Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88023 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dandy Handoza
"Jalan sebagai salah satu prasarana perhubungan pada hakekatnya merupakan unsur penting dalam usaha pengembangan kehidupan bangsa dan pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam kerangka itu maka jalan mempunyai peranan penting dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Pembangunan jalan memerlukan biaya yang sangat besar. Dilain pihak dana APBN tidak cukup untuk membiayai jalan-jalan arteri baru. Mengingat hal tersebut maka gagasan untuk membangun sebuah jalan bebas hambatan yang tidak membebani APBN menjadi hal yang sangat penting. Hal ini dapat dipenuhi dengan mengutip biaya dari para pengguna jalan tersebut dan dikenal dengan istilah tarif tol. Jalan Tol diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi serta efisiensi dana anggaran pendapatan dan belanja negara. Performa jalan tol sangat berpengaruh terhadap sasaran dimaksud. Oleh karena itulah jalan tol yang ada itu haruslah dipelihara dengan maksud agar struktur jalan tol itu masih dapat bekerja atau berfungsi sebagaimana mestinya. Manajemen pemeliharaan yang baik biasanya dimulai ketika suatu aset masih berada dalam konseptual desain sampai kedalam tahap pengoperasian. Manajemen pemeliharaan yang seperti inilah yang dimaksud dengan konsep maintainability. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan maupun pemahaman para pengelola jalan tol dalam konsep maintainability dapat dilihat dengan melakukan proses verifikasi mengenai konsep tersebut. Proses verifikasi yang ada dilakukan dengan melihat hasil respon pengelola jalan tol mengenai variabel pertanyaan yang diajukan. Setelah itu dapat diketahui tingkat pemahaman pengelola jalan tol mengenai konsep maintainability tersebut. Dimana hasil yang didapat mengenai penelitian ini menyebutkan bahwa pemahaman pengelola jalan tol mengenai variabel indikator konsep ini masih sangat kurang. Kata kunci : Pemeliharaan Jalan Tol, Konsep Maintainability.

Road development become major needs to urban development providing access to a new business central other facilities. In order to increase the efficiency of national income and distribution services toll roads have been developed. Toll road performance is one of the most influence factors for an urban area to develop their home area to become a business central are. Therefore, preserving the toll road condition in acceptable level become an important issue. To support this, road maintenance activity is most important need. Road infrastructure management is an activity that related to the rehabilitation, maintenance, and reconstruction of road asset in an effective ways including time and cost. For the reasons, a minimum standard of maintenance management to coordinate all the road assets is a needing. A better maintenance management usually starts when the asset still in a conceptual plan till operational phase. This kind of maintenance management is the aim of maintainability concept. To understand how far the toll road organizer knowledge or comprehension about maintainability concepts, case studies using a structured interview were conducted on toll road operators in Jabotabek area. From the case studies we know that the toll road organizer knowledge about the maintainability concept is not quiet enough. It can be proved by only a few element of the maintainability concept that the toll road organizer quiet understand about it. Keywords: Tol Roads Maintenance, Maintainability Concept."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inne Indriani Suryatmana
"Dalam melaksanakan pembangunan terutama dalam proses penyediaan infrastruktur jalan, selama ini masih menjadi tanggung jawab dan monopoli pemerintah, sehingga beban biaya yang ditanggung sangatlah besar. Krisis ekonomi yang melanda berbagai negara Asia termasuk Indonesia berdampak buruk pada proses penyediaan infrastruktur khususnya transportasi. Penanggulangan kerusakan jalan yang kini melanda berbagai propinsi menjadi semakin sulit karena nilai anggaran yang disediakan pemerintah untuk memperbaikinya setiap tahun makin kecil (menipis).
