Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26294 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Marson Dauna
"ABSTRAK
Alat pembalik frame adalah salah sam alat yang ada di pabrik PT. Toyota Astra Motor. Alat ini digunakan untuk membalik iiame kendaraan, khususnya kendaraan crown dan landcruiser. Selama beroperasi alat ini melakukan gerakan-gerakan seperti menjepit dan melepas, memutar 180°, dan naik dan turun. Untuk melakukan gerakan-gerakan tersebut alat ini memerlukan tenaga penggerak seperti motor listrik dan tekanan penumatik.
Pemilihan tenaga penggerak tersebut adalah masalah utama dalam perancangan mekanisme penggerak pembalik iiame. Mekanisme penggerak tersebut harus mampu melawan beban statis dan beban dinamis yang terjadi selama beroperasi.
Beban statis yang terjadi pada alat pembalik frame seperti gesekan-gesekan yang texjadi selama pergerakan. Pada gerakan pexputaran teljadi gesekan pada sekeliling luas permukaan. Gesekan ini terjadi karena adanya pergeseran antara dua permukaan benda berbeban yang bergerak. Beban ini sangat bervariasi sehingga rnemerlukan analisa untuk mengetahui berapa besarnya rcaksi texjadi pada tiap titik prgerakkan tersebut.
Beban dinamis yang teljadi pada alat pembalik Eame adalah dibutuhkannya gaya tambahan untuk melakukan percepatan-percepatan linier maupun percepatan sudut.
Selain tenaga penggerak, mekanisme penggerak juga membutuhkan elernen-elernen lain yang mefndukung pergerakkan tersebun Seperti gerakan perputaran dibutuhkan poros, bantalan, sprol-cet, dan rantai rol. Sedangkan pada gerakkan menjepit dibutuhkan elemen-elemen pneumatik seperti katup arah, pengendali aliran, pipa, dll.
Pada gerakkan naik-turun dibutuhkan rangkaian batang-batang yang beximgsi sebagai penyeimbang.
Dengan adanya analisa dan perhitungan yang seksama diharapkan tidak te1jadi kesalahan-kesalahan dalam melakukan pemilihan dan pembelian elemen-elemen penggerak tersebut.

"
1996
S36235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan
"ABSTRAK
Turbin air arus lintang adalah salah satu jenis turbin air dimana
aliran airnya mengalir masuk dan keluar dari rotor turbin dengan arah
melintang menembus rode jalannya dan memindahkan enarginya dua Kali
yaitu pada tingkat pertama dan tingkat kedua. Dilihat dari jaiannya air, lurbin
ini seringkali disebut sebagai turbin dengan dua tlngkat keoepalan.
Berpegang pada fasilitas - fasilitas yang terdapat didaerah terpencil dan daerah irigasi dipertimbangkan sangat terbatas. maka tim mikrohidra MH2-UI memilih membuai turbin jenis arus lintang yang dirasa cocok dengan kondisi slam, oadangan enargi air di Indonesia Serta sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro.
Dalam hal ini. dirancanglah suatu sisiem penyalur daya yang cocok dengan jenis turbin ams lintang Inl dengan metode perhitungan mekanika fiulda, elemen mesin, kekuatan bahan dan enalisa dinamik yang menghasilkan dimensi, bentuk, pernllihan pmduk dan analisa kekuatan. Setelah proses perancangan, dilanjutkan dengan umtan proses fabrikasi yang dilakukan di bengkel pennesinan berdasarkan cetak biru dari hasil
rancangan.
Hasil akhimya ada di pengujian lapangan di LTA mini PLN Cipayung sentral 1 dlmana turbin hasil kerja sama penulis bersama tim diuji kinerjanya hlngga didapat data - data karakteristik dari turbin ini.

