Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82759 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syafaat
"Pembangunan PLTU memerlukan bahan bakar. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu analisa energi agar efisiensi penggunaan bahan bakar meningkat. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan suatu analisa exergi pada penentuan konfigurasi Feedwater Heater yang digunakan pada sistem air-uap PLTU. Analisis dilakukan dengan menghitung besar efisiensi exergi dari tiap konfigurasi Feedwater Heater. Perhitungan exergi dari sistem dilakukan dengan menggunakan bantuan cycle tempo 5.0. Diharapkan hasil analisa exergi ini dapat digunakan sebagai informasi teknis dalam pembangunan proyek PLTU kelas 1 x 25 MW

Due to the requirements of steam power plant construction which is going to spend a large amount of fuel and cost, energy and economy analysis are needed to improve the efficiency of fuel and total capital investment. Because of that, in this final assignment, exergy analysis will be used to choose feedwater heater configuration in water-steam system of steam power plant. The analysis will be done by calculating the amount of the efficient exergy from each of feedwater heater configuration. The calculation exergy of the system was done by using cycle tempo 5.0. The result of exergy are expected to be used as the technical information in contructing the 1 x 25 MW steam power plant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Gunawan
"Pembangunan PLTU memerlukan bahan bakar dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu analisa energi dan ekonomi agar efisiensi penggunaan bahan bakar meningkat dan total biaya investasi lebih ekonomis. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan suatu ANALISA TERMOEKONOMIK pada penentuan konfigurasi Feedwater Heater yang digunakan pada sistem air-uap PLTU.
Analisis dilakukan dengan menghitung besar efisiensi exergi dari tiap konfigurasi Feedwater Heater dan parameter dari segi ekonomi seperti : First capital invesment, Profit, Return time of investment. Perhitungan exergi dari sistem dilakukan dengan menggunakan bantuan cycle tempo 5.0. Diharapkan hasil ANALISA TERMOEKONOMIK ini dapat digunakan sebagai informasi teknis dan ekonomi dalam pembangunan proyek PLTU kelas 1 x 25 MW.

Due to the requirements of steam power plant construction which is going to spend a large amount of fuel and cost, energy and economy analysis are needed to improve the efficiency of fuel and total capital investment. Because of that, in this final assignment, exergy and thermoeconomics analysis will be used to choose feedwater heater configuration in water-steam system of steam power plant.
The analysis will be done by calculating the amount of the efficient exergy from each of feedwater heater configuration and the parameters from economics scale, such as : First capital investment, Profit, Return time of investment. The calculation exergy of the system was done by using cycle tempo 5.0. The result of exergy and thermoeconomics are expected to be used as the technical and economical information in contructing the 1 x 25 MW steam power plant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Anwari
"Alat penukar kalor banyak digunakan di industri kimia, pabrik, pembangkit daya, rumah sakit, alat transponasi bahkan di rumah kita. Penggunaan alat penukar kalor ini dapat sebagai alat untuk memanaskan atau mendinginkan fluida, tergantung pada proses yang diinginkan. Salah satu jenis alat penukar kalor yang paling banyak digunakan adalah alat penukar kalor selongsong dan pipa.
Dari banyak penggunaan alat penukar kalor solongsong dan pipa, penulis mengambil salah satu contoh penggunaanya yaitu pemanas air pengisi ketel yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap, Pemanas air pengisi ketel ini menggunakan uap yang di ekstrasi dari turbin untuk memanaskan air pengisi ketel sebelum masuk ke ketel. Dengan penggunaan pemanas air pengisi ketel maka efesiensi siklus pembangkit tenaga uap akan meningkat karena pemanas air pengisi ketel akan mengurangi panas yang terbuang percuma di kondenser dan dampaknyajuga akan mengurangi ukuran kondenser.
Perhitungan yang akan dilakukan di dalam perancangan alat penukar kalor selongsong dan pipa untuk pemanas air pengisi ketel akan di batasi pada perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi. Hal ini bukanlah berarti bahwa radiasi tidak penting dalam perancangan alat penukar kalor, karena berbagai penerapan di angkasa luar hal inilah yang penting di dalam perancangan alat penukar kalor. Dengan menggunakan prinsip konduksi dan konveksi, dan juga memperhatikan tahanan termal lainnya dan dibantu dengan menggunakan pemprograman excel maka pada akhirnya akan di dapatkan disain termal dari alat penukar kalor ini.