Penelitian World Bank menyatakan setiap pengurangan 1 US$ biaya pemeliharaan jalan bisa memicu kenaikan biaya operasional sebesar 2 - 3 US$, akibat kerusakan jalan yang semakin parah. Artinya akibat yang mungkin timbul dari pengurangan dana pemeliharaan, dapat merugikan pengguna jalan sendiri ditinjau dari segi kendaraan yang menjadi cepat rusak seperti pada pemakaian rem yang terlalu sering sehingga cepat menjadi aus demikian pula pada pemakaian bahan bakar yang lebih boros.
Konsep Road fund sebagai alternatif pembiayaan khususnya pada pemeliharaan jalan menarik untuk dikaji potensi penerapannya di wilayah kajian dalam hal ini propinsi Banten. Yang dapat menjadi sumber utama pendapatan Road Fund pada propinsi Banten berasal dari pajak bahan bakar minyak, pajak kendaraan bermotor, ijin trayek, sementara denda muatan berlebih kendaraan berat (overloading); parkir, retribusi terminal, SIM dan KIR merupakan pungutuan di kabupaten/kota. Kondisi jalan Propinsi di Propinsi Banten memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi, yaitu sekitar 500 Milyar untuk tahun 2002 sementara dana pemeliharaan yang disediakan hanya sekitar 50 Milyar, sehingga terjadi gap yang sangat tinggi untuk di cover.
Dilakukan 3 skenario simulasi Monte Carlo dalam mengatasi gap yang terjadi dan simulasi kombinasi dari fuel levy bersama pajak kendaraan menghasilkan adanya peluang untuk mencapal zero gap. sehingga disimpulkan road fund berpotensi untuk diterapkan di propinsi Banten. Dan dalam penerapannya harus pula diikuti oleh perda-perda serta kebijakan pemerintah yang mendukung serta untuk menuju kesana perlu adanya kajian dalam hal mekanisme road fund yang berangsur peralihannya dari Departemen Kimpraswil kemudian masa transisi yang tetap melibatkan instansi terkait hingga dibawah badan independent road board.

To provide roadway infrastructure in development was government monopoly and responsibility so far and take a very big burden. Economic crisis that attack Asian including Indonesia take the bad impact on infrastructure providing process especially transportation sector. To overcome road defect in every province was not easy because of budget that government provide decreased.
World Bank research show that every $1 US budget of road maintenance decreased could trigger vehicle operation cost $3 US increased. This condition caused by road deterioration that impact to brake using frequent and fuel wasting.
Road fund concept as budgeting alternative especially in road maintenance was interesting to study of potential implementation in Banten province as a study zone. The main road fund source in this province was motor vehicle fuel tax, PKB (annual vehicle registration tax), BBNKB (vehicle ownership transfer fee) and route license while overloading charge, parking and terminal tax levied collect by district government. In Banten, the cost of road maintenance need 500 billion rupiahs, which only 50 billion provided by district, that caused high gap to be covered. To overcome this gap this thesis take 3 scenarios by Monte Carlo simulation and fuel levy with vehicle tax combination generate an opportunity to gain zero gap.
This research was concluded that road fund concept was potential to implement in Banten province with follow the region regulation and government policy. And to get that it was need a study in road fund mechanism that show transfer from ministry of settlement and regional infrastructure to independent road board gradually.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Permana
"Banyaknya proyek infrastruktur sektor publik yang terhambat penyelesaiannya di lingkungan Kimpraswil memiliki dampak yang luas kepada sektor-sektor pembangunan di Indonesia. Dampak yang luas dari keberadaan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah (infrastructure Driven Economy) membuat proyek-proyek tersebut menjadi penting dan vital untuk dilanjutkan kembali. Namun kondisi keterbatasan dana dan sumber daya lainnya membutuhkan suatu pengambilan keputusan berupa penentuan prioritas daiam menentukan proyek mana saja yang sebaiknya dilanjutkan kembali.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Manajemen Resiko dalam menentukan prioritas tersebut. Pendekatan Manajemen Resiko menggunakan variabel dampak yang ditimbulkan terhadap sektor-sektor lain akibat terhambatnya proyek infrastruktur yang jenisnya dibatasi berupa proyek infrastruktur jalan. Pada penelitian ini juga menggunakan analisis statistik daiam menggambarkan karakteristik sudut pandang responden yang beragam baik dari pusat atau daerah maupun berasai dari berbagai institusi dan instansi. Dalam hal ini studi dilakukan melalui metode Studi Kasus di propinsi Banten.
