Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164255 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syafaruddin
"ABSTRAK
Seiring dengan upaya untuk menjajaki kemungkinan penggunaan semen Cap Rumah sebagai bahan untuk pembuatan komponen stmktur khususnya balok beton, maka perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan kapasitas dan pola keruntuhan balok khususnya peninjauan terhadap gesernya_ mengingat keruntuhan akibat geser cenderung terjadi secara tiba-tiba.
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui kapasitas geser dan pola keruntuhan alcibat geser pada balok beton benulang yang menggunakan semen Cap Rumah_
dengan menggunakan bentang geser dan penggunaan sengkang sebagai variabel penelitian, yakni pengujian dilakukan pada halok yang menggunakan sengkang dan balok yang tidak menggunakan sengkang serta penempatan beban pada jarak l.2h dan 2h dari perletakan.
Pengujian geser dilakukan pada balok yang berukuran 15 x 25 x 250 cm dengan mutu beton fc'350 kg/cm: dan tulangan Ientur BJTP 24 diameter 22 mm. Pala pembebanan diberil-can dengan melakukan penambahan secara monoton sampai terjadi I-cerunluhan.
Tes yang dilakukan melipuli tes material. tes kuat tekan silinder, ter larik baja, serta uji geser balok. Kapasilas dan pcrilaku kenuntuhan geser balok diamati dari tegangan dan regangan yang lenjadi pada beton dan tulangan Serta pengamatan terhadap lendutan yang tcrjacIi. Ana|isa terhadap hasil penelitian dilakukan dengan memhandingkan hasil penelitian lerhndap perhilungan secara teoritis berdasarkan peraturan SK-SNL-1991.
Hasil penelirian menunjukkan bahwa kapasitas geser dan pola kerumuhan yang terjadi pada balok beton bernulang yang menggunakan semen Cap Rumah sama dengan kapasftas geser pada balok belon yaang menggunakan semen tipe satu dengan mutu beton yang sama.

"
1996
S34565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Rahmadhanti
"Cangkang kelapa sawit merupakan limbah hasil sektor pertanian yang memiliki potensi produksi yang tinggi namun belum dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia. Penggunaan cangkang kelapa sawit sebagai pengganti agregat kasar pada beton telah banyak dilakukan. Dengan berat isi yang cukup ringan, cangkang kelapa sawit dapat menghasilkan beton ringan dengan berat jenis ±1900 kg/m3. Portland Composite Cemen (PCC) merupakan semen umum yang digunakan dipasaran. Semen ini memiliki butiran yang lebih halus sehingga menghasilkan panas hidrasi yang lebih rendah. Pada penelitian ini akan dilakukan studi eksperimen pada balok yang menggunakan cangkang kelapa sawit dari berbagai campuran jenis dan semen PCC sebagai pengikatnya. Pengujian yang dilakukan adalah uji kerakteristik beton (uji kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur, permeabilitas, dan susut) serta pengujian pembebanan terhadap balok berukuran 300 x 15 x 25 cm3 menggunakan four-point loading serta pengamatan dengan metode Digital Image Correlation (DIC). Analisis yang dilakukan meliputi respon struktur balok akibat pembebanan, pola retak yang dihasilkan, serta bukaan retak yang terjadi selama proses pembebanan dilakukan. Hasil eksperimen menunjukkan karakteristik beton yang kurang memuaskan dimana hanya diperoleh kuat tekan sebesar 12,41 MPa. Balok beton bertulang cangkang kelapa sawit pada penelitian ini mampu menerima beban hingga 7000 kg. Pola retak yang terbentuk sudah sesuai dengan pembebanan yang dilakukan dan evolusi dari pembukaan retak yang diamati dapat terlihat dengan baik menggunakan metode DIC. Bukaan retak yang dihasilkan berkisar antara 100-300 μm. Meskipun menghasilkan respon struktur yang cukup baik, balok beton bertulang cangkang kelapa sawit tidak dapat dijadikan sebagai komponen struktural karena kecilnya kuat tekan yang dihasilkan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan penggunaan cangkang kelapa sawit sebagai pengganti agregat kasar dalam campuran beton untuk komponen non-struktural.

