dan menghindari ke-ausan pada permukaan gigi. Pada industri manufaktur kertas gear coupling digunakan untuk memutar roll pada proses forming hingga proses dewatering kertas. Perubahan pada parameter mesin dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada design awal pemilihan coupling. Pada case study berikut dapat dilihat bahwa perubahan parameter mesin dapat mempengaruhi lifetime coupling, bahkan dapat menyebabkan adanya lost time produksi mencapai 587 menit dalam setahun. Design awal dengan tipe coupling SSM 200 SEISA dengan maksimum torsi 6.750 N.M dengan besaran toleransi misalignment sebesar 1.5 mm, dengan memperhitungkan adanya perubahan parameter mesin seperti pertambahan kecepatan mesin dan usia mesin maka dilakukan perubahan tipe gear coupling menjadi HK 304 MOVENTAS dengan maksimal torsi sebesar 12.500 NM dan toleransi misalignment sebesar 1.8 mm. Setelah perubahan dilakukan tidak ada lagi kejadian lost time akibat dari gear coupling sehingga produksi dapat dimaksimalkan.

Mechanical power transmission refers to the transfer of mechanical energy from one component to another. There are various methods for transmitting power mechanically, one of which is through the use of a coupling. A coupling is a component that unites two shafts between the driving source and the driven machine. There are two types of couplings: flexible coupling and rigid coupling. The purpose of a flexible coupling is to compensate for misalignment that occurs between the two shafts, where misalignment can cause excessive vibration in machine components. On the other hand, a rigid coupling can transmit greater torque compared to a flexible coupling. One coupling that combines the characteristics of both flexible and rigid couplings is the gear coupling. A gear coupling consists of two connecting components that have external and internal teeth. The two teeth will connect and transmit power when the coupling is in operation. Between the two teeth, there is a lubricant in the form of grease that protects the teeth from excessive friction and prevents wear on the tooth surface. In the paper manufacturing industry, gear couplings are used to rotate rolls from the paper forming process to the paper dewatering process. Changes in machine parameters can cause changes in the initial design of the coupling selection. In the following case study, it can be seen that changes in machine parameters can affect the lifetime of the coupling, and can even cause lost production time of up to 587 minutes in a year. The initial design with the SSM 200 SEISA coupling type with a maximum torque of 6,750 N.M and a misalignment tolerance of 1.5 mm, considering changes in machine parameters such as increased machine speed and machine age, a change was made to the gear coupling type to HK 304 MOVENTAS with a maximum torque of 12,500 NM and a misalignment tolerance of 1.8 mm. After the change was made, there were no more lost time events due to the gear coupling, so production could be maximized."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ismadjaja Toengkagie
"Sejak beroperasinya PT. BBJ pada tanggal 15 Desember 2000 sampai dengan tahun 2004 belum ada konsep pengukuran kinerja yang menjadi pengukuran PT. BBJ. Dalam praktek selama ini setiap tahun pihak PT. BBJ menyusun Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT), sebelum dilaksanakan RKAT tersebut disampaikan terlebih dahulu kepada BAPPEPTI untuk dibahas agar BAPPEPTI sebagai Badan Pengawas dapat mengetahui program kerja yang akan dilaksanakan oleh PT. BBJ. Selanjutnya program kegiatan tersebut pada setiap akhir tahun dilaporkan kepada BAPPEPTI dalam bentuk laporan tahunan. Dalam laporan tahunan tersebut yang dilaporkan pelaksanaan kegiatan selama satu tahun termasuk laporan keuangan yang meliputi ; Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Arus Kas. Sefama ini Iaporan pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan yang disampaikan oleh PT. BBJ digunakan oleh BAPPEBTI sebagai bahan evaluasi sampai sejauh mana perkembangan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh PT. BBJ.
