Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76117 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Agizna A.
"Energi alternatif sangat dibutuhkan untuk mengurangi efek pemanasan global karena peningkatan jumlah CO2 setiap tahunnya. Energi fosil telah digunakan berabad-abad sebagai bahan bakar utama dalam banyak aplikasi, walaupun hal ini memberikan persentase yang tinggi dalam menyumbang polusi udara ke lingkungan.
Melalui penelitian ini, penggunaan thermoelectric generator (TEG) dapat menjadi salah satu solusi untuk masalah ini. TEG adalah suatu modul yang mengubah energi panas menjadi energi listrik dengan memanfaatkan kecepatan perpindahan elektron dari dua tipe semikonduktor yang menghasilkan perbedaan potensial. Prinsip ini dikenal dengan efek Seebeck yang membalikkan efek Peltier pada thermoelectric cooling (TEC).
Penelitian ini mempunyai eksperimen kombinasi. Pertama, fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi daya yang dibangkitkan oleh TEG dengan menggunakan gas buang motor sebagai sumber panas. Dan eksperimen terakhir mengaplikasikan daya yang telah dibangkitka TEG untuk menyuplai listrik pada proses elektrolisis untuk memisahkan hidrogen dari air.
Penelitian pertama menggunakan motor 100 cc 4 langkah, dengan menggunakan 8 modul TEG, kemudian motor ini akan disimulasikan seperti berjalan dalam kecepatan 20 km/jam dengan 3 variasi putaran mesin. Pengujian ini memberikan daya maksimum 3,15 watt pada ?T sebesar 65.56 OC pada rangkaian seri dan putaran mesin tinggi.
Penelitian terakhir akan dilaksanakan hanya pada putaran mesin tinggi dan dihubungkan dengan 2 jenis rangkaian listrik, seri dan paralel. Pengujian ini memberikan laju produksi hidrogen sebesar 2.467 ml/min pada 2.941 watt dalam rangkaian seri.

Alternatives energy is needed in order to reduce the effect of global warming since the amount of CO2 increases every year. Fossil energy is used for many centuries to be the main fuel in many applications, even though it gives high percentages to contribute air pollutant.
From this research, by utilizing Thermoelectric Generator (TEG) is one solution for this issue. TEG is a module that can convert heat energy into electrical energy by utilizing the velocity difference between each electron of the two types of semiconductor which conduct different potential. This principle is known as Seebeck effect that reversing way of Peltier effect on Thermoelectric Cooling (TEC).
This research has a combined experimental. First, the focus of this research is to know the power generated efficiency of TEG by using exhaust waste gas of motorcycle as a source of heat. And the last experimental uses the power generated from TEG to supply the electrolysis process which separate hydrogen from water solution.
The first research is applied to 100 cc 4 steps motorcycle, using the 8 TEG modules, and the motorcycle will be simulated run steadily up to speed 20 km/ hour with 3 kinds of variations RPM. This research gives maximum power output 3.15 W at ?T of 65.56 OC on series module and high RPM condition.