Oil palm shells are agricultural waste with high production potential that has not been fully utilized in Indonesia. The use of oil palm shells as a replacement for coarse aggregates in concrete has been widely explored. With its relatively low density, oil palm shells can produce lightweight concrete with a density of approximately 1900 kg/m3. Portland Composite Cement (PCC) is a commonly used cement in the market. It has finer particles, resulting in lower hydration heat. This study aims to conduct experimental studies on beams using oil palm shells in various mixtures and PCC as the binder. The testing includes characterization of the concrete (compressive strength, splitting tensile strength, flexural strength, permeability, and shrinkage), as well as load testing on 300 x 15 x 25 cm3 beams using four-point loading and observation using Digital Image Correlation (DIC) method. The analysis includes studying the structural response of the beams under loading, crack patterns, and crack opening during the loading process. The experimental results indicate unsatisfactory characteristics of the concrete, as only a compressive strength of 12.41 MPa was obtained. The reinforced concrete beams with oil palm shells in this study can sustain loads up to 7000 kg. The crack patterns formed are consistent with the applied loading, and the evolution of crack opening can be well observed using the DIC method. The crack openings range from 100 to 300 μm. Although the beams exhibit satisfactory structural response, they cannot be used as structural components due to their low compressive strength. Further research is needed regarding the use of palm kernel shells as a substitute for coarse aggregate in concrete mixtures for non-structural components."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Chaterina U.G.
"Beton merupakan salah satu material yang, sangat penting dan banyak dipergunakan pada pelaksanaan keperluan konstmksi di berbagai tempatjmulai dan konstruksi rumah tinggal, gedung bertingkat banyak dan prasarana lainnya. Kuat tarik beton yang rendah, memerlukan material tambahan yang berlimgsi menggantikan posisi baton untuk menahan tegangan tarik yang bekelja pada penampang slruktur. Tulangan baja merupakan material yang sesuai untuk memenuhi kepentingan atas. Adanya lekatan yang baik antarakedua material dengan kecepatan memuai yang hampir sempa, menyebabkan beton dan baja dapat bekerja sama.
Dengan dihasilkannya Semen Cap Rumah oleh PT Indocement, perkembangan teknologi beton diarahkan untuk meneliti kemampuan beton bertulang (reinforced concrele), yang mempergunakan Semen Cap Rumah sebagai bahan dasar pengganti Semen Tipe 1, dalam memenuhi kriteria kekuatan dan Iayan elemen struktural. Berdasarkan penelitian sebelumnya, dinyatakan bahwa konstruksi beton bertulang pada struktur balok dengan bahan dasar Semen Cap Rumah dengan agregat batu pecah normal mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam menahan lentur. Terobosan ini sangat sesuai dengan proyek pembangunan mmah sederhana, karena konstruksi rumah sederhana merupakan konstruksi ringan, yang tidak memerlukan mutu beton yang tinggi. Selain itu biaya pembangunan yang dikeluarkan harus rendah.
Untuk itu, pada penelitian ini diuji perilaku dan kemampuan struktur balok bertulang yang mempergunakan Semen Cap Rumah yang dikombinasikan dengan agregat kasar ringan Pumice, dalam menahan beban lentur murni. Pemakaian agregat ringan Pumice pada belon bertujuan agar stmktur yang dihasilkan mempunyai berat sendiri yang lebih ringan, sehingga dimensi tulangan yang dibutuhkan serta beban kumulatif yang disalurkan ke pondasi akan lebih kecil. Selain itu Pumice, sebagai agregat ringan alami yang banyak terdapat pada sekitar daerah gunung berapi, tidak sulit diperoleh meskipun masih belurn tereksploitasi secara merata Dengan demikian biaya pembangunan konstruksi rumah sederhana dapat relalif lebih murah.
Desain yang dilakukan pada balok uji untuk tes lentur murni didasarkan pada kondisi lapangan, khususnya dalam pemilihan kombinasi tulangan. Sedangkan pemilihan dimensi penampang balok berdasarkan persyaratan lendutan. Penelitian mempergunakan sampel balok berdimensi 15 x 25 x 330 cm sebanyak 5 buah, dengan variasi perbandingan tulangan tekan terhadap tulangan tarik sebesar 25%, 39%, 44%, 56%, dan 100%.
