Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114610 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meni
"Dalam tahun-tahun terakhir, hasil penelitian dan pengamatan terhadap bangunan yang terkena gempa menunjukkan bahwa bangunan asimetris mengalami kerusakan yang lebih besar dibandingkan dengan bangunan simetris. Hal ini disebabkan oleh efek torsi yang timbul akibat ketidaksimetrisan bangunan tersebut, dan efek torsi ini menimbulkan deformasi yang besar. Deformasi yang besar ini dapat menyebabkan_perilaku struktur banguna menjadi inelastik sehingga menyebabkan kerusakan besar pada bangunan. Untuk itu perlu dilakukan studi terhadap bangunan asimetrik dengan menggunakan analisa nonlinier/inelastik.
Dalam skripsi ini penulis melakukan simulasi terhadap bangunan asimetris satu lantai dengan dua elemen penahan gaya lateral (wall) dan berbagai parameter yang divariasikan yang akan mempengaruhi respons berbagai parameter tersebut adalah perbandingan kekakuan dan kekuatan desain yang berbeda pada kedua elemen, perbedaan eksentrisitas pusat massa serta variasi periode getra gempa. Analisa struktur dilakukan secara 3 dimensi (3D) dengan menggunakan analisa integrasi langsung secara numerik pada persamaan numerik nonlinier (inelastik).
Simulasi dilakukan dengan menggunakan program Matlab. Hasil dari simulasi ini adalah daktilitas yang dibutuhkan (ductility demand), lendutan maksimum dan gaya dalam maksimum kedua elemen penahan gaya lateral. Melalui respons struktur ini dapat diketahui perilaku struktur asimetrik akibat respons torsi dan perbandingan yang proporsional dari faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidaksimetrisan suatu struktur bangunan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Miswar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Loh Jaya
"Perkembangan teknologi pada flotasi dan water-waste treatment sangat cepat. Teknologi yang ramah lingkungan ini adalah gelembung. Sifat gelembung menyebabkan materi dapat terpisah menjadi materi yg dibutuhkan atau tidak. Tentunya dengan penambahan-penambahan bahan kimia lainnya, tetapi ini sangat lingkungan. Pada saat pembentukkan gelembung, terjadi peristiwa air entrainment. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter-parameter yang mempengaruhi peristiwa air entrainment yaitu hubungan diameter downcomer dna kecepatan jet terhadap air entrainment. Set up alat yang digunakan adalah pompa, nozzle, downcomer, flow meter, reducer dan kolam air yang terbuat kaca. Semua itu dihubungkan dengan pipa, data yang didapatkan berupa video dan foto menggunakan kamera. Dari sana didapatkan data kuantitatif dan kualitatif, untuk kuantitatif data di proses menggunakan program pengolahan gambar. Hasil dari penelitiannya bahwa jet velocity mempengaruhi air entrainment, sedangkan diameter downcomer mempengaruhi nilai dari air entrainment tersebut.

The development of technology on flotation and water waste treatment is very fast. This environmentally friendly technology is a bubble. The nature of the bubble causes the material to separate into the material needed or not. Obviously with the addition of other chemicals, but this is eco friendly. At the time of bubble formation, water entrainment events occur. this study aims to determine the parameters that affect the entrainment of water events that is the relationship of diameter downcomer and jet velocity to water entrainment. Set up tools used are pumps, nozzle, downcomer, flow meter, reducer and glass water pool. All that is connected with the pipe, the data obtained in the form of video and photos using the camera. From there obtained quantitative and qualitative data, for quantitative data in the process using image processing program. Results from his research that jet velocity affects water entrainment, whereas the diameter of the downcomer affects the value of the water entrainment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rengga Pradana Putra
"ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat banyak inovasi yang muncul termasuk dalam dunia teknik sipil. Beton ringan dengan 100 agregat kasar terbuat dari bahan polypropylene termasuk salah satu inovasi yang sedang dikembangkan. Sifat mekanik dari beton ringan ini masih diteliti, termasuk sifat susut beton ini. Penelitian ini akan membahas susut yang terjadi pada beton ini. Regangan susut yang terjadi pada beton ini rata-rata adalah sebesar 0.001 mm/mm. Hasil tersebut sama walaupun terdapat dua metode pengujian, yaitu kontak dan non-kontak. Untuk membuktikan, dilakukan permodelan secara numerik dengan memasukkan variabel selisih suhu beton. Hasil deformasi yang didapatkan dari eksperimen dan numerik berbeda sekitar 0.1 ndash; 0.5 kali lipat.

