Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Daryanto Ariyadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoviandri Satrio Putra
"Pada sebuah bangunan, nilai dari Indeks Konsumsi Energi IKE pada sebuah perkantoran digunakan sebagai tolak ukur untuk menentukan apakah penggunaan energi pada gedung tersebut sudah hemat atau masih mengalami pemborosan. Secara umum biasanya sistem pendinginan merupakan sistem yang menggunakan energi paling besar dalam sebuah gedung. Perhitungan dari nilai IKE didefinisikan sebagai besarnya nilai energi listrik selama satu tahun dibagikan dengan total luasan area yang didinginkan serta dikalikan dengan waktu referensi jenis gedung yang dibagi dengan waktu operasional gedung tersebut. Kemudian dari nilai IKE ini dapat ditentukan kategori penggunaan energi listrik pada gedung tersebut sudah hemat atau boros, serta dari nilai energi listrik total dan energi listrik untuk pendinginan selama satu bulan dapat diperoleh berapa besar konsumsi energi untuk pendinginan dari gedung tersebut.

In a building, the value of the Energy Use Intensity EUI in an office is used as a benchmark to determine whether the energy usage in the building has been thrifty or still experiencing wastage. Generally, the cooling system is a system that uses most energy in a building. The calculation of the IKE value is defined as the amount of electrical energy for a year divided by the total area of the cooled area and multiplied by the reference time of the type of building divided by the operational time of the building. Then from the value of this EUI, the category of energy use in the building can be determined whether the energy use has been thrifty or still experiencing wastage, and from the total electrical energy and electrical energy of the cooling system for one month, the amount of energy consumption for cooling system of the building can be obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Akhadiprasetyo
"Kondisi cadangan dan sumber energy sebagai pembangkit tenaga listrik semakin menipis. Hal ini memaksa semua pihak untuk berpartisipasi dalam konversi dan konservasi energy. Kebijakan pemerintah yang terus-menerus menaikkan tarif dasar listrikpun menjadi pemicu dan alasan semua pihak untuk secara aktif melakukan upaya pengheametan guna menekan pengeluaran terhadap konsumsi energy listrik. Uapaya penghematan energy ini dilakukan dengan menganalisis tingkat konsumsi energy dari suatu system atau lebih dikenal dengan istilah audit energy. Fungsi ini dilaksanakan oleh tim menejemn energy pada suatu objek audit baik itu industry, institusi pemerintah atau komersil.
Tugas akhir ini dikerjakan dengan melakukan analisis terhadap tingkat konsumsi energy pada salah satu gedung pemerintah yang bertempat di Cikini-Jakarta Pusat. Kegiatan awal audit yang dilakukan berupa pengumpulan data historis bangunan berupa rincian tingkat konsumsi energy listrik pada tahun 2013. Menghitung nilai Intensitas Konsumsi Energi pada tahun tersebut kemudian membandingkannya dengan prediksi nilai IKE untuk tahun 2014.
Setelah dilakukan audit maka akan ditemukan potensipotensi dalam upaya penghematan energy. Upaya penghematan konsumsi energy pada bangunan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa hal diantaranya adalah melakukan pergantian jenis lampu TL ke lampu LED, mengganti jenis refrigerant AC ke jenis hydrocarbon, perbaikan dan perawatan komponen AC guna meningkatkan performance, mengurangi jam operasi peralatan yang mengkonsumsi listrik serta membuat dan melaksanakan fungsi menejemn enrgi untuk keberlangsungan upaya efisiensi energy.

The condition of reserves and a source of energy as a power station have gradually decreased. It forces all parties to participate in the conversion and conservation of energy. A government policy that is constantly raise the cost of electricity basic become a trigger and the reason all parties for actively doing an effort to suppress expenditure savings to consumption of energy electricity. Efforts to saving energy is accomplished by analyzed levels of consumption of energy of a system or more recognized with the term audit energy. This function do by the management team energy in an object audit whether it's industry, government institution or commercial.