Diharapkan hasil identitikasi tingkat intensitas dampak memberi nilai penting dari setiap proyek jalan yang ditinjau sehingga dapat dijadikan salah satu dasar dalam menentukan prioritas proyek mana yang dilanjutkan kembali.

Many obstacle public sector infrastructure projects in Kimpraswil (Ministry of Regional infrastructure and Settlement) have large-scale impacts to Indonesia's development sectors. Impact from existence of infrastructure to economic growth in a region (infrastructure driven economy) has made that projects become more important to be completed. Lack of financial and other resources condition needs application of decision making process to prioritize which project(s) must be continue to be utilized by users.
Risk Management used as an approach to set prioritized infrastructure project(s). All impacts that raised to other development sectors from obstacle road infrastructure projects were defined as risk variable. This study also use statistical analysis to describe various respondent perspective characteristics. Case study method in Banten Province was applied for the study.
It's hoped that identification of impact intensity would rank which road projects to be completed under these limited condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rien Marlia
"Pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur jalan selalu menjadi isu utama dalam perkembangan ekonomi negara-negara berkembang seperti juga Indonesia. Seperti diketahui dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi, sektor transportasi menjadi pemicu (trigger) berbagai sektor lain. Sementara pada sisi yang lain penanganan dan peningkatan infrastruktur jalan memerlukan anggaran biaya yang tidak sedikit.
Untuk memaksimalkan penggunaan anggaran terhadap penanganan infrastruktur jalan maka perlu dikembangkan Model Road Segment Budgeting yang bertujuan untuk mencari kombinasi langkah penanganan dan seluruh segmen yang ada pada jaringan jalan yang optimal dengan tetap memenuhi fungsi kendala anggaran biaya yang dialokasikan pada sektor jalan.
Proses pemodelan menggunakan pendekatan linear programming. Masukan data pada proses perhitungan diambil dan hasil keluaran (output) tahap perencanaan jaringan jalan yang berupa AADT, lebar jalan, panjang jalan, nilai IRI, V/C ratio dan total alokasi anggaran untuk sektor jalan yang merupakan keluaran (output) tahap pembuatan kebijakan, disamping data-data lain yang diperoleh baik dari perangkat peraturan maupun asumsi-asumsi yang telah disesuaikan dengan kondisi eksisting.
Perangkat lunak yang digunakan dalam proses perhitungan adalah SOLVER dan Microsoft Excell 6.0. Keluaran yang dihasilkan pada level ini adalah besar alokasi anggaran dan jenis penanganan untuk masing-masing segmen. Sebagai pembanding mengenai kondisi optimal, maka enam skenario yang telah ditetapkan pada level pembuatan kebijakan diiterasi untuk memperoleh gambaran mengenai perbedaan yang terjadi pada setiap langkah penanganan. Dan hasil perhitungan iterasi terhadap diperoleh hasil skenario kombinasi dengan pendekatan regional memberikan jumlah ruas dan panjang jalan yang tertangani paling banyak sementara untuk pendekatan sektoral maka skenario yang menghasilkan penanganan jumlah ruas terbanyak adalah skenario Invers Proporsional. Hasil perhitungan skenario Kombinasi dengan pendekatan Regional adalah lebih baik dibandingkan dengan skenario Invers proporsional dikarenakan pada skenario ini mengadopsi konsep keadilan dimana terjadi proses subsidi silang antara daerah kaya dan daerah miskin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T4520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imran Rosadin
"Saat ini kondisi lalu lintas perkotaan di Surabaya menderita kronis dan kemacetan yang parah, pembanguanan jaringan jalan tol khususnya di daerah timur Kota Surabaya sangat dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari Skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) yang paling optimum pada jalan tol Bandara Juanda-Tanjung Perak. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini bersifat analisis deskriptif kualitatif berdasarkan data yang diperoleh. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi atau studi kepustakaan yang bersumber dari catatan, jurnal, buku, laporan dan lain sebagainya guna mendukung dan memperkuat penelitian ini. Hasil penelitian ini didapatkan skema kerjasama pemerintah swasta yang optimum adalah BOT dengan dukungan pemerintah dalam hal pembiayaan untuk pengadaan tanah.

