Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rosmaryanti Sumaryo
"Sebagai perusahaan yang berusaha untuk bertahan menghadapi berbagai perubahan baik perubahan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan yang kita ketahui sangat pesat, PT. SCF bersepakat untuk meningkatkan kinerja perusahaannya dengan menerapkan manajemen sumber daya manusia yang 'up to date' salah satunya adalah ménerapkan sistem pengelolaan kinerja (performance management system) dengan pendekatan MBS (manajemen berdasarkan sasaran). Pelaksanaan Sistem Pengelolaan Kinerja (SPK) di PT. SCP yang baru memasuki periode ke2 (l,5 tahun) ini masih dirasa kurang efektif. Perusahaan masih berada dalam taraf pembelajaran dan pembiasaan antara lain dengan melakukan sosialisasi atas konsep ini. Diharapkan setelah tahun ketiga (2005) pcrusahaan dapat memasuki taraf pemantapan. Dari ketiga tahap pelaksanaan SPK yang terdiri dari tahap perencanaan kinerja (performance planning), tahap bimbingan (day-to-day coaching) dan tahap penilaian kinerja (performance appraisal), tahapan perencanaan kinerja merupakan tahapan yang paling kritis karena sebagaimana dikatakan oleh Bacal (1999). Selain merupakan tahapan paling awal dari satu periode pelaksanaan yang tentunya sangat mempengaruhi tahapan-tahapan selanjutnya, dalam perencanaan kinerja, seluruh karyawan (level manajerial maupun pelaksana) dituntut untuk mampu menetapkan sasaran individu yang terkait dengan sasaran perusahaan Melalui proses menurunkan (cascading), sasaran perusahaan (RKAP) diturunkan menjadi sasaran divisi/unit / area (RKAS) dan sasaran individu. Untuk itu dituntut suatu ketrampilan agar dapat menulis sasaran ~ sasaran (goals) dengan jelas sehingga dapat dijadikan arah dan patokan baik bagi karyawan (bawahan) yang bersangkutan maupun bagi atasannya. Sasaran yang jelas hanya mungkin dicapai jika ditulis dengan mengacu pada konsep SMART yaitu Spesific (spesifik), Measureable (dapat diukur), Accurare (berada dalam ruang lingkup langsung jawabnya}, Realistis (yakin dapat dicapai) dan Time bound (menunjukkan satu periode waktu tertentu). Ketrampilan sebagaimana diungkapkan oleh banyak ahli dapat diperoleh melalui pelatihan namun tentunya elemen - elemen yang membangun satu pelatihan harus disesuaikan dengan tujuan dan sasaran dari pelatihan itu sendiri. Untuk itulah, penulis berkeyakinan untuk meningkatkan ketrampilan karyawan PT. SCF dalam menuliskan sasaran sesuai dengan konsep SMART dapat melalui pemberian workshop atau yang dapat diistilahkan dengan workshop goal- setting. Karena keahlian timbul dari salu kebiasaan. maka sebaiknya workshop tidak hanya diberikan satu kali. Diharapkan dengan semakin trampilnya para karyawan dalam menuliskan sasaran-sasaran kerja muka semakin mudah proses pencapaian sasaran itu. Karyawan mengetahui dengan jelas apa yang ditunlul darinya dan para alasan dapat lebih mudah memantau, membimbing dan memberikan penilaian kinerja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Rizka
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1982
572.792 2 S 27 s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nuniek Yuniati
"Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka menghadapi tuntutan perubahan dan terutama mencapai tujuan adalah dengan meningkatkan produktivitas dan efektivitas kinerja para karyawannya. Dalam kenyataannya, karyawan memiliki kinerja yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Cascio (2003) menyatakan bahwa hasil dari pengamatan terhadap sejumlah individu yang sama-sama melakukan suatu jenis pekerjaan menunjukkan bahwa beberapa diantaranya bekerja lebih efektif dibanding yang lain.
Menghadapi kenyataan tersebut, perusahaan membutuhkan suatu sistem yang dapat digunakan dalam mengawasi dan mengevaluasi kinerja karyawan sehingga pihak manajemen dapat memastikan sejauh mana kinerja karyawan mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Sistem ini dikenal dengan penilaian kinerja karyawan. Penilaian kinerja merupakan suatu upaya meninjau kekuatan dan kelemahan individu atau kelompok dalam melaksanakan pekerjaan sehingga dapat ditentukan efektivitas kinerjanya (Cascio, 2003 & Ivanchevich, 2001).
