Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107777 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sudung Marulak
"Perumahan Citra Gran - Cibubur terletak di WiIayah Timur Iota Jakarta, kesisi Selatan kearah Bojong-Bogor, Kearah Barat menuju Cilengsi. Wilayah pemukiman ini terletak pada ketinggian 150 - 200 M dari permukaan laut.
Sumber Air Baku untuk air bersih pada Pemukiman ini diambil dari Sumur Dalam (Deep Well) yang kemudian dilakukan proses pengolahan di WTP (Water Treatment Plant) untuk kemudian didistribusikan ke konsuman dalam haI ini Penghuni Komplek Citra Gran - Cibubur.
Evaluasi dilakukan terhadap unit-unit pengolahan dan kapasitas produksi unit pengolah tersebut sehingga didapatkan kesimpulan apakah produksi air di WTP tersebut mampu mensuplai kebutuhan air bersih di Citra Gran-Cibubur.
Jika memang hasil akhir produksi air bersih sampai scat ini (tahun 2001) masih mencukupi, berarti kondisi WTP di Citra Gran - Cibubur masih bisa dimanfaatkan seiring dengan pengembangan wilayah pemukiman, dimana pengembangan tersebut terkait dengan jumlah penghuni yang menggunakan air bersih."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Tanama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Rizal
"Pertumbuhan Kota Bekasi didorong oleh keadaan ekonomi DKI yang merupakan sumber utama peker aan dan umumnya menampilkan angka pertumbuhan 5 % pertahun yang melebihi rata-rata nasional. Untuk tahun 2001 saja di Kec. Bekasi Timur, kepadatannya cukup tinggi sekitar 141,02 jiwa/ha, dan di Kec_Bekasi Selatan sekitar 117,56 jiwa/ha. Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di 2 Kecamatan ini, tentu harus diiringi dengan pemenuhan kebutuhan akan air bersih sebagai sarana vital kebutuhan manusia. Kehadiran PDAM Cabang Kota sebagai kesatuan usaha milik Pemda yang memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan kemanfaatan umum di bidang air bersih tentu dibutuhkan masyarakat perkotaan terutama untuk kedua Kecamatan ini dalam mencukupi kebutuhan air bersih yang layak untuk dikonsumsi. Pasalnya, air tanah di perkotaan telah tercernar oleh bakteri dan logam, sedangkan air permukaan saat ini sangat dipengaruhi oleh tata guna lahan yang ada_ Perkembangan pembangunan dihulu dan disepanjang aliran Sungai Kalimalang yang semakin pesat akibat dari pertumbuhan daerah Sekasi sebagai daerah yang diperuntukkan untuk industri dan pemukiman tentu sangat membebani. Sedangkan Sungai Kalimalang sangat potensial sebagai cumber air bakii untuk pengolahan air bersih kedepannya. Untuk itu Instalasi Poncol sebagai instalasi pengolahan air bersih yang melayani Cabang Kota tentu harus siap menjawab tantangan ini dalam mencukupi ketersediaan akan air bersih untuk masa-mass yang akan datang, baik dalam hal kuantitas, kualitas maupun kontinuitas dari air bersih."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waryati
"ABSTRAK
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang paling penting bagi semua
kehidupan di Bumi. Dalam fasilitas industri, air digunakan dalam berbagai
kegiatan. Total dikenal sebagai Total E & P Indonesie (TEPI) adalah perusahaan
yang beroperasi di Indonesia di sektor energi dan manufaktur kimia, terutama
pada industri minyak dan gas. Makalah ini akan mengevaluasi kinerja instalasi
pengolahaan air terhadap kualitas air yang dihasilkan dan akan dibandingkan
dengan peraturan air minum di Indonesia (Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 tentang persyaratan kualitas air
minum). TEPI memiliki enam Water Treatment Plant (WTP) untuk mendukung
air bersih untuk ladang minyak dan gas, kantor, dan perumahan bagi karyawan
dan ada WTP Gunung Karang, PWT Sepinggan, PWT Handil 2 Base, DWT
Senipah, PWT Handil CPA (Central processing area), dan PWT CPU (Central
Processing Unit). Dari pengamatan di lapangan, pemeliharaan periodik, hasil dari
parameter analisis dipelajari (kekeruhan, pH, TDS, Fe, temperatur, residu klorin,
bakteri umum, bakteri coliform dan bakteri E.coli) dan wawancara dengan
operator dari PWT, bahwa ada tiga PWT dalam kondisi baik (WTP Gunung
Karang, PWT Sepinggan dan WTP CPU), satu PWT dalam kondisi baik dengan
catatan (DWT Senipah) dan dua PWT berada dalam kondisi buruk (WTP CPA
dan WTP Handil 2 Base).

