Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206480 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Erwin Valentino
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis masalah ketidaksesuaian material PT. Arkon Prima Indonesia ketidaksesuaian sertifikasi dan fabrikasi guna mencari perbaikan kualitas mutu material. Metode penelitian ini termasuk kedalam metode penelitian deskriptif dan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor penyebab ketidaksesuaian material dengan kontrak disebakan oleh 1 Kesalahan drafter dalam menganalisa gambar dengan faktor penyebab terbesar perubahan desain secara tiba-tiba dengan presentase sebesar 50, 2 Kesalahan pekerja dalam membuat purchase order material dengan faktor penyebab terbesar kecurangan karyawan divisi purchasing dengan presentase sebesar 45 , 3 Penunjukan supplier matrial secara sepihak oleh klien, 4 Keuangan yang terbatas yang dimiliki dalam membeli material 5 Kesalahan pekerja dalam kegiatan fabrikasi dengan faktor penyebab terbesar kurangnya mandor yang mengawasi dengan presentase sebesar 40, 6 Kondisi mesin yang tidak stabil dalam kegiatan fabrikasi dengan faktor terbesar penggunaan mesin secara tidak wajar dengan presentase sebesar 42 , 7 Metode kerja yang bersifat borongan.

ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the issues of material incompatibility in PT Arkon Prima Indonesia non conformance certification and fabrication to improve material quality. This study method is descriptive research method, because this method explains fact finding with correct interpretation. The method used in this study is quantitative method with case study. The result of this study showed that factors that cause incompatibility material according to contract are 1 drafter error in analyzing drawing with the largest causative factor is drawing design change abruptly, with percentage of 50 , 2 error in making purchase order material with the largest causative factor is employee fraud in purchasing department, with percentage of 45 , 3 unilaterally designation of material supplier by client, 4 limited fund to buy material, 5 workers error in fabrication activity with the largest causative factor is shortage of supervisor number to supervise fabrication activity, with percentage of 40 , 6 unstable machine condition in fabrication activity with the largest causative factor is excessive use of the machine with percentage of 42 , 7 lump sum contract method. Key word Fishbone Analysis, Pareto Charts, Construction, Damaged Products, Materials, Total Quality Management"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verial Attamimy
"Tujuan : Mengetahui sebaran tingkat pendidikan akhir penyandang cacat (penca) di masyarakat serta hubungannya dengan jumlah saudara kandung dan jenis kecacatan.
Metode: Disain penelitian adalah studi potong lintang yang dilakukan pada tahun 2012. Pengisian formulir 1 Community Based Rehabilitation (CBR) - WHO modifikasi Ferial (versi Bahasa Indonesia) dilakukan pada 113 penca yang berusia 18-65 tahun. Penca tersebar di empat kelurahan di kecamatan Tanjung Priuk yang merupakan daerah binaan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat yang dipilih berdasarkan cluster random sampling.
Hasil : Sebaran tingkat pendidikan penca yang dihubungkan dengan jenis kecacatan, didapatkan hasil bahwa tingkat pendidikan penca bervariasi, mulai dari tidak sekolah hingga SMA/SMALB dengan 77% penca yang tidak bersekolah. Analisa statistik dengan menggunakan uji kruskal wallis didapatkan nilai tengah tingkat pendidikan berdasarkan jenis kecacatan adalah tidak sekolah dengan p 0,73. Hubungan jumlah saudara kandung dengan tingkat pendidikan akhir penca dengan uji chi square mendapatkan nilai p 0,330.
Kesimpulan : Tidak didapatkan hubungan antara jenis kecacatan dengan tingkat pendidikan akhir penca. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah saudara kandung dengan tingkat pendidikan akhir penyandang cacat.

The aim: Knowing the distribution of education levels with disabilities in society and its relationship with the number of sibling and type of disability.