Campuran beton terdiri dari Semen Cap Rumah, Pumice, pasir, dan air dengan rasio air semen berkisar 0,441 dan ∫'c sekitar 20 MPa. Sedangkan diameter tulangan utama yang dipergunakan adalah ϕ12 dengan ∫y sebesar 3200 kg/cmz, ϕ16 dengan ∫y sebesar 2400 kg/cm2, dan 11:19 dengan ∫y sebesar 4700 kg/cm2.
Penelitian yang dilakukan meliputi test material, beton segar (Slump Test), kuat tekan silinder, Modulus Elastisitas, dan tes lentur balok. Pada tes lentur, balok dibebani secara bertahap dengan tingkat kenaikan yang sama untuk semua balok. Untuk setiap kenaikan beban diperhatikan perilaku regangan beton yang diukur dengan alat ukur regangan baton manual (D-Max), regangan tulangan berdasarkan pembacaan strain gages, pola penjalaran retak yang terjadi, serta lendutan balok pada areal tengah bentang balok dan sekitarnya.
Berdasarkan analisa hasil pengujian balok terhadap beban lentur dinyatakan bahwa balok beton ringan Pumice struktural temyata mampu menahan beban lentur yang melampaui beban rencana. Selain itu lendutan yang dihasilkan meneapai lendutan ijin ketika beban yang bekerja telah melampaui beban rencana. Hanya saja balok rentan terhadap initial crack dan retak berikutnya yang terjadi secara bertahap. Sehingga demi kesempumaan hasil penelitian, diperlukan pengujian lanjutan terhadap peningkatan kuat tarik belon ringan Pumice struktural."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan teknologi yang pesat, mendukung munculnya berbagai inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan aplikasinya khususnya di dunia teknik sipil. Hal ini dapat dilihat dari mulai pergunakannya pelat karbon sebagai material perkuatan struktur, akibat dari berkembangnya dinamika aktivitas manusia yang berdampak pada berubahnya fungsi suatu bangunan. Perubahan inilah yang dapat menyebabkan beban-beban rencana semakin besar sehingga dibutuhkan langkah-langkah perbaikan yang dalam penelitian ini ditinjau sebagai sistem pertukaran struktur dengan penebalan dimensi secara concrete menggunakan tambahan bahan aditif Sila Viscocrete. Bangunan beton bertulang merupakan struktur yang dirancang dengan mutu dan umur rencana tertentu. Apaliba pembenanan pada struktur beton melebihi beban rencana, maka akan terjadi penurunan kekuatan struktur bangunan (deteriorate) sehingga umur yang direncanakan tidak dapat tercapai. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan-tindakan perbaikan untuk mendukung struktur bangunan agar umur bangunan yang direncanakan dapat tercapai. Pekerjaan perkuatan struktur seringkali merupakan pekerjaan dengan permasalahan tersendiri sebab pekerjaan perkuatan ini dilakukan pada struktur-struktur yang sudah ada, sehingga factor lokasi (kemudahan untuk dicapai), cuaca, lama waktu pengerjaan dan biaya pelaksanaan merupakan factor-faktor penentu yang seharusnya dipertimbangkan dengan seksama oleh seorang perencana. Perbaikan mutu beton sebagai perkuatan struktur dapat dilakukan dengan mengaplikasikan bahan aditif dengan nama produksi ViscoCrete. Pemakaian produk ini memiliki kemudahan dalam pelaksanaan instalasi material perkuatan dan efektivitas waktu pengerjaan perkuatan. Dalam penelitian ini yang ditinjau adalah besar peningkatan kekuatan lentur elemen struktur balok dengan penebalan dimensi yang relatif kecil menggunakan bahan aditif ViscoCrete yang merupakan hasil perbandingan kekuatan struktur sebelum dan sesudah penebalan. Benda uji balok yang tidak dipertebal dan sudah dipertebal dimensinya akan diuji terhadap gaya aksial lentur sampai runtuh."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T.M. Muriansyah Riza
"Salah satu karakteristik penting dari hubungan antara beton dengan elemen penguatnya adalah kekuatan lekatan antara keduanya. Kekuatan lekatan ini akan berpengaruh terhadap penentuan panjang penjangkaran minimum yang hams disediakan agar tulangan baja tidak tercabut dari betonnya pada saat beban luar diberikan. Beberapa penelitian yang telah dilakukan selama ini umumnya menyelidiki hubungan antara tegangan lekat rata-rata dengan slip yang diukur dengan menggunakan dial gages.