ABSTRACT
Water is one of the most vital natural resources for all life on Earth. In industrial
facilities, water is used in a wide range of activities. Total as known as Total E&P
Indonesié (TEPI) is company which operating in Indonesia in energy sector and
chemical manufacturing, especially on oil and gas industry. This paper will
evaluate the performance of the WTP to the water quality produced and will be
compared with the regulation of drinking water in Indonesia (regulation of Health
Ministers of the Republic Indonesia number 736/Menkes/Per/VI/2010 about
drinking water quality requirements). TEPI have six Water Treatment Plant
(WTP) for supporting clean water for the oil and gas field, office and housing for
the employee. There are WTP Gunung Karang, PWT Sepinggan, PWT Handil 2
Base, DWT Senipah, PWT Handil CPA (Central processing Area), and PWT CPU
(Central Processing Unit). From observation in the field, the periodic
maintenance, the results of analysis parameters studied (turbidity, pH, TDS, Fe,
temperature, residual chlorine, general bacteria, bacteria coliform and bacteria
E.coli) and interviews with operator from PWT, there are three PWT that in a
good condition (WTP Gunung Karang, PWT Sepinggan and WTP CPU), one
PWT in a good condition with a note (DWT Senipah) and two PWT are in a bad
condition (WTP CPA and WTP Handil 2 Base)."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T33166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armaji Kamaludi Syarif
"ABSTRAK
Laporan UNICEF pada tahun 2014 menyatakan bahwa Indonesia adalah negara terbesar kedua di
dunia dengan praktik buang air besar sembarangan. Puskesmas adalah garis depan dalam
menangani masalah ini, salah satu programnya adalah memastikan cakupan sanitasi air bersih dan
jamban sehat di wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait
pengaruh kepemimpinan dan kegiatan operasional terhadap kinerja UKM terkait cakupan sanitasi
air bersih dan jamban sehat dengan menggunakan kriteria Baldrige Excellence Framework. Data
yang relevan dari penelitian indeks kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh
Badan Litbangkes dianalisis lanjut secara deskriptif dan analitik dengan menggunakan Structural
Equation Modeling (SEM). Kepemimpinan berhubungan signifikan dengan kegiatan operasional
dengan standardized coefficient 0,99 (p-value 0,05); kegiatan operasional berhubungan tidak
signifikan dengan kinerja dengan standardized coefficient 0,09 (p-value 0,05); kepemimpinan
berhubungan tidak langsung secara tidak signifikan dengan kinerja melalui kegiatan operasional
dengan standardized coefficient 0,09 (p-value 0,05). Berbagai faktor dapat menyebabkan hal
tersebut namun ketidakcocokan kovarian dari variabel di populasi dan sampel serta kemungkinan
peran sektor lain yang lebih besar menjadi dua hal yang menonjol. Kesimpulannya, kinerja UKM
puskesmas terkait cakupan sanitasi air bersih dan jamban sehat masih kurang baik, sehingga perlu
adanya peningkatan capaian indikator-indikator kepemimpinan dan kegiatan operasional yang
harus bekerjasama erat dengan sektor lain.

ABSTRACT
The 2014 UNICEF report stated that Indonesia is the second largest country in the world in
practicing open defecation. The puskesmas is the front line in dealing with this problem, one of
the programs is to ensure the coverage of clean water sanitation and healthy toilets in the area.
This study aims to obtain information regarding the influence of leadership and operational
activities on the performance of public health effort related to the coverage of clean water and
healthy toilet by using the Baldrige Excellence Framework criteria. Relevant data from the
research on the quality index of public health services carried out by the National Institute of
Health and Research Development were further analyzed descriptively and analytically using
Structural Equation Modeling (SEM). Leadership was significantly related to operational
activities with a standardized coefficient of 0.99 (p-value 0.05); operational activities were not
significantly related with performance with a standardized 0.09 coefficient (p-value 0.05);
leadership was not indirectly related significantly to performance through operational activities
with a standardized coefficient of 0.09 (p-value 0.05). Various factors can cause this situation
but covariance mismatches of variables in the population and the sample; and the possibility of
the role of other sectors are the two most probable explanations. In conclusion, the performance
of UKM health centres related to the coverage of clean water and healthy latrines is still not good,
so there are needs to increase in the achievement of leadership indicators and operational activities
which are followed by working closely with other sectors.