The last research will be conducted in high RPM condition and connected in two types variation of terminal circuit, series and parallel. This last research gives maximum flow rate hydrogen production 2.467 mL/min at 2.941 watt in series module.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50765
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handika Mahaputra
"Air yang diminum harus bebas dari kontaminan seperti partikulat, logam dan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh karena itu diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu untuk dapat menghasilkan air minum. Dalam penelitian ini digunakan proses osmosis balik (reverse osmosis, RO) sebagai proses utama dalam proses pengolahan air minum. Penelitian ini dilaksanakan untuk menguji efektivitas kinerja membran RO dalam mengolah air permukaan menjadi air minum. Parameter-parameter yang diuji adalah pH, Total Dissolved Solid (TDS), kandungan ion (natrium, kalsium, magnesium dan kalium), serta mikroorganisme yaitu coliform, fecal coli dan E. coli. Air sumber yang digunakan ada tiga variasi, yaitu: 10 L air sumur TGP-FTUI, 10 L air sumur TGP-FTUI + 0,2 L air danau UI dan 10 L air sumur TGP-FTUI + 0,5 L air danau UI. Variasi yang dilakukan adalah variasi tekanan umpan dan waktu ozonasi. Tekanan umpan divariasikan sebesar 2, 3, 4 dan 5 bar. Waktu ozonasi yang divariasikan adalah proses ozonasi 5, 7 dan 9 menit terlebih dahulu pada air sumber. Dari hasil penelitian untuk masing-masing parameter pengujian yang diukur pada air permeate diperoleh pH berkisar antara 6,8 ? 7,1 dan TDS sebesar 4-8 ppm. Kandungan ion kalsium sebesar 0,52 mg/L, magnesium sebesar 0,49 -0,97 Jng/L, natrium sebesar 0,6 mg/L dan kalium sebesar 0,2 mg/L. Sedangkan kandungan mikroorganisme coliform, fecal coli dan E. Coli adalah nol. Variasi tekanan umpan relatif tidak mempengaruhi persentase penyisihan TDS dan kandungan ion dalam air. Proses ozonasi pada awal air sumber tidak diperlukan karena proses osmosis balik sudah ekeftif sebagai metode disinfeksi pada pengolahan air minum. Tekanan umpan yang paling optimum adalah pada tekanan 4 bar, karena pada tekanan ini selain menghasilkan persentase penyisihan TDS yang paling besar juga menghasilkan laju alir permeate yang cukup besar yaitu laju alir permeate relatif hampir sama dengan laju alir ratentate. Berdasarkan KEPMENKES No.907/MENKES/SK/VII/2002 maka air yang diperoleh dari hasil olahan dengan proses osmosis balik pada penelitian ini dapat dikatakan layak untuk dijadikan sebagai air minum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Calista Azzahra
"Dalam masyarakat modern, produk elektronik mengalami revolusi yang cukup signifikan serta aplikasi skala besar baterai litium-ion semakin tinggi, yang mengarah pada peningkatan permintaan pasar untuk litium, maka sumber daya litium tanah berkurang secara drastis dan sumber ekstraksi litium telah bergeser ke sumber daya air dalam jumlah besar [14]. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat efektivitas dari natrium silikat sebagai larutan pengendap yang dipakai untuk mengekstraksi litium dari brine water dan pengaruh terhadap %elemen Li dan %elemen Mg. Metode yang digunakan yaitu dengan proses presipitasi untuk memisahkan litium dan magnesium. Alat dan bahan yang digunakan pada proses pengujian terdapat spatula, gelas ukur kimia, hot plate, magnetic stirrer, volumetric flask, pipet corong, bulb, alat vacuum, filtration flask, Buchnner funnel, ultrasonik, timbangan digital, brine water, aquadest dan natrium silikat cair. Variabel yang digunakan pada pengujian ini yaitu penambahan volume natrium silikat sebanyak 4,76%, 9,09%, 13,04%, 16,67%, 20%, dan 23,08%. Lalu proses sonikasi dengan menggunakan ultrasonik dengan amplitudo sebesar 0μm, 20μm, 25μm, 30μm, 35μm dan 40μm, serta waktu percobaan selama 1 menit, 5 menit, 10 menit, 20 menit, dan 30 menit dengan temperatur masing-masing 25℃, 40℃ dan 60℃. Hasilnya menunjukan bahwa pada temperatur 40℃ waktu 20 menit pada volume natrium silikat sebanyak 20% dengan amplitudo sebesar 30μm menggunakan proses sonikasi memiliki rasio Mg/Li tertinggi yaitu 3,53 x 10-3 dengan %Li pada filtrat sebanyak 0,0188% dan %Mg 0,000073%.