Tegangan lekat ini menjadi masalah yang cukup penting untuk diperhatikan pada kasus penggunaan tulangan polos, di mana kuat lekat biasanya bergantung pada adhesi kimiawi antara tulangan baja dan beton di sekelilingnya. Pada saat slip antara tulangan dan beton teriadi, maka lekatan ini bergantung pada friksi antara kedua material di atas. Friksi yang dimaksud ini amat tergantung kepada kekuatan agregat dalam beton.
Penelitian ini ingin melihat hubungan kuat lekat antara tulangan baja polos dengan beton ringan yang menggunakan agregat kasar Pumice dan agregat halus pasir alam. Agregat kasar Pumice memiliki kekuatan yang relatif kecil, di mana prosentase keausannya mencapai tingkat 48.37 %. Untuk beton ini digunakan semen Cap Rumah yang termasuk ke dalamjenis Mixed Cement.
Penelitian ini dibagi menjadi dua subtopik, yaitu penelitian panjang penjangkaran dan penelitian distribusi tegangan lekat. Prosedur yang dipilih untuk penelitian ini adalah Pull-out Test (uji cabut) dengan benda uji silinder beton berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dengan penulangan monoaksial.
Penelitian panjang penjangkaran bertujuan untuk mendapatkan panjang penjangkaran yang paling optimum. Keragaman panjang penjangkaran yang dibuat untuk penelitian ini adalah 20 cm, 25 cm dan 30 cm. Untuk tulangan dengan diameter 8, 10, 12, dan 16 mm diperoleh harga panjang penjangkaran optimum sebesar 20 cm, sedangkan untuk tulangan berdiameter 19 mm adalah 25 cm.
Penelitian distribusi tegangan lekat melihat hubungan dari beban luar yang diberikan dengan regangan baja yang didapat dari pembacaan Steel Strain Data Logger, pada titik-titik sejarak 7.5, 15 dan 22.5 cm dari sisi yang tidak terbebani masing-masing untuk tulangan baja diameter 10, 12 dan 16 mm yang dijangkarkan sedalam 30 cm ke dalam silinder beton.
Dari penelitian distribusi tegangan lekat diperoleh bahwa tegangan lekat mencapai suatu harga maksimum di dekat sisi yang terbebani dan penurun secara nonlinier menuju sisi yang tidak terbebani. Besar tegangan lekat yang teriadi dan hubungannya dengan slip yang dihasilkan menunjukkan suatu nilai yang cukup baik, relatif terhadap penelitian sebelumnya yang menggunakan beton normal. Keruntuhan lekatan yang teriadi pada penelitian ini berupa keruntuhan cabut (diameter < 19 mm) dan keruntuhan retak-pecah pada tulangan berdiameter 19 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eristra Nungsatria Tresna Ernawan
"Proses peleburan ferronikel di Indonesia menciptakan produk limbah berupa terak nikel yang mencapai 13 juta ton metrik per tahun. Salah satu bentuk penggunaan dan pemanfaatan limbah terak nikel adalah sebagai substitusi agregat halus dalam beton. Beton dengan agregat halus terak nikel tercatat memiliki performa yang cukup menjanjikan berdasarkan uji kekuatan berbagai penelitian. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis perilaku mekanik balok beton bertulang dengan ukuran 15x25x300 cm3 dengan substitusi agregat halus terak nikel 50% menggunakan metode digital image correlation (DIC), serta pemodelan menggunakan elemen Multi-Fibre pada CAST3M. Spesimen beton silinder pendamping balok juga dibuat untuk mengetahui kuat tekan dan tarik dari beton. Balok diuji menggunakan uji lentur four-point loading dengan skema pembebanan semi-siklik. Hasil pengujian menunjukkan kapasitas balok terak nikel mencapai 8 tonf. Hasil pengujian juga memperlihatkan respon load-displacement balok terak nikel terlihat cukup memuaskan. Berdasarkan analisis DIC, evolusi deformasi permukaan balok akibat pembebanan dapat dipelajari untuk mengetahui pola retak yang terjadi pada permukaan balok. Selain itu, dengan pemberian beban secara semi siklik, retakan pada permukaan balok terlihat dalam analisis DIC mengalami fenomena crack opening and closing, di mana retakan kembali menutup setelah pembebanan dilepas. Namun demikian, juga tercatat bukaan retak residual dari analisis DIC. Pemodelan numerik menggunakan hukum konstitutif model kerusakan beton Mazars dan baja Elastoplastis. Terlihat respon load-displacement model dengan skema beban monotonik memberikan hasil yang cukup baik dan serupa dengan hasil eksperimen. Akan tetapi, model tersebut tidak bisa memodelkan lendutan residual balok akibat pembebanan berulang.