Walaupun sampai saat ini belum ada peraturan atau standar pengukuran kinerja terhadap industri perdagangan berjangka, namun pada kesempatan ini penulis mencoba untuk melakukan pengukuran kinerja terhadap PT. BBJ yang bergerak dalam bidang industri perdagangan berjangka dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Adapun tujuannya adalah ingin mengetahui sampai sejauh mana kinerja PT. BBJ sampai saat ini bila diukur dengan pendekatan Balanced Scorecard.
Pendekatan pengukuran kinerja Balanced Scorecard ini tidak hanya mengukur kinerja keuangan saja tetapi juga mengukur kinerja dari aspek non keuangan. Aspek non keuangan ini terdiri dari 3 (tiga) aspek yaitu : aspek pertumbuhan dan pembelajaran, aspek bisnis internal dan aspek pelanggan.
Khusus untuk pengukuran kinerja keuangan kami menggunakan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. KEP-100/MBU/2002 Tanggal O4 Juli 2002, yang kami sesuaikan dengan lndustri Perdagangan Berjangka.
Penelitian mengenai pengukuran kinerja PT. BBJ ini dilakukan secara deskriptif analitis untuk mendeskripsikan bagaimana mengukur kinerja perusahaan dengan mengukuran pendekatan Balanced Scorecard.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kesehatan PT. BBJ dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard, secara keseluruhan selama 4 tahun terakhir ini (tahun 2001 sid 2004) berada dalam kualifikasi kinerja sangat balk dengan skor 81 (delapan puluh satu) dengan perincian sebagai berikut : kinerja pertumbuhan dan pembeiajaran PT. BBJ berada daiam kualifikasi kinerfa baik dengan skor 24 (dua puluh empat), sedangkan kinerja proses bisnis intemal PT. BBJ berada pada kondisi kualltikasl balk dengan skor 12 (dua belas) dan kinerja aspek pelanggan PT. BBJ berada pada kualifikasl balk dengan skor 13 (tiga beias) dan terakhir adalah kinerja keuangan PT. BBJ berada pada kualifikasi sangat baik dengan skor 32 (tiga puluh dua).
Diharapkan dimasa yang akan datang PT. BBJ harus dapat Iebih meningkatkan kinerja yang dianggap masih kurang, khususnya aspek tingkat pendapatan perusahaan per pegawai, peningkatan inovasi, dan untuk dibidang keuangan adaiah aspek asset turn over. Sehingga dimasa-masa mendatang kinerja-kinerja tersebut minimal akan sama dengan kinerja-kinerja Iainnya.

There was no draft of company working measurement became the measurement of PT.BBJ since the Operation of PT. BBJ on 15 December 2000 until 2004. Practically, every year PT BBJ arranges Yearly Working Plan Budget (YWPB) and in advance submitted to BAPPEPTI to be considered so that BAPPEPTI, as a controller, could realize the working plan implemented by PT.BBJ. Then, the said activity program at the end the year and in the form of yearly report handed to BAPPEPTI. In the yearly report the things reported would be one year activity implementation along with financial report covering: Balance Sheet, Income Statement, Statement of Changes in Financial Position, and inflow/outtiow of cash. So far, activity implementation and financial report that submitted by PT.BBJ is used by BAPPEBTI as an evaluation of how far the development of activity implementation can be reached by PT.BBJ.
Nevertheless, there is still no rules or working measurement standardization over future trading, yet, the writer try to do the working measurement over PTBBJ operated in industrial future trading by using Balanced Scorecard Approach. The purpose would be how to realize how far PT.BBJ managed to do until the present time if measured by using Balanced Scorecard approach.
This approach is not only measure financial working but also measure the working derived from non-financial aspect. Non-financial aspect consists of 3 (three) aspects, they are : learning and growth aspect, internal business aspect and customer aspect. To specially measure financial working we apply The Decree of the Ministry of BUMN No KEP-100/MBU/2002 dated 04 July 2002 which we adjust it to lndustry of Future Trading.
This examination of the PT.BBJ working measurement is analytically and descriptively done to describe how to measure the working of company by using Balanced Scorecard approach.