Heat exchangers are used in wide variety of applies itions. These include chemical industries, fabrication, power plant, hospital, transportations, even in ours houses. The use of heat exchangers can be to cool or to heat the fluids, dependly to that process we want. Ones of heat exchangers that have been using in many applications is shell and tube heat exchanger.
From many applications of shell and tube heat exchanger, the author takes one example of applications is using of steam power plant. That is feed water healers. Feed water heaters use extraction steam from turbine to heat feed water before come in 10 boiler. By using feed wafer heaters results in a higher cycle efficiency by reducing the amount of energy lost in the condenser and (he impact is the size of the main condenser can be reduced. Because the condensers for large steam turbine become so large that installation problems become awkward indeed. Thus having a third of the steam flow to the feed water healers is real help in this respect.
The calculations will he done in the shell and tube heat exchanger design to feed wafer heaters and will be limited of conduction and convection heat exchange. This is not mean the radiation is not important to heat exchangers design, in fact of the out space applications, radiaton is very important to heat exchangers design. By using principle of conduction and convection, and also see to the other resistance and helped by using excel so that at last will be got the thermal design of this heal exchanger.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alditho Farrasi Anantoputra
"ABSTRAK
PLTG Borang 60 MW, Palembang, menghasilkan polutan-polutan ke udara di sekitar, diantaranya SO2, NOx, CO, dan Total PM yang kemudian dipantau dengan alat CEMS. Selain pemantauan, perlu adanya penetapan strategi dan rencana aksi pengelolaan kualitas udara untuk masa akan datang dengan menggunakan faktor emisi. Faktor emisi merupakan nilai representatif yang mencoba untuk menghubungkan kuantitas suatu polutan yang dilepas ke atmosfer dengan aktivitas yang terkait dengan pelepasan polutan tersebut. Faktor emisi di beberapa wilayah berbeda-beda, di Indonesia sendiri menggunakan AP-42 sebagai sumber faktor emisinya. Pada penelitian ini dibahas mengenai perbandingan nilai total emisi tiap polutan antara polutan berdasarkan pendataan CEMS dengan faktor emisi berbagai sumber AP-42, IPCC, dan Kurokawa et al. serta pemilihan faktor emisi turbin gas yang cocok digunakan di Indonesia berdasarkan hasil perbandingan tersebut. Dengan menggunakan rumus dari PermenLH No. 21 Tahun 2008 untuk perhitungan total emisi berdasarkan pendataan CEMS dan PermenLH No. 12 Tahun 2012 untuk perhitungan total emisi berdasarkan faktor emisi dan kemudian kedua nilai ini dibandingkan, didapatlah nilai perbandingan yang paling mendekati, yaitu: nilai rata-rata data CEMS SO2 dengan faktor emisi AP-42 sebesar 1,87 , nilai rata-rata data CEMS NOx dengan AP-42 sebesar 9 , nilai maksimum CO dengan faktor emisi Kurokawa et al. sebesar 75,64 , dan nilai median Total PM dengan IPCC sebesar 40,6 . Faktor emisi yang baik digunakan di Indonesia adalah faktor emisi dari USEPA, yaitu AP-42.