The end of this task do to conducted with performs analysis on the level of consumption of energy in one of the government building that takes place at the center of cikini-jakarta. The beginning of audit activity conducted in the form of collecting data historical building in the form of the details of the level of consumption of energy electricity in 2013. Counting the value of the intensity of energy consumption of the year and compare that with an estimated IKE value to 2014.
After the audit will be found potential in an effort to saving energy. Efforts to saving consumption of energy in the building can be done with some things of them are doing new kind of a lamp TL, to using LED lamp, replacing a kind of refrigerant AC hydrocarbon, into type repairs and maintenance components AC in order to increase performance, reduce hours of operation that consumes electrical energy then to make and to run the functions of Energy Management department for the sustainability of energy efficiency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Alfonso
"Ketersediaan energi yang berbasis fosil akan menjadi barang yang langka pada beberapa puluh tahun kedepan. Sementara itu populasi manusia setiap tahun semakin bertambah, yang artinya pemakaian energi juga ikut bertambah. Seperti yang kita ketahui, semua manusia pasti membutuhkan tempat peneduh, dan hampir 80% aktifitas manusia berada dalam bangunan. Untuk memenuhi aktifitas sehari-hari, maka dibutuhkan kenyamanan pada bangunan dengan penggunaan energi yang tepat guna. Tulisan ini akan membahas bagaimana cara perhitungan indeks konsumsi energi pada bangunan, terutama pada bangunan dalam tahap perancangan, sehingga hasil dari perhitungan indeks konsumsi energi ini dapat menjadi masukan untuk melakukan alternatif penghematan energi maupun dalam melakukan perubahan-perubahan disain.

Fossil-based energy will become a rare item in the next decade. Meanwhile, human population is increasing every year, which means that the energy consumption also increases. As we know, all people definitely need a housing and people do almost 80% of their activities in the building. In order to feel comfort in their activity day to day, people must feel comfort inside the building with the appropriate energy usage. This paper will discuss how we can calculate the energy efficiency index in buildings, especially for new building projects, so we can make another alternative for energy saving and can make a beter design for the new building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42920
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Agustian
"Metode manajemen energi untuk konservasi energi Listrik menghasilkan program. pengoperasian sistem yang efisien. Hanya pada kenyataannya, keberhasilan pelaksanaan manajemen energi sangat tergantung pada perilaku manusia. Sehingga program pengoperasian sistem yang efisien tidak mencapai sasaran yang diinginkan. Perangkat manajemen energi berupa sistem otomatisasi dari sistem komsumsi energi listrik akan melengkapi matode manajemen energi untuk memperolehhasil optimum. Perangkat ini menggantikan peran manusia dan mengurangi aspek perilaku manusia dalam melaksanakan program pengoperasian sistem yang efisien.
Perangkat manajemen energi terdiri perangkat keras berupa koordinasi antara sensor, kontrol dan aktuator, serta perangkat lunak yang menentukan kerja dari perangkat keras. Perangkat lunak terdiri dari beberapa program yang berdiri sendiri, seperti program enthalpi untuk mengatur temperatur dan kelembaban ruangan, program start dan stop yang optimum dan lainnya. Sinyal masukan dan keluaran akan diterima dan dikirim ke sensor dan aktuator dari perangkat keras. Pada gedung pekantoran, sistem tata udara dan sistem penerangan mengkonsumsi sekitar 60 dan B5 persen dari seluruh konsumsi energi listrik. Sehingga dengan menggunakan perangkat manajemen energi pada kedua sistem konsumsi energi listrik diatas akan menghasilkan penghematan yang besar, Studi lapangan pada gedung Bank BNI-46 memberikan contoh pemakaian metode dan perangkat manajemen energi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S38130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Oktasio Ardian
"Indeks Konsumsi Energi IKE pada sebuah perkantoran digunakan sebagai tolak ukur penentuan tingkat efisiensi energi yang digunakannya. Sistem pendinginan menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam penggunaan energi pada gedung tersebut. Prosedur perhitungan dari IKE tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. Besar kWh selama setahun penuh yang telah diambil datanya sebagai sample akan dibagikan dengan total luas ruangan yang menggunakan sistem pendinginan. Nilai IKE ini kemudian akan dijadikan tolak ukur efisiensi gedung tersebut dan akan didapatkan berapa persen energi yang teralihkan kepada sistem pendinginan.