The Ferronickel smelting process in Indonesia creates waste products in the form of nickel slag which piled up to 13 million metric tons per year. One effort to utilize the nickel slag is to use it as a concrete fine aggregate. Concrete using nickel slag fine aggregate was reported to have promising strength results in several studies. This thesis aims to analyze the mechanical behavior of three 15x25x300 cm3 reinforced concrete (RC) beams containing nickel slag as a 50% fine aggregate substitute using the digital image correlation (DIC) method, as well as creating an RC beam model using the Timoshenko Multi-Fibre element in CAST3M. Cylindrical concrete specimens were also made to test the concrete compressive and split-tensile strength. The RC Beams were tested using a four-point loading scheme under semi-cyclic loading. Test results show the beams’ capacity had reached up to 8 tonf and their load-displacement responses show promising results. Based on DIC analysis, the evolution of deformation of the beams’ surface due to the loading can be learned to identify the crack patterns of the concrete. Furthermore, due to semi-cyclic loading, cracks on the beams’ surface were experiencing a crack opening and closing phenomenon, where the propagations of cracks ceased or reclosed throughout the unloading process. Although, residual cracks opening were also captured by DIC analysis. For modeling purposes, Mazars concrete model kerusakan and elastoplastic steel model kerusakan were used as the numerical modeling’s constitutive law. The model’s load-displacement response produced a satisfactory result compared to the experimental monotonic loading result. However, the model could not simulate residual displacements of beams due to semi-cyclic loading."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prihantono
"ABSTRAK
Pengujian beban akan dilakukan terhadap 3 jenis balok yaitu: 1. Balok yang dicor utuh (lbuah) 2. Balok yang' dicor dengan sambungan ditengah bentang dengan suditt penglientian/ sambungan 90_ (2 buah ) 3. Balok yang dicor dengan sambungan pada %4 bentang dengan sudut penglientian 1 penyambungan 45 _ (2 buah) Kelima balok tersebut berukuran 15 cm x 25 cm x 240 cm dengan mutu beton K225, untuk tulangan tarik dan tekan menggunakan mutu tulangan U 24 dengan (D 12 mm, juga untuk beugel digunakan U24 dD 6 - 200 mm. Pembebanan pada balok diberikan secara bertahap pada 2 titik yang berjarak masing-masing 113 bentang(80 cm) .Tiap tahap beban ditambah [ 00k9, pembebanan mulai dan' 0 kg sampai balok pa tali pada beban 2307,5 kg Setiap kali penambahan 100 kg beban, dilakukan penganiatan 1 pencatatan pada : - 3 buali dial lendutan untuk mengukur besar lendutan, Pengamatan dihentikan ketik2 dial berputar terns. Jarak kancing ke kancing (de mac) secara horizontal untuk mengukur perpanjaiigan atau pemendekan dari balok. Pola retak pada dinding balok . Untuk mencari retakan dengan kaca pembesar, dan memperelas retakan dengan spidol keinudian menjiplak retakan-retakan diatas kertas roti atau