Methods: The design of the study was cross sectional in 2012. Filling of form 1 Community Based Rehabilitation ( CBR) -WHO modification Ferial ( Indonesian language version ) conducted on 113 disabled aged 18-65 year. The disabled is distributed in four subdistricts (kelurahan) of district (Kecamatan) Tanjung Priuk which is built based on selected Community Based Rehabilitation area chosen by cluster random sampling.
Results: The distribution of disabled education levels associated with different types of disability then get that disabled education level varies from no school until high school (SMA)/SMALB with 77% of disabled people who do not attend school. Statistical analysis using the kruskal wallis test values obtained as a middle level of education based on the type of disability is no school with p 0.73. The relation of the number of siblings with the level of education of the disabled with the chi square gain value p 0,330.
Conclussion: There was no correlation between types of disability with the final level of education of disabled people. There was no significant relationship between the number of siblings with the final level of education of disabled people.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nugroho Nurwidiyanto
"PT X adalab perusaahan manufaktur pembuatan peralatan musik herupa gitar akustik, gitar listrik serta perlengk:apan drum. Perusahaan ini selalu bcrorientasi ke ekspor. Pangsa pasar ekspor selalu membutuhkan produk dengan spesifikasi yang sempurna Pada PT X Jumlah produk yang setiap bulan dihancurkan masib retalive tinggi, hal ini disebabkan karena banyaknyQ. cacat atau variasi yang terjadi pada waktu proses produksi. Berdasarkan hal inilah maka metode Six Sigma layak untuk di implementasikan. Karena Metode Six Sigma secara filosofi statistic adalah bagaimana mendapatkan vatiasi sebesar 3A dari I juta peluang. Dan itu berarti metode ini dirasakan tepa.t untuk menekan variasi yang terjadi pada PT X untuk Produk gitar akustik. Denga.n menggunakan proses yang berjalan saat ini. k.hususnya pada proses wood working I~ PT X mampu mendapatkan sigma alpha sebesar 3,874. Ha1 ini berarti perusahan tersebut masih belum optimal dalam menangani variast yang terjadL Untuk perusahaan rata~rata industri yang baik harus mencapai nilai sigma minimal4. Sebagai tahapan akhir yang dicapai. terdapat beberapa solusi-oolusi potensial yang ditemukan agar PT X da.pat menekan variasi yang terjadi pada proses wood working I. Dian tara dari beberapa sotusi itu adalah penganalisaan kembali standard time pada proses Wood working L Analisa standard time ini bertujuan untuk mengetahul kapasitas produksi npakah telah sesuai dengan jumlah karyawan yang ada sekarang ini.

PT X is a musical instrumentation manufacturer. These company products are export oriented. Market compartments export always require product with perfect specification, but unfortunately the amount of defect product at PT X especially acoustic guitar type CG is still high This matter in caused by the number of variation or defect that happened when production process. Based on this, Six Sigma method is competent to implementation at this company. Because the philosophy of six sigma way is how to reduce defect to only 3,4 defect per million opportunity. By using process which walk in this lime, especially process of wood working 1, the value of sigma can be calculate. The value of this process is 3,873 alpha sigma. This value is not optimal yet, because to be an average in industrial manufacturer, the value of sigma should be above 4 sigma. Based on this research, to improve the value of sigma there are some potential solutions. One of them is to analyze again standard time of this process. Production capacity should aacording to standard lime of the process and total amount of production operator."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S50228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robin Hartanto Honggare
"Skripsi ini membahas peran diagram dalam arsitektur. Dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik analisis deskriptif, skripsi ini menunjukkan bahwa diagram digunakan secara bervariasi dan subyektif dalam arsitektur. Lebih lanjut, studi kasus pada karya-karya arsitektur yang menggunakan diagram menunjukkan bahwa peran mutlak diagram dalam bidang arsitektur adalah sebagai bahasa arsitektur, bukan sebagai mesin abstrak. Diagram merupakan sistem tanda visual yang memiliki aksara, yang kemudian membentuk susunan kata dan kalimat untuk menyampaikan maksud penggagasnya, baik sebagai alat eksplanatori maupun alat konseptual.