"
2019
T53871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bobby Demeianto
"ABSTRAK
Pada suatu Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) terdapat proses pengolahan dan pendistribusian air, untuk mendistribusikan kebutuhan air dibutuhkan peralatan bantu yang mampu menyuplai air bersih sesuai dengan yang dibutuhkan. Dalam aplikasi penyuplaian air pada instalasi pengolahan air (IPA), kebutuhan air bersih khususnya di daerah ibu kota DKI Jakarta semakin lama semakin meningkat membuat kinerja pompa semakin besar dalam pendistribusiannya sehingga sering mengabaikan besarnya energi yang di pakai dalam menghasilkan dan mendistribusikan air bersih.
Jumlah energi listrik yang diperlukan untuk proses pemompaan sendiri sangatlah besar mengingat pola pengaturan pendistribusian air yang menggunakan metode buka-tutup valve pada outlet pompa yang mengakibatkan adanya pemakaian energi yang tidak efisien dan terbuang percuma. Sebagai informasi bahwa di IPA Pejompongan I persentase daya yang dipakai oleh pompa distribusi adalah sekitar 74% dari jumlah total pemakaian energi listrik. Untuk itu perlu dilakukan modifikasi terhadap pengaturan pemakaian energi listrik yang dikonsumsi oleh motor pompa menggunakan alat pengaturan kecepatan motor atau yang disebut dengan Variabel Speed Drive ( VSD ) agar energi yang dikonsumsi sesuai dengan energi dikeluarkan untuk proses pemompaan tanpa adanya pengaturan bukaan katup keluaran pompa.
Dari hasil pengukuran dan pengujian serta perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan regresi polynomial didapatkan bahwa penggunaan MV-VSD pada stasiun pompa Jakarta IPA 1 dapat menurunkan pemakaian energy listrik dari yang sebelumnya rata-rata konsumsi energy listrik pada stasiun pompa tersebut dapat mencapai 16,704.88 kWh/hari dapat diturunkan hingga mencapai 7,269.61 kWh/hari. Tentunya dengan adanya saving energy sebesar 56 % tersebut secara langsung dapat menurunkan biaya operasional berupa biaya tagihan listrik setiap bulannya.

ABSTRACT
At a Water Treatment Plant in IPA there are the processing and distribution of water , to distribute water needs capable equipment for supplying clean water as required . In the application of water supplies at the water treatment plant ( WTP ) in IPA , the need for clean water , especially in the capital city of Jakarta progressively increasing pump performance makes greater in distribution so often overlook the amount of energy that is in use in generating and distributing clean water .
The amount of electrical energy required for pumping process itself is enormous considering the pattern of water distribution arrangement using the method of opening and closing the valve at the pump outlet which resulted in the inefficient use of energy and wasted.For information on IPA I potty percentage of power used by the pump distribution is approximately 74 % of the total electrical energy consumption . It is necessary modifications to the regulation of energy consumption of electricity consumed by the pump motor using a motor speed setting or the so-called Variable Speed Drive ( VSD ) so that the energy consumed in accordance with the energy released in the process of pumping without a pump outlet valve aperture settings .
From the results of measurements and testing as well as calculations performed using polynomial regression approach showed that the use of MV - VSD in Jakarta?s pump station at IPA 1, MV-VSD can reduce electrical energy consumption of the previous average consumption of electrical energy at the pump station can be reached 16,704.88 kWh / day can be lowered up to 7,269.61 kWh / day . Obviously with the energy saving of 56% can reduce the direct operating costs such as the cost of electricity bills every month"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Gian Ratulangi Bhumindra
"Limbah padat lumpur IPA Pejompongan I dan II dari proses koagulasi-flokulasi-sedimentasi sampai saat ini dibuang ke sungai Krukut dan memiliki potensi untuk mencemarkan sungai tersebut. Studi pemanfaatan kembali lumpur IPA Pejompongan I dan II sebagai koagulan dilakukan untuk mengurangi residu yang dibuang ke sungai. Dalam penelitian penggunaan kembali lumpur sebagai koagulan yang dilakukan adalah menentukan kondisi terbaik yang dibutuhkan agar lumpur dapat digunakan sebagai koagulan. Metode jartest digunakan untuk mengaetahui kondisi optimum dan efisiensi pemakaian kembali lumpur. Kandungan aluminium merupakan senyawa yang sangat vital dan pemulihan aluminium dilakukan dengan pengeringan dan kalsinasi sampel lumpur terlebih dahulu.