ABSTRACT
The development of science and technology made many innovations that emerged including in the civil engineering world. Lightweight concrete with 100 coarse aggregate made of polypropylene material is one of the innovations under development. The mechanical properties of these lightweight concrete are still being investigated, including the shrinking properties of these concrete. This study will discuss the shrinkage that occurs in this concrete. The shrinkage strain occurring in this concrete averaged 0.001 mm mm. The results are the same although there are two testing methods, namely contact and non contact. To prove, numerical modeling is done by entering the variable of temperature difference of concrete. The results of deformations obtained from experiments and numerically differ by about 0.1 0.5 fold."
2017
S68506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antoni
"Jika dilakukan observasi, bentuk permukaan bumi setiap saat selalu berubah-ubah atau mengalami deformasi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor alam, manusia ataupun gabungan dari keduanya. Beberapa perubahan bentuk ini dapat menyebabkan bencana kalau tidak kerugian. Sehingga perlu adanya suatu metode untuk melakukan pengukuran dan pemetaan deformasi permukaan tanah. Pada penulisan ini dilakukan study-case pemetaan deformasi yang terjadi pada area Bandung dan sekitarnya. Fokus dari percobaan adalah mengamati laju deformasi pertahun pada area tersebut. Teknik PSInSAR dengan kerangka kerja StaMPS digunakan untuk mengolah data citra PALSAR satelit ALOS menjadi peta laju deformasi. Pemetaan dengan citra radar dipilih karena kemampuan akuisisi citranya yang dapat digunakan pada hampir semua kondisi. Sinyal sensor SAR dapat menembus awan sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam menganalisis kawasan yang diselimuti awan, seperti Bandung. Sensor ini juga dapat bekerja siang-malam, karena sensor bekerja secara aktif dalam memancarkan dan menangkap sinyalnya. Ketelitian hingga ukuran mm per tahun dapat diperoleh dengan menggunakan teknik SAR persistent scatterrer interferometry. Selain itu dengan melakukan analisis ampitudo dan fase pada beberapa interferogram menggunakan kerangka kerja StaMPS, pengukuran juga dapat dilakukan walaupun pada area yang berkoherensi rendah. Misalnya sebagian besar area terselimuti oleh vegetasi ataupun keadaan atmosfir yang menyelimuti, seperti kawasan Bandung dan sekitarnya. Dari hasil pemetaan dapat diamati bahwa terjadi penurunan permukaan tanah pada hampir seluruh kawasan perkotaan Bandung. Penyusutan dengan nilai tertinggi terjadi pada daerah Cimahi dan Bojong sebesar 13.5 cm per tahun. Diduga penurunan muka tanah pada area perkotaan Bandung diakibatkan oleh pemakaian air tanah yang berlebih terutama pada kawasan industri.

If the observation is made, it is observable that earth surface is always changing or constantly undergo a deformation. This can be caused by natural factors, human, or a combination of both. Some of these deformation can lead to disaster if not losses. Because of that, it important to have method to measure and ultimately map the ground surface deformation. In this study-case, the map of deformation that occurs in Bandung and it surrounding areas was made. The focus of the experiment was to observe the deformation rate per year in these areas. PSInSAR technique with StaMPS framework was used to processed PALSAR images of ALOS satellite. Mapping with radar images was chosen because of radar imaging system have the capabilities to operate at almost any condition. SAR sensor signal can penetrate clouds this can be used to overcome the difficulties in analyzing the cloudy areas, such as Bandung. This sensor can also work day and night, because it is active sensor, it emit and recieve it's own signal. Using the SAR persistent scatterrer interferometry technique, measurement accuracy up to mm per year can be obtained. In addition, by analyzing amplitude and phase of multiple interferograms using StaMPS framework, the measurement even with low coherence image can be done. For example, most of the area-ofinterest is covered by vegetation or randomly high atmosphere retardation at surrounds area, such as Bandung and it?s surrounding areas. Form the deformation map, can be observed that there was a subsidence in almost all urban areas in Bandung. The highest value of ground shrinkage occurred in Cimahi and Bojong with 13.5 cm per year. Suspected, land subsidence of urban areas in Bandung was caused by excessive use of ground water, especially in the industrial area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Tjahaja