Currently urban traffic conditions in Surabaya suffering chronic and a severe jams, pembanguanan toll road network especially in the eastern city of Surabaya is necessary. The purpose of this study was to search for Public Private partnership scheme (PPP) is the most optimum at toll road Juanda Airport- Tanjung Perak. Methods to be used in this study is the analysis descriptive of qualitative based on the data obtained. The data was collected by the method of documentation or the literature study are sourced from the records, journals, books, reports and others to support and strengthen this study. Results of this study found Public Private partnership scheme the is optimum BOT with government support in terms of financing for land acquisition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29730
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Armansjah
"Prasarana jalan umum, termasuk ruas utama jalan lokal di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, merupakan barang publik (public goods) yang harus tetap berlangsung (viable) untuk menjaga produktivitas dan sustainabilitas perkembangan wilayah tersebut. Pada saat ini, pembangunan ruas utama jalan lokal tersebut bermasalah karena keterbatasan anggaran Pemerintah Kabupaten Tangerang, disamping kurangnya keterlibatan para stakeholder lainnya.
Penelitian yang merupakan studi kasus ini, bertujuan untuk menggali partisipasi aktif para stakeholder dalam pembangunan ruas utama jalan lokal tersebut. Tahapan dalam proses pembangunan prasarana jalan umum disimulasikan dengan peran masing-masing stakeholder pada setiap tahapan dalam kondisi saat ini. Menilai dan menganalisis dampak-dampak, utamanya yang negatif sebagai kelemahan (weakness), yang akan menjadi rumusan sasaran-sasaran (targets) dalam membangun kapasitas dan membangkitkan ketertarikan, sebagai dasar strategi yang harus dilakukan untuk meningkatkan partisipasi para stakeholder dalam pembangunan ruas utama jalan lokal tersebut.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kemampuan tahunan pemerintah daerah dalam anggaran pembangunan prasarana jalan umum hanya mencapai kurang lebih setengahnya saja. Keterlibatan para stakeholder dalam pentahapan pembangunan ruas utama jalan lokal tersebut, masih di dominasi oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. Proses penganggaran pembangunan daerah belum mengakomodasikan keterlibatan para stakeholder, sehingga partisipasi masyarakat lokal dan swasta masih rendah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa strategi peningkatan partisipasi dalam pembangunan ruas utama jalan lokal tersebut, dilakukan dengan membangun kapasitas dan membangkitkan ketertarikan masing-masing stakeholder. Peningkatan partisipasi pemerintah daerah, lebih ditujukan kepada pengembangan kapasitas dalam 3 (tiga) dimensi: sistim, entitas, dan individu. Peningkatan partisipasi swasta, dilakukan melalui beberapa pra-kondisi yang menyangkut aspek ekonomi, sebagai kompensasi tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam kontribusinya. Peningkatan partisipasi masyarakat dilakukan melalui prosedur yang sistimatis dan menerus, mengikuti pentahapan pembangunan prasarana jalan umum, didampingi pihak kredibel sebagai katalisator pembangunan, yang membantu memberdayakan masyarakat agar tidak kehilangan momentum pembangunannya. Peningkatan partisipasi stakeholder harus dilakukan dalam suatu proses koordinasi bersama-sama, karena satu dengan lainnya saling berhubungan dan saling ketergantungan (interdependence).