Kondisi optimum untuk sampel lumpur IPA Pejompongan I dan II dengan dosis sebesar 9,01 dan 7,5 mg dengan kecepatan pengadukan cepat 140 dan 100 rpm selama 1 menit, lalu kecepatan pengadukan lambat sebesar 20 rpm selama 15 menit dan sedimentasi selama 60 menit. Efektivitas pemakaian lumpur sebagai koagulan untuk sampel I adalah sebesar 97,73 % dan sampel II sebesar 98,19 %. Hasil pemakaian dapat mencapai baku mutu kekeruhan yang telah ditetapkan pada Permenkes No. 492/menkes/per/iv/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum yaitu 5 NTU sedangkan kekeruhan yang diperoleh adalah sebesar 4 NTU untuk kedua sampel. Hal ini membuktikan bahwa pemakaian kembali lumpur IPA Pejompongan I dan II sebagai koagulan dapat dilakukan.

Sludge residu from coagulaton-flocculation-sedimentation process of Pejompongan I and II water treatment plant, have been disposed at Krukut river until the present day and the residue may be a threat of pollution to the river. Studies of reusing the sludge residu of Pejompongan I and II water treatment plant as a coagulant may decrease the amount of residu which are disposed at the river. In the study of reusing sludge as a coagulant, the search of the optimum conditions of the sludge is needed to be done by using jar test methode. Aluminium recovery is the vital core of this study, where to recover the remaining aluminium in the sludge residu, dewatering and calcination treatment has to be implemented to the sample.
The optimum condition for the sludge sample from Pejompongan I and II is 9,01 and 7,5 mg dosage of the sample with a fast mixing rate of 140 and 100 rpm for 1 minute and slow mixing rate of 20 rpm for 15 minutes then 60 minutes of sedimentation for settling. Effectivity of sludge reuse as a coagulant for sample I (Pejompongan I) is 97,73 % and sample II (Pejompongan II) IS 97,73 %. The result of the usage of the sample has reached the standard of turbidity which is stated by Permenkes No. 492/menkes/per/iv/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum with the standard of 5 NTU, where as turbidity obtained is equal to 4 NTU for both samples. The reuse of sludge residu from Pejompongan I and II water treatment plant as a coagulant has been proven successful.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hari Suharto
"ABSTRAK
Masih banyak penduduk di Provinsi DKI Jakarta yang kekurangan air bersih. Potensi air yang berasal dari 13 sungai, waduk, situ dan air hujan di Provinsi DKI Jakarta dapat dimanfaatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengoptimasi pengembangan infrastruktur air bersih untuk meningkatkan ketersediaan air bersih pada masyarakat DKI Jakarta. Pemrograman linier digunakan untuk mengoptimasi pengembangan infrastruktur air bersih. Pemrograman linier menggunakan metode simpleks karena variabel terdiri dari empat variabel yaitu Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO), Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR), Microhydraulic. Hasil dari pemprograman linier menghasilkan biaya minimum sebesar Rp. 2.779.588.000.000 dengan kapasitas 3235 liter/detik.

ABSTRACT
There are still many people in Jakarta that lack of clean water . Clean water sources are limited but if the excess rain water , but not water . Potential water from 13 rivers, reservoirs , and ponds in Jakarta can be used as a source of raw water . The purpose of this study was to optimize the development of water infrastructure to improve the availability of clean water in Jakarta people . Linear programming is used to optimize the development of water infrastructure . Linear programming using the simplex method for variable consists of four variables: Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) , Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) , Microhydraulic . Results of linear programming to produce a minimum fee of Rp . 2.779.588.000.000 with a capacity of 3235 liters / sec"
2016
T45912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>