Energy Use Intensity EUI in an office is used as a benchmark to determining the level of energy efficiency used. Cooling system became one of the most influential factors in energy use in the building. The calculation procedure of the IKE will be explained as follows. The amount of kWh for the full year which has been sampled as sample will be distributed with the total area of the room using the cooling system. The value of IKE will then be used as a benchmark of the efficiency of the building and will get how much percent of energy that is transferred to the cooling system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cetra Palupi Rengganis
"Energi listrik sangat penting dalam aktifitas di gedung perkantoran, hal ini sangat menunjang dalam operasional di gedung perkantoran. Peralatan seperti pengkondisian udara merupakan peralatan yang banyak mengkonsumsi energi listrik. Hampir sekitar 57% penggunaan energi listrik digunakan untuk sistem pengkondisian udara. Hal ini merupakan suatu pemborosan energi jika tidak mempergunakan sistem dengan baik dan efisien. Untuk menanggulangi masalah tersebut dilakukan efisiensi energi. Salah satu metode yang sekarang dipakai untuk mengefisienkan pemakaian energi adalah konservasi energi. Konservasi energi adalah peningkatan efisiensi energi yang digunakan atau proses penghematan energi. Dalam proses ini meliputi adanya audit energi yaitu suatu metode untuk menghitung intensitas konsumsi energi suatu gedung atau bangunan.
Berdasarkan audit awal terlihat bahwa pemakaian energi listrik lebih besar dipergunakan untuk sistem tata udara (57%) dan sistem pencahayaaan (13%). Berdasarkan hasil audit energi rinci, diperoleh harga IKE untuk system pencahayaan adalah masih lebih besar dari standard yaitu sebesar 15 Watt/m². Peluang Hemat Energi (PHE) pada audit energi di sistem tata udara yaitu dengan cara pembersihan pada unit AHU yaitu meliputi pembersihan saringan udara (filter), sudut kipas, sirip (fin) evaporator dan kisi keluaran (grill) pada unit-unit AHU. Peluang Hemat Energi (PHE) yang kedua adalah dengan Mengatur (setup) temperatur air keluar (Leaving Chilled Water Temperature = LCWT) pada chiller.

The electricity is very important element to support all activities in office building. The equipments like air condition (AC) needs more electricity to be operated. There is almost 57% of elecricity is used to support this system (air condition). This percentage desribes that air condition system is an equipment that needs more electricity in the office and its become inefficiency in using electricity. To take an overcome for this problem, we need to do efficiency in using energy. One of the method that now used to efficient the energy is called 'energy conservation'. Generally, this method is used to saving the energy. There is one thing that must be done in this activity, which is 'energy audit'.
In this process, audit energy is one of method to calculate Intensity Consume Energy (IKE) at on particular building. The first preliminary audit shown that more energy, which is 57% is used to operate the air condition (AC) system and 13% is used to operate the lighting system. Based on details audit, IKE for lighting system is still higher/bigger from the maximum standard, which is 15 Watt/m². The opportunity of saving energy on audit energy in air condition system is done by cleaning up the AHU unit that consist of: cleaning up the filter, the propeller corner, fin, the evaporator and the grill in AHU units. The second Conservation Opportunity of Energy (COE) to saving the energy is done by set up the Leaving Chilled Water Temperature (LCWT).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50957
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bally Jan Kamanjaya