"Fenomena lendutan yang terjadi pada material struktur beton dapat dikategorikan dalam dua jenis lendutan, yaitu lendutan sesaat dan lendutan jangka panjang. Lendutan sesaat adalah lendutan elastis akibat beban yang dapat dihitung dengan perhitungan mekanika teknik, di mana lendutan yang terjadi bersifat tinier terhadap pertambahan beban. Sementara lendutan jangka panjang adalah lendutan yang terjadi sebagai fungsi waktu walaupun beban tidak ditambah. Lendutan ini dipengaruhi oleh dua hal yang utama yaitu creep (rangkak) dan shrinkage (susut). Pemodelan sifat beton dalam menghitung lendutan yang telah ada selama ini merupakan model yang menggambarkan secara terpisah tingkah laku beton pada pembebanan cepat dan pembebanan jangka panjang sementara pada kenyataannya kedua jenis lendutan ini terjadi secara simultan sehingga perhitungannya tidak dapat dipisahkan, sehingga diperlukan perhitungan yang mampu menggambarkan tingkah laku beton secara lengkap. Dalam skripsi ini, Penulis akan melakukan perhitungan lendutan jangka panjang dengan pendekatan yang berbeda. Pendekatan yang digunakan oleh Penulis adalah Pemodelan Rheologis Beton oleh Dr. Ir. F.X. Supartono yang didasarkan pada sifat-sifat dasar bahan beton dalam menginterpretasikan sifat beton baik pada pembebanan cepat maupun pembebanan jangka panjang. Nilai lendutan jangka panjang didapatkan dengan mengalikan faktor pengaruh lendutan jangka panjang (?) dengan lendutan sesaat akibat beban luar yang bersifat tetap. Dalam menghitung nilai faktor pengaruh lendutanjangka panjang (?), kita menggunakan tiga peraturan untuk diperbandingkan: 1. ACI209R-12danACI435R-95 2. CEB-FIP 3. SKSNI-1991. Pada ACI dan CEB-FIP, kita harus memperhitungkan faktor-faktor koreksi akibat kondisi beton dan lingkungan yang tidak sama dengan kondisi standard yang digunakan oleh ACI dan CEB-FIP. Perhitungan dengan ACI dan CEB-FIP menggunakan beberapa pendekatan : 1. Analogi pendekatan Dan Earle Branson mengenai transformasi faktor pengaruh akibat kombinasi rangkak dan susut, di mana asumsi yang digunakan adalah pengaruh rangkak pada lendutan jangka panjang sebesar 85% sedangkan pengaruh susut sebesar 15%. 2. Dalam mencari faktor ketergantungan waktu untuk lendutan jangka panjang, kita melakukan perhitungan dengan pemodelan rheologis beton (model Fxs). Pada model Fxs faktor tersebut adalah berupa persamaah eksponensial sebagai fungsi waktu. Sementara pada SKSNI nilai faktor ketergantungan waktu untuk lendutan jangka panjang (?) berupa suatu konstanta yang langsung dapat dikalikan dengan lendutan sesaat akibat beban tetap. Hasil perhitungan menunjukkan perbedaan hasil perhitungan dengan ACI dan CEB-FIP dengan konstanta yang diberikan SKSNI. Hal ini dikarenakan batasan_faktor konstanta ketergantungan waktu untuk lendutanjangka panjang (?) yang diberikan oleh SKSNI-1991 relatif sederhana dan tidak memperhatikan faktor lingkungan yang ada. Skripsi ini juga menunjukkan bahwa pendekatan model rheologis beton (Model Fxs) temyata dapat menghasilkan hasil perhitungan yang baik dan lebih mendetail, di mana model Fxs mampu menjelaskan fenomena terjadinya lendutan pada beton dan mendapatkan nilai fungsi pengaruh ketergantungan waktu untuk lendutan jangka panjang yang kontinu. Model Fxs juga mampu menjelaskan fenomena deformasi elastis tidak dapat dipisahkan dengan deformasi rangkak dan dapat dimodelkan sebagai satu model kesatuan sehingga deformasi yang dihitung merupakan total dari deformasi jangka pendek dan deformasi jangka panjang.