Perusahaan N sebagai sebagai salah satu perusahaan yang sedang berupaya mengembangkan diri dan meningkatkan daya saing ditengah bisnis perikianan, saat ini sedang menghadapi tantangan dan permasalahan yang menyangkut kinerja karyawan. Permasalahan utama yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan terbatasnya data dan informasi yang akurat dan aktual tentang kinerja karyawannya. Permasalahan ini kemudian memicu munculnya permasalahan-permasalahan Iain yang berdampak pada kesulitan pihak manajemen dalam menentukan kebijakan dan keputusan di bidang somber daya manusia.
Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan perusahaan N, diketahui bahwa perrnasalahan yang dialami perusahaan N umumnya disebabkan oleh dua hal yaitu: Pertama, tidak adanya suatu sistem evaluasi yang dapat memberikan informasi dan umpan balik tentang kinerja karyawan, dan kedua, tidak adanya standar atau kriteria yang jelas tentang kinerja seperti apa yang diharapkan perusahaan. Oleh karena itu, usulan yang dijadikan solusi pemecahan masalah perusahaan N adalah sebuah rancangan penilaian kinerja yang nantinya diharapkan dapat digunakan perusahaan sebagai alat evaluasi kinerja karyawan.
Rancangan formulir penilaian kinerja yang diusulkan menggunakan metode graphic rating scale_ Pihak yang menjadi penilai merupakan atasan langsung dari karyawan yang bersangkutan dan pelaksanaannya dilakukan dalam periode satu tahun dengan penilaian sementara di awal semester . Format penilaian menggunakan kombinasi dari penilaian kuantitatif dan kualitatif sehingga dalam format penilaian terdapat kolom penulisan angka dan penulisan esai. Format penilaian diakhiri dengan kolom tanda tangan dari pihak karyawan maupun atasan sebagai tanda persetujuan kedua belah pihak atas penilaian yang diberikan.
Selain usulan rancangan, selanjutnya juga diajukan rencana langkahlangkah yang dilakukan dalam penilaian kinerja mulai dari penyusunan hingga evaluasi. Langkah-langkah tersebut terdiri dari empat tahapan yaitu; tahap persiapan, tahap penyusunan, tahap ujicoba dan terakhir tahap evaluasi. Keseluruhan rangkaian tahapan kegiatan tersebut direncanakan akan memakan waktu selama kurang lebih dua bulan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17888
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuniek Yuniati
"ABSTRAK
Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka
menghadapi tuntutan perubahan dan terutama mencapai tujuan adalah
dengan meningkatkan produktivitas dan efektivitas kineija para
karyawannya. Dalam kenyataannya, karyawan memiliki kineija yang
berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Cascio (2003)
menyatakan bahwa hasil dari pengamatan terhadap sejumlah individu yang
sama-sama melakukan suatu jenis pekerjaan menunjukkan bahwa beberapa
diantaranya bekerja lebih efektif dibanding yang lain.
Menghadapi kenyataan tersebut, perusahaan membutuhkan suatu
sistem yang dapat digunakan dalam mengawasi dan mengevaluasi kinerja
karyawan sehingga pihak manajemen dapat memastikan sejauh mana
kinerja karyawan mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Sistem ini
dikenal dengan penilaian kinerja karyawan. Penilaian kineija merupakan
suatu upaya meninjau kekuatan dan kelemahan individu atau kelompok
dalam melaksanakan pekerjaan sehingga dapat ditentukan efektivitas
kineijanya (Cascio, 2003 & Ivanchevich, 2001).
Perusahaan N sebagai sebagai salah satu perusahaan yang sedang
berupaya mengembangkan diri dan meningkatkan daya saing ditengah
bisnis periklanan, saat ini sedang menghadapi tantangan dan permasalahan
yang menyangkut kineija karyawan. Permasalahan utama yang dihadapi
perusahaan berkaitan dengan terbatasnya data dan informasi yang akurat
dan aktual tentang kinerja karyawannya. Permasalahan ini kemudian
memicu munculnya permasalahan-permasalahan lain yang berdampak pada
kesulitan pihak manajemen dalam menentukan kebijakan dan keputusan di
bidang sumber daya manusia. Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan perusahaan N,
diketahui bahwa permasalahan yang dialami perusahaan N umumnya
disebabkan oleh dua hal yaitu: Pertama, tidak adanya suatu sistem evaluasi
yang dapat memberikan informasi dan umpan balik tentang kineija
karyawan, dan kedua, tidak adanya standar atau kriteria yang jelas tentang
kinerja seperti apa yang diharapkan perusahaan. Oleh karena itu, usulan
yang dijadikan solusi pemecahan masalah perusahaan N adalah sebuah
rancangan penilaian kinerja yang nantinya diharapkan dapat digunakan
perusahaan sebagai alat evaluasi kinerja karyawan.