"
1996
S36234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Puspa Dewi
"Latar Belakang: Sakit kritis sering dihubungkan dengan malnutrisi yang disebabkan oleh perubahan metabolisme dan asupan yang menurun. Keadaan hipermetabolik yang tidak disertai dengan dukungan asupan energi dan protein yang adekuat, akan menyebabkan peningkatan konsumsi substrat protein dan energi secara cepat, disfungsi sistem imunitas, serta penurunan fungsi organ. Penilaian status gizi pada pasien sakit kritis sangat penting untuk menatalaksana dan mengevaluasi terapi gizi yang diberikan. Berbagai penelitian telah melaporkan mamfaat pemberian asupan energi dan protein yang cukup terhadap perubahan berat badan, namun pengukuran berat badan seringkali sulit dilakukan pada pasien ICU karena berbagai hal seperti penurunan kesadaran dan imobilisasi. Salah satu pengukuran antropometri yang cukup mudah dilakukan untuk mengevaluasi status gizi yaitu lingkar lengan atas (LLA) yang mencerminkan massa otot sebagai cadangan protein tubuh. Lingkar lengan atas (LLA) direkomendasikan sebagai parameter nutrisi karena sederhana dan indikator yang dapat digunakan untuk menilai malnutrisi. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara asupan energi dan protein terhadap perubahan LLA pada pasien sakit kritis yang dirawat di ICU. Metode: Penelitian ini merupakan studi prospektif observasional pada pasien sakit kritis di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo dan RS Universitas Indonesia. karakteristik subjek penelitian meliputi usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh (IMT), skor NRS 2002, status gizi berdasarkan kriteria ESPEN, penyakit penyerta, skor SOFA, diagnosis saat dirawat, dan kadar CRP. Dilakukan analisis korelasi antara asupan energa dan protein dengan perubahan lingkar lengan atas (LLA). Hasil: Terdapat 55 subjek dengan rerata subjek berusia 50,58±14.21 tahun. Subjek
didominasi oleh laki-laki 42(76%) subjek. Sebagian besar subjek dengan status gizi
malnutrisi 33(60%). Rerata berat badan, tinggi badan dan IMT secara berturut-turut
adalah sebesar 56,6±15,8 kg, 165 (150-175) cm, dan 21.1±5,6 kg/m2. Berdasarkan
skor SOFA, subjek penelitian terbanyak memiliki skor SOFA 0-6 40(72,7%) (risiko
rendah). Rerata asupan energi dan protein subjek sebesar 16,51±6,4 kkal/kgBB/hari
dan 0.7(0-1.8) g/kgBB/hari. Sebagian besar subjek memiliki asupan energi tidak
cukup 46(84%) dan asupan protein tidak cukup 36(66%). Rerata LLA subjek saat
admisi adalah 26,6±3,86 cm dan rerata LLA setelah 7 hari perawatan sebesar
25,6±3,61 cm. Terdapat perbedaan bermakna perubahan LLA setelah 7 hari
perawatan di ICU (p<0.001), namun tidak terdapat korelasi antara asupan energi
dan asupan protein terhadap perubahan ukuran LLA. Selain asupan, tingkat
inflamasi dapat menjadi faktor yang dapat mempengaruhi tingginya katabolisme namun tidak dilakukan analisis hubungan antara tingkat inflamasi terhadap LLA pada subjek penelitian ini. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara asupan energi dan protein selama 7 hari pertama perawatan dengan perubahan ukuran LLA selama 7 hari perawatan.