Untuk ke depan, proses penganggaran pembangunan prasarana jalan umum, sebaiknya di dasari Program Jangka Menengah (PJM). Beberapa hal yang menjadi aturan dasar dalam aspek penganggaran pembangunan sebelumnya, harus mendapat fleksibilitas untuk dievaluasi kembali secara sistimatis agar dapat mendorong partisipasi masyarakat dan swasta. Pembangunan prasarana jalan umum sebaiknya juga dilakukan dengan pendekatan yang lebih terintegrasi dengan wilayah sekitarnya_ Dalam pandangan pembangunan yang lebih luas, peran stakeholder-stakeholder yang lainpun dan masih berhubungan, dapat turut serta membantu keberlangsungan prasarana jalan umum.

Stakeholders Participation in Public Road Development (Case Study: Main Internodes of Local Road in Tigaraksa Sub district, Tangerang Regency)Public road, inclusive of main internodes of local road in Tigaraksa Sub district, Tangerang Regency, representing public goods which must remain to viable to take care of productivity and sustainability of the regional growth. At the moment, development of main internodes of the local road a period of because limitation of Governmental budget of Tangerang Regency, beside the lack of involvement of all other stakeholder.
Research representing this case study, aim to explore active stakeholders? participation in main internodes development of the local road. Step in course of public road development is simulation with role of each stakeholder in each step in a condition of this time. Assessing and analyzing impacts, the core important which are negative as weakness, to become targets formula in capacities develop and interest awaken, as strategy base which must be conducted to increase participate of all stakeholder in main internodes of the local road development.
Result of research show that annual ability of local government in public road development budget only reaches more or less just the half. Stakeholders Involvement in main internodes of the local road development phasing, still in domination by Tangerang Regency Government. Process area development budgeting not yet accommodated involvement of all stakeholders, so that participate local society and the private sector still lower.
Conclusion from this research is that strategy of participation improvement in main internodes of the local road development, conducted by capacities develops and interest awakens of each stakeholder. Improvement of local government participation, more addressed to development of capacities in three dimensions: systems, entities, and individual. Improvement of private sector participation, conducted through some preconditions which is concerning economic aspect, as compensation of environmental and social responsibility in their contribution. Improvement of local society participation conducted through systematic and continuum procedure, following phasing of public road development. Consorted by credible party as development catalyst, assisting local society powered in order not to loss of development momentum. Improvement of stakeholders participation must be done in co-ordinate process, because one another interact and interdependence.
To forwards, budgeting process of public road development, better be constituted by Mid-Term Program (Program Jangka Menengah-PJM). Several things becoming elementary order in budgeting aspect of previous development have to get flexibility to be re-evaluated by systematic in order to push local society and the private sector participation. Public road development is also better conducted with more integrated approach regionally. In the eyes of broader development, role of other stakeholders which still correlate, earn to have a share to assist taking place of public road."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T 11387
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Jinto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T40635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Berdasarkan prioritas pembangunan nasional, Pemerintah bersama sektor swasta akan membangun proyek-proyek konstruksi infrastruktur berskala besar terutama dalam pengembangan jalan yang
memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Globalisasi akan membuat pasar konstruksi lokal terbuka bagi perusahaan dan tenaga kerja asing. Masalah yang dihadapi oleh sektor
konstruksi antara lain produktifitas tenaga kerja konstruksi nasional khususnya di bidang jalan yang masih rendah jika dibandingkan dengan produktifitas tenaga kerja asing. Tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan produktifitas tenaga kerja konstruksi, khusus
nya di bidang pekerjaan jalan, agar lebih siap menghadapi globalisasi. Penelitian ini akan mengidentifikasi faktor dan variabel penentu yang
menyebabkan rendahnya produktifitas serta mencari solusi untuk menyelesaikan masalah. Mengingat banyaknya faktor dan variabel yang ada, maka prosesnya dilakukan dengan menggunakan kerangka
knowledge base. Analisis produktifitas tenaga kerja pada pekerjaan jalan dilakukan berdasarkan elemen waktu kerja (input) dan pengukuran kuantitas (output). Dari hasil penelitian atas 15 jenis pekerjaan dalam proyek jalan dan 137 jenis kegiatan dari 15 lokasi di seluruh Indonesia, diperoleh kesimpulan berupa tindakan preventif da
n korektif atas elemen waktu kerja yang tidak produktif, yang dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja pada pekerjaan jalan.