ABSTRACT
Borang 60 MW Gas Power Plant, Palembang, produces pollutants which affected surroundings, such as SO2, NOx, CO, and Total PM, that monitored by CEMS. In addition to monitoring, it is necessary to establish a strategy and action plan for the management of air quality for the future by using emission factor. Emission factor is a representative value that attempts to associate the quantity of a pollutant released to the atmosfer with its releasing activities. Emission factors in several regions vary, in Indonesia Itself is using AP 42 as a source of emission factor. This experiment discussed about the comparison of total emission values of each pollutants based on CEMS data which are AP 42, IPCC, and Kurokawa et al., also selection of gas turbine emission factors that most suitable for use in Indonesia based on the comparison result. By using the formula from PermenLH No. 21 2008 for the calculation of total emissions based on CEMS and PermenLH Number 12 2012 for the calculation of total emission based on emission factor, these two values are compared. Data showed that the most approximate values of the comparability are the average value of SO2 based on CEMS with AP 42 emission factor is 1,87 , the average value of NOx based on CEMS with AP 42 emission factor is 9 , maximum value of CO based on CEMS with emission factor from Kurokawa et al. is 75,64 , and median value of Total PM with IPCC emission factor is 40,6 . In conclusion, the most suitable gas turbine emission factors for use in Indonesia is emission factor from USEPA, which is AP 42."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendras Dwi Wahyudi
"Tesis ini membahas tentang pengembangan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia dengan melakukan kajian tekno-ekonomi dari pemasangan energy storage pada sistem photovoltaic yang terhubung ke jaringan interkoneksi Jawa-Bali. Floating Photovoltaic yang berlokasi di bendungan Cirata, Purwakarta tersebut memiliki kapasitas 200 MW dan terhubung ke sub sistem pusat tegangan 150 kV Cirata. Pemasangan energy storage diharapkan mampu meningkatkan fleksibilitas dispatch energi listrik yang dihasilkannya sehingga mampu mendukung sistem pada saat beban puncak. Metode sizing energy storage dengan mempertimbangkan prediksi energi dispatch photovoltaic yang diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik sebesar
647.11 MWh dalam sehari, serta kebutuhan beban jaringan sub sistem Cirata yang diperkirakan membutuhkan energi sebesar 1.546 MWh untuk proses peak shaving. Untuk selanjutnya perhitungan kapasitas energy storage dan biaya instalasi dari tipe energy storage yang dipilih yaitu baterai tipe lithium ion dan lead acid yang memiliki Levelized Cost of Storage (LCOS) pada kisaran 88.5 Rp/kWh dan 48.6 RP/kWh. Perkiraan load profile dan parameter LCOS tiap skenario digunakan untuk melakukan simulasi dalam software joint Resource Optimization and Scheduler (jROS) untuk mendapatkan perkiraan biaya penggunaan energi listrik pada sub sistem pusat tegangan Cirata. Selanjutnya selisih perhitungan biaya sub sistem tanpa penggunaan energy storage dan dengan penggunaan energy storage digunakan untuk menghitung arus kas
dan NPV sebagai parameter ekonomi dari proyek pemasangan energy storage tersebut.

This thesis discusses the potential development of renewable energy in Indonesia by conducting a techno-economic study on installation of energy storage in photovoltaic systems connected to Java-Bali interconnection network. Floating Photovoltaic 200 MW located at Cirata dam, Purwakarta are connected to the sub-system central voltage 150 kV Cirata. Installation of energy storage is expected to increase the flexibility of electrical energy dispatch generated to support the system at peak load. Sizing method of energy storage by considering the prediction of photovoltaic dispatch energy which is expected to generate 647.11 MWh of electrical energy a day as well as the need of Cirata sub-system network load which is estimated to require energy of 1,546 MWh for peak shaving process. Furthermore, energy storage capacity and installation costs of the selected energy storage types are lithium ion batteries and lead acid which have Levelized Cost of Storage (LCOS) in the range of 88.5 Rp / kWh and 48.6 RP / kWh. Estimated load profile and LCOS parameters of each scenario are used to simulate using
joint software Resource Optimization and Scheduler (jROS) to get the estimated cost of electrical energy usage in the sub-system voltage center of Cirata. Cost difference between systems without the use of energy storage and with the use of energy storage is used to calculate cash flow and NPV as the economic parameters of the energy storage installation project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2344
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Chairudin
"Pemanfaatan Pemanas air berbasis energi matahari atau dikenal Solar Water Heater mulai memasyarakar khususnya di Indonesia. Energi matahari sebagai pembangkit tenaga adalah energi yang tidalc memburuhkan biaya unruk mendapatkannya dan ramah Iingkungan Dengan demikian pengembangan pemanas air tersebut menjadi salah satu alternatif yang diminati konsumen.
Pada solar water terdapat dua komponen yang utama yaitu tangki penyimpanan dan koiektor. Pada umumnya tangki penyimpanan terbuat dari baja iahan karat sedangkan kolektor Ierbuat dari lembaga. Permasalahan yang terjadi adalah kegagalan pada tangki yaitu adanya kebocoran sebelum mosa umur pakai kurang dari 5 tahun.