Rancangan formulir penilaian kinerja yang diusulkan menggunakan
metode graphic rating scale. Pihak yang menjadi penilai merupakan atasan
langsung dari karyawan yang bersangkutan dan pelaksanaannya dilakukan
dalam periode satu tahun dengan penilaian sementara di awal semester .
Format penilaian menggunakan kombinasi dari penilaian kuantitatif dan
kualitatif sehingga dalam format penilaian terdapat kolom penulisan angka
dan penulisan esai. Format penilaian diakhiri dengan kolom tanda tangan
dari pihak karyawan maupun atasan sebagai tanda persetujuan kedua belah
pihak atas penilaian yang diberikan.
Selain usulan rancangan, selanjutnya juga diajukan rencana langkahlangkah
yang dilakukan dalam penilaian kineija mulai dari penyusunan
hingga evaluasi. Langkah-langkah tersebut terdiri dari empat tahapan yaitu;
tahap persiapan, tahap penyusunan, tahap ujicoba dan terakhir tahap
evaluasi. Keseluruhan rangkaian tahapan kegiatan tersebut direncanakan
akan memakan waktu selama kurang lebih dua bulan."
2006
T37883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fairhurst, Michael C.
Jakarta: UI-Press, 1995
004 FAI v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Asrianto Ramadian
"Unmmaned Aircraft System (UAS) menawarkan efisiensi dan efektivitas untuk aplikasi komersil secara luas. Maraknya penggunaan UAS untuk keperluan komersil membuka peluang bisnis bagi industri untuk memproduksi dan memasarkan produk UAS. Meskipun demikian, penggunaan produk UAS dalam negeri masih tergolong rendah. Pemerintah Indonesia telah menetapkan industri UAS merupakan bagian dari sektor industri penerbangan yang merupakan prioritas nasional. Perkembangan industri dan inovasi teknologi UAS tidak dapat terlepas dari kebijakan yang ditentukan oleh Pemerintah Indonesia kedepannya. Dengan menggunakan metode sistem dinamis, penelitian ini berfokus pada pembuatan model sistem yang merepresentasikan industri UAS di Indonesia untuk memberikan rekomendasi kebijakan teknologi. Model sistem dibuat dalam bentuk model konseptual (diagram sistem) dan model kuantitatif (stock and flow diagram). Model sistem yang dikembangkan dapat memberikan gambaran pengaruh kebijakan Pemerintah Indonesia terhadap perkembangan industri UAS di Indonesia dengan membandingkan output sistem, yang terdiri dari jumlah tipe produk UAS dalam negeri, volume pengguna produk UAS dalam negeri, keuntungan industri UAS, dan jumlah produsen produk UAS dalam negeri. Berdasarkan hasil simulasi model sistem, ketiga kebijakan Pemerintah Indonesia dapat mendorong peningkatan keempat output sistem, akan tetapi kebijakan promosi produk UAS dalam negeri merupakan kebijakan yang paling efektif dalam kondisi business as usual dan berbagai skenario.

Unmanned Aircraft Systems (UAS) offers efficiency and effectiveness for a wide range of commercial applications. The widespread use of UAS for commercial purposes unlocks business opportunities for industries to produce and sell UAS products. Nevertheless, the use of Indonesian made UAS products is still relatively low. The Government of Indonesia determined that the UAS industry is part of the aviation industry sector which belongs to national priority program. The UAS industrial development and technological innovation depend on the policies implemented by the Government of Indonesia ahead. Using system dynamics methods, this study focuses on developing a system model representing the UAS industry in Indonesia in order to provide technology policy recommendations. System model was created in the form of conceptual model (system diagram) and quantitative model (stock and flow diagram). The developed system model is able to give insight related to the government policy influence towards the UAS industrial development by comparing the system output, consisting of domestic product type, domestic product volume, industrial profit, and domestic produt manufacturer. According to the simulation results, the three applicable policies implemented by the Government of Indonesia can increase all system outputs, however, the government promotion policy is the most effective policy in business as usual and in various scenarios."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>