"Pemanasan global merupakan isu yang sekarang sedang marak di dunia yang dimana pemanasan global akan berpengaruh tidak hanya menaikan suhu di permukaan bumi namun juga mengubah dari sisi cuaca, bencana yang meluas serta berkurangnya oksigen pada atmosfer sehingga hal tersebut dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia. Pemanasan global dipengaruhi oleh naiknya kadar CO2 di atmosfer sehingga dengan naiknya kadar CO2 tersebut mempengaruhi dari ketebalan lapisan ozon dan juga CO2 yang tinggi akan mengakibatkan efek Gas Rumah Kaca. Indonesia saat ini menempati peringkat 24 di seluruh dunia pada tahun 2020 sebagai peringkat kinerja performa pengurangan CO2 serta kinerja kontribusi Indonesia dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Peringkat ini berdasarkan Climate Change Performance Index (CCPI) dimana hal ini sebagai instrument penilaian yang telah disepakati dalam kesepakatan Paris Aggreement. Sebagai langkah lanjut untuk menigkatkan peringkat Indonesia dalam hal kontribusi terhadap pengurangan emisi GRK serta mencapai tujuan yang terkandung dalam Paris agreement yang telah di setujui indonesia, maka pemerintah melakukan kebijakan-kebijakan penting untuk mencapai tujuan tersebut. Kebijakan tersebut salah satunya ialah menetapkan pajak karbon yang akan mulai berlaku tahun 2022 dimulai dari pembangkit dan industry dan selanjutnya gedung serta terakhir sector transportasi. Sehingga dari kebijakan itu perlu dilakukan sebuah solusi terutama untuk gedung dan solusinya ialah Green Building. Green Building sendiri merupakan salah satu konsep untuk melakukan Energi Saving pada saat pengoperasiannya. Untuk melakukan Energy Saving maka harus dilakukan beberapa langkah salah satunya efisiensi konsumsi energi pada gedung. Standarisasi untuk Energi Saving sendiri berdasarkan kriteria Green Building yang telah ditetapkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI). Dimana kriteria tersebut diantaranya 1). Dry Bulb Temperature and Humidity Condition, 2). Room Lighting Levels. 3). Water Used Efficiency. 4). Utilization of alternative water resources, 5). The efficiency of energy usage dan terakhir 6). natural lighting. Hasil dari penilaian tersebut akan diberikan berupa Platinum, Gold Plus, dan terakhir Gold."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jan Arief Bayu Wirawan
"Energy adalah sebuah hal penting yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia hingga terdapat ungkapan bahwa - tidak ada kehidupan tanpa energy - . Ini menandakan bahwa ketergantungan kita pada energy. Kebutuhan yang meningkat dengan sumber daya yang terbatas memiliki potensi kelangkaan atau krisis energy. Ini berarti diperlukan upaya untuk dapat mengontrol ketersediaan energy khususnya minyak bumi. Upaya ini salah satunya adalah dengan cara menghemat konsumsi listrik yang masih menggunakan bahan bakar minyak untuk menggerakkan pembangkit-pembangkit listrik.
Penulisan skripsi ini difokuskan melakukan tindakan penghematan konsumsi listrik dengan cara mencari peluang penghematan pada system kelistrikan, system tata udara, system tata cahaya menggunakan audit energy. Audit energy dilakukan dengan mengumpulkan data-data konsumsi listrik tahun 2006- Oktober 2008, data inventarisasi AC, lampu, alat-alat pemakai listrik (lift, alat laboratorium, computer, dan sebagainya). Audit energy adalah salah satu cara yang efektif mencari peluang penghematan konsumsi listrik. Cakupan kegiatan audit energy ini adalah Gedung Eksploitasi 1 yang merupakan sebagian kecil gedung di Perkantoran PPPTMGB "Lemigas".

Energy is very important matter have an effect on in human life till there are expressiob that "there are no life without energy". This designate that our depending at energy. Requirement mounting with resource limited own potency of is rare of or energy crisis. This means needed by a effort to can control availability energy specially the petroleum. Strive this one of them is by economizing electrics consumption which still use oil fuel to move power station.
Writing of this essay is focussed to conduct action thrift consume electrics by searching opportunity of thrift of at electrical system, arrange air system, system of lighting use audit energy. Make an audit of energy done collectedly is data consume electrics of year 2006- October 2008, data of stocktaking AC, lamp, appliance of electrics wearer ( lift, laboratory appliance, computer, etcetera). Make an audit of energy is one of way of effective look for thrift opportunity consume electrics. Activity coverage make an audit of this energy is Exploitation 1 Building representing some of minimizing building in White colars of PPPTMGB "LEMIGAS".
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51771
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>