The focus of this study is to explain the role of diagram in architecture. Using the qualitative method and descriptive analytical technique, this thesis reveals that diagram is used variously and subjectively. Furthermore, the case study on architectural projects which are using diagrams shows the ultimate role of diagram as architecture language, not as an abstract machine. Diagram is a system of visual sign which has its alphabet, then creating an order of words and sentences to deliver the users messages, either as an explanatory or conceptual tools."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1722
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fabiola Alvisia Latu Batara
"ABSTRAK
Latar Belakang: Pekerja garmen berisiko terhadap terjadinya asthenopia. Secara keseluruhan terjadinya asthenopia akibat akomodasI otot siliarfs dengan penglihatan jarak dekat pada obyek yang sangat kecil. Pengaruh pada pekerja salah satunya adalah makin banyak terjadinya kesalahan atau cacat produk. Metode: Dilakukan penelitian cross sectional terhadap 119 pekerja. Pengumpulan data kelelahan mata dengan kuesioner, amplitudO akomodasi dan tes Near Point Convergence. Pengukuran cacat produksi dengan menghituNg jumlah pakaian cacat di dalarn wadah khusus yang disediakan. Hasil: Prcvaiensi kelelahan mata setelah bekerja 4 jam ada1ah 36.9%. Faktor keadaan amplitude visus turun berhubungan dengan terjadinya kelelahan mata (ROI=1,.91;Kl 95%=0.89-4.08). Pada kelompok pekerja dengan kesalahan 2cacat produksi sebanyak 35.3% , kelompok dengan kesalahan 1 cacat produksi sebanyak 5.0%, kelompok dengan kesalahan 2 cacat produksi sebanyak 143%, kelompok dengan kesalahan 3 cacat produksi sebanyak 15.9%, kelompok dengan kesalahan 4 cacat produksi sehanyak 19.3%). dan kelompok dengan kesalahan 5 cacat produksi sebanyak 10,1 %. Pada kelompok pekerja dengan kesalahan 1 , 2 , 4 , dan 5 cacat produksi, faktor keadaan amplituda visus turun dan kelelahan mata berhubungan dengan jumlah cacat produksi. Kelompok pekerja dengan kesalahan 3 cacat produksi, faktor kelelahan mata berhubungan dengan jumlah cacat produksi. Kelompok pekerja dengan kesalahan 4 cacat produksi, faktor status be1um kawin menjadi faktor yang menurunkan risiko terjadinya cacat produksi. KesimpuJan: Kelelahan mata berhubungan dengan jumlah cacat produksi pada kelompok pekerja dengan kesalahan 1-5 cacat produksi.