The deformation phenomenon occurred in the concrete structure material can be categorized into two kind of deformation those are short-term deformation and long term deformation. The short-term deformation is an elastic deformation caused by the load that calculated with the technic mechanic calculation, where the deformation occurred is considered to be linear with the increasing of the load. While the long term deformation is a deformation that considered as a time function neglecting the increasing of the load. This deformation is affected by two main factors, the Creep and Shrinkage. The existing modeling of the concrete properties to calculate the deformation is the model that describe separately between short term and long term deformation while in the real situation, the deformations occurred simultaneously, therefore the calculation cannot be made separately. Here we require a calculation method that can make a simultaneous calculation of both deformations. This mini thesis will conduct a calculation of a long-term deformation with a different approach. The approach used in this mini thesis is Concrete Rheologic Modeling by Dr. Ir. F.X. Supartono based on the properties of the basic materials of the concrete to interpret the concrete characteristic in short term and long term loading. The value of the long-term deformation is obtained by multiplying the influence factor of long term deformation (?) with the short-term causes by the constant load. To calculate the value of the influence factor (?), there are three regulations to be compared: 1. ACI 209R -12 and ACI 435R -95 2. CEB-FIP 3. SKSNI-1991. In the ACI and CEB-FIP, we have to consider the correctional factors due the condition of the concrete and the environmental that do not match the standard condition used in ACI and CEB-FIP. The calculation using ACI and CEB-FIP conducted by several approaches: 1. The approach analogy by Dan Earle Branson concerning the influence factor transformation due to combination of the creep and shrinkage, assuming that the creep influence to the long term deformation is 85% while the shrinkage influence is 15%. 2. To obtain the dependence factor for the long-term deformation, we make a calculation with the concrete rheologic modeling (Fxs model). In the Fxs model, this factor takes form of an exponential equation as a time function. The SKSNI stated that the value of the time dependence factor for the long-term deformation (?) is a constant that can be directly multiplied with the short-term deformation due to the constant load. The result of the calculations indicates a difference between the ACI and CEB-FIP value with the SKSNI constant. This happens because the limits of the time dependence factor for the long-term deformation (?) given by SKSNI-1991 is relatively simple and do not considering the existing environmental factors. This mini thesis will also show that the concrete rheologic model (Fxs model) approach is able to make a good and detailed calculation, where the Fxs model can explain the phenomenon of concrete deformation and to obtain a continues value of time dependency factor for the long term deformation. The Fxs model can also explain an elastic deformation that cannot be separate with the creep deformation and can be modeled as an entity to obtain a calculation of the deformation as a total of a short term and long term deformation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moningka, Yushak
"Penelitian ini membahas mengenai perbandingan desain antara struktur dengan perletakan biasa dengan yang menggunakan base isolation (High Damping Rubber Bearing). Faktor-faktor struktural tersebut adalah metode desain (Strength Based Design dan Performance Based Design), basement, dan pengaruh P-Delta. Struktur dengan perletakan biasa didesain dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), sedangkan struktur dengan base isolation didesain dengan metode Strength Based Design dan Performance Based Design.
Dari hasil penelitian menunjukkan penggunaan base isolation dapat meningkatkan periode getar. Struktur terisolasi dengan metode Strength Based Design dapat mengurangi gaya gempa, displacement, simpangan antar lantai, dan rasio tulangan, dibandingkan dengan struktur SRPMB (konvensional). Pengaruh P-Delta memberikan tambahan gaya geser pada struktur terisolasi, dan penambahan basement dalam modelisasi struktur dapat mengurangi gaya geser struktur secara signifikan.

This study discusses the design comparison between structure with conventional restraint with the use of base isolation (High Damping Rubber Bearing). Those structural factors are design method (Strength Based Design and Performance Based Design), basement, and effect of P-Delta. Structure with regular restraint is designed with Ordinary Moment Resisting Frame (OMRF) and Special Moment Resisting Frame (SMRF), while structure with base isolation is designed with Strength Based Design and Performance Based Design method.
The results shows that the use of base isolation can increase the natural period of structure. Isolated structure with Strength Based Design method can reduce the earthquake forces, displacement, story drift, and rebar ratio, compared with conventional OMRF structure. The effect of P-Delta provides additional shear forces on the isolated structure and the addition of basement in structural modeling can significantly reduce shear forces on the structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42934
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiar Rosalina
"Pekerjaan struktur pada suatu bangunan gedung merupakan pckerjaan yang membutuhkan perhitungan dan pengalaman yang matang karena pekerjaan ini sangat berpengaruh pada progress proyek secara keseluruhan. Melihat dari perkembangan precast yang saat ini sangatlah banyak ditemui, maka pemilihan untuk penggunaan precast pada pekerjaan struktur merupakan alternatif yang sangat diminati oleh kontraktor menilik dari tercapainya fungsi proyek yaitu mutu, biaya dan waktu. Tapi semua hal itu tidak terlepas dari berbagai macam aspek seperti misalnya I sumber daya manusia, lingkungan dll. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan yang matang untuk mencapai hasil yang optimal melalui pemilihan system pekerjaan struktur secara cast insitu dan sistem pekeijaan secara total precast sehingga tujuan dari proyek dapat tercapai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Posma L. H.