Untuk mengetahui penyebab kebocoran, dilakukan prosedur analisa kegagalan terhadap sampel material solar water hearer sehingga dapat dilakukan iangkah-Iangkah pencegahannya yang dapa! memperpanjang umur pakai tangki lersebui.
Hasil penelitian menunjukkan terjadinya korosi piring dan crevice pada base material akibat pengaruh media korosif yang mengandung ion khlorida serta temperatur yang relatjpanas (sekitar 80°C). Kecenderungan terjadinya piring ditunjukkan dengan pengujian kurva polarisasi siklik Pada kenaikan temperatur korosi pirting makin mudah terjadi yang ditunjukkan dengan menurunnya breakdown poteniial dari + 0,260 V vs kalomel pada Iemperalur ruang (28° C) menjadi - 0,130 V vs kalomel pada temperatur 80°C serra rapat arus pasU"dari sekitar 104 Amp/cm? pada temperarur ruang menjadi sekilar .105 Amp/cmz. Kebocoran yang diakibarkan oleh laorosi pitting dari bagian dalam tang/ci selanjutnya menyebabkan terjadinya korosi crevice pada bagian Iuar tangki.
Selain itu terjadi pula korosi retak tegang (SCC) yang berupa intergranular dan transgranular cracking di sekitar daerah lasan serta adanya sensitisasi pada daerah HAZ Hieat ajected zone) yang menyebabkan preszpirasi karbida di baras burir. Ha! ini terjadi akibar pengaruh prose: pengelasan pada saat fabrikasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian
"Menara pendingin adalah salah satu fasilitas yang terdapat di unit pembangkit yang layak mendapatkan perhatian khusus yang disebabkan antara lain karena letaknya di luar sehingga udara sekitar bisa menyebabkan keadaan yang tidak diinginkan dan disamping itu kelalaian dalam melaksanakan kegiatan maintenance routine dapat mengakibatlcan pengaruh yang besar terhadap biaya operasi dan juga akan mempercepat kerusakan yang terjadi pada komponen-komponen yang disebabkan oleh korosi. Menara pendingin memindahkan panas dari air sirkulasi ke udara sekitar melalui proses evaporasi. Hal terpenting untuk memperkecil peluang terjadinya kerak dan korosi yang terjadi adalah dengan melaksanakan program maintenance yang sesuai terhadap perlakuan air (water treatment). Program inspeksi yang terjadwal juga adalah salah satu kunci untuk mengetahui lebih awal problem yang akan terjadi. Dalam rangka untuk mengoptimalkan fungsi kerja menara pendingin, maka dilakukan pengevaluasian terhadap menara pendingin dan dilakukan setelah menara pendingin ini dioperasikan selama periode tertentu. Dalam melakukan pengevaluasian untuk menghitung kinerja digunakan pengevaluasian secara thermal (thermal test). Dari hasil pengevaluasian dapat dikatakan bahwa kinerja menara pendingin ini masih cukup baik (96%). Penurunan kinerja disebabkan oleh terganggunya proses perpindahan panas yang terjadi akibat terbentuknya kerak atau kotoran yang melekat pada paking-paking, nosel-nosel distribusi air, dan drift eliminator selama empat tahun beroperasi. Pembersihan maksimum yang clilakukan terhadap kerak atau kotoran yang terbentuk hanya dapat dilakukan pada saat unit pembangkit tidak beroperasi.

The cooling tower is a part of power plant facility deserves special attention because it is located outdoors, the weather and atmospheric may lead to unexpected damage. The neglect of necessary routine maintenance can have a big impact on cost of operation and an early component failure through corrosion. Cooling tower transfer heat from circulating water to the atmosphere through evaporation, The maintenance of a proper water treatment program is important in order to minimize scale built-up and corrosion. A regular inspection program is also a key to early problem detection. The evaluation of cooling tower is done after it is operated on certain period in order to optimize performance of cooling tower. A thermal test is used to determine cooling tower performance. The result of test is still acceptable (96%). The performance degradation is caused by scale built-up on packing, water distribution nozzles and drift eliminators over four years operation, as a result in heat and mass transfer process is disturbed. The maintenance schedule program to clean cooling tower can be done when the unit shut-down."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>