kertas kalkir. Dengan menganalisa : Grafik beban - lendutan , (dibuat dari data lendutan) Grarik regangan - te;angan (data dari de mac) Retakan yang diiiplak ada pads kertas roti terutama pada bagian sambungan pengecoran maka didapat Basil sebagai berikut Kelima balok mempunyai Batas kemampuan yang sama daiam memikul beban yaitu : 2307,5 kg. Pada sistim sambungan 1/4 terdapat retakan yang lebar (parah) pada sambungannya. Pada sistim sambungan 1/2 tidak terdapat retakan pada sambungannya. Pada sisitim sambungan 1/2 mempunyai lendutan sedikit lebih besar dari pada sistinisambungan 1/4. Balok utuh mempunyai nilai lendutan diantara nilai lendutan sambungan 1/2 dan sambungan _. Pada sistim sambungan % mempunyai nilai regangan rata-rata lebih besar dari mlai regangan rata-rata sambungan 1/4. Balok utuh mempunyai nilai regangan diantara nilai regangan sambungan 1/2 dan sambungan _. Dart hasil penelitian im maka Para pelaksana lapangan dapat melakukan penghentian pengecoran baiok ditengah-tengah bentang.

"
2000
S35625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Widhatra
"Perkembangan dunia konstruksi menuntut kebutuhan beton yang sangat besar. Semen sebagai penyusun utama dari beton, jumlahnya dialam terbatas dan suatu saat akan habis. Untuk itu dibutuhkan suatu alternatif baru material penyusun beton sebagai pengganti semen. Beton geopolimer dapat digunakan sebagai suatu alternatif baru sebagai pengganti beton konvensional yang dapat digunakan dalam dunia konstruksi. Beton Geopolimer mengunakan pasta geopolimer sebagai pengganti pasta semen. Salah satu material penyusun pasta tersebut adalah yang merup akan hasil pembakaran batu bara. Karakteristik beton geopolimer yang belum diketahui menjadi salah satu tujuan skripsi. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan ini dilakukan analisa perilaku balok beton geopolimer.
Analisa yang dilakukan adalah memahahi karakteristik dari tiap material. Salah satu karakteristik material adalah kurva hubungan tegangan-regangan . Dari karakteristik tersebut dilakukan analisa numerik. Has il yang didapat berupa kurva hubungan momen-kurvatur dan lendutan. Sehingga dapat diperkirakan perilaku balok sebelum dilakukan pengujian. Diharapkan dengan mengetahui perilaku balok, maka dapat diperoleh balok yang efisien dan aman. Metode analisa numerik yang digunakan adalah permodelan fiber model.

Construction development demands large amounts of concrete. Cement as an ingredient of concrete is limited and someday it will be extinct. That is why alternative materials for cement are needed. Geopolymer Concrete can be one of the promising alternatives to replace common concrete. Geopolymer Concrete is using geopolymer paste as the replacement of cement paste. Fly ash, as one of materials to make geopolymer paste, is a residue of coal-burning. The aim of this research is to find out the unknown characteristics of geopolymer concrete. Based on that, in this final assignment, will be discussed a numerical analysis of geopolymer concrete beam structure.