"Dalam perencanaan suatu struktur bangunan, selain dituntut untuk mampu menghasilkan bangunan yang aman dan kuat, perencana struktur juga dihadapkan pada masalah pembiayaan. Perencana akan mampu melakukan penghematan diantaranya dengan melakukan optimasi pada bangunan yang direncanakan. Didalam skripsi ini yang menjadi sasaran optimasi adalah kontruksi beton bertulang siruktur atas dari bangunan rumah toko empat lantai, dengan denah tertentu. Bentuk optimasinya adalah dengan mencari kombinasi bentangan dan dimensi balok yang optimum yang menghasilkan berat paling kecil. Pada perencanaan dan perhitungan didalam skripsi ini selalu berdasarkan peraturan SKSNI T-l 5-1991-03 mengenai tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung, Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung, serta Pedoman perencanaan ketahanan gempa untuk rumah dan gedung. Perhitungan gaya dalam maksimum (positif dan negatif) dilakukan dengan menggunakan bantuan program ETABS (dengan analisa dua dimensi). Hasil optimum yang diperoleh adalah dengan mengambil kombinasi bentangan dan dimensi balok yang menghasilkan berat yang paling kecil tetapi masih memenuhi syarat batas kekuatan dan tendutan struktur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ma`mun
"Ketahanan tanah terhadap keruntuhan geser (shear failure) merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh suatu pondasi sebagai bagian akhir dari struktur yang menahan beban bangunan di atasnya. Perubahan kekuatan tanah yang terjadi di lapangan dapat dipengaruhi akibat adanya perubahan tekanan air pori dan tekanan air pori mempengaruhi besarnya tegangan efektf tanah, karena tegangan geser hanya dapat ditahan oleh tegangan-tegangan partikel padatnya maka perlu adanya suatu perlakuan khusus agar kekuatan tanah akibat perubahan tekanan air pori ini dapat ditingkatkan.
Secara umum tanah lempung lunak adalah suatu jenis tanah kohesif yang memiliki daya dukung yang rendah dan banyak terdapat pada daerah kota yang dipengaruhi pasang surut-air laut seperti daerah Ancol-Jakarta Utara. Peningkatan kestabilan tanah lempung lunak sebagai pendukung suatu konstruksi bangunan sipil khususnya konstruksi jalan raya {subgrade) dapat dilakukan dengan berbagai metode misalnya dengan compaction (pemadatan) atau pencampuran dengan bahan lain seperti semen, kapur , dan zat kimia lainya.
Mempercepat proses konsolidasi adalah salah satu metode untuk mempercepat peningkatan kekuatan geser tanah, kemudian dengan mengkondisikan tanah dalam kondisi terdrainasi diharapkan terdapat peningkatan kekuatan geser tanah. Pada penelitian ini digunakan metode pemberian pembebanan tambahan (pre loading) sebesar 2x (dua kali) beban yang akan bekeija dilapangan yang diberikan pada saat test konsolidasi, dilanjutkan dengan test triaxial menggunakan Instrumen manual mesin triaxial type 1496 LA - 100V dalam kondisi consolidated drained (CD) yaitu kondisi terkonsolidasi dan terdrainasi dimana tanah dikonsolidasikan teriebih dahulu kemudian pada saat kompresi diberikan tegangan aksial dengan kontrol kecepatan pembebanan ,pemberian tegangan axial dilakukan dengan kecepatan pembebanan yang sangat lambat agar tekanan pori tetap (? ? 0) dan air dalam sampel dibiarkan mengalir keluar. Pada setiap contoh tanah ketika kompresi diberikan tekanan isotropis yang berbeda-beda (?3_ = 50 ,75 dan 100 kPa).
Contoh tanah yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanah lempung lunak daerah Ancol-Jakarta Utara tepatnya jalan R.E Martadinata, jenis tanah seperti ini banyak kita jumpai pada daerah yang dipengamhi oleh pasang surut air laut dimana pada dareah ini konstruksi jalan raya mengalami kegagalan pondasi akibat keruntuhan geser dan penurunan badan jalan setelah dioperasikan.
Analisa yang digunakan pada penelitian ini yaitu pertama menggunakan kriteria keruntuhan Mohr- Coulumb, akan didapat parameter kekuatan geser tanah yaitu : c (cohesi ) dan ? (sudut geser dalam) yang dibandingkan dengan data test UU , yang kedua menggunakan metode analisa lintasan tegangan untuk menganalisa kekuatan tanah yang terjadi dimasa lalu , sekarang dan masa yang akan datang.
Dari hasil uji triaxial yang dilakukan akan didapat gambaran mengenai hubungan antara regangan, tegangan dan volume spesifik. Selanjutnya dari parameter-parameter yang didapat, dianalisa apakah sudah menunjukan perubahan kekuatan geser yang menguntungkan atau mungkin terdapat keanehan yang perlu diteliti lebih lanjut dengan mengacu pada referensi yang ada sehingga interpretasi yang dilakukan tidak keluar dari kontek yang ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>