Abstract
Based on national development priority plan, Government and private sector will develop many large scale infrastructure construction projects, especially in road constructions which give a significant
contribution to the Indonesian economic growth. Globalization will make the domestic market opens to foreign construction companies and workers. Construction sector is still facing many problems; one of
them is the construction worker productivity which is lower compared to foreign worker productivity. The objective of this research is to increase the construction worker productivity, focused on road sub sector, in order to be more prepared facing globalization. This research shall identify the worker low productivity factors and variables, and find the solution to solve the problems. There are so many factors and variables; therefore the research process is using a knowledge base framework. The productivity analysis shall be based on working time element (input) and quantity measurement (output). The
research from 15 types of road works and 137 work activities from 15 locations all over Indonesia concluded corrective and preventive actions to non productive working time elements, which can improve
the road construction worker productivity."
[Fakultas Teknik UI, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Dhulam
"Laporan penelitian ini menyoroti masalah kerusakan jalan yang sering terjadi di Indonesia. Meskipun kerusakan jalan dapat disebabkan oleh banyak faktor, namun yang menjadi fokus penelitian adalah rendahnya kualitas jalan yang di akibatkan oleh rendahnya kualitas tenaga kerja, kualitas tenaga kerja tersebut meliputi : pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dimiliki oleh tenaga kerja. Jabatan kerja yang menjadi fokus penelitian adalah empat jabatan tenaga terampil, yaitu Asphalt Mixing Plant Operator, Asphalt Sprayer Operator, Road Asphalt Worker dan Asphalt Paver Operator.
Melihat kondisi tersebut, saat ini pemerintah sedang berupaya membuat bakuan kompetensi kerja untuk berbagai bidang kerja. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja berdasarkan bidang kerjanya, sehingga dengan adanya bakuan kompetensi kerja tersebut, maka secara bertahap kompetensi tenaga terampil pada bidang jasa konstruksi memperoleh pengakuan dari kalangan luas. Penelitian ini diambil dari sudut pandang upaya pencapaian kompetensi oleh tenaga terampil. Pada tahap ini masih terdapat permasalahan yang datang dari faktor eksternal maupun internal, dan berpotensi menghambat pencapaian kompetensi oleh tenaga terampil, Pada akhir penelitian, akhirnya diperoleh tindakan-tindakan korektif yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi hambatan tersebut.

This research highlights the problem of road damage, which often happened in Indonesia. Though, damage of road can caused of many factor, but this research is focus only to see low road quality is happened because of low labor quality. And this low quality including: knowledge, skill, and work attitude, which owned by labor, and that things are called competency. Labor work positions, which perceive in this research are four type of road construction skill worker, consist of: Asphalt Mixing Plant Operator, Asphalt Sprayer Operator, Road Asphalt Worker and Asphalt Paver Operator.
See the condition, the government is trying to make standards of competency to various work area. This matter intending to improve labor competency according to it's work area, and phases, the skill worker in road construction project obtaining confession of wide of side. Skilled worker takes this research?s viewpoint from attainment of competency, there are internal and external problems, which is have potential to pursue attainment of skill worker competency. This research results correctional action to minimize these problems.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Erlangga, 1999
625.7 ROA t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>