Background: Critical illness is often associated with malnutrition due to metabolic changes and decreased intake. A hypermetabolic state without adequate energy and protein support leads to increased protein and energy substrate consumption, immune system dysfunction, and organ impairment. Assessing nutritional status in critically ill patients is crucial for managing and evaluating nutritional therapy. Several studies have reported benefits of adequate energy and protein intake on weight changes, but weighing patients in the ICU is challenging due to factors like decreased consciousness and immobility. One anthropometric measurement that's relatively easy to conduct for evaluating nutritional status is the mid-upper arm circumference (MUAC), reflecting muscle mass as a body protein reserve. MUAC is recommended as a nutritional parameter for its simplicity and usefulness in assessing malnutrition. This study aims to examine the relationship between energy and protein intake and changes in MUAC in critically ill patients treated in the ICU. Methods: This study is a prospective observational study of critically ill patients at RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo and RS Universitas Indonesia. Subject characteristics included age, gender, height, weight, body mass index (BMI), NRS 2002 score, nutritional status based on ESPEN criteria, comorbidities, SOFA score, admission diagnosis, and CRP levels. Correlation analysis was performed between energy and protein intake and changes in mid-upper arm circumference (MUAC). Results: There were 55 subjects with a mean age of 50.58±14.21 years. The majority were male, comprising 42 patients (76%). Most subjects were malnourished, totaling 33 (60%). Mean weight, height, and BMI were 56.6±15.8 kg, 165 (150-175) cm, and 21.1±5.6 kg/m2, respectively. Based on SOFA score, most subjects had a SOFA score of 0-6 (40 patients, 72.7%), indicating low risk. Mean energy intake was 16.51±6.4 kcal/kg/day, and mean protein intake was 0.7 (0-1.8) g/kg/day. A majority had inadequate energy intake (46 patients, 84%) and protein intake (36 patients, 66%). Mean MUAC at admission was 26.6±3.86 cm, and mean MUAC after 7 days of treatment was 25.6±3.61 cm. There was a significant decrease in MUAC after 7 days in the ICU (p<0.001), but no correlation was found between energy or protein intake and changes in MUAC. In addition to intake, inflammation levels could influence high catabolism, but no analysis was performed on the relationship between inflammation levels and MUAC in this study. Conclusion: There was no relationship between energy and protein intake during the first 7 days of treatment and changes in MUAC during 7 days of treatment."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus
"Seiring dengan perkembangan teknologi Informasi, banyak digunakan dalam manajemen Informasi di berbagai bidang. Dalam pelaksanaan praktek keinsnyuran pada Proyek apartemen Superblok ini, akan difokuskan untuk menganalisis Sistem Manajemen Informasi pekerjaan MEP (Mechanical Electrical Plumbing) pada banyak Gedung. Sistem ini dibangun dengan pengumpulan data, perancangan kerangka data dan kemudian perancangan situs web sebagai antarmuka untuk mengakses data tersebut. Sistem Manajemen Informasi MEP ini bertujuan untuk menciptakan kemudahan memilah, mengelompokan, dan menganalisis Informasi yang terdapat di proyek kapanpun dan dimanapun.

Along with the development of information technology, it is widely used in information management in various fields. In carrying out the engineering on this Superblock apartment project, it will monitor to analyze the MEP (Mechanical Electrical Plumbing) Work Information Management System in many buildings. This system is built by collecting data, designing a data framework, and then designing a website as an interface to access the data. The MEP Information Management System aims to make it easy to sort, group, and analyze the information in each project and application."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Design of mechanic transmission of control rod research reactor. Mechanic transmission of control rod research reactors is reactors exellent component used to ascend and descend reactor fuel. The problem nowadays to ascend or descent reactor fuel is using two motors..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Jessica Rosaline
"Latar belakang: Pasien kanker rentan mengalami malnutrisi dan disabilitas menyebabkan sulitnya pengukuran tinggi badan aktual untuk penentuan status gizi dan tata laksana nutrisi optimal. Penelitian membahas korelasi antara panjang depa dengan tinggi badan aktual yang diharapkan menghasilkan rumus estimasi.
Metode: Penelitian observasional potong lintang pada 68 pasien rawat jalan di poliklinik radiologi RSCM Agustus-September 2019 yang dipilih menggunakan simple random sampling. Pelaksanaan penelitian di departemen ilmu gizi FKUI-RSCM menggunakan data sekunder; dianalisis memakai SPSS versi 20.0. Analisis univariat uji Kolmogorov-Smirnov pada variabel usia, status gizi pasien, tinggi badan, dan panjang depa pasien. Analisis bivariat dengan uji spearman’s correlation.
Hasil: Pasien rata-rata berusia 46,4(10,8) tahun; mayoritas berjenis kelamin laki-laki (51,5%), tingkat pendidikan SMA (35,3%), kanker kepala leher (64,7%), stadium kanker 3 (36,6%), dan status gizi normal (38,2%). Rata-rata panjang depa 161(47,7-204) cm, rata-rata tinggi badan 157(39-180) cm. Korelasi yang sangat kuat antara panjang depa dengan tinggi badan (r = 0,924); signifikan secara statistik (p < 0,001).
Kesimpulan: Hubungan antara panjang depa dengan tinggi badan pada pasien poliklinik radioterapi RSCM menunjukkan derajat hubungan yang sangat kuat serta signifikan secara statistik dan dapat dipakai sebagai alternatif pengukuran tinggi badan.