ABSTRACT
Background: Garment workers have been shown in a number of studies to be at increased risk for the development of asthenopia, Among the important of these are straining the carry muscle of accommodation by looking too closely at very small object. The effects of asthenopia on a persons occupation may include more mistakes. Methods: In order to find the relationship between asthenopia with the amount of faulty product, a cross sectional study is conducted toward I 19 workers. The measurement of asthenopia by questionnaire, amplitude of accommodation and Near Point Convergence Test. The measurement of faulty product by counted each defect clothes in the spiral basket. Results: The study find out that prevalence of asthenopia after working for 4 hours is 36.9%. The results of statistic shown that there are relationship between condition of visus with the asthenopia. (QR;J.91 ;Cl 95%=0.89-4.08). The amount of faulty product in group with 1 faulty product is 5.0%. The amount of faulty product in group with 2 faulty product is f4.3%. The amount of faulty product in group with 3 faulty product is 15.9%. The amount of faulty product in group with 4 faulty product is 19.3%. The amount of faulty product in group with 5 faulty product is 10.!%. Group with 1, 2, 4, and 5 faulty product are find out that condition of visus and asthenopia have relationship with the amount of faulty product. Group with 3 faulty product are find out that asthenopia have relationship with the amount of faulty product. Group with 4 faulty product are find out that unmarried state can decreased the amount of faulty product. Conclusion: There are relationship between asthenopia with the amount of faulty product in all groups. "
2010
T32844
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Mukid
"Jembatan Suramadu merupakan jembatan yang menghubungkan kota Surabaya dengan pulau Madura. Jembatan ini sangat berarti bagi peningkatan perekonomian masyarakat Madura karena pergerakan arus barang maupun orang akan jauh semakin cepat. Salah satu investor dan pengelola pembangunan ini adalah Jasa Marga, sehingga sistem penggolongan kendaraan akan disesuaikan dengan kebijakan pihak Jasa Marga. Studi kelayakan mengenai kebutuhan jumlah pintu tiket selama ini masih belum dilakukan oleh pihak konsultan suramadu. Sedangkan studi mengenai harga tiket yang akan di terapkan, masih melihat dari sisi investor tanpa memperhatikan willingness to pay masyarakat calon pengguna jembatan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jumlah pintu tiket yang optimal dan harga tiket yang ideal. Untuk menghitung kebutuhan jumlah pintu tiket, metode yang digunakan adalah model antrian dengan bantuan software ProModel. Sedangkan untuk mencari harga tiket yang ideal metode yang digunakan adalah model optimasi dengan bantuan software Opt-Quest for crystal ball. Setelah melakukan perhitungan maka didapatkan kesimpulan bahwa jumlah pintu tiket selama masa konstruksi sebanyak tiga unit untuk kendaraan roda dua dan tiga unit untuk roda empat. Tahun pertama sampai pada tahun ke sepuluh kebutuhan pintu tiket untuk kendaraan roda dua sebanyak dua unit sedangkan untuk kendaraan roda empat hanya sebanyak satu unit. Harga tiket yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata harga tiket jembatan tidak akan lebih besar dari harga jasa Ferry pertahun 2005, bahkan bisa ditekan lebih kecil dari harga tiket jasa Ferry pertahun 2005."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T16141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Mukid
"Jembatan Suramadu merupakan jembatan yang menghubungkan kota Surabaya dengan pulau Madura. Jembatan ini sangat berarti bagi peningkatan perekonomian masyarakat Madura karena pergerakan arus barang maupun orang akan jauh semakin cepat. Salah satu investor dan pengelola pembangunan ini adalah Jasa Marga sehingga sistem penggolongan kendaraan akan disesuaikan dengan kebijakan pihak Jasa Marga.
Studi kelayakan mengenai kebutuhan jumlah pintu tiket selama ini masih belum dilakukan oleh pihak konsultan suramadu. Sedangkan studi mengenai harga tiket yang akan di terapkan, masih melihat dari sisi investor tanpa memperhatikan willingness to pay masyarakat calon pengguna jembatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari jumlah pintu tiket yang optimal dan harga tiket yang ideal. Untuk menghitung kebutuhan jumlah pintu tiket, metode yang digunakan adalah model antrian dengan bantuan software ProModel. Sedangkan untuk mencari harga tiket yang ideal metode yang digunakan adalah model optimasi dengan bantuan software Opt-Quest for crystal ball.
Setelah melakukan perhitungan maka didapatkan kesimpulan bahwa jumlah pintu tiket selama masa konstruksi sebanyak tiga unit untuk kendaraan roda dua dan tiga unit untuk roda empat. Tahun pertama sampai pada tahun ke sepuluh kebutuhan pintu tiket untuk kendaraan roda dua sebanyak dua unit sedangkan untuk kendaraan roda empat hanya sebanyak satu unit.
Harga tiket yang diperoleh clan hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata harga tiket jembatan tidak akan lebih besar dari harga jasa Ferry pertahun 2005, bahkan bisa ditekan lebih kecil dari harga tiket jasa Ferry pertahun 2005.