By using Balanced Scorecard approach, based on the examination, it soon be realized that the healthy level of PT.BBJ for the last 4 years (2001 up to 2004) is in excellent working performance with score 81 (eighty one) and the details, as follow : the performance of PT.BBJ leaming and growth is good performance with score 24 (twenty four), mean while PT. BBJ internal business process is in the condition of good qualification with score 12 (twelve) and the working of PTBBJ customer aspect is in good qualification with score 13 (thirteen) and finally would be PT. BBJ financial working is in excellent qualification with score 32 (thirty two).
In the future PT.BBJ must be able to enhance its performance which is regarded still minimal, especially the earning level of company workers, innovation, and as for financial held shall be tum over asset aspect. So that the said working shall be minimally equivalent to the other workings.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ngurah Widhiana
"ABSTRAK
PT. Karya Tulada merupakan salah satu produsen kertas yang berdomisili di Kodya Tangerang Jawa Barat. Hasil produksi utamanya adalah jenis kertas industri berupa kertas wrapping dan manila board dengan kapasitas produksi untuk dua buah mesin yang dimiliki adalah 8.000 ton pertahun.
Masalah utama yang sedang dialami diantaranya penurunan tingkat penjualan dengan ditandai oleh beralihnya pelanggan kepada produk lain, sehingga tingkat persediaan menjadi tinggi dan aldbat terburuk adalah tidak tercapainya kapasitas produksi.
Dalam penelitian ini dipergunakan metode diskriptif analitis, yaitu dengan jalan menggambarkan kondisi lingkungan internal perusahaan dan eksternal perusahaan, selain itu untuk perumusan strategi dipergunakan teknik GE-Matrix dan metode Proses Hirarki Analitik (PHA).
Analisis GE-Matrix menghasilkan keunggulan dan kelemahan dari PTKT melalui penilaian faktor-faktor internal yang terdiri atas 12 faktor, sedangkan penilaian terhadap faktor eksternal yang terdiri atas 8 faktor memperlihatkan peluang serta ancaman.
Hasil dari penilaian lingkungan internal dan eksternal digabungkan kedalam matriks 3x3, sehingga diperoleh posisi bersaing PTKT pada kuadran ke II, dan strategi yang di anjurkan adalah tumbuh dengan selektif.
Guna mengembangkan strategi ini maka dilakukan analisis PHA dengan membentuk 1 buah hirarki utama dan 4 buah sub hirarki. Hasil akhir dari pendapat gabungan para responden adalah strategi biaya rendah sebagai strategi utama yang mendasari setiap langkah untuk mengembangkan daya saing PTKT.
Langkah akhir untuk tumbuh dengan strategi biaya rendah, maka digunakan konsep Sustainable Competitive Advantage (SCA), yaitu dengan menentukan strategi fungsional untuk melakukan persaingan, menentukan landasan utama yang dapat digunakan dalam persaingan, menentukan pasar sasaran utama persaingan dan menentukan pesaing potensialnya.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasa, Ryoko
"On March 11, 2011, one of the largest earthquakes in human history struck offshore of northeast Japan, triggering a massive tsunami that devastated surrounding coastal areas. One of the many victims of this epic disaster was Nippon Paper Industries' Ishinomaki Paper Mill, which was so flooded and covered in debris that it was completely shut down. NPI provided around 40% of the paper used by Japan's publishing industry and its Ishinomaki mill--home to one of the largest paper machines in the world--was its core production facility. Loss of this plant would have been a devastating blow. When the factory's leader Hiromi Kurata announced that the mill would be producing paper again in just six months, few believed him. The city of Ishinomaki still had no power, no gas, and no water. Even finding food and shelter was a challenge for many, and the plant was so covered in debris that large parts were still inaccessible. Even so, the burden of saving their company, their city, and even the Japanese publishing industry had been placed on the shoulders of the mill's employees. Their story is a monument to the indomitable spirit of the Japanese worker"
Tokyo: Japan Publishing Industry Foundation for Culture, 2015
676 SAS kt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>