Introduction: Cancer patients are prone to malnutrition and disability, which makes it difficult to measure actual height for nutritional status and optimal nutritional management. The study discusses the correlation between arm span and height which is expected to produce an approximate formula.
Method: A cross-sectional observational study on 68 outpatients at the radiology polyclinic RSCM August-September 2019 selected using simple random sampling. Implementation of research in the department of nutrition science FKUI-RSCM using secondary data; analyzed using SPSS version 20.0. Kolmogorov-Smirnov test univariate analysis on the variables of age, nutritional status of patients, height, and arm span of patients. Bivariate analysis with Spearman correlation test.
Result: The mean age of patients was 46.4(10.8) years; the majority were male (51.5%), high school education level (35.3%), head and neck cancer (64.7%), cancer stage 3 (36.6%), and normal nutritional status (38, 2%). The average arm span is 161(47.7-204) cm, the average height is 157(39-180) cm. Very strong correlation between arm span and height (r = 0.924); statistically significant (p < 0.001).
Conclusion: The relationship between arm span and height in RSCM radiotherapy polyclinic patients shows a very strong and statistically significant degree of relationship and can be used as an alternative height measurement.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Bustomi
"ABSTRAK
Skripsi ini akan membahas mengenai analisis daya sinyal electroencephalogram (EEG) pada manusia sebagai subjek yang sedang mengerakkan langan kanan bawah kearah atas dan saat subjek dalam kondisi istirahat (resting) dengan sistem brain computer interface (BCI). Proses perekaman sinyal EEG menggunakan alat yang komersil, EMOTIV EPOC+ dengan 16 channel (2 channel sebagai ground). Data hasil perekaman akan diproses untuk mengekstraksi fitur/ciri khas dari sinyal EEG yang dihasilkan sesuai dengan perlakuan subjek, dengan menggunakan wavelet relative power (WRP), dimana sinyal EEG subjek akan ditransformasikan menggunakan discrete wavelet transform (DWT) dengan tipe motherwavelet daubechies4 (db4), untuk menghitung nilai relative power pada semua rentang frekuensi sinyal EEG (alpha, beta, delta, dan theta). Nilai WRP pada setiap rentang frekuensi tersebut akan unik dan spesifik sesuai dengan gerakan subjek, sehingga akan mencirikan apakah subjek menggerakkan lengan kanan bawah kearah atas atau kondisi resting. Pemrosesan sinyal electroencephalogram (EEG) dilanjutkan dengan menjadikan data WRP tersebut sebagai masukan kesistem klasifikasi. Sistem pengklasifikasian akan menggunakan algoritma support vector machine (SVM), yang akan memberikan kesimpulan pada data sinyal EEG random yang dihasilkan subjek tersebut, apakah termasuk dalam kondisi menggerakkan lengan kanan bawah kearah atas atau dalam keadaan istirahat (resting

ABSTRAK
This thesis will discuss about analysis power spectral of electroencephalogram signal (EEG) in humans as subjects that are moving right arms and when the subject is in state of rest using a brain computer interface (BCI) system. EMOTIV EPOC+ as a commercial device will be used to record EEG signal from the subject with 16 channels (2 channel as ground). Data recording results will be processed to extract its features/characteristics of EEG signals that are generated in accordance with the change of movement from the subject, by using wavelet relative power (WRP). These WRP data calculation can be done by transforming data using the discrete wavelet transform (DWT) with motherwavelet daubechies4 (db4), and calculated the value of its relative power on all frequency range (alpha, beta, delta, and theta). WRP values at each frequency range will be unique and spesific in accordance with the movement of the subject, so that WRP will characterize whether the subject move the right arm towards the top or in resting conditions. Using these WRP data information and the impelementation of support vector machine (SVM) algorithm, the system will provide a conclusion on random EEG signals wheater the subject move its arm or in resting condition. The level of accuracy of the system will be tested by looking at the results of the classification of EEG data by as much as 100 trial."
2016
S63134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mott, Robert L.
Singapore: Pearson/Prentice Hall, 2004
621.8 MOT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The mechanical system of sample changer is to change the sample in the radioimmunoAssay (RIA) for accounting the sample. To obtain the optimum result it is expected that the sample can reach inside the collimator and detector at a ceratin..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>