Suramadu Bridge represents a connective bridge of Surabaya city and Madura Island. This bridge is very meaning in improving economics of Madura society because of goods and people movement would be faster. Because Jasa Marga is one of the investor and organizer in this project, so the classification of vehicle will correspond to its policy.
Feasibility study concerning requirement of ticketing gate amount during the time still not been conducted by the consultant of Suramadu yet. While study concerning ticket pricing to apply still seen from investor perspective regardless society's will and paying capabilities.
This research aims to look for the amount of optimal ticketing gate and an ideal toll bridge for Suramadu. Queuing model was used in calculating ticketing gate amount requirement assisted by ProModel, while optimization model was used in searching ideal toll bridge assisted by Opt-Quest for Crystal Ball.
Conclusion got by finishing calculation steps indicates that during construction time, three ticketing gates are needed for motorcycles and three ticketing gates are needed also for vehicles.
From first year come up to the tenth year the requirement of ticketing gates for motorcycles are two units while for the vehicle only counted one unit.
Ticket price obtained from the calculation indicates that the average of bridge ticket price will not bigger than ferry service price of in year 2005, even can be depressed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irnanda Riski Mulia
"Unit Straight Run Motor-Gas Compressor (SRM-GC) merupakan unit kompresor yang mendapatkan tenaga dari sebuah motor yang dikopel secara langsung. Dalam sebuah industri pengolahan, unit SRM-GC memiliki fungsi untuk mengkompresi gas yang didapatkan setelah proses pemisahan antara bahan bakar berbentuk padat, cair, dan gas. Dengan adanya pengkompresian maka gas-gas tersebut dapat dipisahkan berdasarkan fraksi karbonnya.
Dalam dunia pemeliharaan (maintenance), reliabilitas dapat diartikan sebagai probabilitas dari suatu item untuk dapat melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan selama interval waktu tertentu dalam kondisi pengoperasian yang telah ditetapkan. Jika berbicara tentang reliabilitas maka faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhinya tidak dapat dilepaskan, seperti availability, kegagalan (failure), laju kegagalan (failure rate), dan maintainability (M).
Reliability Block Diagram (RBD) atau yang sering juga disebut sebagai Dependence Diagram (DD) adalah gambaran grapikal dari hubungan reliabilitas antar komponen dalam suatu sistem untuk menentukan reliabilitas keseluruhan dari sistem tersebut. Dalam RBD dikenal beberapa pola hubungan, tiga diantaranya yang sering digunakan adalah seri (chain of component), paralel (alternative component), dan k-out-of-n. Penelitian pada SRM-GC ini dilakukan untuk mengetahui model reliabilitas dari unit tersebut dengan melakukan pengukuran parameter reliabilitas, pencarian model yang tepat, dan melakukan simulasi Reliability Block Diagram (RBD).

Unit-Straight Run Gas Compressor Motor (SRM-GC) is a compressor unit which is getting power from a motor that is coupled directly. In a processing industry, SRM-GC unit has a function for compressing gas obtained after the separation of solid fuels, liquid, and gas. By the compression, the gases can be separated based on the fraction of carbon.
In the field of maintenance (maintenance), reliability can be defined as the probability of an item to be able to perform the functions that have been established for a specific time interval in a predetermined operating conditions. If we’re talking about the reliability, we can not ignore the other factors that influence it, such as availability, failure, failure rate and maintainability (M).
Reliability Block Diagram (RBD) or known well as Dependence Diagram (DD) is a grapichal image of the reliability relationship between components in a system to determine the overall reliability of the system. In the RBD, we known some pattern of relationships, three of which are commonly used are the series (chain of component), parallel (alternative component), and k-out-of-n. This SRM-GC study was conducted to determine the reliability models of the unit by measuring the reliability parameters, searching the right model, and simulate Reliability Block Diagram (RBD).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>