The analysis tries to understand the characteristics of each material. Stress-strain curve is one of the characteristics. The numerical analysis is based by that characteristic. The output is the moment-curvature curves and the deflections. Furthermore the beam behavior c an be predicted. The numerical analysis method which is used is fiber model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35110
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Harry Sumartono
"

Perilaku balok prategang pratarik yang terbuat dari beton bubuk reaktif dengan kekuatan tekan di atas 120 MPa yang termasuk dalam klasifikasi beton dengan kinerja ultra tinggi diselidiki untuk mempelajari sifat fisik dan mekanik beton dan kinerja balok prategang terhadap uji beban statis. Sifat mekanik material RPC diselidiki berupa nilai kuat tekan beton, kuat tarik beton, nilai modulus elastisitas beton dan kualitas beton yang diuji dengan alat UPV dibandingkan dengan beton kuat tekan tinggi dengan kuat tekan 70 MPa. Perawatan beton saat umur awal menggunakan uap panas suhu tinggi memastikan perkembangan kekuatan tekan beton. Pengujian eksperimental dilakukan terhadap 4 buah balok pratarik yang didesain untuk digunakan sebagai balok jembatan jalan raya yaitu balok #1 (30/50-HSC-NF-S); balok #2 (30/50-RPC-F-S); balok #3 (17/50-RPC-NF-S); balok #4 (17/50-RPC-NF-S). Mekanikal properties beton RPC menunjukan nilai yang lebih unggul dibanding dengan dengan beton HSC. Dari hasil uji statis hanya balok #3 (balok RPC yang tidak menggunakan serat baja dalam adukan) yang menunjukan nilai tahanan lentur dibawah nilai teoritis akibat terjadi kehancuran getas yang terjadi pada balok. Serat baja efektif mempertahankan keutuhan balok sehingga memaksimalkan tahanan lentur, mencegah kehancuran getas yang eksplosif, dan mencegah fragmentasi beton saat beban puncak.


The behavior of prestress pretension beams made of Reactive Powder Concrete (RPC) concrete with compressive strength above 120 MPa included in the Ultra High Performance Concrete (UHPC) classification was investigated to study the mechanical properties of concrete and the performance of prestressed beams against static load tests. The mechanical properties of RPC materials include concrete compressive strength, concrete tensile strength, concrete elastic modulus values ​​and concrete density compared to 70 MPa High Strength Concrete (HSC) concrete. Curing concrete at an early age using high temperature hot steam (steam curing) ensures the development of the compressive strength of concrete. Experimental tests were carried out on 4 pretension beams designed to be used as highway bridge beams, namely beam #1 (30/50-HSC-NF-S); beam #2 (30/50-RPC-F-S); beam #3 (17/50-RPC-NF-S); beam #4 (17/50-RPC-NF-S). The mechanical properties of RPC concrete show superior values ​​compared to HSC concrete. From the results of the static test, only beam #3 (RPC beam which does not use steel fiber in mixing) which shows a value of flexural resistance below the theoretical value due to brittle destruction that occurs in the beam. Steel fiber effectively maintains beam integrity thereby maximizing bending resistance, preventing explosive brittle destruction, and preventing concrete fragmentation during peak loads

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bid Handoro
"Plastik jenis PET yang banyak digunakan sebagai botol air mineral dapat didaur kembali sebagai agregat kasar bagi pembuatan beton ringan. Dalam penelitian ini, dilakukan uji pembebanan empat titik pada balok beton beragregat PET yang dikategorikan sebagai balok Bernoulli. Untuk mengetahui properti beton ringan, dilakukan uji modulus elastisitas, kuat tekan, kuat tarik dan rangkak.
Hasil uji pembebanan empat titik dipresentasikan dalam hubungan momen - kelengkungan sebagai hasil dari aplikasi tiga pola penambahan pembebanan yang berbeda, yaitu dengan melihat besarnya perbedaan lendutan sebelum dan sesudah penambahan beban, penambahan beban setiap 45 menit dan penambahan beban setiap 24 jam. Pola pembebanan dengan melihat perbedaan lendutan dapat memperlihatkan adanya pengaruh rangkak pada hubungan momen ? kelengkungan. Sesuatu yang tidak muncul pada hubungan momen-kelengkungan hasil 2 pola pembebanan lainnya.

recycled back as coarse aggregate for making lightweight concrete. In this study, four points test loading is conducted on concrete beam using PET aggregate. The concrete beam itself is classified as Bernoulli beam. To find property of lightweight concrete, test for determining modulus of elasticity, compressive strength, tensile strength and creep were performed.
Test results of beam due to four points loading are presented in relationship between moment - curvature as function of load increment. Three load increment patterns are applied on the beam. The first method of loading increment application depends to displacement limit value between 2 successive loadings, in the second method load is applied at every 45 minutes and in the third method load is applied at every 24 hours. Moment - curvature diagram resulting from the first method of loading application is influenced by creep. A phenomenon that can not be shown by the moment-curvature relation resulting from two others method of loading application.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50561
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>