In modern society, electronic products have undergone a significant revolution and the large-scale application of lithium-ion batteries has increased, which has led to an increase in market demand for lithium, the earth's lithium resources have been drastically reduced and the source of lithium extraction has shifted to deep water resources in large numbers [14]. The purpose of this study was to examine the effectiveness of sodium silicate as a precipitating solution used to extract lithium from brine water and its effect on % elements of Li and % elements of Mg. The method used is the precipitation process to separate lithium and magnesium. The tools and materials used in the testing process include a spatula, chemical measuring cup, hot plate, magnetic stirrer, volumetric flask, pipette funnel, bulb, vacuum, filtration flask, Buchnner funnel, ultrasonic, digital scales, brine water, aquadest and liquid sodium silicate. The variables used in this test are the addition of sodium silicate volume as much as 4,76%, 9,09%, 13,04%, 16,67%, 20%, and 23,08%. Then the sonication process using ultrasonic with amplitudes of 0μm, 20μm, 25μm, 30μm, 35μm and 40μm, as well as the experimental time for 1 minute, 5 minutes, 10 minutes, 20 minutes, and 30 minutes with the
temperatures 25℃, 40℃ and 60℃ respectively. The results show that at a temperature of 40℃
for 20 minutes at a volume of 20% sodium silicate with an amplitude of 30μm using the sonication process has the highest Mg/Li ratio of 3,53 x 10-3 with %Li in the filtrate as much as 0.0188% and %Mg 0.000073%.
"
Depok: Fakultas Teknik, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tuntutan akan kuaiitas dan kuantitas air yang baik menjadi makin sulit
dipenuhi belakangan ini. Terbatasnya sumber-sumber air bersih dan
tingginya tingkat pencemaran air membuat manusia harus bekerja keras
untuk memperoleh air yang berkualitas.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka cara yang terbaik ialah
dengan mengolah kembali air yang telah terpakai ataupun mengolah air
yang kualitasnya kurang baik menjadi air yang memenuhi persyaratan yang
kita inginkan. Salah satu proses untuk mengolah air sehingga memenuhi
syarat yang kita inginkan ialah dengan proses pertukaran ion.
Material-material tertentu baik yang alami maupun buatan (resin)
memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi ion-ion yang terdapat pada
suatu Iarutan dan mendesorpsikan ion-ion yang terdapat pada
permukaannya ke Iarutan tersebut. Proses tersebut dinamakan Proses
Pertukaran Ion.
Proses Pertukaran Ion adalah proses sikiis artinya proses tersebut
terdiri dari beberapa tahap kegiatan, dimana tahap-tahap tersebut dilakukan
secara bergantian dan berulang-ulang.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa zeolit jenis thomsonit memiliki
kemampuan untuk mempertukarkan ion Ca2+ yang sangat kecil,
dibandingkan zeolit alam yang biasa dipergunakan sebagai penukar ion.
Kecilnya kemampuan ini kemungkinan disebabkan karena zeoiit tersebut
telah memiilki kandungan counter ion Ca2+ yang cukup banyak.
Untuk mengatasi masaiah tersebut, penuIis menyarankan zeolit
tersebut direndam dalam Iarutan H2804 sebelum digunakan sebagai
penukar ion. Perendaman ini bertujuan agar counter ion Ca2+ pada
permukaannya dapat digantikan oleh ion H+."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S28519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinaa Raachma Maartina
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heribertus S. Hartojo
"Aparat penegak hukum dalam sistem peradilan pidana (Polisi, Jaksa dan Hakim), menemui kesulitan saat berhadapan dengan tersangka atau terdakwa yang beralasan sakit (khususnya dalam kasus tindak pidana korupsi). Terutama hal itu terjadi pada saat dipanggil untuk memenuhi proses peradilan pidana. Tersangka atau Terdakwa melalui kuasa hukumnya hanya menyerahkan surat berupa surat keterangan dokter yang menerangkan si tersangka atau terdakwa tersebut karena sakit, maka perlu istirahat atau perlu dirawat inap di rumah sakit.
Berdasarkan Pasal 113 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 (KUHAP) memang diatur mengenai seorang tersangka yang tidak bisa hadir memenuhi proses peradilan pidana karena alasan yang sah. Dalam hal ini si tersangka menggunakan alasan sakit yang ditunjukkannya dengan surat keterangan dokter. Di sisi lain pihak penyidik berdasarkan Pasal 120 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 (KUHAP), berwenang meminta pendapat dari seorang ahli. Pendapat ahli yang ditunjuk oleh Penyidik tersebut, digunakan untuk mematahkan alasan sakit yang diajukan oleh si tersangka atau terdakwa. Sedangkan berdasarkan Pasal 180 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 (KUHAP) hakim berwenang meminta pendapat ahli untuk menjernihkan duduk persoalannya.
Dalam hal demikian surat keterangan dokter dalam proses peradilan pidana, mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>